cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
JIM FKP Unsyiah terbit satu volume dan empat nomor dalam setahun, yaitu Februari, Mei, Agustus dan November.
Arjuna Subject : -
Articles 203 Documents
PENENTUAN DAERAH PENANGKAPAN IKAN TONGKOL (Euthynnus affinis) BERDASARKAN SEBARAN SUHU PERMUKAAN LAUT DI PERAIRAN IDI RAYEUK KABUPATEN ACEH TIMUR Syamsunnisak Syamsunnisak; Alvi Rahmah; Musri Musman
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 1, No 3 (2016): November 2016
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.664 KB)

Abstract

This study aimed to determine the potential fishing ground for tuna by remote sensing based on sea surface temperature in the waters of Idi Rayeuk, East Aceh regency. The Collection of field data in such as the number of catches and the coordinates of the fishing conducted from March to April 2016. Sea surface temperature downloadable on the site http://oceancolorgsfc.nasa.gov. Then processed using the device Seadas 7.3. The result showed that the distribution of sea surface temperatures in the waters of Idi Rayeuk from March to April 2016 ranges from 28°C to 30°C with the average of sea surface temperature was 29°C. There were two potential fishing ground identified during the study in East Aceh regency District of Idi Rayeuk, e.i 1) at the coordinates 5°04'88"N-98°23'51"E by the number of catches amounting to 13.293 kg and the sea surface temperature of 29°C 2) potential fishing ground at coordinates 5°29'46"N-98°28'09"E by the number of catches amounting to 13.310 kg with sea surface temperature of 30°C.  Penelitian ini bertujuan untuk menentukan daerah penangkapan yang potensial untuk ikan tongkol dengan penginderaan jarak jauh berdasarkan suhu permukaan laut di perairan Idi Rayeuk Kabupaten Aceh Timur. Pengambilan data seperti jumlah hasil tangkapan dan koordinat daerah penangkapan ikan dilaksanakan pada bulan Maret sampai April 2016. Suhu permukaan laut diunduh pada situs http://oceancolorgsfc.nasa.gov. Selanjutnya diolah menggunakan perangkat SeaDas 7.3. Hasil penelitian diperoleh bahwa sebaran suhu permukaan laut di perairan Idi Rayeuk pada bulan Maret sampai April 2016 berkisar antara 28°C sampai 30°C dengan suhu permukaan laut rata-rata adalah 29°C. Dua daerah penangkapan yang potensial diindetifikasi selama penelitian di perairan Kabupaten Aceh Timur Kecamatan Idi Rayeuk, yaitu 1)  pada daerah penangkapan dengan koordinat 5°04'88"LU-98°23'51"BT dengan jumlah hasil tangkapan sebesar 13.293 kg serta suhu permukaan laut 29°C dan  2) pada koordinat 5°29'462"LU-98°28'09"BT dengan jumlah hasil tangkapan sebesar 13.310 kg dengan suhu permukaan laut 30°C. 
Kelimpahan dan Pola Sebaran Bulu Babi (Echinodea) di Perairan Pulau Klah Kota Sabang Juliawan Juliawan; Irma Dewiyanti; Nurfadillah Nurfadillah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 2, No 4 (2017): November 2017
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.677 KB)

Abstract

The objective of the present study was to evaluate the abundance and distribution pattern of sea urchin (Echinodea) in the water of the island Klah of Sabang city. The research was carried out on January 2017 to February 2017. Survey was done by purposive sampling method. Sea urchin data retrieval using transects square method. A twenty-five meter length of transect line were established in the depth of 2 m. The abundance of sea urchins found on the island of Klah Kota Sabang generally ranged from 0.316 to 1.168 ind / m2 where the highest abundance at station 2 and the lowest abundance at station 3. The research result discovered three types of sea urchin namely Diadema setosum, Echinometra mathaei, andEchinotrix calamaris. The abundance of Diadema setosum ranged 0.24 – 0.932 ind/ m2, Echinometra mathaei ranged 0.012 – 0.104 ind/ m2 and Echinotrix calamaris ranged 0.012 – 0.132 ind/ m2. The distribution pattern of Diadema setosum has clumped distribution and Echinometra mathaei, andEchinotrix calamaris has unifom distribution.       Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan dan pola sebaran  bulu babi (Echinodea) di perairan Pulau Klah Kota Sabang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2017 sampai Februari 2017.Pengamatan dilakukan secara purposive sampling. Pengambilan data bulu babi menggunakan metode transek kuadrat. Panjang transek 25 m2pada kedalaman 2 m secara horizontal. Kelimpahan bulu babi yang ditemukan pada pulau Klah Kota Sabang secara umum memiliki kisaran dari 0,316 – 1,168 ind/m2 dimana kelimpahan tertinggi pada stasiun 2 dan kelimpahan terendah pada stasiun 3. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan 3 jenis bulu babi, yaitu Diadema setosum, Echinometra mathaei, dan Echinotrix calamaris. Kelimpahanpada Diadema setosum berkisar0,24 - 0,93 ind/ m2, Echinometra mathaei berkisar 0,012 - 0,104 ind/ m2d anEchinotrix calamari berkisar 0,012 - 0,132 ind/ m2. Pola sebaran Diadema setosum adalah mengelompok dan pola sebaran Echinometra mathaei, dan Echinotrix calamaris adalahseragam.
Pengaruh Pemberian Dedak Padi Hasil Fermentasi Ragi (Saccharomyces cerevisiae) Terhadap Pertumbuhan Rotifera (Brachionus plicatilis) Novita Novita; Sofyatuddin Karina; Nurfadillah Nurfadillah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 2, No 2 (2017): April 2017
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.503 KB)

Abstract

The objective of this study was to determine the effect of fermented rice bran using Saccharomyces cerevisiae, mixed with Nannocloropsis sp. fed to rotifera on the growth of rotifera. This research was conducted at Brachishwater Aquaculture Development Center (BPBAP) Ujung Batee, Aceh Besar on October 2016. This study used the non factorial Completely Randomized Design with six treatments and four repetitions. The treatments were namely ;A (Nannochloropsis sp), B (Nannochloropsis sp + fermented rice bran 25 mg/L), C (Nannochloropsis sp + fermented rice bran 50 mg/L), D (Nannochloropsis sp + fermented rice bran 75 mg/L), E (Nannochloropsis sp + fermented rice bran 100 mg/L), F (Nannochloropsis sp + fermented rice bran 125 mg/L), the result of ANOVA showed the fermented rice bran mixed with Nannocloropsis sp. fed to rotifera gave the significant effect on the growth of rotifera (P0,05). The highest growth of rotifera was obtained at treatment B with the density value was 558 ind/ml. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian dedak padi hasil fermentasi ragi (Saccharomyces cerevisiae) yang dicampur dengan Nannochloropsis sp. sebagai pakan rotifera terhadap pertumbuhan rotifera (Brachionus plicatilis). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2016 di Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Ujung Batee, Aceh Besar. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dengan 6 taraf perlakuan dan 4 kali ulangan. Dengan masing-masing perlakuan yaitu, A (Nannochloropsis sp), B (Nannochloropsis sp + dedak padi hasil fermentasi 25 mg/L), C (Nannochloropsis sp + dedak padi hasil fermentasi 50 mg/L), D (Nannochloropsis sp + dedak padi hasil fermentasi 75 mg/L), E (Nannochloropsis sp + dedak padi hasil fermentasi 100 mg/L), F (Nannochloropsis sp + dedak padi hasil fermentasi 125 mg/L). Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa pemberian dedak padi hasil fermentasi ragi dengan konsentrasi yang berbeda berpengaruh nyata (P0,05) terhadap jumlah populasi rotifera. Perlakuan terbaik diperoleh pada perlakuan B dengan kepadatan rotifera sebesar 558 ind/ml.
Ekstrak kunyit (Curcuma domestica) sebagai anti bakteri Aeromonas hydrophila pada Ikan patin (Pangasius sp.) Umi Karmila; Sofyatuddin Karina; Cut Yulvizar
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 2, No 1 (2017): Februari 2017
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.388 KB)

Abstract

ABSTRACTTurmeric is a herb and potential as antimicrobial. The objective of this study was to tigme out the clinical symptoms of catfish (Pangasius sp.) after infection  by Aeromonas hydrophila, to determine the effect of turmeric extract (Curcumin domestica) on the survival rate of catfish that was infected by A. hydrophila and the optimum concentration of the extract. This study was carried out experimentally using a Completely Randomized Design (CRD) with five treatments of extract concentration (0; 0.4 ; 0.5 ; 0.6 ; and 0.7 ppt) and four repetitions. It was observed that the catfish  had been cured using turmeric extract since12 days after infection. The results of ANOVA showed that the extract turmeric (Curcuma domestica) gave the significant effect on the survival rate of catfish (Pangasius sp). The higher survival rate was obtained at 0.7 ppt (77.5%).Keywords : Pangasius sp, Curcuma domestica, Aeromonas hydrophila.  ABSTRAKKunyit adalah jenis rempah-rempah yang mengandung metabolit sekunder yang berperan sebagai antimikroba. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perubahan gejala klinis ikan patin (Pangasius sp.) pasca infeksi bakteri Aeromonas hydrophila, mengetahui pengaruh ekstrak kunyit (Curcuma domestica) terhadap kelangsungan hidup ikan patin yang terinfeksi bakteri A. hydrophila serta konsentrasi optimum ekstrak kunyit. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan lima taraf perlakuan dan empat kali pengulangan. Perlakuan yang diberikan meliputi konsentrasi ekstrak kunyit dengan konsentrasi 0 (kontrol), 0,4; 0,5; 0,6; dan 0,7 ppt. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa ekstrak kunyit telah menyembuhkan ikan patin pada hari ke-12 pasca infeksi bakteri.  Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa ekstrak kunyit (C. domestica) berpengaruh nyata (P 0,05) terhadap kelangsungan hidup ikan patin. Nilai kelangsungan hidup ikan patin terbaik diperoleh pada perlakuan 0,7 ppt yaitu (77,5%).Kata kunci: Pangasius sp, Curcuma domestica, Ae romonas hydrophila  
Struktur Komunitas Perifiton Pada Makroalga Ulva Lactuca Di Perairan Pantai Ulee Lheue, Banda Aceh Cut Hanum Ameilda; Irma Dewiyanti; Chitra Octavina
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 1, No 3 (2016): November 2016
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (700.868 KB)

Abstract

The research about community structure of periphyton on macroalgae Ulva lactuca has been done in coastal waters Ulee Lheue, Banda Aceh. The purpose of this research was to know the periphyton community structure consisting of abundance, diversity index, evenness index, and dominance index, and calculate the area covered macroalgae Ulva lactuca. The research has been started from February until March 2016. The results showed that perifiton on macroalgae Ulva lactuca consists of classes Bacillariophyceae (13 species), class Chrysophyceae (1 species), class Cyanophyceae (3 species), class Dinophyceae (1 species), class Gastropoda (1 species), class Malacostraca (4 species), class Maxillopoda (2 species), class Pyramimonadophyceae (1 species), and class Ophiuroidea (1 species). Abundance of perifiton is 51.390-139.220 ind/cm2 where each observation site has a cover of macroalgae Ulva lactuca were classified as very good category. Bacillariophyceae class dominated in every site with coverage 56.809 ind/cm2. Perifiton diversity index ranged from 1,87 to 2,36 were classified category, evenness index ranged from 0,70 to 0,86 relatively high category, while the dominance index ranged from 0,12 to 0,23 relatively low category. Based on the values obtained, the community structure of periphyton on macroalgae Ulva lactuca in coastal waters Ulee Lheue ecological pressure indicates a moderately low level of dominance and the community was in stable condition.  Telah dilakukan penelitian mengenai struktur komunitas perifiton pada makroalga Ulva lactuca di perairan pantai Ulee Lheue, Banda Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas perifiton yang terdiri dari kelimpahan, indeks keanekaragaman, indeks keseragaman, dan indeks dominansi, serta menghitung luas tutupan makroalga Ulva lactuca. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari-Maret 2016. Hasil penelitian menunjukan bahwa perifiton pada makroalga Ulva lactuca terdiri dari kelas Bacillariophyceae (13 spesies), kelas Chrysophyceae (1 spesies), kelas Cyanophyceae (3 spesies), kelas Dinophyceae (1 spesies), kelas Gastropoda (1 spesies), kelas Malacostraca (4 spesies), kelas Maxillopoda (1 spesies), kelas Pyramimonadophyceae (1 spesies), dan kelas Ophiuroidea (1 spesies). Kelimpahan perifiton yaitu 51.390-139.220 ind/cm2, dimana setiap titik pengamatan memiliki tutupan makroalga Ulva lactuca yang tergolong kategori sangat baik. Kelas Bacillariophyceae mendominasi di setiap titik pengamatan dengan jumlah rata-rata 56.809 ind/cm2. Indeks keanekaragaman perifiton  berkisar 1,87-2,36 tergolong kategori sedang, indeks keseragaman berkisar 0,70-0,86 tergolong kategori tinggi, sedangkan indeks dominansi berkisar 0,12-0,23 tergolong kategori rendah. Berdasarkan nilai yang diperoleh, struktur komunitas perifiton pada makroalga Ulva lactuca di perairan pantai Ulee Lheue menunjukan tekanan ekologi yang sedang dengan tingkat dominansi rendah dan komunitas berada dalam kondisi stabil
Analisis Lama Waktu Pembongkaran Ikan Pada Kapal Purse Seine di Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo Nazarul Akmal; Rizwan Rizwan; Edy Miswar
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 2, No 4 (2017): November 2017
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.826 KB)

Abstract

The queue is a line of waiting customers who require the service of existing systems. The use of time loading and unloading the catch as efficiently as possible to reduce queues and a decrease in the quality of the catch. This research was conducted aiming to find out the system queues that are used, to calculate the length of time a fish against the demolition of the docking ship time efficiency of purse seine and examines the factors which affected it in Lampulo Ocean fishing port for this type of vessel purse seine. The analysis is done using the raw queue formula of double line system one stage and analysis of the level of efficiency of time loading and unloading vessels purse seine. The results showed that the model queue that occurs in Lampulo PPS is (M/M/5): (FCFS/I/I). Value and the waiting time in the queue is 0 hours and number of ships waiting in line does not exist, whereas the waiting time in the system is 1.3, the number of ships that were in the system 1 the ship and the level of efficiency of the loading time of approximately 85.34%-92.14% with loading and unloading efficiency on average 88.08%. There are five free variables that affect the efficiency of loading and unloading time with a value of r = 0.968 and R2 = 96.8%. Thus the difference free variable gives a contribution to the difference of time efficiency of 96.8%.       Antrian merupakan suatu garis tunggu dari pelanggan yang memerlukan pelayanan dari sistem yang ada. Penggunaan waktu bongkar muat hasil tangkapan seefisien mungkin untuk mengurangi antrian dan penurunan mutu hasil tangkapan. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui sistem antrian yang digunakan, menghitung lamanya waktu pembongkaran ikan terhadap efisiensi waktu tambat kapal purse seinedan mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhinya di Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo untuk jenis kapal purse seine. Analisis dilakukan menggunakan rumus baku antrian dari sistem jalur ganda satu tahapan dan analisis tingkat efisiensi waktu bongkar muat kapal purse seine. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model antrian yang terjadi di PPS Lampuloadalah (M/M/5) : (FCFS/I/I). Nilai dan waktu tunggu dalam antrian adalah 0 jam dan jumlah kapal yang mengantri tidak ada, sedangkan waktu tunggu dalam sistem adalah 1,3 jam, jumlah kapal yang berada dalam sistem 1 kapal dan tingkat efisiensi waktu bongkar sekitar 85,34% - 92,14% dengan efisiensi bongkar muat rata-rata 88,08%. Ada lima variabel bebas yang mempengaruhi efisiensi waktu bongkar muat dengan nilai r = 0,968 dan R2= 96,8%. Dengan demikian perbedaan variabel bebas memberikan konstribusi terhadap perbedaan efisiensi waktu sebesar 96,8%.
Hubungan Panjang Berat dan Faktor Kondisi Ikan Betutu (Oxyeleotris marmorata) di Sungai Ulim Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh, Indonesia Muhammad Nasir; Zainal A. Muchlisin; Abdullah A. Muhammadar
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 1, No 3 (2016): November 2016
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.912 KB)

Abstract

The objective of the present study was to evaluate the length weight relationship of the marble goby (Oxyeleotris marmorata) in Ulim River, Pidie Jaya District, Aceh Province, Indonesia. The sampling was conducted at three sampling locations during February to May 2016. The Linear Allometric Model (LAM) and Relative weight condition factors were performed in this study. The study b value ranged between 2.70 to 2.74 indicate a negative allometric growth pattern. The relative weight condition factor was tended to 100. It means that the Ulim Rivers is still in good condition.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan panjang berat dan factor kondisi ikan betutu (Oxyeleotris marmorata) di Sungai Ulim Kabupaten Pidie Jaya. Penelitian ini menggunakan metode survey eksploratif pada tiga lokasi sampling selama Februari 2016 sampai Mei 2016 sebanyak 12 kali sampling. Model yang digunakan adalah Linear Allometric dan Faktor kondisi berat relative. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata nilai  b berkisar 2,70 sampai 2.74 memunjukkan pola pertumbuhan allometric negative dan factor kondisi berat relatif mendekai 100, bermakna kondisi perairan masih dalam kondisi yang seimbang.
Hubungan Panjang Alat Tangkap Purse Seine Dengan Hasil Tangkapan di Pelabuhan Perikanan Samudera (Pps) Lampulo, Aceh Khairul Anwar; Chaliluddin Chaliluddin; Alvi Rahmah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 2, No 3 (2017): Agustus 2017
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.194 KB)

Abstract

PPS Lampulo is the only ocean fishing port in the province of Aceh, with the number of purse seine vessels that landed catch of 259 unit purse seine vessels. This research took place at lampulo fishing port during is 1st of February, 2017 - 28th of February, 2017. The purpose of this study is to investigate the correlation between long fishing gear with the catch. The samples of this study were 18 with the size of fishing equipment 800 meters, 1000 meters and 1200 meters. The result of this study showed that the value of “r” is 0,62, which mean that the correlation between long fishing gear and catch is quite closely. Thus, it can be concluded that by extending the fishing gear will increase the catch. The most caught fish from the three sizes of fishing gear were skipjack tuna (Katsuwonus pelamis) as much as 106.919 kilogram, followed by tuna fish (Euthynnus affinis) of 49.740 kilogram, scads (Decapterus sp) 20.460 kilogram and the least caught fish is rainbow runner (Elagatis bipinulata) of 4.177 kilogram.       Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Lampulo merupakan satu-satunya pelabuhan samudera yang ada di Provinsi Aceh, dengan jumlah kapal purse seine yang mendaratkan hasil tangkapan sebanyak 259 unit kapal purse seine. Penelitian ini dilakukan selama satu bulan mulai dari tanggal 1 Februari sampai dengan tanggal 28 Februari 2017 bertempat di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Lampulo dengan  tujuan untuk mengetahui hubungan panjang alat tangkap dengan hasil tangkapan. Jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 18 kapal dengan ukuran alat tangkap 800 meter, 1000 meter, dan 1200 meter. Hasil analisis hubungan panjang jaring dengan hasil tangkapan diperoleh nilai “r” sebesar 0,62 yang berarti hubungan antara panjang jaring dengan hasil tangkapan cukup erat, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa dengan adanya penambahan panjang alat tangkap maka hasil tangkapan juga akan semakin banyak. Jenis ikan yang paling banyak tertangkap dari ketiga ukuran alat tangkap adalah ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) sebanyak 10.6919 kg , kemudian disusul ikan tongkol (Euthynnus affinis) sebanyak 49.740 kg, layang (Decapterus sp) sebanyak 20.460 kg dan jenis ikan yang paling sedikit tertangkap adalah ikan sunglir (Elagastis bipinulatus) sebanyak 4.177 kg.
Analisis Logam Pb Pada Kerang Anadara Granosa Dan Air Laut Di Kawasan Pelabuhan Nelayan Gampong Deah Glumpang Kota Banda Aceh Sasnita Sasnita; Sofyatuddin Karina; Nurfadillah Nurfadillah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 2, No 1 (2017): Februari 2017
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (589.579 KB)

Abstract

ABSTRACTThe objective of this study was to evaluate the lead content in sea water and Anadara granosaat fishing port of Deah Glumpang, Banda Aceh. The research was carried out on October 2016. Lead content in samples of sea water and A. granosa were analyzed at Laboratory of BARISTAND Aceh using AAS. Samples were collected from three stations. The result showed that sea water from two stations (station 2 and station 3) were contamined by lead metal and out of the threshold based on the regulation of Ministry of Environment No. 179 year 2004. Leads content in sea water at station 2 dan 3 were obtained 1,37 and 10,07 mg/l, respectively, while at stasion 1, sea water was not contamined by lead metal. Further, samples of A. granosaat all stations were also not contamined by lead metal with the analysis result 0,0001 mg/l. Keyword : Lead, Anadara granosa, AAS, Deah Glumpang. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar logam berat timbal (Pb) pada air laut dan Anadara granosa di Pelabuhan nelayan Gampong Deah Glumpang, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2016. Kadar Pb pada sampel air laut dan kerang A. granosa dianalisis di Laboratorium BARISTAND Aceh menggunakan alat AAS. Sampel yang dianalisis diambil dari tiga stasiun pengamatan. Hasil analisis menunjukkan bahwa air laut di kedua stasiun pengamatan (stasiun 2 dan stasiun 3) terindentifikasi tercemar oleh logam Pb dan telah melewati ambang batas baku mutu menurut ketetapan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 179 Tahun 2004. Kadar Pb pada air laut di stasiun 2 dan 3 diperoleh sebesar 1,37 dan 10,07 mg/l, sedangkan air laut di stasiun 1 tidak teridentifikasi tercemar logam Pb. Sementara itu, kerang A. granosa pada semua stasiun pengamatanjuga tidak teridentifikasi tercemar logam Pb dengan hasil analisis 0,0001 mg/kg.Kata Kunci : Timbal,Anadara granosa, AAS, Deah Glumpang
Pengaruh Padat Tebar Yang Berbeda Terhadap Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Ikan Kerapu Cantang (Epinephelus fuscoguttatus-lanceolatus) Pada Teknologi KJA HDPE Syandy Folnuari; Sayyid Afdhal El-Rahimi; Ichsan Rusydi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah Vol 2, No 2 (2017): April 2017
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.563 KB)

Abstract

The purpose of this study is to determine the effect of different stocking densities and to know the best stocking density on the survival and growth of Cantang grouper. Five stocking densities tested were 25, 50, 75, 100 and 125 fish/m3 with 4 replications. HDPE net cages (Prime Grade High Density Polyethylene) used consist of five plots in which the net cages measured of 3x3 meters/plots. Each of plot fitted 4 pieces of net with 1x1x1 meters size. This study was conducted over 35 days. Fish feeding was conducted for 2 times a day as much as 10% of body weight. The results showed that different stocking densities considerably affected the survival, absolute length, absolute weight, and specific growth of Cantang grouper (P 0,05). Duncan Test towards the survival, absolute length, absolute weight, and specific growth showed that the stocking density (A) 25 fish/m3, (B) 50 fish/m3, and (C) 75 fish/m3 treatment was not significantly different, but it was drastically different to the treatment (D) 100 fish/m3 and (E) 125 fish/m3. The highest value of the survival and growth of the absolute length was on the treatment of stocking density (A) 25 fish/m3, while the growth of absolute weight and the highest specific growth obtained in the treatment of stocking density (B) 50 fish/m3. Stocking densities (B) 50 fish/m3 was the best stocking density on the survival and growth of Cantang grouper. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh padat penebaran yang berbeda dan menentukan padat penebaran terbaik terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan kerapu Cantang. Padat penebaran yang diuji adalah 25, 50, 75, 100 dan 125 ekor/m3 dengan 4 kali pengulangan. Keramba jaring apung HDPE (Prime Grade High Density Polyethylene) yang digunakan sebanyak 5 petak dengan ukuran 3x3 meter/petak, disetiap petakan dipasang 4 buah hapa yang berukuran 1x1x1 meter. Penelitian ini dilakukan selama 35 hari. Pemberian pakan ikan rucah dilakukan selama 2 kali sehari sebanyak 10% dari bobot tubuhnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa padat penebaran yang berbeda berpengaruh nyata terhadap kelangsungan hidup, pertumbuhan panjang mutlak, pertumbuhan bobot mutlak dan pertumbuhan spesifik (P0,05). Uji lanjut Duncan terhadap kelangsungan hidup, pertumbuhan panjang mutlak, pertumbuhan bobot mutlak dan pertumbuhan spesifik menunjukkan bahwa perlakuan padat penebaran (A) 25 ekor/m3, (B) 50ekor/m3 dan (C) 75 ekor/m3 tidak berbeda nyata, akan tetapi berbeda nyata terhadap perlakuan (D) 100ekor/m3 dan (E) 125 ekor/m3. Nilai tertinggi dari kelangsungan hidup dan pertumbuhan panjang mutlak didapatkan pada perlakuan padat penebaran (A) 25 ekor/m3, sedangkan untuk pertumbuhan bobot mutlak dan pertumbuhan spesifik tertinggi didapatkan pada perlakuan padat penebaran (B) 50 ekor/m3. Padat penebaran (B) 50 ekor/m3 merupakan padat penebaran terbaik terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan kerapu Cantang.

Page 9 of 21 | Total Record : 203