Winaruddin Winaruddin
Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh

Published : 45 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

INFESTASI EKTOPARASIT PADA IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) YANG DIBUDIDAYA DI DESA TUMPOK TEUNGOH KECAMATAN BANDA SAKTI KOTA LHOKSEUMAWE Winaruddin, Winaruddin; Rusli, Rusli; Razi, Khairul
Jurnal Edukasi dan Sains Biologi Vol 4, No 2 (2015): Jurnal Edukasi dan Sains Biologi
Publisher : Universitas Almuslim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The study was conducted to determine and identify ectoparasites of Clarias gariepinus from earthen ponds, Banda Sakti – Lhokseumawe. Ectoparasites examination carried out by the method of smear preparations from mucus scrapings body and gills of fish. Thereafter, the scraped samples of mucus together with the tissues were placed on a Petri-dish containing  of 0.9% saline solution and stirred using a mounted pin. Some drops of the mixed solution were collected using dropper, placed on a clean slide. The smears were fixed in methanol and stained with 5% Giemsa solution. Smears were then examined under microscope. Of the total number examined, 20 (40%) were infected with ectoparasites ( Trichodina sp. 20%. and Ichtyophthirius multifiliis 20%). Key words: ectoparasites, Trichodina sp., Ichtyophthirius multifiliis, “dumbo” catfish, Lhokseumawe
INFESTASI EKTOPARASIT PADA IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) YANG DIBUDIDAYA DI DESA TUMPOK TEUNGOH KECAMATAN BANDA SAKTI KOTA LHOKSEUMAWE Winaruddin, Winaruddin; Rusli, Rusli; Razi, Khairul
Jurnal Edukasi dan Sains Biologi Vol 4, No 2 (2015): Jurnal Edukasi dan Sains Biologi
Publisher : Universitas Almuslim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

STUDI INFEKSI NEMATODA GASTROINTESTINAL PADA KAMBING DAN DOMBA DI RUMAH POTONG HEWAN BANDA ACEH = STUDY OF GASTROINTESTINAL NEMATODES INVESTING GOATS AND SHEEP AT THE BANDA ACEH SLAUGTHERHOUSE Muhammad Hanafiah; Winaruddin .; Rusli .
Jurnal Sain Veteriner Vol 20, No 1 (2002): Juli
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4521.346 KB) | DOI: 10.22146/jsv.389

Abstract

Telah dilakukan suatu penelitian untuk mengidentifikasi jenis-jenis parasit nematoda gastrointestinal yang menyerang kambing dan domba jantan lokal yang dipotong di Rumah Potong Hewan (RPH) Banda Aceh. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui jumlah masing-masing genus cacing yang menyerang kedua ternak tersebut. Masing-masing sebanyak 50 gastrointestinal kambing dan domba yang ada di RPH Banda Aceh ditentukan secara acak akan digunakan sebagai objek penelitian. Pemeriksaan terhadap cacing untuk keperluan identifikasi cacing nematoda gastrointestinal dilakukan setelah cacingcacing yang didapat dimasukkan ke dalam laktofenol selama 6 jam. Penentuan genus cacing nematoda gastrointestinal dilakukan sesuai dengan metode Soulsby (1982). Hasil identifikasi ternak kambing dan domba yang dipotong di RPH Banda Aceh menunjukkan bahwa kedua ternak tersebut sudah terinfestasi oleh cacing-cacing nematoda gastrointestinal. Adapun masingmasing genus untuk kambing adalah : Trichostrongylus spp, Oesophagustontum spp, Bunostomum spp, Chabertia spp, Trichuris spp dan Haemonchus spp. Sedangkan untuk domba cacing nematoda gastrointestinal dari genus: Gaigeria sp, Strongyloides spp, Bunostomum spp, Oesophagustomum spp, Haemonchus spp, Chabertia spp, dan Trichuris spp. Jumlah cacing nematoda gastrointestinal yang menyerang temak kambing sebanyak 514 ekor cacing sedangkan yang menyerang domba sebanyak 543 ekor cacing. Prilaku atau kebiasaan makan tidak signifikan (P > 0,05) terhadap jumlah cacing.nematoda gastrointestinal.
Perubahan Indeks Kenyang Caplak Haemaphysalis bispinosa (Acari, Ixodidae) Selama Masa Makan Winaruddin Winaruddin
Biospecies Vol. 7 No. 1 (2014): Januari 2014
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/biospecies.v7i1.1490

Abstract

The objective of this research was to know various engorgement indices and durationof attachment of female Haemaphysalis bispinosa. Two feeding experiment were designedusing the following female-male ratio 1:1 and 30:1. At same time every day up to detachmentthe body length, width and depth of females were measured using a caliper to the determine ofbody volume. Fed body weights of the females were weighed on a electric balance. The resultof this research indicates that rate of engorgement indices in females (1:1 ratio) and (30:1 ratio)increased with increasing duration of attachment (P< 0.05) and the relationship betweenduration of tick attachment was above 92%. The feeding rate of females of the 30:1 ratio waslower than that of 1:1 ratio ones up to the 72 hours in the duration attachment.
INDUSTRI MIKRO NUTRIENT BLOCK TERNAK RUMINANSIA Winaruddin Winaruddin; T.Z. Helmi; Rusli Rusli
Buletin Udayana Mengabdi Vol 17 No 4 (2018): Buletin Udayana Mengabdi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.593 KB) | DOI: 10.24843/BUM.2018.v17.i04.p15

Abstract

Tujuan pengabdian adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan inovasi teknologi industri pada peternak, tentang penggunaan teknologi pakan ternak untuk meningkatkan produktivitas ternak ruminansia dan mendiskusikan tentang kelayakannya. Kegiatan telah dilakukan dari Agustus 2017 sampai Oktober 2017, dan dihadiri oleh 30 peternak dari 60 peserta yang ditargetkan. Dari anggota kelompok ternak di Kecamatan Krueng Barona Jaya, Kabupaten Aceh Besar. Metode yang digunakan adalah kursus pelatihan dan praktek kepada peternak. Tujuan pemberian nutrient block adalah untuk menyediakan secara konstan sumber nitrogen, vitamin dan mineral yang terdegradasi untuk mendorong pertumbuhan mikroba rumen, terutama pada ternak ruminansia yang diberi pakan hijauan berkualitas rendah. Campuran pakan mineral yang disiapkan sesuai spesifikasi yang digunakan untuk membuat nutrient block dengan proses dingin dam dicetak dengan mesin press tangan pembuat block. Ukuran bclok /pada kegiatan ini adalah 300 mm x 150 mm x 120 mm dengan berat 6 kg. Dengan memberi makanan nutrient block pada sapi potong kelompok peternakan rakyat, menunjukkan bahwa skor bobot hidup dan kenaikan berat hidup meningkat. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa sebagian besar peternak mengadopsi program teknologi baru pemberian pakan ternak.
INFESTASI EKTOPARASIT PADA IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) YANG DIBUDIDAYA DI DESA TUMPOK TEUNGOH KECAMATAN BANDA SAKTI KOTA LHOKSEUMAWE Winaruddin Winaruddin; Rusli Rusli; Khairul Razi
JESBIO : Jurnal Edukasi dan Sains Biologi Vol 4 No 2 (2015): Jurnal Edukasi dan Sains Biologi
Publisher : Program Studi Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Almuslim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The study was conducted to determine and identify ectoparasites of Clarias gariepinus from earthen ponds, Banda Sakti – Lhokseumawe. Ectoparasites examination carried out by the method of smear preparations from mucus scrapings body and gills of fish. Thereafter, the scraped samples of mucus together with the tissues were placed on a Petri-dish containing  of 0.9% saline solution and stirred using a mounted pin. Some drops of the mixed solution were collected using dropper, placed on a clean slide. The smears were fixed in methanol and stained with 5% Giemsa solution. Smears were then examined under microscope. Of the total number examined, 20 (40%) were infected with ectoparasites ( Trichodina sp. 20%. and Ichtyophthirius multifiliis 20%). Key words: ectoparasites, Trichodina sp., Ichtyophthirius multifiliis, “dumbo” catfish, Lhokseumawe
DIAGNOSIS KEBUNTINGAN DINI PADA KAMBING PERANAKAN ETAWAH (Capra hircus) DENGAN MENGGUNAKAN HARNESS DAN CRAYON (Early Pregnancy Diagnosis in Etawah Cross Goat (Capra hircus) Using Harness and Crayon) Tomi Prabudi; Ginta Riady; Azhar Azhar; Dasrul Dasrul; Cut Nila Thasmi; Winaruddin Winaruddin
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 1, No 3 (2017): MEI - JULI
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.734 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v1i3.3292

Abstract

ABSTRAK Penelitian bertujuan mengetahui efektivitas alat Harness dan Crayon yang digunakan sebagai alat diagnosis kebuntingan dini pada kambing peranakan Etawah (Capra hircus). Penelitian ini menggunakan 10 ekor kambing betina dalam masa laktasi dengan berat badan rata-rata 30 kg dan kisaran umur 2-2,5 tahun dan 1 ekor kambing jantan dengan berat badan sekitar 70 kg dan kisaran umur 4-4,5 tahun. Sepuluh ekor kambing betina pada penelitian ini dikawinkan secara alami dengan 1 ekor kambing jantan yang sudah dikenakan Harness dan Crayon selama 30 hari periode kawin. Diagnosis kebuntingan dini menggunakan Harness dan Crayon dilakukan pada hari ke 18-22 setelah perkawinan. Akurasi diagnosis kebuntingan dini dengan Harness dan Crayon dikonfirmasi menggunakan alat Ultrasonography (USG) pada hari ke-35 setelah perkawinan. Tujuh dari sepuluh ekor kambing betina mengalami kawin alami yang ditandai adanya warna Crayon pada punggungnya. Hasil diagnosis kebuntingan dini menggunakan Harness dan Crayon mencapai 100% (7 ekor kambing betina tidak kawin kembali) selama 5 hari pengamatan tidak kembali berahi (Non-Return to Estrous Rate). Tingkat akurasi diagnosis kebuntingan dini dengan Harness dan Crayon menurun menjadi 85,7% setelah dikonfirmasi status kebuntingan kambing dengan alat USG. Alat Harness dan Crayon memiliki tingkat akurasi yang tinggi sebagai penetapan status positif bunting pada kambing betina peranakan Etawah. Kata kunci: Kambing PE (Capra hircus), Harness dan Crayon, Ultrasonography (USG).ABSTRACT             This study aimed to determine the effectiveness of harness and crayon as an early pregnancy diagnosis tool for Etawah cross goat (Capra hircus). This study used 10 lactating female goats with average weight was 30 kgs and the ages ranging from 2-2.5 years old and one male goat with weight of 70 kgs and the age of 4-4.5 years old. Ten female goats in this study were mated naturally with the male goat, while wearing harness and crayon during 30 days of mating period. Pregnancy diagnosis was carried out on days 18-22 postservice. Seven out of ten female goats were marked with crayon on their backsas on indication of mating. Pregnancy status was subsequently confirmed through USG on day 35 after mating. Early pregnancy diagnosis using harness and crayon showed 100% NRR. Accuracy of harness and crayon as pregnancy diagnosis tool decreased until 85.7% following USG confirmation. The harness and crayon has a high accuracy rate for early pregnancy diagnosis means for pregnantly status in etawah goats. Keyword: Etawah cross goat (Capra hircus), harness and crayon, ultrasonography (USG).
VIABILITAS LARVA PADA NYAMUK Aedes aegypti, Aedes albopictus DAN Culex quinquefasciatus DENGAN BERBAGAI TINGKAT INFEKSI MIKROFILARIA (LARVA VIABILITY IN MOSQUITO Aedes aegypti, Aedes albopictus AND Culex quinquefasciatus WITH VARIOUS INFECTIONS OF MICROFILARIA) Auliya rahmi Ritonga; T. Fadrial Karmil; T. Zahrial Helmi; Winaruddin Winaruddin; M. Hanafiah; Razali Daud; M Daud AK
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 5, No 1 (2020): NOVEMBER-JANUARI
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/jim vet..v5i1.8578

Abstract

                Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui viabilitas larva yang berperan aktif pada nyamuk Aedes aegypti, Aedes albopyctus dan Culex quinquefasciatus mulai dari larva satu hingga mencapai larva tiga atau larva infektif. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah anjing reservoir yang berjumlah 3 ekor dengan tingkat infeksi mikrofilaria 330 mf/ml darah, 1.430 mf/ml darah dan 10.395 mf/ml darah. Nyamuk yang diinfeksikan dengan berbagai tingkat infeksi mikrofilaremik tersebut diamati dan dilakukan pembedahan pada hari 1,3,6,9 dan 12. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa viabilitas larva pada nyamuk Ae. aegypti, Ae. albopyctus dan C. quinquefasciatus yang dilakukan penginfeksian dengan tingkat infeksi 330 mf/ml darah berkisar 80,08 %, 70,26 % dan 78,47 %; tingkat infeksi 1.430 mf/ml darah yaitu 65,72 %, 62,31 % dan 61,93 %; serta pada tingkat infeksi tinggi 10.395 mf/ml darah berkisar 53,92%, 55,79 % dan 54,27 %. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ketiga jenis nyamuk tersebut berpotensi untuk menyebarkan penyakit dirofilariasis, hal ini sangat tergantung dari jumlah mikrofilaria yang terkandung dalam host defenitif. Semakin rendah tingkat infeksi maka semakin besar kemampuan nyamuk berpotensi menyebarkan penyakit.This study aims to determine the viability of the larvae that play an active role in Aedes aegypti mosquitoes, Aedes albopyctus and Culex quinquefasciatus from larvae one to reach the larvae of three or infective larvae. The samples used in this study were 3 reservoir dogs with microfilariae infection rate of 330 mf / ml of blood, 1,430 mf / ml of blood and 10,395 mf / ml of blood. Mosquitoes infected with various levels of microfilinemic infection were observed and performed surgery on days 1,3,6,9 and 12. The results showed that the viability of larvae in Ae mosquitoes. aegypti, Ae. albopyctus and C. quinquefasciatus infected with infection rate of 330 mf / ml of blood ranged 80.08%, 70.26% and 78.47%; infection rate 1.430 mf / ml of blood that is 65,72%, 62,31% and 61,93%; as well as at high infection rate 10,395 mf / ml of blood ranged 53.92%, 55.79% and 54.27%. So it can be concluded that the three types of mosquitoes have the potential to spread disease diropfilariasis, it is highly dependent of the number of microfilaria contained in the host defenitif. The lower the infection rate the greater the ability of mosquitoes to spread disease.
PENGARUH JUMLAH MIKROFILARIA PADA ANJING PENDERITA Canine Heartworm Diseases TERHADAP ANGKA KEMATIAN NYAMUK Aedes aegypti ISOLAT LAPANG (The Effect Of Microfilirae Amount On Dogs With Canine Heartworm Diseases On The Mortality Rate Of Aedes Aegypti Field Isolate) dzulfikar faizin romas; T. Fadrial Karmil; M Hanafiah; Winaruddin Winaruddin; M Hambal; Muttaqien Muttaqien; Nazaruddin Nazaruddin
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 5, No 4 (2021): AGUSTUS-OKTOBER
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/jim vet..v5i4.9376

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh jumlah  mikrofilaria pada anjing penderita Canine Heartworm Diseases terhadap angka kematian nyamuk Ae. aegypti. Sampel yang digunakan adalah seribu dua ratus ekor nyamuk dengan lima kali ulangan dan tiga ekor anjing dengan kategori infeksi mikrofilaremik tinggi 10.395 mf/ml, sedang 1.430 mf/ml, dan ringan 330 mf/ml serta satu anjing kontrol 0 mf/ml positif. Anjing di kandangkan dengan nyamuk, ketika nyamuk selesai menghisap kemudian dikoleksi dan diamati selama 13 hari. Data angka kematian nyamuk Ae aegypti akan dianalisis, secara statistik untuk melihat standart deviasi, dipastikan dengan uji ANOVA SPSS,   Rancangan Acak Lengkap (RAL), dan disajikan dalam bentuk grafik. Hasil penelitian menunjukan angka kematian pada perlakuan nyamuk kontrol 0 mf/ml dengan rata-rata 0.68±0.94. Sedangkan angka kematian nyamuk pada perlakuan di hari pertama pengamatan rata-rata angka kematian nyamuk pada tingkat  rendah 330 mf/ml sebanyak 12.00±0.75, sedang 22.00±0.75, dan tinggi 34.00±0.9, angka kematian mulai meningkat kembali di hari ketiga, pada tingkat rendah 330 mf/ml 9.87±0.87, sedang 13.85±1.24, tinggi 16.84±1.83. Angka kematian kembali meningkat pada hari ke sepuluh dengan rata-rata rendah 15.97±9.65, sedang 31.37±2.77, tinggi 40.22±5.95. Hasil ANOVA pada pengamatan hari ke 13, nilai p dari perlakuan adalah 0.000 (p 0.05), maka dari itu kita menolak H0. Kesimpulan semakin tinggi tingkat infeksi, semakin tinggi angka kematian nyamuk sehingga nyamuk Ae. aegypti dengan tingkat infeksi yang rendah bisa menjadi potensial vektor.(This study aimed to know the effect of the amount of microfilariae on dogs with Canine Heartworm Diseases on the mortality rate of mosquitoes Aedes Aegypti. The sample used was one thousand two hundred mosquitoes with five repeatations and three dogs with a high category of microfilaremic infection 10,395 mf / ml, moderate 1,430 mf / ml, and low 330 mf / ml and one control dog 0 mf / ml positive. The dog was caged up with mosquitoes, when the mosquitoes had finished sucking then it was collected and observed for thirteen days. The mortality rate of Ae aegypti mosquito was analyzed, statistically looked at the standard deviation, confirmed by the ANOVA SPSS Complete Random Design test, and presented in graphical form. The results showed that the mortality rate in controlled mosquito treatment 0 mf / ml was 0.68±0.94. While the mortality rate of mosquitoes in the treatment on the first day of observing the average mosquitoes mortality rate at the low level of 330 mf / ml was as much as 12.00 ± 0.75, moderate 22.00 ± 0.75, and a high of 34.00 ± 0.9, the mortality rate began increasing again on the third day, at the low level 330 mf / ml 9.87 ± 0.87, medium 13.85 ± 1.24, high 16.84 ± 1.83. The death rate again increased on the tenth day with the low average of 15.97 ± 9.65, moderate 31.37 ± 2.77, high 40.22 ± 5.95. Based on ANOVA results, the p value of the treatment was 0.000 (0.05), therefore we rejected H0. The higher the infection rate, the higher the mosquitoes mortality rate so that the mosquiotoes Ae Aegypti with the low infection rate with the fewest average number of mortality rate can be a potential vector).
ISOLASI Salmonella sp PADA AIR TEMPAT PEMELIHARAAN KURA-KURA AMBON (Cuora amboinensis) (Isolation of Salmonella sp in the Rearing Water of Ambon Turtle (Cuora amboinensis)) Erina Erina; Amalia Sutriana; Darmawi Darmawi; Winaruddin Winaruddin; Sugito Sugito; Feby Fema Amzani Nasution
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 3, No 2 (2019): FEBRUARI-APRIL
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (109.692 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v3i2.10787

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengisolasi bakteri Salmonella sp pada air tempat pemeliharaan kura-kura ambon (Cuora amboinensis). Sampel penelitian ini menggunakan  air yang berasal dari sumber air yang akan dimasukan ke tempat pemeliharan dan air dari tempat pemeliharaan kura-kura ambon (Cuora amboinensis) yang diambil dari enam tempat pemeliharan. Penelitian ini menggunakan metode Carter. Sebanyak 1 ml air dari masing-masing sumber diambil dengan pipet steril dan diinokulasikan pada media SCB. Apabila warna SCB menjadi orange setelah diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam maka akan dilanjutkan dengan penanaman pada media SSA. Koloni yang tumbuh pada media SSA diamati morfologi koloninya secara makroskopis. Untuk pengamatan secara mikroskopis maka dilakukan pewarnaan Gram. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dari keenam sampel air tempat pemeliharaan kura-kura ambon (Cuora amboinensis) yang diteliti positif terdapat bakteri Salmonella sp. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Salmonella sp dapat diisolasi pada air yang diambil dari enam tempat pemeliharaan kura-kura ambon (Cuora amboinensis). 
Co-Authors . Darmawi . Muttaqien A.A. Ketut Agung Cahyawan W Abd. Rasyid Syamsuri Abdul Harris Abdullah Hamzah Afifah Nur Oriyasmi Afriyani Afriyani Al Azhar Alifa, Yola Amalia Sutriana Andi Novita Arman Sayuti Athaillah, Farida Audi Maldini aulia ulfizar Auliya rahmi Ritonga Awaluddin Awaluddin Azhar Azhar Azhari Azhari Azhari Azhari Cut Dahlia Iskandar Cut Nila Thasmi Cut Nila Thasmi, Cut Nila Darmawi Darmawi Darmawi Darmawi Darmawi Darmawi Dasrul Dasrul Dasrul Dasrul Dian Masyitha Dina Izzatina Dwinna Aliza dzulfikar faizin romas Eka Janni Haqqawiy Eliawardani E, Eliawardani Eliawardani Eliawardani Eliawardani Eliawardani Eliawardani Eliawardani, Eliawardani Erina Erina Etriwati E Faisal Jamin Fakhrurrazi Fakhrurrazi Fakhrurrazi Fakhrurrazi Farida Athaillah Farida Athaillah Farida Farida Farida Farida febri ramadana Feby Fema Amzani Nasution Fitri, Khairani Ginta Riady Hamdani Budiman Hanum Harfinda Hennivanda, Hennivanda Herrialfian . Iraidi Muharrir Asy’ari Iskandar Munthe Ismail Ismail Khaira, Arini Ulfa Khairul Razi Khairul Razi, Khairul Langga Mora Lian Varis Riandi Luky Wahyu Sipahutar M Daud AK M Hambal M Hanafiah M Jalaluddin M Nur Salim M. Hanafiah M. Hanafiah M. Hanafiah M. Hanafiah M. Hasan M. Hasan M. Isa Mahdi Abrar Mahdi Abrar Maryulia Dewi Masda Admi Maulida, Rafdhayatul Mimi Herlina Mufti Kamaruddin Mufti Kamaruddin Muhammad Dicky Zulmi Muhammad Hambal Muhammad Hambal Muhammad Hanafiah Muhammad Hanafiah Muhammad Isa Mustafa Sabri Muttaqien Bakri Muttaqien Bakri Muttaqien Muttaqien Muttaqien Muttaqien, Muttaqien Nanda Afrizan Nazaruddin - Nazaruddin Nazaruddin Nora Usrina Purnama Sari R. Sapto Hendri Boedi Soesatyo Rahmi Eka Putri, Rahmi Eka Rahmi Sulastri Mukhtar Rasmaidar Rasmaidar Rastina Rastina Raysa Syarifah Razali Daud Rhoza Indra Riandi, Lian Varis Ridhwan Ridhwan Rinidar Rinidar Rosmaidar Rosmaidar Rosmaidar Rosmaidar, Rosmaidar Rusli . Rusli Rusli Rusli Rusli satmarinda satmarinda suci latania fizikri Sugito Sugito Sulasmi Sulasmi Suryani Suryani Syafruddin Syafruddin Syafruddin Syafruddin t fadrial karmil T. Armansyah T. Fadrial Karmil T. Fadrial Karmil T. Zahrial Helmi T.Z. Helmi Teuku Reza Ferasyi Teuku Reza Ferasyi Teuku Zahrial Helmi Teuku Zahrial Helmi Tomi Prabudi Triva Murtina Lubis Triva Murtina Lubis Ummu Balqis Wisnu Nurcahyo Yudha Fahrimal Yundari, Yundari Yusrizal Akmal Zainuddin Zainuddin Zainuddin Zainuddin Zainuddin, Zainuddin Zakiah Heryawati Manaf Zuhrawaty Zuhrawaty Zuraidawati Zuraidawati