cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Veteriner
ISSN : 25409492     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Veteriner merupakan media elektronik yang digunakan sebagai wadah penyebaran hasil-hasil penelitian dari skripsi/tugas akhir mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala yang ditulis bersama dengan dosen pembimbingnya. Naskah/artikel yang diterbitkan telah melewati proses review oleh 2 orang reviewer dan penyunting JIMVET. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Veteriner untuk saat ini menerbitkan naskah ilmiah mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Dokter Hewan. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Veteriner terbit dengan satu volume dan empat nomor dalam setahun (Fabruari, Mei, Agustus, dan November).
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 4 (2021): AGUSTUS-OKTOBER" : 5 Documents clear
PENILAIAN KESEJAHTERAAN HEWAN PADA PENYEMBELIHAN HEWAN KURBAN DI BEBERAPA GAMPONG DI KOTA BANDA ACEH (THE EVALUATION OF ANIMAL WALFARE IN QURBAN ANIMAL SLAUGHTERING AT SOME VILLAGES IN BANDA ACEH CITY) Roy Tigana Putra; Razali Razali; T. Reza Ferasyi; Fakhrurrazi Fakhrurrazi; Ismail Ismail; Ginta Riady; M Daud AK
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 5, No 4 (2021): AGUSTUS-OKTOBER
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/jim vet..v5i4.12941

Abstract

ABSTRAKPenelitianinibertujuanmenilaipenerapan kesejahteraan hewan padapenyembelihanhewankurbantahun 2018 di 17 Gampong di Kota Banda Aceh.Metodeyang digunakandalampenelitianiniadalahmetodesurveymenggunakan data check list dankuesioner. Data hasilsurveydikelompokkankedalamtigakategoriyaitu. kesehatan hewan, penanganan hewan hidup  dan proses penyembelihan. Data yang diperolehdianalisissecaradeskriptif.  Hasilanalisischeck listmenunjukkanbahwaketigaaspek yang dinilaimendapatkanhasilpenilaian yang buruk. Berdasarkankuisionerdidapatbahwa 70,6%tempatpenyembelihanhewankurbanbelummemilikikandangkhususuntukpenampunganhewansebelumdisembelih. Bahwasebesar82,4% tempatpenyembelihanterpisahtidakjauhataudapatdilihatolehsapi lain. Kemudiansebesar82,4% saat hewan tiba tidak disediakan tempat penurunan hewan dari truk.Dapatdisimpulkanbahwapenyembelihanhewankurbantahun 2018 di Banda Aceh belum menerapkanaspekkesejahteraan hewan.Kata Kunci: Kesejahteraan, penampungan,penyembelihan, kurban, Banda AcehABSTRACTThis study aims to assess the application of animal welfare to the slaughter of sacrificial animals in 2018 in 17 villages in the city of Banda Aceh. The method used in this study is the survey method using data check lists and questionnaires. The survey data are grouped into three categories, namely. animal health, handling live animals and the slaughter process. The data obtained were analyzed descriptively. The results of the check list analysis show that the three aspects assessed get poor results. Based on the questionnaire it was found that 70.6% of slaughterhouses for sacrificial animals did not have speciallairagefor animal shelter before being slaughtered. Whereas 82.4% of the slaughterhouses are not far apart or can be seen by other cows. Then 82.4% when animals arrive, there is no place for dropping animals from trucks. It can be concluded that the slaughter of sacrificial animals in 2018 in Banda Aceh has not yet applied aspects of animal welfare. Keywords: Welfare, shelter, slaughter, sacrifice, Banda AcehABSTRAKPenelitianinibertujuanmenilaipenerapan kesejahteraan hewan padapenyembelihanhewankurbantahun 2018 di 17 Gampong di Kota Banda Aceh.Metodeyang digunakandalampenelitianiniadalahmetodesurveymenggunakan data check list dankuesioner. Data hasilsurveydikelompokkankedalamtigakategoriyaitu. kesehatan hewan, penanganan hewan hidup  dan proses penyembelihan. Data yang diperolehdianalisissecaradeskriptif.  Hasilanalisischeck listmenunjukkanbahwaketigaaspek yang dinilaimendapatkanhasilpenilaian yang buruk. Berdasarkankuisionerdidapatbahwa 70,6%tempatpenyembelihanhewankurbanbelummemilikikandangkhususuntukpenampunganhewansebelumdisembelih. Bahwasebesar82,4% tempatpenyembelihanterpisahtidakjauhataudapatdilihatolehsapi lain. Kemudiansebesar82,4% saat hewan tiba tidak disediakan tempat penurunan hewan dari truk.Dapatdisimpulkanbahwapenyembelihanhewankurbantahun 2018 di Banda Aceh belum menerapkanaspekkesejahteraan hewan.Kata Kunci: Kesejahteraan, penampungan,penyembelihan, kurban, Banda Aceh ABSTRACTThis study aims to assess the application of animal welfare to the slaughter of sacrificial animals in 2018 in 17 villages in the city of Banda Aceh. The method used in this study is the survey method using data check lists and questionnaires. The survey data are grouped into three categories, namely. animal health, handling live animals and the slaughter process. The data obtained were analyzed descriptively. The results of the check list analysis show that the three aspects assessed get poor results. Based on the questionnaire it was found that 70.6% of slaughterhouses for sacrificial animals did not have speciallairagefor animal shelter before being slaughtered. Whereas 82.4% of the slaughterhouses are not far apart or can be seen by other cows. Then 82.4% when animals arrive, there is no place for dropping animals from trucks. It can be concluded that the slaughter of sacrificial animals in 2018 in Banda Aceh has not yet applied aspects of animal welfare.Keywords: Welfare, shelter, slaughter, sacrifice, Banda Aceh
CEMARAN MIKROBA PADA TELUR AYAM RAS DI PETERNAKAN DUSUN SILAOK KECAMATAN MUNGKA KABUPATEN LIMAPULUH KOTA PROVINSI SUMATERA BARAT Mutia Yuli Yana; Rastina Rastina; Ismail Ismail; Nurliana Nurliana; Amiruddin Amiruddin; Mahdi Abrar
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 5, No 4 (2021): AGUSTUS-OKTOBER
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/jim vet..v5i4.18438

Abstract

Telur ayam ras merupakan salah satu sumber protein hewani yang cukup tinggi yang harus dijamin keamananya dan juga sebagai media yang baik bagi mikroba termasuk mikroorganisme pencemar dan  patogen. Penelitian ini bertujuan mendapatkan dan memperoleh informasi cemaran mikroba pada telur ayam  ras di peternakan unggas Dusun Silaok, Kecamatan Mungka, Kabupaten Limapuluh Kota, Provinsi Sumatera  Barat. Sampel telur ayam diperoleh dari 5 peternakan yang terdiri dari 25 butir telur ayam dan 5 butir telur ayam dari setiap peternakan ayam  ras. Pemeriksaan cemaran mikroba dilakukan dengan metode Total Plate Count (TPC) terhadap isi telur (­kuning telur dan putih telur). Data hasil penelitian ini dianalisis secara deskriptif. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini pada Peternakan A 4,0 x 102 cfu/ml, Peternakan B 6,2 x 105 cfu/ml, Peternakan C 2,3 x 104 cfu/ml, Peternakan D 5,6 x 103 cfu/ml dan Peternakan E 4,5 x 104 cfu/ml. Jadi cemaran mikroba yang melebihi batas maksimum SNI terdapat pada peternakan B yaitu 6,2 x 105 cfu/ml dan sebanyak 0,18% peternakan di Dusun Silaok Kecamatan Mungka Kabupaten Limapuluh Kota Provinsi Sumatera Barat, terdapat telur yang batas maksimun cemaran mikroba melebihi standar SNI 7388:2009 (1 x 105 cfu/ml).
IDENTIFIKASI EKTOPARASIT PADA IKAN DEPIK (Rasbora tawarensis) DI BALAI BENIH IKAN (BBI) KABUPATEN ACEH TENGAH Khaifa Hairunnisa; Farida Athaillah; Muttaqien Bakri
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 5, No 4 (2021): AGUSTUS-OKTOBER
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/jim vet..v5i4.18439

Abstract

Ikan depik merupakan spesies endemik dan diklasifikasikan sebagai spesies yang terancam punah (threatened species) dan terdaftar sebagai Critical Endangered Species. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi jenis ektoparasit yang menginfeksi ikan depik serta menentukan tingkat prevalensi ektoparasit yang menyerang ikan depik. Sebanyak 30 ekor ikan depik diambil menggunakan jaring pada akuarium BBI Kabupaten Aceh Tengah dan diidentifikasi di Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala. Pengamatan ektoparasit dilakukan dengan metode natif (pemeriksaan langsung) yaitu dengan cara mengamati organ luar dan membuat apusan lendir serta mengamati pada kedua insang dan seluruh sirip ikan tersebut kemudian amati di bawah mikroskop. Hasil penelitian terhadap pemeriksaan ektoparasit pada ikan depik di BBI ditemukan 5 jenis ektoparasit yang terdapat pada organ predileksi bagian luar yaitu Dactylogyrus sp. dengan prevalensi pada insang (3,33%) dan pada lendir/kulit (16,67%), Piscinoodinium sp. prevalensi pada lendir/kulit (3,33%), Chilodonella sp. prevalensi pada lendir/kulit (16,67%), Ichtyophthirius multifilis memiliki nilai prevalensi sama pada organ predileksi lendir/kulit, insang dan sirip yaitu (3,33%), Trichodina sp. prevalensi pada lendir/kulit (6,67%) dan sirip (16,67%). Dari data tersebut ektoparasit yang paling banyak menginfeksi ikan depik ialah Trichodina sp. dengan jumlah 7 ekor ikan yang terinfeksi dari total sampel 30 ekor, dimana didapatkan 2 Trichodina sp. pada organ predileksi lendir/kulit dengan nilai prevalensi (6,67%) dan 5 Trichodina sp. pada sirip dengan nilai prevalensi (16,67) sedangkan ektoparasit paling sedikit menginfeksi ikan depik yaitu Piscinoodinium sp. yang hanya menginfeksi 1 ekor ikan dari total sampel 30 ekor dimana ektoparasit ini menginfeksi organ predileksi lendir/kulit dengan nilai prevalensi (3,33%).
STUDI EVALUASI PEMOTONGAN HEWAN QURBAN DI KOTA BANDA ACEH DAN SEBAGIAN ACEH BESAR DARI ASPEK SANITASI DAN KESRAWAN Evalution Study of Qurban Slaughtering Animals in Banda Aceh City and Most Aceh Besar From Sanitation Aspect And Animal Welfare tati maulidya; Razali Razali; Ismail Ismail; Rastina Rastina; Fakhrurrazi Fakhrurrazi; M Daud AK; Muhammad Hambal; Muttaqien Muttaqien
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 5, No 4 (2021): AGUSTUS-OKTOBER
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/jim vet..v5i4.7880

Abstract

This study aims to evaluate the slaughter of qurban animals in Banda Aceh City and some of Aceh Besar in 2017. This research was conducted in the form of data analysis from questionnaire results of qurban slaughtering animals. The data analyzed was data obtained from the results of questionnaires and observations about some aspects which classified into four categories, namely qurban animals health aspects, aspects of shelter and qurban animals slaughter equipment, the process of slaughtering qurban animals, and fourth was the aspect of cutting meat or carcass. The data were analyzed descriptively. The results showed that 83.28% of the health aspects of qurban animals in Banda Aceh city and some of Aceh Besar can be said very good. As many as 84.12% of the people in Banda Aceh city and some of Aceh Besar have done the shelter and qurban animal slaughtering equipment. 76.56% of the people in Banda Aceh city and some of Aceh Besar have done the slaughtering of qurban animals in accordance with slaughtering requirements, and 88.88% have done carcass or carcass handled properly. The conclusion stated that the slaughtering of qurban animals in Banda Aceh City and some of Aceh Besar in 2017 has fulfilled the aspect of sanitation and animal welfare
PENGARUH JUMLAH MIKROFILARIA PADA ANJING PENDERITA Canine Heartworm Diseases TERHADAP ANGKA KEMATIAN NYAMUK Aedes aegypti ISOLAT LAPANG (The Effect Of Microfilirae Amount On Dogs With Canine Heartworm Diseases On The Mortality Rate Of Aedes Aegypti Field Isolate) dzulfikar faizin romas; T. Fadrial Karmil; M Hanafiah; Winaruddin Winaruddin; M Hambal; Muttaqien Muttaqien; Nazaruddin Nazaruddin
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 5, No 4 (2021): AGUSTUS-OKTOBER
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/jim vet..v5i4.9376

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh jumlah  mikrofilaria pada anjing penderita Canine Heartworm Diseases terhadap angka kematian nyamuk Ae. aegypti. Sampel yang digunakan adalah seribu dua ratus ekor nyamuk dengan lima kali ulangan dan tiga ekor anjing dengan kategori infeksi mikrofilaremik tinggi 10.395 mf/ml, sedang 1.430 mf/ml, dan ringan 330 mf/ml serta satu anjing kontrol 0 mf/ml positif. Anjing di kandangkan dengan nyamuk, ketika nyamuk selesai menghisap kemudian dikoleksi dan diamati selama 13 hari. Data angka kematian nyamuk Ae aegypti akan dianalisis, secara statistik untuk melihat standart deviasi, dipastikan dengan uji ANOVA SPSS,   Rancangan Acak Lengkap (RAL), dan disajikan dalam bentuk grafik. Hasil penelitian menunjukan angka kematian pada perlakuan nyamuk kontrol 0 mf/ml dengan rata-rata 0.68±0.94. Sedangkan angka kematian nyamuk pada perlakuan di hari pertama pengamatan rata-rata angka kematian nyamuk pada tingkat  rendah 330 mf/ml sebanyak 12.00±0.75, sedang 22.00±0.75, dan tinggi 34.00±0.9, angka kematian mulai meningkat kembali di hari ketiga, pada tingkat rendah 330 mf/ml 9.87±0.87, sedang 13.85±1.24, tinggi 16.84±1.83. Angka kematian kembali meningkat pada hari ke sepuluh dengan rata-rata rendah 15.97±9.65, sedang 31.37±2.77, tinggi 40.22±5.95. Hasil ANOVA pada pengamatan hari ke 13, nilai p dari perlakuan adalah 0.000 (p 0.05), maka dari itu kita menolak H0. Kesimpulan semakin tinggi tingkat infeksi, semakin tinggi angka kematian nyamuk sehingga nyamuk Ae. aegypti dengan tingkat infeksi yang rendah bisa menjadi potensial vektor.(This study aimed to know the effect of the amount of microfilariae on dogs with Canine Heartworm Diseases on the mortality rate of mosquitoes Aedes Aegypti. The sample used was one thousand two hundred mosquitoes with five repeatations and three dogs with a high category of microfilaremic infection 10,395 mf / ml, moderate 1,430 mf / ml, and low 330 mf / ml and one control dog 0 mf / ml positive. The dog was caged up with mosquitoes, when the mosquitoes had finished sucking then it was collected and observed for thirteen days. The mortality rate of Ae aegypti mosquito was analyzed, statistically looked at the standard deviation, confirmed by the ANOVA SPSS Complete Random Design test, and presented in graphical form. The results showed that the mortality rate in controlled mosquito treatment 0 mf / ml was 0.68±0.94. While the mortality rate of mosquitoes in the treatment on the first day of observing the average mosquitoes mortality rate at the low level of 330 mf / ml was as much as 12.00 ± 0.75, moderate 22.00 ± 0.75, and a high of 34.00 ± 0.9, the mortality rate began increasing again on the third day, at the low level 330 mf / ml 9.87 ± 0.87, medium 13.85 ± 1.24, high 16.84 ± 1.83. The death rate again increased on the tenth day with the low average of 15.97 ± 9.65, moderate 31.37 ± 2.77, high 40.22 ± 5.95. Based on ANOVA results, the p value of the treatment was 0.000 (0.05), therefore we rejected H0. The higher the infection rate, the higher the mosquitoes mortality rate so that the mosquiotoes Ae Aegypti with the low infection rate with the fewest average number of mortality rate can be a potential vector).

Page 1 of 1 | Total Record : 5