cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota banda aceh,
Aceh
INDONESIA
Gender Equality: Internasional Journal of Child and Gender Studies
ISSN : 24611468     EISSN : 25481959     DOI : -
Core Subject : Social,
GENDER EQUALITY : International Journal of Child and Gender Studies, a journal focuses on issues related to child and gender studies, is published by Center for Child and Gender Studies, State Islamic University of Ar-Raniry, Banda Aceh. The scope of article received can be approached from multidisciplinary context linking to child and gender studies. Hence, this journal appreciate contribution of knowledge from different perspectives such as education, law, social, political, religion, culture, economic, psychology, science and technology. This journal appears 2 (two) numbers in a year, March and September
Articles 224 Documents
INTERAKSI EKSTRATEKSTUAL DALAM PROSES BERCERITA KEPADA ANAK USIA DINI Khasinah, Siti
INTERNATIONAL JOURNAL OF CHILD AND GENDER STUDIES Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/equality.v1i1.782

Abstract

ABSTRAK Artikel ini memuat pembahasan tentang interaksi ekstratektual yang terjalin dalam proses bercerita (narasi) atau membaca cerita kepada anak terutama anak usia dini. Kegiatan bercerita atau membaca cerita dengan memasukkan berbagai jenis interaksi ini bisa dilakukan oleh orang dewasa seperti orangtua, guru, atau siapapun yang bermaksud memberikan stimulasi atau perlakuan pendidikan (educational treatment) kepada anak. Oleh karena itu beberapa hal yang dianggap informasi mendasar dan penting menjadi sub topik yang dibahas secara detail dalam makalah ini. Pembahasan dimulai dengan menjelaskan pengertian bercerita, yaitu kegiatan menyampaikan cerita oleh narrator atau membaca cerita oleh reader kepada pendengar, dalam hal ini adalah anak. Selanjutnya dibahas tentang definisi interaksi ektratektual yang merupakan pemberian kegiatan tambahan dalam proses bercerita atau membaca cerita, yang sebenarnya bukan bagian dari sebuah cerita. Selanjutnya dipaparkan berbagai jenis interaksi ekstra tekstual dalam kegiatan bercerita atau membaca cerita dan bagaimana perkembangan bahasa anak bisa berkembang melalui pengunaan interaksi ini dalam proses bercerita.
THE STORY OF INONG BALEE: A CASE STUDY ON BEGGAR FAMILIES IN BANDA ACEH Taufiki, Riki; Fitria, Ida; Anwar, Ayu Fajri
INTERNATIONAL JOURNAL OF CHILD AND GENDER STUDIES Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/equality.v2i1.1451

Abstract

The current study explores the Inong Balee beggars, widows who have been left by their husbands who passed away. Their survival of living is through begging around with their fatherless children in the city of Banda Aceh. The objectives of this study are to identify the demographic condition of Inong Balee beggars, the reasons why inong balee beg, and the educational condition of their children. The study was conducted using a case study approach which includes observation, interviews, and document analysis. Data was collected from April 2012 to August 2012 in the city of Banda Aceh. Purposive sampling was used to select the informants. The interviews and observations were conducted with 12 informants consisting of Inong Baleebeggars and their children. The findings have shown that most of the beggars are from regions in Aceh, other than Banda Aceh and began begging in Banda Aceh after the Tsunami in 2004. Furthermore, the main reason for Inong Baleeto beg is because they become widows without a main source of income and need to increase the financial status of their family. The education condition of their children is notgood; some of them still go to school but do not get a quality education, while others have dropped out of school entirely. This study examines the current status of Inong Balee beggars in terms of social, economic, and educational conditions. The government of Aceh should put a larger focus on Inong baleein order to improve their lives.
EKSEKUSI PUTUSAN KEWAJIBAN AYAH ATAS NAFKAF ANAK PASCA PERCERAIAN (Studi Kasus Pada Mahkamah Syar`iyah Idi) Raudhatunnur, Raudhatunnur
INTERNATIONAL JOURNAL OF CHILD AND GENDER STUDIES Vol 2, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/equality.v2i2.1463

Abstract

Pasal 195 HIR menyebutkan bahwa Dalam perkara oleh karena pihak yang menang telah memperoleh keputusan hakim yang menghukum pihak lawannya maka ia berhak dengan alat-alat yang diperbolehkan oleh undang-undang untuk memaksa pihak lawan guna mematuhi keputusan hakim itu. Hak ini memang sudah selayaknya. Namun dalam kenyataannya di wilayah hukum Mahkamah Syariyah Idi pihak ayah tidak sepenuhnya melaksanakan isi putusan kewajiban atas nafkah anak yang dibebankan kepadanya.
PENYESUAIAN DIRI ANAK PEREMPUAN DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN ZAMAN Binti Yasa, Rawdhah
INTERNATIONAL JOURNAL OF CHILD AND GENDER STUDIES Vol 1, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/equality.v1i2.793

Abstract

Tulisan ini mengambil tema tentang bekal yang dapat diberikan pada orangtua untuk mempersiapkan anak terutama anak perempuan dalam menghadapi tantangan abad 21. Permasalahan gender di masyarakat sudah ada sejak manusia itu mulai muncul dimuka bumi ini. Namun pada awalnya ketika ilmu pengetahuan dan teknologi belum maju seperti saat ini, isu gender belum mendapat perhatian dan tidak dipermasalahkan baik oleh masyarakat secara umum maupun oleh aktivis yang peduli pada masalah ini. Hal ini disebabkan karena nilai-nilai budaya yang berkembang terkait dengan peran atau pembagian kerja, tanggung jawab serta citra baku laki-laki dan perempuan pada saat itu dianggap sebagai sesuatu yang wajar. Pembatasan peran domestik perempuan, peran ganda yang dijalankan ditambah dengan minimnya akses perempuan dalam hal pendidikan menyebabkan perempuan sulit mendapatkan lapangan pekerjaan.Berdasarkan fenomena ini, penulis tertarik untuk mengangkat masalah kesetaraan gender sebagai salah satu program MDG’s yang masih perlu perhatian agar tujuan akhir untuk memberikan kesempatan yang sama bagi anak laki-laki dan perempuan. Orang tua dapat mengetahui dan memahami bahwa arus globalisasi tidak hanya dialami oleh sebagian orang, tetapi lebih jauh semua orang termasuk anak perempuan akan mengalaminya, sehingga perlu disiapkan sejak dini. Orang tua perlu mempersiapkan anak agar dapat menghadapi, mengikuti dan beradaptasi dengan lingkungan yang terus berubah.
PELAKSANAAN PERLINDUNGAN ANAK DI KOTA BANDA ACEH Vonda, Pocut Ismyati; Fitri, Cut Dian
INTERNATIONAL JOURNAL OF CHILD AND GENDER STUDIES Vol 3, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/equality.v3i1.1948

Abstract

Anak merupakan pewaris masa depan. Pentingnya perlindungan anak ditunjukkan melalui komitmen Indonesia secara internasional dengan ikut menandatangani Konvensi Hak Anak 27 tahun lalu di New York, Amerika Serikat. Namun, fakta menunjukkan bahwa angka kekerasan terhadap anak di Indonesia, khususnya di Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh masih sangat memprihatinkan. Tulisan ini berusaha memaparkan pelaksanaan perlindungan anak di Banda Aceh sebagai manifestasi dari konvensi Hak Anak pada level pemerintah daerah dengan tujuan melihat bagaimana perlindungan terhadap anak di Kota Banda Aceh, apa saja yang telah dilakukan oleh pemerintah Kota Banda Aceh dalam mengatasi tingginya kasus terkait anak, juga dalam memenuhi komitmen terhadap Konvensi Hak Anak pada level Pemerintah Daerah
PEREMPUAN ACEH DALAM PERSPEKTIF ANTROPOLOGI Bustamam Ahmad, Kamaruzzaman
INTERNATIONAL JOURNAL OF CHILD AND GENDER STUDIES Vol 1, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/equality.v1i2.788

Abstract

Artikel ini mengkaji tentang bagaimana kiprah perempuan Aceh di dalam kehidupan sehari-hari, baik di kampung, maupun di kota. Adapun tujuan yang hendak dicapai adalah pola rekayasa sosial di Aceh cenderung memberikan peluang kepada perempuan untuk tampil di wilayah public. Studi ini menunjukkan bahwa perempuan Aceh telah mengalami lompatan yang cukup dahsyat di dalam memasuki perubahan demi perubahan yang terjadi di Aceh. Dimana perempuan Aceh lebih dinamis di dalam menghadapi arus modernisasi, dibandingkan dengan lelaki. Sehingga, kehadiran perempuan di dalam berbagai ruang bersamaan dengan peran yang mereka mainkan, memerlukan penjelasan ulang mengenai standar etika dan moral di dalam rekayasa sosial di Aceh.
PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA REMAJA PANTI ASUHAN DI KOTA BANDA ACEH Fitri, Bella Anugrah; Amna, Zaujatul
INTERNATIONAL JOURNAL OF CHILD AND GENDER STUDIES Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/equality.v2i1.1458

Abstract

Life in the orphanage can affect adolescents’s living conditions, such as psychological well-being. Psychological well-being is affected by many factors, there are life experience,age, social support, religiosity and gender. The sampling technique used was purposive sampling. The participants were 74 adolescents (337males and 37 females), with aged range between 14-18 years who lived at the orphanages in Banda Aceh city. The data collected by using Ryff’s Psychological well-being Scale revisited with coefficient realibility 0,935. The study showed there was adoloscents of orphanages with high category psychological well-being (97,3%).The results of data analysis used Independent Sample T-Test with significant value (ρ) = 0,036 (ρ < 0,05) and corelation dimension of psychological well-being used Pearson. The study showed that there was difference psychological well-being between males and females and then six dimension of psychological well-being contribute for psychological well-being’s adoloscent of orphanages in Banda Aceh city
Proses Pengambilan Keputusan dalam Keluarga (Studi Mengenai Pekerja Wanita Dalam Industri Pengolahan Tembakau Pr. Tali Jagaddi Desa Gondowangi Kecamatan Wagir Kabupaten Malang) Kusmayadi, Rudy Catur Rohman
INTERNATIONAL JOURNAL OF CHILD AND GENDER STUDIES Vol 3, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/equality.v3i1.1943

Abstract

Woman role for a family in this decade is really controversial and debatable which attract many interest especially related to gender issue. Thus, government launch regulation RI No 23 year 2004 about decision of abandoning any violence in a family that related to rule no 3 point b about gender equality. Woman equality proposes woman and man have equal status and condition to gain human right fully, potential and life of family proportionally. In accordance with the previous case, the more woman work to help their husband for improving family prosperity. Besides, need and demand of life grows high which encourage woman to work outside their house. This case is supported by global economic condition especially for the main need of family which days by days the price is growing higher. Concerning on those concepts, the more woman who work to help their husband for improving family prosperity since need and demand in family grows high. In addition, woman is demanded to be able to manage family financial well in relation to economic condition which is still unstable because the salary of husband cannot afford need and demand of family.
PENGARUH AGAMA DALAM TRADISI MENDIDIK ANAK DI ACEH: Telaah terhadap Masa Sebelum dan Pasca Kelahiran Astuti A. Samad, Sri
INTERNATIONAL JOURNAL OF CHILD AND GENDER STUDIES Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/equality.v1i1.783

Abstract

Tradisi mendidik anak dalam masyarakat memiliki pola tersendiri. Pola pendidikan anak cukup dipengaruhi oleh nilai-nilai keislaman. Hal ini dapat dimaklumi sebab karakter dan identitas masyarakat Aceh yang mencerminkan keselarasan antara Islam dan adat. Hal ini terlihat dalam hadih majah (pepatah); “hukom ngon adat lagee zat ngon sifeut”, artinya hukum [agama] dan adat, seperti zat dengan sifatnya, tidak dapat dipisahkan. Tulisan ini mengkaji tentang tradisi mendidik anak sebelum kelahiran yang meliputi; ba boh kayee (membawa buah-buahan), jak me bu (membawa nasi) dan peuramin (pergi piknik). Sedangkan sesudah melahirkan yaitu: koh pusat (memotong pusat), azan dan iqamah, tanam adoe (menanam plasenta), peucicap (memcicipi), cuko ok (memotong rambut), boh nan (memberi nama), peutron aneuk (menurunkan anak) dan aqiqah. Tradisi mendidik anak tersebut perlu dilestarikan karena terbukti mampu melahirkan karakter anak yang bertauhid, berakhlak baik, bertutur kata yang sopan, sehat serta cerdas.
PELAKSANAAN DIVERSI TERHADAP ABH BERDASARKAN QANUN ACEH NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK Mansari, Mansari
INTERNATIONAL JOURNAL OF CHILD AND GENDER STUDIES Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/equality.v2i1.1453

Abstract

Qanun Aceh Nomor 11 Tahun 2008 tentang Perlindungan Anak memberikan kesempatan kepada aparatur Gampong untuk menyelesaikan kasus anak yang berhadapan dengan hukum dengan pendekatan diversi dan restoratif justice. Kenyataan menunjukkan masih adanya masyarakat cenderung melakukan melalui mekanisme formal. Data anak yang berhadapan dengan hukum sebagaimana dirilis oleh BPS pada tahun 2012 berjumlah 20 kasus, tahun 2013 berjumlah 7 kasus, tahun 2014 berjumlah 14 kasus dan tahun 2015 berjumlah 10 kasus. Penelitian bertujuan mendeskripsikan pelaksanaan diversi di Kota Banda Aceh, keterlibatan aparatur Gampong dan faktor pendukung serta penghambatnya. Penelitian ini termasuk penelitian yuridis empiris dengan menggunakan data melalui wawancara dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan diversi belum dilaksanakan secara maksimal, keterlibatan aparatur Gampong ketika kasus dibawa kepada sistem peradilan pidana dan factor pendukung pelaksanaan diversi karena adanya aturan yang memadai, antusias aparatur Gampong, SDM telah mampu memahami konsep diversi, sarana dan prasarana yang memadai sesuai dengan nilai-nilai adat dan budaya. Faktor yang menghambat yaitu lebih mengutamakan sistem peradilan formal, ganti rugi yang besar, pemahaman masyarakat masih kurang.

Page 5 of 23 | Total Record : 224