cover
Contact Name
Iche Andriyani Liberty
Contact Email
iche.aliberty@gmail.com
Phone
+6281215461615
Journal Mail Official
mksfkunsri@gmail.com
Editorial Address
Editorial Office Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Jl. Dr. Moehammad Ali Kompleks RSMH Palembang 30126, Indonesia Telp. 0711-316671, Fax.: 0711-316671 Email:mksfkunsri@gmail.com
Location
Kab. ogan ilir,
Sumatera selatan
INDONESIA
Majalah Kedokteran Sriwijaya
Published by Universitas Sriwijaya
ISSN : 08523835     EISSN : 26850486     DOI : https://doi.org/10.36706/mks.v52i4
Core Subject : Health,
Majalah Kedokteran Sriwijaya (MKS) is published by Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya since 1962. MKS is a peer-reviewed, multidisciplinary and scientific journal which publishes all areas regarding medical sciences. The covered research areas as follows : Microbiology Pathology Surgery Ophthalmology Gynecology and Obstetrics Psychiatry Anesthesia Pediatrics Orthopedics Anatomy Physiology Biochemistry Pharmacology Biophysics Endocrine and Metabolism Mental Health Forensic Medicine Medical Education Research Methodology Medical Ethics Nursing Community Medicine Public Health
Articles 229 Documents
Struktur Anatomi Wajah Terhadap Gigi Kaninus Maksila Indri Seta Septadina
Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 46, No 4 (2014): Majalah Kedokteran Sriwijaya
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/mks.v46i4.2723

Abstract

Posisi gigi kaninus sangat penting dalam susunan gigi tiruan karena memberikan dukungan jaringan pada sudut mulut dan posisinya sebagai titik lengkung gigi. Lebar ujung intercanine (ICTW) perlu diperhatikan secara lengkap dalam hal estetika gigi tiruan karena dari gigi kaninus dapat memberikan informasi berharga untuk memilih ukuran gigi anterior atas. Evaluasi struktur anatomi wajah seperti lebar distal permukaan kaninus (WDC), terkait dengan landmark wajah termasuk lebar interalar (IAW), lebar intercommissural(ICoW), dan jarak antara garis proyeksi kiri dan kanan diambil dari dalam canthus mata pada alae hidung (DPICa) juga memiliki keterkaitan terhadap gigi caninus sebagai pertimbangan tenaga kesehatan dalam membuat gigi tiruan.
TENDON TRANSFERS FOR RADIAL NERVE PALSY Nur Rachmat Lubis; Wiria Aryanta; Davin Caturputra Setiamanah
Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 52, No 3 (2020): Majalah Kedokteran Sriwijaya
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/mks.v52i3.12509

Abstract

Background: High radial nerve palsy mostly caused by injury of nerve branching from proximal to the elbow resulting in function loss of wrist, finger and thumb extension, as well as thumb abduction. Tendon transfers are the most common technique for motor reconstruction indicated in high radial nerve palsy if the patients fail to achieve nerve regeneration and recovery. This procedure will restore finger, thumb, and wrist function, without foisting other motoric deficits on the hand, with satisfying results. Case: 19 years old male was referred to RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang with right wrist joint instability and limited range of motion (ROM). Past history of fracture at the middle third of the right humerus 6 months ago. Physical examination showed total loss of active wrist extension, thumb extension and abduction, and finger extension at metacarpophalangeal (MCP) joints. The patient is diagnosed as a high lesion of radial nerve palsy. Tendon transfers procedure were prepared to restore better wrist function and ROM. Tendon transfers performed with Riordan method, using pronator teres as extensor carpi radialis brevis for wrist extension, flexor carpi ulnaris to extensor digitorum communis for finger extension, palmaris longus to extensor pollicis longus for thumb extension. Conclusion: Tendon transfers for high radial nerve palsy is an effective technique to restore the function of wrist extension, finger extension, and power of handgrip.
PENGARUH TERAPI BEKAM DALAM MENURUNKAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI RUMAH BEKAM PALEMBANG Raden Surahmat; Nanda Rizki Damayanti
Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 49, No 1 (2017): Majalah Kedokteran Sriwijaya
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/mks.v49i1.8323

Abstract

Penyakit hipertensi menjadi salah satu masalah utama dalam kesehatan masyarakat Indonesia, terutama terjadi di negara berkembang. Upaya untuk  mencegah terjadinya tekanan  darah  tinggi salah satunya dengan terapi bekam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi bekam dalam menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi di Rumah Bekam Palembang Tahun 2016. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode one group pre test post test design dengan sampel berjumlah 75 orang Palembang pengambilan sampel menggunakan teknik Accidental Sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan pengukuran tekanan darah. Analisis bivariat menggunakan uji wilcoxon (? = 0,05). Penelitian  ini  dilaksanakan  pada  tanggal  18 Januari  - 13 Februari 2016 di Rumah  Bekam Palembang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa didapatkan klasifikasi tekanan darah sebelum terapi bekam dengan nilai mean 3,47 dan standar deviasi 0,502, klasifikasi tekanan darah setelah dilakukan terapi bekam dengan nilai mean 2,05 dan standar deviasi 0,853. Hasil uji bivariat dengan metode wilcoxon didapatkan nilai p value 0,000 (<0,05) menunjukkan ada pengaruh tekanan darah sebelum terapi bekam dengan tekanan darah setelah terapi bekam. Maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan terapi bekam terhadap tekanan darah sebelum dan setelah dilakukan terapi bekam di Rumah Bekam Palembang Tahun 2016. Disarankan kepada pihak Rumah Bekam Palembang agar dapat terus menyelenggarakan pengobatan alternatif bekam serta meningkatkan promosi kepada masyarakat agar masyarakat makin mengetahui manfaat terapi alternatif bekam.
KARAKTERISTIK DEMOGRAFI, KLINIS DAN LABORATORIS DEMOGRAFI, PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 1 PADA ANAK DI RSUP DR. M. HOESIN PALEMBANG TAHUN 2010-2017 Hestika Delliana; Aditiawati Aditiawati; Mutiara Budi Azhar
Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 50, No 1 (2018): Majalah Kedokteran Sriwijaya
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/mks.v50i1.8541

Abstract

Diabetes melitus tipe 1 (DMT1) adalah suatu penyakit metabolik yang ditandai dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi akibat defisiensi absolut sekresi insulin yang disebabkan oleh dekstrusi sel beta (islet) pankreas yang akhirnya dapat mengganggu metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Penelitian tentang epidemiologi karakteristik DMT 1 di Sumatera Selatan masih terbatas. Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik demografi, klinis dan laboratoris pasien diabetes melitus tipe 1 pada anak di RSUP Dr. M. Hoesin Palembang tahun 2010–2017. Penelitian observasional deskriptif potong lintang dengan menggunakan data sekunder dari rekam medis dan data pasien di Departemen Anak RSUP dr Moh Hoesin Palembang tahun 2010-2017. Sampel penelitian ini berjumlah 57 kasus., tetapi tidak seluruh rekam medik memiliki data lengkap mengenai setiap variabelnya. Sehingga jumlah kasus tiap variabel berbeda-beda. Hasil dari penelitian ini akan di dideskripsikan dan disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. Dari 57 kasus pasien DM tipe 1 didapatkan penderita terbanyak ditemukan pada usia 6-11 tahun (40,0%) dan terbanyak pada perempuan (59,6%) dan dengan IMT terbanyak pada kelompok IMT<18 (75,0%) yang memiliki riwayat penyakit keluarga (36,4%),  manifestasi yang sering muncul pada pasien diabetes melitus tipe 1 diantaranya poliuria (97,8%), polidipsia (97,8%), polifagia (95,6%), penurunan BB (89,5%), kussmaul (35,6%), nyeri perut (21,4%), mual muntah (20,9%) dan penurunan kesadaran (28,9%). Hasil laboratorium pasien DM tipe 1 menunujukkan kadar GDS paling banyak pada kelompok kadar GDS 301-500 mg/dL (48,6%), kadar C-Peptide terbanyak pada kelompok kadar <0,51 ng/ml sebanyak 10 orang (45,5%), kadar HBA1c terbanyak pada kelompok kadar >10% (86,8%), kadar keton urin (++) (30,0%), dosis rata-rata pasien usia 0-5 tahun adalah 0,7-1,2 IU, 6-11 tahun 0,7-1,3 IU dan 12-18 tahun 0,8-1,5 IU, komplikasi KAD saat pertama kali terdiagnosis (56,5%), datang ke RS dengan rujukan (87,2%) dan korelasi antara kejadian KAD dan kadar HBA1c menunjukkan adanya korelasi yang sangat kuat dan searah (r=1,000) serta signifikan (?=0,034). Pada penelitian ini lebih banyak penderita berumur 6-11 tahun, berjenis kelamin perempuan, memiliki IMT <18, tidak memiliki faktor keturunan, datang ke RSUP dr. Moh Hoesin dengan manifestasi polifagi, poliuri, polidipsi dan penurunan berat badan, serta manifestasi dari komplikasi KAD seperti kussmaul, nyeri perut, mual, muntah dan penurunan kesadaran, GDS>300, HBA1c >6,5,  KAD (56,5%), adanya korelasi yang sangat kuat, searah dan signifikan antara kejadian KAD dan kadar HBA1c.
HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN BEROBAT PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI RS PARU KOTA PALEMBANG Angelina Hendesa; Suryadi Tjek Yan; Pariyana pariyana
Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 50, No 4 (2018): Majalah Kedokteran Sriwijaya
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/mks.v50i4.8565

Abstract

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Indonesia menempati posisi ke-3 di dunia setelah India dan Cina sebagai negara dengan jumlah pasien TB terbanyak. Angka prevalensi TB di Indonesia sebesar 647/100.000 penduduk, angka insidensi sebesar 399/100.000 penduduk dan angka mortalitas sebesar 25/100.000 penduduk. Perilaku sesorang ditentukan oleh tiga faktor yaitu predisposing factors (pengetahuan dan sikap), enabling factors, dan reinforcing factors (dukungan keluarga) yang dapat mempengaruhi kepatuhan berobat. Mengetahui hubungan pengetahuan TB paru, sikap pasien dan dukungan keluarga dengan kepatuhan berobat pada pasien Tuberkulosis Paru di RS Paru Kota Palembang Tahun 2017. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain penelitian cross sectional. Sampel adalah pasien tuberkulosis paru dewasa usia ³ 15 tahun yang berobat di RS Paru Kota Palembang 01 Juni 2017 - 30 November 2017 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dengan jumlah sampel 62 orang. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer dilakukan dengan menggunakan kuesioner, pengisisan kuesioner dilakukan secara langsung oleh peneliti dengan menggunakan teknik wawancara. Data sekunder didapatkan dari buku register TB paru di RS Paru Kota Palembang. Pengolahan data menggunakan uji statistik Chi-square yang dibantu perangkat lunak IBM SPSS Statistics.Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang terdapat hubungan signifikan terhadap kepatuhan berobat adalah dukungan keluarga (p=0,000). Variabel yang tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap kepatuhan berobat adalah pengetahuan TB paru (p=0,059) dan sikap pasien terhadap TB paru (p=0,213). Pengetahuan TB paru dan sikap pasien terhadap TB paru tidak terdapat hubungan yang signifikan terhadap kepatuhan berobat di RS Paru Kota Palembang Tahun 2017. Terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dan kepatuhan berobat di RS Paru Kota Palembang Tahun 2017.
Prevalensi Anemia pada Anak yang Menderita Infeksi Saluran Kemih Byanka Fitria; Hertanti Indah; R.M Suryadi Tjekyan
Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 46, No 4 (2014): Majalah Kedokteran Sriwijaya
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/mks.v46i4.2713

Abstract

Prevalensi anemia di dunia cukup tinggi karena tingkat keberhasilan dalam pemberantasan anemia yang rendah. Penyakit infeksi merupakan salah satu faktor yang berkaitan dengan tingginya prevalensi anemia, khususnya pada wanita dan anak-anak. Pada anak-anak, infeksi saluran kemih merupakan salah satu penyakit infeksi yang sering ditemukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi prevalensi anemia pada anak yang menderita infeksi saluran kemih. Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif dengan  sampel berupa data sekunder pasien infeksi saluran kemih di Rumah Sakit Dr. Mohammad Hoesin Palembang periode 2010 sampai 2013. Prevalensi anemia pada anak yang menderita infeksi saluran kemih adalah 56,41% (16,03% anemia ringan, 37,82% anemia sedang, dan 2,56% anemia berat). Anemia pada anak yang menderita infeksi saluran kemih termasuk severe public health problem.
CORRELATION BETWEEN CHRONIC PAIN WITH DEPRESSION AND ANXIETY DISORDERS IN PATIENTS AT RSUP DR MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG Henry Sugiharto; Hasnawi Haddani; Yusril Yusril; Nia Elisa Ginting; Erial Bahar
Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 52, No 2 (2020): Majalah Kedokteran Sriwijaya
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/mks.v52i2.11970

Abstract

The International Association for the Study of Pain defines pain as an unpleasant sensory and emotional experience related to the actual or potential damage to a tissue. Recent research reports 30% - 60% of the incidence of pain in depression and anxiety. Both of these conditions affect the quality and function of life of patients with chronic pain. This study was observational analytic research with a cross-sectional study. The subject of this study was the patien with chronic pain treated at Dr. Moh. Hoesin Palembang. Determination of pain level was assessed by Numeric Pain Rating Scale (NPRS) and Functional Pain Scale (FPS). Determination of depression is valued by Beck Depression Inventory II (BDI II) and determination of anxiety with the Beck Anxiety Inventory (BAI). Statistical analysis using a correlation test, is a method to find relationships between variables with a confidence level of 95%, significant if p <0.05. In this study there were 78 patients with chronic pain where the correlation between NPRS scores and depression disorders with a correlation of 35.3% and a p-value of 0.002 showed significant. The correlation between NPRS scores and anxiety disorders with a correlation was 43.5% with and p-value 0,000 which showed a significant correlation. Correlation between FPS score and depression disorders was 33.1% and p-value of 0.003 which showed a significant correlation. Correlation between FPS score and anxiety disorders was 20.8% with a p-value of 0.068 showed not significant correlation. There was a significant correlation between chronic pain with depression and anxiety disorders.
Hubungan Antara Regurgitasi dan Gejala Stridor Saluran Pernapasan Bayi Usia 1-6 Bulan yang Berkunjung ke Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Pakjo Kota Palembang Tahun 2014 Pierre Ramandha K; Hasri Salwan; Safyudin Safyudin
Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 47, No 2 (2015): Majalah Kedokteran Sriwijaya
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/mks.v47i2.2756

Abstract

Regurgitasi merupakan gejala klinis yang paling sering ditemukan pada gastroesophageal reflux (GER). GER disebabkan perkembangan sistem saluran pencernaan bagian atas yang belum sempurna, sehingga menyebabkan isi lambung bergerak naik ke esophagus dan mulut. Regurgitasi merupakan keadaan normal yang terjadi pada bayi usia dibawah 6 bulan dan akan berhenti dengan sendirinya seiring pematangan saluran pencernaan. Stridor merupakan komplikasi gejala saluran pernapasan yang sering dikeluhkan oleh orang tua terhadap bayinya yang mengalami regurgitasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara regurgitasi dan gejala stridor pada bayi 1-6 bulan di Posyandu wilayah kerja Puskesmas Pakjo Kota Palembang.Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan desain cross sectional. Populasinya adalah bayi usia 1-6 bulan yang dibawa ke Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Pakjo Palembang periode bulan Oktober-Desember 2014. Sampel terdiri dari 81 bayi yang didapatkan dengan caraconsecutive sampling.Subjek penelitian sebanyak 81 bayi, diantaranya 28 bayi (34,6%) yang mengalami stridor dengan rata-rata frekuensi regurgitasi 3,25+1,26 kali per hari, dan 53 bayi (65,4%) yang tidak mengalami stridor dengan rata-rata frekuensi regurgitasi 2,45+1,15 kali per hari. Hasil uji man whitney didapatkan P=0,006. Terdapat hubungan yang bermakna antara stridor dan frekuensi regurgitasi.Rata-rata frekuensi regurgitasi pada bayi yang mengalami stridor lebih sering dibandingkan bayi yang tidak mengalami stridor.
PERBEDAAN KUALITAS HIDUP ANGGOTA TNI PEROKOK DAN BUKAN PEROKOK DI LINGKUNGAN AJENDAM II SRIWIJAYA PALEMBANG TAHUN 2017 Adhitya Pratama; Mohammad Zulkarnain; Eddy Roflin
Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 50, No 1 (2018): Majalah Kedokteran Sriwijaya
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/mks.v50i1.8532

Abstract

Perbedaan Kualitas Hidup Anggota TNI Perokok dan Bukan Perokok di Lingkungan Ajendam II Sriwijaya Palembang Tahun 2017. Merokok merupakan sebuah fenomena yang cukup kompleks dan telah menjadi kebiasaan yang membudaya di masyarakat. Di dalam rokok terdapat berbagai zat beracun yang sangat berbahaya bagi tubuh. Hal ini menjadikan kebiasaan merokok termasuk ke dalam penyebab kematian yang dapat dicegah. Lebih dari 1 miliyar perokok di dunia akan mengalami kematian akibat berbagai penyakit yang ada kaitannya dengan konsumsi tembakau seperti penyakit jantung, kanker, penyakit paru, dan lain–lain. Tingginya prevalensi merokok di Indonesia berdampak cukup signifikan terhadap kematian dini, akibatnya dapat menyebabkan pendeknya harapan hidup, meningkatnya biaya pengobatan penyakit akibat konsumsi rokok yang berkepanjangan, dan menurunya produktivitas.. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian analitik potong lintang dengan data primer dari data kuisioner anggota TNI di Ajendam II Sriwijaya Palembang tahun 2017.Analisis menggunakan Chy-Square didapatkan nilai p sebesar 0.000 < ? (alfa) 0.05. Terdapat hubungan yang signifikan antara merokok dan kualitas hidup
Uji Diagnostik Skoring Centor Modifikasi pada Penderita Faringitis Akut Streptokokus Beta Hemolitikus Grup A Diana Sari; Sofjan Effendi; Theodorus Theodorus
Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 46, No 1 (2014): Majalah Kedokteran Sriwijaya
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/mks.v46i1.2680

Abstract

Penilaian klinis tanpa konfirmasi laboratoris dapat menyebabkan estimasi yang berlebihan pada kasus faringitis Streptokokus Beta Hemolitikus grup A (SBHGA). Oleh karena itu, pemberian antibiotika yang tidak rasional sering ditemukan pada kasus ini. Skoring Centor modifikasi merupakan alat diagnostik berupa sistem penilaian klinis untuk memprediksi faringitis SBHGA. Penggunaannya diharapkan dapat mereduksi pemakaian antibiotika yang tidak perlu dan mencegah efek samping akibat pemakaian antibiotika. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sensitivitas dan spesifisitas skoring Centor modifikasi dalam mendiagnosis faringitis SBHGA dibandingkan dengan Rapid Strep A Detection Test (RADT). Uji diagnostik telah dilakukan di poliklinik THT-KL RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang sejak bulan November 2012 sampai Februari 2013 pada penderita faringitis akut usia >3 tahun.  Penderita yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi diikutsertakan dalam penelitian. Beberapa tahapan yang dilakukan adalah anamnesis dan pengisian kuisioner, pemeriksaan fisik dan penentuan skoring serta pengambilan usap tenggorok untuk pemeriksaan Strep A rapid test strip. Semua data dicatat, dikoding dan dianalisis menggunakan piranti lunak SPSS versi 19 dan MedCalc versi 12.0.Lima puluh empat penderita usia >3 tahun diikutsertakan dalam penelitian. Karakteristik umum hasil penelitian didapatkan jenis kelamin laki-laki lebih banyak dari perempuan (53,7%) dengan usia terbanyak pada kelompok usia 15-44 tahun (55,6%) dengan status gizi normal (94,4%). Penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik gejala klinis berupa keluhan nyeri tenggorok ditemukan pada semua subyek (100%), demam 74,1%, sakit kepala 64,8%,  mialgia 27,8%, malaise 24,1%, coryza 14,8% dan sebanyak 75,9% tidak ada keluhan batuk. Semua subyek mengalami karakteristik tanda klinis berupa faring hiperemis dan tidak adanya eksantema (100%) sedangkan ptekie di palatum sebesar 70,4%, edema tonsil 75,9% eksudat faring 72,2% dan pembengkakan kelenjar getah bening leher anterior 55,6%. Dari penelitian didapatkan 3 orang penderita (5,56%) dengan faringitis SBHGA. Skor >4 diperoleh sebagai titik potong optimal dengan sensitivitas sebesar 100% (IK 95% 29,24 sampai 100%), spesifisitas 100% (IK 95% 93,02 sampai 100%), nilai duga positif sebesar 100% (IK 95% 29,21 sampai 100%)  dan nilai duga negatif sebesar 100% (IK 95% 93,02 sampai 100%).Skoring Centor modifikasi dapat digunakan untuk mendiagnosis  faringitis SBHGA dengan sensitivitas dan spesifisitas 100% dimana 100% penderita faringitis SBHGA memiliki skoring >4 dan 100% penderita faringitis  nonSBHGA bila skoring ≤4.

Page 3 of 23 | Total Record : 229


Filter by Year

2014 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 55, No 1 (2023): Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 54, No 4 (2022): Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 54, No 3 (2022): Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 54, No 2 (2022): Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 54, No 1 (2022): Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 53, No 3 (2021): Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 53, No 2 (2021): Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 53, No 1 (2021): Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 52, No 4 (2020): Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 52, No 3 (2020): Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 52, No 2 (2020): Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 52, No 1 (2020): Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 51, No 4 (2019): Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 51, No 3 (2019): Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 51, No 2 (2019): Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 51, No 1 (2019): Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 50, No 4 (2018): Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 50, No 3 (2018): Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 50, No 2 (2018): Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 50, No 1 (2018): Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 49, No 4 (2017): Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 49, No 3 (2017): Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 49, No 2 (2017): Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 49, No 1 (2017): Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 47, No 2 (2015): Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 47, No 1 (2015): Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 46, No 4 (2014): Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 46, No 3 (2014): Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 46, No 2 (2014): Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 46, No 1 (2014): Majalah Kedokteran Sriwijaya More Issue