cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota banda aceh,
Aceh
INDONESIA
Gender Equality: Internasional Journal of Child and Gender Studies
ISSN : 24611468     EISSN : 25481959     DOI : -
Core Subject : Social,
GENDER EQUALITY : International Journal of Child and Gender Studies, a journal focuses on issues related to child and gender studies, is published by Center for Child and Gender Studies, State Islamic University of Ar-Raniry, Banda Aceh. The scope of article received can be approached from multidisciplinary context linking to child and gender studies. Hence, this journal appreciate contribution of knowledge from different perspectives such as education, law, social, political, religion, culture, economic, psychology, science and technology. This journal appears 2 (two) numbers in a year, March and September
Articles 224 Documents
DAYA LENTING (RESILIENCE) PADA PEREMPUAN KORBAN PERKOSAAN Zuanny, Iyulen Pebry; Mawarpury, Marty; Khairani, Maya
INTERNATIONAL JOURNAL OF CHILD AND GENDER STUDIES Vol 2, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/equality.v2i2.1468

Abstract

Kekerasan seksual di Aceh mengalami peningkatan yang cukup signifikan selama 2010-2011, salah satunya adalah kasus perkosaan.Daya lenting (resilience) dibutuhkan pada korban perkosaan untuk membantu korban bangkit dari pengalaman buruk sehingga mampu bertahan menjalani hidup.Penelitian ini bertujuan untuk melihat daya lenting (resilience) perempuan korban perkosaan.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus.Prosedur dalam pengambilan subjek pada penelitian ini menggunakan teknik purposeful sampling dengan menggunakan strategi sampling bola salju (snowball).Subjek dalam penelitian ini berjumlah 4 orang, yaitu perempuan korban perkosaan yang tinggal di Aceh.Data pada penelitian dikumpulkan melalui teknik wawancara dan observasi.Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis tema per-subjek.Hasil wawancara menunjukkan bahwa keempat subjek memiliki kemampuan daya lenting yang berbeda-beda. Daya lenting subjek Aberkembang dengan pesat, subjek B mampu bertahan, subjek C dan D masih berada pada fase pemulihan. Daya lenting setiap subjek dipengaruhi oleh kepribadian tangguh, peningkatan diri, menyesuaikan diri dengan respresif dan emosi positif.Faktor lain yang memengaruhi daya lenting yaitu dukungan, harapan, syukur, optimisme, kepasrahan, efikasi diri dan dampak paskaperkosaan
POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KECERDASAN FINANSIAL ANAK Muslima, Muslima
INTERNATIONAL JOURNAL OF CHILD AND GENDER STUDIES Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/equality.v1i1.781

Abstract

Orang tua mempunyai pengaruh besar terhadap kecerdasan finansial anak. Pembelajaran kecerdasan finansial anak di dasari oleh pola asuh orang tua itu sendiri. Pola asuh orang tua yang demokratis yaitu, memprioritaskan kepentingan anak, akan tetapi tidak ragu-ragu dalam mengendalikan anak. Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional, selalu mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran- pemikiran. Orang tua type ini juga bersifat realistis terhadap kemampuan anak, tidak berharap melebihi batas kemampuan anak. Orang tua type ini juga memberikan kebebasan pada anak, dalam memlih dan melakukan suatu tindakan, dan pendekatannya terhadap anak bersifat hangat. Pola Asuh Otoriter cenderung memaksa, memerintah, dan menghukum apabila anak tidak mau melakukan apa yang diinginkan oleh orang tua. Orang tua tipe ini tidak memerlukan umpan balik dari anaknya untuk mengerti dan mengenal anaknya. Pola asuh permisif atau pemanja biasanya memberikan pengawasan yang sangat longgar, memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu tanpa pengawasan yang cukup darinya. Namun orang tu tipe ini biasanya bersifat hangat sehingga seringkali disukai oleh anak. Pola Asuh Penelantar, ini pada umumnya memberikan waktu dan biaya yang sangat minim pada anak-anaknya. Waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan pribadi mereka seperti bekerja. menelantarkan anak-anak mereka secara fisik dan psikis.
PEREMPUAN ISLAM DAN PENDIDIKAN DALAM LINTASAN SEJARAH Huwaida, Huwaida
INTERNATIONAL JOURNAL OF CHILD AND GENDER STUDIES Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/equality.v2i1.1450

Abstract

Islam memberi kesempatan yang sama bagi perempuan dan laki-laki untuk menunjukkan kiprahnya. Perempuan dan laki-laki telah diberikan potensi yang sama untuk menyerap pengetahuan yang diperoleh melalui proses pendidikan. Istilah pendidikan ada yang disebut ta‟lim, ta‟dib dan tarbiyah. Bagi perempuan Islam yang memperoleh pendidikan telah turut memberi sumbangan nyata yang tercatat dalam sejarah. Tokoh-tokoh perempuan itu tersebar sejak masa Rasulullah saw sampai sesudah masa Rasulullah saw wafat, dalam lingkup geografis yang luas mulai dari jazirah Arab, kawasan Persia, Eropa, sampai menjangkau kawasan Aceh dan Nusantara.
ACEHNESE WOMEN (A history of Acehnese Women leaders) Sari, Rosnida
INTERNATIONAL JOURNAL OF CHILD AND GENDER STUDIES Vol 2, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/equality.v2i2.1462

Abstract

In Acehnese history, many women held significant positions. However, the history of female Acehnese rulers is hardly written in Acehnese history, even though they give many contributions to develop Aceh as we seen now. Safiatuddin is one of very famous female ruler in Aceh and she also creates a policy that still use until now. She also was invited to other countries in Southeast Asia to give lectures and she was a queen who believe in democracy and science by not arrested the ulama who want to make coup d‟ etat. She even not put them in jail but only exiled because those ulama do not sabotage, subversive, burning, killing and other criminal things. There are others female rulers and heroines who also give their contributions in developing Aceh. However, their contributions seem forgotten in Acehnese history lesson. It becomes worst when the fatwa from Mecca saying women cannot be a leader. The New Order also contributes in making women only in domestic sphere.
RENTANG KEHIDUPAN MANUSIA (LIFE SPAN DEVELOPMENT) DALAM ISLAM Jannah, Miftahul; Yacob, Fakhri; Julianto, Julianto
INTERNATIONAL JOURNAL OF CHILD AND GENDER STUDIES Vol 3, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/equality.v3i1.1952

Abstract

Manusia adalah makhluk yang paling istimewa di dunia ini, manusia terus mengalami perubahan (change over time), memulai kehidupan dalam kandungan ibu selama sembilan bulan melalui tahapan nuthfah (0- 2 minggu) biasa disebut dengan zigot, alaqah (2-8 minggu) biasa disebut dengan embrio, kemudian mudhghah (9 minggu-lahir) biasa disebut dengan janin atau fetus, kemudian manusia lahir ke dunia dalam keadaan fithrah (suci) yakni membawa nilai-nilai ketauhidan (mengesakan Allah), kemudian lahir ke dunia biasa disebut dengan infancy (usia 0-2 minggu), usia ini adalah kritis bagi bayi, perlu sikap positif, peka, stimulus dan respons yang kuat, memberi stimulan dan respons yang cepat lalu tumbuh menjadi bayi (usia 2 minggu- 2 tahun), kanak-kanak (thufuulah) atau biasa disebut dengan usia emas (golden age) dimulai dari usia 2- 10 tahun, remaja (usia 10-19 tahun), dalam Islam usia remaja digolongkan dalam baligh (sudah sampai umur) dan sudah terbeban hukum (mukallaf), kemudian berlanjut ke tahapan kehidupan manusia yang paling panjang dan kompleks adalah usia dewasa (usia 30-60 tahun) kemudian lanjut usia ( usia 60-an ke atas) sampai meninggal, Rentang kehidupan manusia diabadikan Allah Swt di dalam Alquran Al-Hajj ayat 5,mengimani ada kehidupan setelah kematian.
TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN PADA USIA KANAK-KANAK Jannah, Miftahul
INTERNATIONAL JOURNAL OF CHILD AND GENDER STUDIES Vol 1, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/equality.v1i2.792

Abstract

Manusia adalah makhluk yang terus mengalami perubahan usia, mulai dari alam kandungan, infansi, bayi, kanak-kanak, remaja, sampai usia dewasa dan akhirnya meninggal. Setiap tahapan kehidupan manusia mempengaruhi tahapan kehidupan selanjutnya baik dari aspek psikologis diantaranya agama, kognitif, bahasa, moral, sosial, dan aspek fisiologis, diantaranya fisik, motorik anak. Usia kanak-kanak adalah usia emas (golden age) yang harus dilewati oleh setiap manusia, jika usia kanak-kanak tumbuh dan berkembang dengan baik maka anak akan tumbuh dan berkembang dengan matang pada usia selanjutnya. Usia kanak-kanak sangat menentukan tahapan kehidupan selanjutnya, apabila usia kanak-kanak telah menyelesaikan tugas-tugas perkembangan maka anak akan melanjutkan tahapan perkembangan berikutnya dengan matang tanpa ada yang hilang pada diri si anak. Anak yang hidup dalam keluarga yang penuh kasih sayang dan terpenuhi kebutuhan fisik dan psikis dianggap mampu menjalankan tugas-tugas perkembangannya dan mampu mengembangkan aspek psikis. Anak mampu melangkah ke tahapan berikutnya mampu mengembangkan aspek psikis sampai pada usia selanjutnya, matang ketika memasuki usia pubertas, remaja sampai usia dewasa yang penuh dengan tantangan kehidupan. Dalam setiap tahapan perkembangan terdapat hambatan perkembangan. Meskipun ada hambatan-hambatan dalam perkembangan anak masih dalam keadaan normal dan tidak mengganggu perkembangan anak. Itulah konsep manusia yang memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai hamba yang terus berkembang dan mengalami perubahan (change over time), yang perlu mengintrospeksi diri dan mengembangkan diri menjadi hamba Allah yang bertaqwa.
PARTISIPASI PEREMPUAN SEBAGAI ANGGOTA TUHA PEUT GAMPONG DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI KECAMATAN MEUREUDU Munawiah, Munawiah; Kamaliah, Kamaliah
INTERNATIONAL JOURNAL OF CHILD AND GENDER STUDIES Vol 3, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/equality.v3i1.1947

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk memberi gambaran tentang partisipasi perempuan sebagai anggota Tuha Peut gampong dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kecamatan Meureudu. Lembaga Tuha Peut gampong merupakan badan permusyawaratan gampong, yang berfungsi mengayomi adat istiadat, membuat peraturan gampong dan menyalurkan aspirasi masyarakat setempat serta melakukan pengawasan terhadap penyelenggara pemerintahan gampong. Lembaga Tuha peut perempuan adalah wakil perempuan yang ada di dalam pemerintahan gampong yang menjunjung tinggi aspirasi perempuan. Keberadaan mereka sangat diperlukan dalam pemerintahan gampong karena banyak permasalahan yang terjadi dalam gampong, terutama permasalahan terkait dengan perempuan, maka harus dilibatkan perempuan dalam penyelesaian persoalan tersebut. Keterlibatan perempuan dalam pengambilan kebijakan di tingkat pemerintahan gampong akan membantu mencapai persamaan dan keadilan di tingkat gampong. Data diperoleh melalui wawancara anggota tuha peut perempuan dan laki-laki, keucik gampong. tokoh masyarakat dan unsur pemuda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan perempuan dalam lembaga Tuha Peut gampong tidak hanya dapat memberikan saran dan pertimbangan kepada kepala gampong (Keucik) namun mereka dapat juga melakukan pengawasan terhadap reusam gampong, pengelolaan keuangan gampong, dan juga mediator dan negosiator dari permasalahan yang terjadi di masyarakat.
DAMPAK PENERAPAN ABSEN SIDIK JARI (FINGER PRINT) TERHADAP PNS PEREMPUAN DI LINGKUP UIN AR-RANIRY BANDA ACEH Inayatillah, Inayatillah
INTERNATIONAL JOURNAL OF CHILD AND GENDER STUDIES Vol 1, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/equality.v1i2.787

Abstract

Tulisan ini menyoroti tentang dampak pemberlakuan finger print bagi PNS perempuan baik karyawati maupun dosen di lingkungan UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Tulisan ini terinspirasi dari banyaknya perdebatan dan sekaligus keluhan akibat dari pemberlakuan sistem absensi digital ini. Bukan hanya para karyawan dan dosen laki-laki yang merasa sedikit keberatan dengan kebijakan ini, apalagi para karyawati dan dosen perempuan yang memiliki peran atau beban ganda (double burden) di ranah publik dan domestik. Perbedaan penafsiran pada Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2013 Tentang Disiplin Kehadiran Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Kementerian Agama pada pasal 3 ayat 1 dan 3, serta Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2 Tahun 2013 tentang Disiplin Kehadiran Dosen di Lingkungan Perguruan Tinggi Agama Islam pada pasal 3 ayat 1, 2 dan 3 merupakan awal dari permasalahan, karena pada dasarnya peraturan tersebut memberikan toleransi sampai pukul 09.00 dengan kewajiban memenuhi ketentuan jam kerja 7,5 jam perhari. Bahkan bagi dosen rincian jam kerja di sesuaikan dengan jabatan fungsional masing-masing dengan ketentuan yang berlaku. Hal ini memiliki makna bahwa dosen tidak harus berada di kampus sampai sore hari karena adanya kewajiban yang lain dalam bentuk penelitian dan pengabdian masyarakat. Adanya toleransi dalam kedua peraturan tersebut sangat membantu PNS perempuan yang bisa berangkat ke kantor lebih telat dibandingkan suami dan anak-anak yang pergi ke sekolah, tanpa harus mengabaikan peran sebagai seorang istri dan ibu rumah tangga. Akan tetapi sangat disayangkan, peraturan ini tidak diterapkan oleh UIN Ar-Raniry Banda Aceh sebagai sebuah kebijakan yang mashlahah terutama bagi PNS perempuan.
PEMBERDAYAAN DOSEN WANITA DALAM JABATAN TAMBAHAN (Studi pada IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi) Rusmini, Rusmini
INTERNATIONAL JOURNAL OF CHILD AND GENDER STUDIES Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/equality.v2i1.1457

Abstract

IAIN sebagai lembaga pendidikan tinggi Islam mengemban misi akademis dan profesional di bidang studi Islam (centre of Islamic studies), IAIN tentunya diharapkan mampu memberikan respon (response) dan solusi ilmiah (scientificsolution) yang memadai terhadap berbagai persoalan yang timbul di masyarakat. Dalam hal ini, masalah manajerial tentunya berkaitan erat dengan pengelolaan fungsi-fungsi pendukung kegiatan akademis di suatu perguruan tinggi. Fungsi pendukung yang dimaksud meliputi berbagai aspek teknis yang dibutuhkan demi mendukung kelangsungan kegiatan akademis, termasuk jabatan struktural dan fungsional yang diperankan oleh tenaga kependidikan di perguruan tinggi tersebut. Kerangka konseptual penelitiandikembangkan berdasarkan kriteria bentuk (posisi) pemberdayaan dalam jabatan tambahan. Terdapat 302 orang dosen wanita terlibat sebagai populasi dalam penelitian ini, dan 123 orang dosen wanita sebagai sampel penelitian. Penelitian ini menggunakan analisis domain. Hasil penelitian secara keseluruhan membuktikan bahwa kondisi pemberdayaan dosen wanita dalam jabatan tambahan, dari 302 orang terdapat sebanyak 93 orang dosen wanita(30,79%)diberi dan terlibat dalam jabatan tambahan baik dalam tingkat institute dan pada tingkat fakultas adalah 30 orang (33,33%). Dilihat dari sebaran dosen perempuan dalam sejumlah jabatan tambahan di tingkat institut sampai tingkat fakultas menduduki posisi sebagai dekan, wakil dekan, kepala pusat, kepala UPT, sekretaris SPI, ketua jurusan, sekretaris jurusan dan ketua konsentrasi. Adapun faktor yang mempengaruhi pemberdayaan dosen wanita pada IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi adalah factor tingkat pendidikan (faktor internal) dan factor tekanan organisasi (factor organisasional), termasuk di dalamnya factor kepemimpinan dan budaya organisasi. Keputusan dosen perempuan untuk terlibat dalam jabatan struktural dipengaruhi adanya keinginan untuk mengaktualisasikan diri
Strategi Muballighah BP3A Dalam Penguatan Keimanan Masyarakat (di Kecamatan Jeumpa Kabupaten Bireuen) Nurbayani, Nurbayani
INTERNATIONAL JOURNAL OF CHILD AND GENDER STUDIES Vol 2, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/equality.v2i2.1469

Abstract

Istilah muballighah belum popular di tengah masyarakat. Hal itu disebabkan karena peran sebagai muballigh umumnya dialamatkan kepada kaum laki-laki (teungku agam). Di samping itu strategi dakwah yang dipergunakan muballighah belum terlihat nyata dalam aspek penguatan keimanan. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang strategi yang dipergunakan muballighah BP3A dalam memberikan penguatan keimanan kepada kaum perempuan Kecamatan Jeumpa Bireuen. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dengan subjek penelitian tunggal yaitu muballighah BP3A yang memimpin majlis ta’lim pada dayah Al-Hayat Pulo Blang Kecamatan Jeumpa dan dua orang masyarakat Polu Blang. Teknik Pengumpulan data melalui wawancara mendalam (Deep interview), observasi dan dokumentasi sedangkan analisis data dilakukan dengan menyajikan data dalam bentuk uraian deskriptif dengan narasi yang sistematis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi yang dipergunakan muballighah dalam penguatan keimanan masyarakat Jeumpa Kabupaten Bireuen meliputi strategi internal ,eksternal. Kedua strategi tersebut sebagai jalan untuk mewujudkan keshalehan individu dan masyarakat.

Page 4 of 23 | Total Record : 224