cover
Contact Name
Muhammad Ikhwan Rizki
Contact Email
ikhwanrizki@unlam.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jps@unlam.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Pharmascience
ISSN : 23555386     EISSN : 24609560     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Pharmascience memuat naskah hasil penelitian dan artikel review bidang kefarmasian. Naskah dapat berasal dari mahasiswa, dosen, peneliti, dan lembaga riset. Setiap naskah yang diterima redaksi Jurnal Pharmascience akan ditelaah oleh Mitra Bebestari dan Anggota Redaksi. Jurnal Pharmascience terbit 2 (dua) kali dalam setahun yaitu Februari dan Oktober. Redaksi menerima pemesanan Jurnal Pharmascience untuk berlangganan atau pembelian setiap terbitan.
Arjuna Subject : -
Articles 319 Documents
Pengaruh Pemberian Edukasi Gaya Hidup terhadap Peningkatan Pengetahuan Karyawan Obesitas di Universitas X Dewi Susanti Atmaja; Agnes Christie Rinda
Jurnal Pharmascience Vol 4, No 1 (2017): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v4i1.5758

Abstract

ABSTRAK Prevalensi obesitas beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan dan menyebabkan risiko berbahaya bagi kesehatan. Edukasi gaya hidup merupakan salah satu bentuk pendekatan terapi yang tepat bagi penderita obesitas karena dapat meningkatkan pengetahuan sehingga memiliki kontribusi bagi pencegahan dan penatalaksanaan obesitas. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh edukasi gaya hidup terhadap peningkatan pengetahuan penderita obesitas. Desain penelitian adalah kuantitatif dengan metode before-after study untuk menguji efektivitas dari edukasi gaya hidup terhadap peningkatan pengetahuan penderita obesitas. Subyek adalah karyawan Universitas X yang menderita obesitas tingkat I berjumlah 28 orang. Subyek akan menerima intervensi edukasi gaya hidup sebanyak tiga kali pertemuan (seminggu sekali). Variabel yang diukur adalah peningkatan pengetahuan subyek. Pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah pemberian edukasi. Terdapat perbedaan signifikan sebelum dan sesudah edukasi pada tingkat pengetahuan subyek (p=0,00). Pemberian edukasi gaya hidup berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan penderita obesitas. Kata kunci: Edukasi, gaya hidup, obesitas, pengetahuan ABSTRACT Obesity prevalence has increased in the last few years and has caused dangerous risks for health. Lifestyle education is one of suitable therapy for obesity patients because it can increase knowledge and thus contribute to the prevention and management of obesity. This research aimed to see the impact of lifestyle education to increase the knowledge of obesity patients. The design of this research is quantitative using before-after study method to analyze the effectiveness of lifestyle education to increase the knowledge of obesity patients. The subjects are 28 sedentary men workers of University X with obesity I category. The subject were given 3 times lifestyle education intervention (once a week). The measured variable is the increased knowledge of the subject. All measurements had been done before and after education given. There is a significant difference before and after education at the level of knowledge of the subjects (p = 0.00). Provision of education on lifestyles affects the increased knowledge of obesity patients. Keywords: Education, lifestyle, obesity, knowledge
Kualitas Hidup Pasien Hipertensi Dengan Penyakit Penyerta Di Poli Jantung RSUD Ratu Zalecha Martapura Riza Alfian; Yugo Susanto; Siti Khadizah
Jurnal Pharmascience Vol 4, No 2 (2017): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v4i2.5774

Abstract

Hipertensi dengan penyakit penyerta adalah salah satu penyebab kematian nomor satu di dunia. Hal tersebut pasti akan membahayakan jiwa pasien dan menurunkan kualitas hidup pasien. Kualitas hidup merupakan indikator penting untuk menilai keberhasilan intervensi pelayanan kesehatan, baik dari segi pencegahan maupun pengobatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kualitas hidup pasien hipertensi dengan penyakit penyerta gagal jantung dan hipertensi dengan penyakit penyerta diabetes melitus di poli jantung RSUD Ratu Zalecha Martapura. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Pengambilan data dilakukan secara prosfektif pada pasien rawat jalan di poli jantung selama periode Desember 2015 – Januari 2016. Subjek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi sejumlah 71 orang yang terbagi atas 58 orang (82,36 %) pasien hipertensi dengan penyakit penyerta gagal jantung dan 13 orang (17,64 %) pasien hipertensi dengan penyakit penyerta diabetes melitus. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara mengunakan kuesioner Short Form 36 (SF 36). Hasil penelitian menunjukkan untuk 58 orang pasien hipertensi dengan penyakit penyerta gagal jantung 15 orang (25,86%) kualitas hidup baik, dan 43 orang (74,14%) kualitas hidup kurang baik, total skor kualitas hidup rata-rata yaitu 46,21 dengan nilai skor tiap dimensi yaitu fungsi fisik 48,71, fungsi emosi 64,9, fungsi sosial 50,25, kesehatan umum 44,11, keadaan fisik 31,9, keadaan emosi 36,23, dimensi nyeri 36,85, dan fatique 58,72. Sedangkan untuk 13 orang pasien hipertensi dengan penyakit penyerta diabetes melitus 9 orang (69,23 %) kualitas hidup baik dan 4 orang (30,77 %) kualitas hidup kurang baik, total skor kualitas hidup rata-rata yaitu 67,93 dengan nilai skor tiap dimensi yaitu fungsi fisik 69,54, fungsi emosi 86,00, fungsi sosial 75,96, kesehatan umum 49,68, keadaan fisik 63,46, keadaan emosi 66,67, dimensi nyeri 61,92, dan fatique 70,19. Berdasarkan hasil penelitian di Poli Jantung RSUD Ratu Zalecha Martapura dapat disimpulkan bahwa pasien hipertensi dengan penyakit penyerta gagal jantung mayoritas memiliki gambaran kualitas hidup yang kurang baik dan pasien hipertensi dengan penyakit penyerta diabetes melitus mayoritas memiliki gambaran kualitas hidup baik. Kata Kunci: Kualitas Hidup, Hipertensi dengan penyakit penyerta
Uji Aktivitas Fraksi Petroleum Eter Daun Beluntas (Pluchea indica (L.) Less.) Sebagai Larvasida terhadap Nyamuk Aedes aegypti Desyana Nufus Sholeha; Muhamat Muhamat; Khoerul Anwar
Jurnal Pharmascience Vol 5, No 2 (2018): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v5i2.5790

Abstract

ABSTRAK Pemberantasan nyamuk Aedes aegypti merupakan solusi dalam mencegah penyakit demam berdarah (DBD). Penggunaan insektisida sintetik berdampak negatif terhadap lingkungan hidup. Masyarakat Marabahan Kabupaten Barito Kuala Provinsi Kalimantan Selatan memanfaatkan beluntas (Pluchea indica (L.) Less.) sebagai insektisida alami. Tujuan penelitian ini menjelaskan golongan senyawa yang ada pada fraksi petroleum eter daun beluntas (Pluchea indica (L.) Less.), menghitung LC 50 dan LC (Lethal Concentration) serta membuktikan aktivitas larvasida pada fraksi petroleum eter daun beluntas (Pluchea indica (L.)Less.) terhadap larva nyamuk Aedes aegypti. Proses fraksinasi dengan pelarut petroleum eter melarutkan senyawa-senyawa yang bersifat kurang polar pada selubung sel dan dinding sel pada daun beluntas. Saponin dan tanin terdekteksi pada pengujian kualitatif kimia daun beluntas. Uji aktivitas larvasida dengan deretan konsentrasi 1500, 2000, dan 2500 ppm menggunakan larva Aedes aegypti instar III. LC50 fraksi petroleum eter daun beluntas sebesar 1907,83 ppm dan LC90 sebesar 2377,57 ppm. Fraksi petroleum eter daun beluntas (Pluchea indica (L.) Less.) hanya dapat membunuh larva Aedes aegypti pada konsentrasi besar yang berarti tidak memiliki daya toksisitas sebagai larvasida. Kata kunci : Beluntas, Pluchea indica (L.) Less., petroleum eter, larvasida ABSTRACT Eradication of the mosquitoes Aedes aegypti is one of the solution to prevent dengue fever (DHF). The synthetic insecticides had a negative impact in the environment. Citizen of South Borneo, Barito Kuala, Marabahan applied beluntas (Pluchea indica (L.) Less.) as a bioinsecticide. The aim of the research had to know the compounds in beluntas leaves petroleum ether fraction, calculate the LC50 and LC90 and authenticate the larvicidal activity of beluntas leaves petroleum ether fraction. The process of fractionation by petroleum ether dissolved the less polar compounds in the sheath cells and cell walls in leaves ofbeluntas. Saponins and tannins had detected in leaves at qualitative assay compounds. Larvicidal activity assay at III instar larvae of Aedes aegypti had gave the varians concentration 1500, 2000, and 2500 ppm. Beluntas leavespetroleum ether fraction had LC50 1907,83 ppm and LC90 2377,57 ppm. Petroleum ether fraction of leaves beluntas (Pluchea indica (L.) Less.) againts the larvae of Aedes aegypti in a large concentration means no toxicity as larvicide. Keyword : Beluntas, Pluchea indica (L.) Less., petroleum ether, larvicidal
Gambaran Penggunaan Obat Off-Label Pada Pasien Pediatrik Rawat Jalan Di RSUD Ulin Banjarmasin Periode Januari-Desember 2013 Antung Lisa Ariati; Nani Kartinah; Difa Intannia
Jurnal Pharmascience Vol 2, No 1 (2015): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v2i1.5814

Abstract

Abstrak            Off-label adalah penggunaan obat di luar ketentuan dari izin penjualan (marketing authorisation = MA), berkaitan dengan dosis, usia, rute pemberian, dan indikasi yang berbeda. Pemakaian obat off-label adalah akibat dari kurangnya penelitian obat khususnya pada anak-anak. Faktor yang mengakibatkan kurangnya penelitian obat pada anak-anak adalah rumitnya uji klinis pada anak-anak dan data farmakokinetik yang tidak mencukupi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persentase pasien pediatrik di Poliklinik Anak RSUD Ulin Banjarmasin yang mendapatkan obat off-label, mengetahui golongan obat dengan tingkat kejadian obat off-label tertinggi dan mengetahui persentase obat off-label berdasarkan kriteria usia, dosis, rute pemberian dan indikasi. Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan pengambilan data secara retrospektif. Berdasarkan hasil analisis terhadap 348 pasien, persentase pasien yang menerima obat off-label sebesar 60,1% (n = 348 pasien). Jumlah obat yang dianalisis sebanyak 947 obat. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat kejadian obat offlabel tertinggi adalah golongan obat batuk dan pilek yaitu sebesar 23,7% (n = 947 obat). Persentase penggunaan off-label pada kriteria dosis sebesar 98,9% (n = 446 obat), pada kriteria usia sebesar 24,8% (n = 112 obat), pada kriteria indikasisebanyak 1,3% (n = 6 obat) dan pada kriteria rute pemberian tidak ada kasus offlabel. Kata kunci: off-label rawat jalan, usia, dosis, rute pemberian, indikasi AbstractOff-label is a use of drugs that is beyond the terms of the license sales (marketing authorization = MA), related to dose, age, route of administration, and different indications. Off-label use of drugs is a result of the lack of drug research, especially in children. Factors that lead to lack of drug research in children is the complexity of clinical trials in children and pharmacokinetic insufficient data. The purposes of this study were to determine the percentage of pediatric patients at Children's Polyclinic in Ulin Banjarmasin Hospital who get the off-label drug, determine the drug classes with an incidence rate of off-label drugs and determine the highest percentage of off-label drug based on the criteria of age, dose, route of administration and indications. This study was an observational study with retrospective data collection. Based on the analysis of 348 patients, the percentage of patients who received the off-label drug for was 60,1% (n = 348 patients). The number of drugs that were analyzed were 947 drug. The analysis showes that the highest incidence rate of off-label drug is cough and cold medicines was 23.7% (n = 947 drug). The percentage of off-label use in the dose criterion about 98.9% (n = 446 drug), the age criteria about 24.8% (n = 112 drug), the indication criteria as much as 1.3% (n = 6 drug), and on the the route of administration criteria no cases of off-label found. Keywords: off-label, outpatients, age, dose, route of administration, indications
Review Rheumatoid Arthritis: Terapi Farmakologi, Potensi Kurkumin dan Analognya, serta Pengembangan Sistem Nanopartikel Lutfi Chabib; Zullies Ikawati; Ronny Martien; Hilda Ismail
Jurnal Pharmascience Vol 3, No 1 (2016): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v3i1.5830

Abstract

 ABSTRAK  Rheumatoid arthritis  (RA) adalah  penyakit  autoimun  yang menyebabkan  peradangan  kronis  pada sendi. Penatalaksanaan RA harus agresif dan sedini mungkin sehingga mampu meningkatkan hasil jangka pendek maupun panjang penderita. Rheumatoid arthritis akibat reaksi autoimun dalam jaringan sinovial yang melibatkan proses fagositosis. Tujuan dari pengobatan rheumatoid arthritis tidak hanya mengontrol gejala penyakit, tetapi juga penekanan aktivitas penyakit untuk mencegah kerusakan permanen. Penderita RA memulai pengobatan mereka dengan DMARDs (Disease Modifying Anti-Rheumatic Drugs) seperti metotreksat, sulfasalazin dan leflunomid. Alternatif pengobatan yang dapat dijadikan salah satu pilihan dalam penanganan RA yaitu senyawa kurkumin dan analognya. Sistem nanopartikel mampu meningkatan efektifitas dalam pengobatan terutama keadaan RA. Kata kunci : rheumatoid arthritis, Disease Modifying Anti-Rheumatic Drugs, kurkumin, nanopartikel. ABSTRACT Rheumatoid arthritis (RA) is an autoimmune disease that causes chronic inflammation of the joints. Management of RA must be aggressive and as early as possible so as to increase the yield of short and long term patients. Rheumatoid arthritis due to an autoimmune reaction in the synovial tissue that involves the process of phagocytosis. The purpose of the treatment of rheumatoid arthritis not only control the symptoms of the disease, but also suppressed disease activity to prevent permanent damage. RA patients begin their treatment with DMARDs (Disease Modifying Anti-Rheumatic Drugs) such as methotrexate, sulfasalazine and leflunomid. Alternative treatments that can be used as an option in the treatment of RA are compounds curcumin and its analogs. Nanoparticle systems is able to increase the effectiveness in the treatment of RA, especially state. Keywords: rheumatoid arthritis, Disease Modifying Anti-Rheumatic Drugs, curcumin, nanoparticles.
Kajian Farmakognostik Tumbuhan Sugi-Sugi (Breynia cernua Muel. Arg.) Asal Amuntai Kalimantan Selatan Fitriyanti Fitriyanti; Nashrul Wathan; Gunawan Gunawan
Jurnal Pharmascience Vol 3, No 2 (2016): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v3i2.5737

Abstract

Sugi-sugi (Breynia cernua Muel. Arg.) merupakan tumbuhan yang digunakan turun temurun sebagai obat luka luar dan cacar bagi masyarakat Amuntai, Kalimantan Selatan. Dilihat dari prospek yang sangat potensial maka perlu dilakukan penelitian yang bertujuan memberikan dasar ilmiah mengenai gambaran farmakognostik dengan metode kualitatif. Tujuan Penelitian ini adalah memperoleh data parameter kualitatif meliputi hasil dari pemeriksaan makroskopik, mikroskopik, dan organoleptik melakukan uji pendahuluan senyawa kimia terhadap serbuk daun sugi-sugi. Uji organoleptik hasilnya berupa daun dengan rasa pahit menusuk dan aroma yang khas, buah tidak berbau dan berasa kelat, akar tidak berbau dan tidak berasa, batang tidak berbau dan berasa pahit. Hasil pengamatan mikroskopik ditemukan bentuk sel epidermis, berkas pembuluh, tipe stomata anisositik dan sel penanda berupa kalsium oksalat yang dapat dijadikan sebagai identitas atau pengenal simplisia yang bersangkutan. Hasil uji pendahuluan senyawa kimia diperoleh hasil bahwa sampel positif terhadap uji saponin, flavonoid, dan kuinon. Kata kunci : Sugi-sugi, Breynia cernua Muel. Arg.,farmakognostik,
Identifikasi Senyawa Kimia Ekstrak Etanol Mentimun (Cucumis sativus L.) dan Ekstrak Etanol Nanas (Ananas comosus (L) Merr.) Ali Rakhman Hakim; Rina Saputri
Jurnal Pharmascience Vol 4, No 1 (2017): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v4i1.5753

Abstract

ABSTRAK Bahan alam digunakan manusia sebagai obat untuk menyembuhkan, mencegah penyakit tertentu dan menjaga kondisi badan agar tetap sehat. Bahan alam yang digunakan dikenal dengan istilah obat herbal. Mentimun (Cucumis sativus L) dan Nanas (Ananas cosmosus (L) Merr) merupakan sebagian dari bahan alam yang dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kandungan senyawa kimia pada ekstrak etanol mentimun dan ekstrak etanol nanas yaitu senyawa saponin, steroid, terpenoid, tanin dan secara kualitatif. Ekstrak etanol mentimun dan ekstrak etanol nanas didapatkan dengan metode maserasi. Hasil identifikasi senyawa kimia menunjukan ekstrak etanol mentimun mengandung senyawa kimia terpenoid, saponin dan fenolik. Ekstrak etanol nanas mengandung terpenoid dan fenolik. Kata kunci: Identifikasi senyawa kimia, Mentimun (Cucumis sativus L), Nanas (Ananas cosmosus (L) Merr) ABSTRACT Natural materials has used by humans as a medicine to cure, prevent certain diseases and maintain body condition in order to stay healthy. Natural materials are used is known as herbal medicine. Cucumber (Cucumis sativus L) and Pineapple (Ananas cosmosus (L) Merr) is part of the natural materials that can be used as an alternative treatment. This study aims to identified the chemical compounds in extracts of cucumber ethanol and ethanol extract of pineapple there are saponins, steroids, terpenoids, tannins and qualitatively. The ethanol extract of cucumber and pineapple ethanol extracts obtained by maceration method. The results of the identification of chemical compounds showed the ethanol extract of cucumber contains chemical compounds terpenoids, saponins and phenolic. The ethanol extract of pineapple contains terpenoids and phenolic. Keywords: Identification of chemical compounds, cucumber (Cucumis sativus L), pineapple (Ananas comosus (L) Merr)
Pengembangan Formula dan Karakterisasi Nanoemulsi Ekstrak Kombinasi Daun Teh dan Mangkokan Yang Diinkorporasikan ke dalam Spray Sebagai Penumbuh Rambut Garnadi Jafar; Ira Adiyati; Faisha Farras Kartanagara
Jurnal Pharmascience Vol 4, No 2 (2017): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v4i2.5769

Abstract

Lebih dari 90%, rambut rontok diakibatkan oleh alopesia androgenetik, Purwantini Indah et al. mengatakan bahwa daun teh dan mangkokan memiliki aktivitas sebagai penumbuh rambut yang setara dengan hair tonic, nanoemulsi memiliki ukuran
Isolasi Senyawa Antioksidan Fraksi Etil Asetat Daun Bilaran Tapah (Argyreia nervosa) Asal Rantau Kalimantan Selatan Sutomo Sutomo; Arnida Arnida; Nurmalita Sari; Fadlilaturrahmah Fadlilaturrahmah
Jurnal Pharmascience Vol 5, No 1 (2018): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v5i1.5785

Abstract

ABSTRACT South Kalimantan is rich with medicinal herbs, one of it is Argyreia nervosa. Ethanol extract of A. nervosa leaves has potential as antioxidant with IC50 value of 9,46 ppm. This study aims to isolate antioxidant compounds from ethyl acetate fraction of A. nervosa leaves. Extraction method used by maceration. Separation and purification of isolates was done by TLC, VLC, and CC. Qualitative and quantitative test of antioxidant activity using diphenyl picrylhydrazyl (DPPH) method. Identification of compounds uses UV-Vis and FTIR spectrophotometers. Argyreia nervosa leaf powder was extracted with 96% ethanol and obtained a yield of 16,916%. Rendemen of ethyl acetate fraction is 16,33%. The ethyl acetate fraction is fractionated again using VLC with eluen n-hexane:ethyl acetate (20:1, 15:1, 10:1,9:1, 8:2, 7:3, 6:4; 5:5; 4:6; 3:7) v/v, and methanol:ethyl acetate (1:4) v/v obtained 5 fraction. The fraction 4 is used for isolation using the gravity CC with eluen n-hexane:ethyl acetate (20:1, 15:1, 10:1, 9:1, 7:3, and 5:5) v/v. Qualitative TLC test showed isolates containing antioxidant compounds with DPPH reagent. Analysis with UV-Vis spectrophotometer yielded 344 nm and 299 nm λmax. FTIR analysis shows there are functional groups -OH, C=O, C-O, C=C (alkene and aromatic), and C-H. Keywords: Antioxidants, DPPH, ethyl acetate fraction, A. nervosa leaves, isolation
Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Tanaman Iler (Coleus atropurpureus Benth) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Pada Tikus Putih Jantan yang Diinduksi Aloksan Sarlina Illyyani; Difa Intannia; Liling Triyasmono
Jurnal Pharmascience Vol 2, No 1 (2015): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v2i1.5809

Abstract

Abstrak            Tanaman iler secara tradisonal digunakan masyarakat Amuntai Kalimantan Selatan untuk penghilang rasa nyeri, demam dan menurunkan kadar glukosa darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas dan pengaruh paling besar dari ekstrak etanol tanaman iler (Coleus atropurpureus Benth) yang dapat menimbulkan penurunan kadar glukosa darah pada tikus putih jantan. Tikus diinduksi aloksan 150mg/kgBB secara intraperitonial dan dikatakan diabetes jika kadar glukosa darah ≥ 150 mg/dL. Tikus dikelompokkan menjadi 6 kelompok yaitu kontrol positif glibenklamid sebanyak 0,45 mg/kgBB, kontrol negatif NaCMC 1 % dan dosis ekstrak etanol tanaman iler yaitu 25mg/kgBB, 50mg/kgBB, 100mg/kgBB dan 200mg/kgBB. Pengukuran kadar glukosa darah dilakukan pada hari ke-0 (setelah tikus diinduksi aloksan dan menjadi diabetes), 4, 7, 10 dan 14. Nilai persen perubahan kadar glukosa darah dianalisis menggunakan uji Kruskal wallis dan uji Mann-Whithney. Hasil analisis menunjukkan bahwa ekstrak etanol tanaman iler dosis 100mg/kgBB dan 200mg/kgBB menunjukkan tidak berbeda nyata dengan kontrol positif glibenklamid. Semua dosis ekstrak etanol iler menujukkan penurunan kadar glukosa darah. Dosis ekstrak 200mg/kgBB memberikan aktivitas terbesar yang dapat menurunkan kadar glukosa darah pada hewan uji. Kata Kunci : Glukosa Darah, Ekstrak Etanol, Iler AbstractTraditionally, Iler plant is used by the people in Amuntai, South Kalimantan for healing the pain, fever and decreasing the level of blood glucose. The aim of this research is to determine activities and the largest effect of ethanol extract of iler plant (Coleus atropurpureus Benth) which can decrease blood glucose on the white male rats. The rats is inducted with alloxan doses 150 mg/kgBB intraperitonial, rat has diabetes if the level of blood glucose ≥ 150 mg/dL. The rats are divided into 6 groups, consist of positive control of glibenclamide 0.45 mg/kgBB, negative control NaCMC 1% and ethanol extract of iler plant doses 25 mg/kgBB, 50 mg/kgBB, 100 mg/kgBB, and 200 mg/kgBB. Measurement of blood glucose level was performed on day 0 (after the rats are inducted with alloxan and becoming diabetes), 4, 7, 10 and 14. The percentage of blood glucose level change was analyzed using Kruskal Wallis test, and Mann Whitney test. Analysis result showed that extract ethanol of Iler plant with doses 100 mg/kgBB and 200 mg/kgBB was not significantly different from the positive control glibenclamide. All of doses of ethanol extract of iler  referred to the decreasing of level of blood glucose. The doses 200mg/kgBB contributed the largest activity that able to decrease the level of blood glucose of laboratory animal. Key words : Blood Glukose, Ethanol extract, Iler.

Page 3 of 32 | Total Record : 319