cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. ponorogo,
Jawa timur
INDONESIA
Darussalam Nutrition Journal
ISSN : 25798588     EISSN : 25798618     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Darussalam Nutrition Journal (DNJ) is a scientific journal containing research articles in the scope of halal food science, nutrition and health, related to clinical nutrition, community nutrition, sports nutrition, molecular nutrition, nutritional biochemistry, functional food, and nutrition service and management.
Arjuna Subject : -
Articles 121 Documents
Pengetahuan gizi seimbang calon pengantin di beberapa kantor urusan agama (KUA) Jakarta Barat Vitria Melani; Mury Kuswari
Darussalam Nutrition Journal Vol 3, No 1 (2019): Darussalam Nutrition Journal
Publisher : University of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/dnj.v3i1.3030

Abstract

Latar belakang. Calon pengantin (catin) merupakan kelompok yang perlu diperhatikan dalam membangun keluarga yang sehat dan berkualitas. Salah satu hal yang perlu dipahami oleh mereka adalah mengenai Pedoman Gizi Seimbang. Pengaruh kekurangan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK) yaitu sejak janin sampai anak berumur dua tahun, tidak hanya terhadap perkembangan fisik, tetapi juga terhadap perkembangan kognitif yang nantinya berpengaruh terhadap kecerdasan dan ketangkasan berpikir serta produktivitas kerja. Kekurangan gizi pada masa ini juga dikaitkan dengan risiko terjadinya penyakit kronis pada usia dewasa, yaitu penyakit jantung, hipertensi, stroke dan diabetes. Agar tidak terjadi masalah kurang gizi pada 1000 HPK, maka calon pengantin perlu menerapkan pedoman gizi seimbang dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan. Menganalisis perbedaan pengetahuan gizi seimbang pada calon pengantin berdasarkan status sosial yang berbeda. Metode. Penelitian dilakukan di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Kebon Jeruk dan Palmerah, Jakarta Barat pada bulan Agustus-Oktober 2018 dengan menggunakan desain cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah 56 calon pengantin laki-laki dan 56 calon pengantin wanita. Hasil. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar calon pengantin memiliki pengetahuan gizi seimbang yang kurang dengan skor rata-rata 47.589±13.882 pada catin laki-laki dan 48.482±14.614 pada catin wanita. Hasil uji t test independen menunjukkan terdapat perbedaan pengetahuan gizi catin berdasarkan tingkat pendidikan dan pendapatan (pv ≤ 0.05). Namun tidak terdapat perbedaan pengetahuan gizi catin berdasarkan jenis kelamin (pv > 0.05). Kesimpulan. Terdapat perbedaan pengetahuan mengenai gizi seimbang berdasarkan tingkat pendidikan dan pendapatan pada calon pengantin di Kantor Urusan Agama (KUA) Kebon Jeruk dan Palmerah, Jakarta Barat.
Asupan folat, vitamin b12, vitamin e berhubungan dengan kadar hemoglobin (hb) ibu hamil di Puskesmas Kebon Jeruk Elsye Meilinda Br Sembiring Meliala; Nadiyah Nadiyah; Anugrah Novianti; lintang Purwara Dewanti; Yulia Wahyuni
Darussalam Nutrition Journal Vol 4, No 2 (2020): Darussalam Nutrition Journal
Publisher : University of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/dnj.v4i2.4051

Abstract

Latar Belakang: Salah satu masalah kritis yang dihadapi ibu hamil adalah risiko mengalami anemia. Risiko terjadinya anemia pada masa kehamilan disebabkan oleh peningkatan volume plasma sekitar 20-30% akibatnya kebutuhan zat gizi pembentuk hemoglobin (Hb) juga mengalami peningkatan. Tahun 2015 prevalensi ibu hamil sebanyak 4.295 jiwa dan 1.249 jiwa atau 29% diantaranya mengalami anemia. Tujuan: Mengetahui hubungan asupan folat, vitamin B12, vitamin E dan kadar hemoglobin (Hb) ibu hamil di Puskesmas Kebon Jeruk. Metode: Jenis penelitian ini adalah observasional rancangan cross sectional dan teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah sampel 58 ibu hamil. Sampel berusia 19-42 tahun dengan usia kehamilan trimester 1 hingga trimester 3. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kadar hemoglobin pada ibu hamil adalah 11,5 ± 1,3 g/dL, asupan folat 245,8 ± 92,1 mcg, asupan vitamin B12 5,4 ± 2,1 mcg dan asupan vitamin E 16,4 ± 2,2 mg. Hasil uji korelasi pearson product moment menunjukkan terdapat hubungan antara asupan folat (p=0,0001; r=0,830), vitamin B12 (p=0,0001; r=0,716), vitamin E (p=0,0001; r=0,688) dan kadar hemoglobin (Hb). Kesimpulan: Semakin tinggi asupan folat, vitamin B12, vitamin E maka akan semakin tinggi pula kadar hemoglobin (Hb).Background: One of the critical problems faced by pregnant women is the risk of developing anemia. The risk of anemia during pregnancy is caused by an increase in plasma volume of about 20-30% as a result, the need for hemoglobin formed nutrients (Hb) also increases. In 2015, the prevalence of pregnant women was 4,295 people and 1,249 people or 29% of them had anemia. Objective: To determine the relationship between intake of folate, vitamin B12, vitamin E and hemoglobin (Hb) levels of pregnant women at Puskesmas Kebon Jeruk. Method: This research was an observational study with a cross sectional design and the sampling technique used was purposive sampling method with a total sample of 58 pregnant women. Samples aged 19-42 years with gestational age trimester 1 to trimester 3. Results: The results showed that the average hemoglobin level in pregnant women was 11.5 ± 1.3 g / dL, folate intake was 245.8 ± 92.1 mcg , intake of vitamin B12 5.4 ± 2.1 mcg and intake of vitamin E 16.4 ± 2.2 mg. The results of the Pearson product moment correlation test showed that there was a relationship between folate intake (p = 0.0001; r = 0.830), vitamin B12 (p = 0.0001; r = 0.716), vitamin E (p = 0.0001; r = 0.688 ) and hemoglobin (Hb) levels. Conclusion: The higher the intake of folate, vitamin B12, vitamin E, the higher the hemoglobin (Hb) level.
Perbedaan densitas energi konsumsi dan densitas asupan zat gizi berdasarkan status gizi guru di Jakarta Barat Inggriani Puji Lestari; Putri Ronitawati; Vitria Melani
Darussalam Nutrition Journal Vol 4, No 2 (2020): Darussalam Nutrition Journal
Publisher : University of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/dnj.v4i2.3981

Abstract

Latar Belakang: Prevalensi makanan yang paling banyak dikonsumsi oleh penduduk usia >10 tahun di DKI Jakarta adalah makanan manis 61,4%, berlemak 47,8 % dan makanan asin 20,3%. Hal ini menunjukkan adanya kecenderungan untuk mengonsumsi makanan padat energi (densitas energi tinggi) yang dapat menyebabkan status gizi lebih. Tujuan: menganalisis perbedaan densitas energi konsumsi dan densitas asupan zat gizi berdasarkan status gizi pada guru. Metode: Desain penelitian cross-sectional. Sampel penelitian ini yang berjumlah 37 orang guru. Analisis data dengan menggunakan uji mann whitney. Hasil: Status gizi lebih (41.2%) di SDN Duri Kepa 01 Pagi dan 10 orang (50%) di SDN Duri Kepa 11 Pagi Jakarta Barat, tidak terdapat perbedaan densitas asupan zat gizi protein (p=0,750), kalsium  (p=0,455), zat besi (p=0,819)., vitamin A (p=0,749)., vitamin C (p=0,307) dan ada perbedaan densitas energi konsumsi berdasarkan status gizi (p=0,017). Kesimpulan : Adanya perbedaan yang signifikan antara densitas energi konsumsi berdasarkan status gizi pada guru di SDN Duri Kepa 01 dan 11 Pagi Jakarta Barat. Tidak ada perbedaan yang signifikan pada densitas asupan protein, kalsium, zat besi, vitamin A dan Vitamin C berdasarkan status gizi.Background:The highest prevalence of food consumed by the population >10 years old in Jakarta is sweet food 61.4%, fat 47.8% and salted food 20.3%. These data indicate a tendency to consume energy-dense foods (high energy density) can lead to more nutritional status. Objective: to analyze the difference of energy and nutrient density intake based on nutritional status. Methods:  Cross-sectional research design. The sample of this study is 37 teachers. Data analysis is using mann whitney test. Result: The result showed nutritional status of respondent with obesity (41,2%) in SDN Duri Kepa and 10 people (50%) in SDN Duri Kepa 11. There were no differences in intake of nutrient density intake of protein (p=0,750), calcium (p=0,455), iron (p=0,819), vitamin A (p=0.749), vitamin C (p=0,307) based on nutritional status and there was difference in energy density intake based on nutritional status (p = 0,017).Conclusion: There was difference in energy density intake based on nutritional status of teachers at SDN Duri Kepa 01 dan 11 Pagi in West Jakarta. There were no differences in nutrient density intake of protein, calcium, iron, vitamin A, and vitamin C (p=0,307) based on nutritional status.
Effect of marigold leaf on hemoglobin levels on wistar rat expossed cigarette smoking Fitri Komala Sari; Nur'aini Synthia Maharani; Amilia Yuni Damayanti
Darussalam Nutrition Journal Vol 5, No 1 (2021): Darussalam Nutrition Journal
Publisher : University of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/dnj.v5i1.4121

Abstract

Background: cigarette smoke is one of the source of free radicals. The influence of free radicals can be suppressed through antioxidant administration. The marigold leaves contain phenolic as antioxidants. This study aims to determine the effect of marigold leaves on hemoglobin levels of the blood of rats exposed to cigarette smoke. Method: the samples were divided into 3 groups (the control group and the treatment group 1 and 2). While the treatment group 1 and 2 were given the exposure to cigarette smoke by giving marigold leaves at a dose of 4.5 grams and 6.3 grams. Blood sampling was carried out on days 0, 7 and 14, measuring the blood sample parameters using the Hematology Analyzer Sysmex KX-21®. Data were analyzed with One Way Anova test, and posthoc the Duncan test. Results: there was a significant effect between the control group against the treatment group 1 and 2 (p <0.05).  There were no significant differences between marigold leaves groups with a dose of 4.5 grams and 6.3 in increasing hemoglobin levels (p <1.00). Conclusion: there was significant effect of marigold leaf on hemoglobin levels expossed cigarette smoking at a dose of 4.5 gram and 6.3 gram.
Pembuatan stirred yogurt berbasis sari kacang merah (phaseolus vulgaris l) dan sari buah naga merah (hylocereus polyrhizus) sebagai sumber serat dan antioksidan Ratri Oktaria Jasmine; Reza Fadhilla; Vitria Melani; Putri Ronitawati; Dudung Angkasa
Darussalam Nutrition Journal Vol 4, No 2 (2020): Darussalam Nutrition Journal
Publisher : University of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/dnj.v4i2.3999

Abstract

Latar Belakang : Kurangnya asupan serat pada remaja mencapai prevalensi 10%. Salah satu upaya meningkatkan asupan serat dengan pembuatan produk yang disukai remaja, menggunakan kacang merah sebagai sumber serat dan buah naga merah yang mengandung antioksidan dalam proses fermentasi yaitu yogurt. Tujuan : Memanfaatkan kacang merah dan buah naga merah dalam pembuatan yogurt, untuk membantu memenuhi serat pada remaja. Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah eksperimental. Terdapat empat jenis perlakuan dengan perbandingan sari kacang merah dan sari buah naga yaitu, 0 ml:0 ml, 90 ml : 10 ml, 80 ml : 20 ml, 70 ml : 30 ml. Penilaian organoleptik dilakukan menggunakan instrumen Visual Analog Scale (VAS). Analisis statistik perbedaan nilai gizi dan daya terima menggunakan One Way Anova dan Bonferroni pada p-value<0.05.  Hasil Penelitian : Terdapat perbedaan signifikan antara keempat formulasi pada nilai serat dan aktivitas antioksidan (p <0.05). Nilai serat pada yogurt F1 0.59 g dengan aktivitas antioksidan tinggi. Kesimpulan : Yogurt F1 dapat dijadikan makanan selingan yang dapat memenuhi 6% kebutuhan rata-rata serat pada remaja dan mengandung aktivitas antioksidan yang tinggi. Pada penelitian selanjutnya, disarankan untuk uji alergen dan daya simpan produk. Background: Lack of fiber intake in adolescents reaches a prevalence of 10%. One of the efforts to increase fiber intake is by making products that are preferred by teenagers, using red beans as a source of fiber and red dragon fruit which contains antioxidants in the fermentation process, namely yogurt. Purpose: To use red beans and red dragon fruit in making yogurt, to help meet fiber in adolescents. Research Methods: This type of research is experimental. There are four types of treatment with a ratio of red bean juice and dragon fruit juice, namely, 0 ml: 0 ml, 90 ml: 10 ml, 80 ml: 20 ml, 70 ml: 30 ml. Organoleptic assessment was carried out using the Visual Analog Scale (VAS) instrument. Statistical analysis of differences in nutritional value and acceptability used One Way Anova and Bonferroni at p-value <0.05. Results: There were significant differences between the four formulations on the value of fiber and antioxidant activity (p-value <0.05). The value of fiber in the F1 yogurt is 0.59 g with high antioxidant activity. Conclusion: F1 yogurt can be used as a snack that can meet 6% of the average requirement for fiber in adolescents and contains high antioxidant activity. In future studies, it is recommended to test for allergens and product shelf life.
Analysis of characteristics, frequency of eating fruit and vegetables in diabetes and non diabetes patients Putra Apriadi Siregar
Darussalam Nutrition Journal Vol 5, No 1 (2021): Darussalam Nutrition Journal
Publisher : University of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/dnj.v5i1.5562

Abstract

Background:Fruits and vegetables are foods that are recommended for consumption by people to prevent diabetes mellitus because they are low in sugar and have fibre that can bind sugar. The consumption pattern of fruits and vegetables consumed by DM patients and non-DM sufferers is an important thing to know. Objective: to determine the characteristics and frequency of eating fruits and vegetables in diabetics and non-diabetics. Method: The study used a cross-sectional design which was conducted in Belawan I Village, Deli Serdang Regency from August to December 2019. The number of samples in this study was 90 people who were selected by purposive sampling. This research is a research by conducting direct interviews with the community but using the Riskesdas 2018 questionnair. Result: This study indicates that DM sufferers tend to consume 2-3 servings of vegetables per day, but many DM sufferers still do not consume fruit every day. People who do not have diabetes tend to consume 2-3 servings of vegetables per day and consume 2-3 servings of fruit per day. People who do not eat fruit are at 8,094 times the risk of suffering from diabetes mellitus compared to respondents who eat fruit (2-3 servings/day). Fruit consumption is an important factor in reducing the risk of diabetes mellitus.
Efek konsumsi bahan makanan yang mengandung beban glikemik terhadap kadar glukosa darah Elida Soviana; Citra Pawestri
Darussalam Nutrition Journal Vol 4, No 2 (2020): Darussalam Nutrition Journal
Publisher : University of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/dnj.v4i2.4047

Abstract

Latar Belakang: Gejala dan diagnosa diabetes melitus meningkat pada usia dewasa akhir, lansia awal sampai dengan usia ≤ 65 tahun. Jumlah asupan kabohidrat mempengaruhi beban glikemik secara langsung. Beban glikemik merupakan parameter untuk mengetahui kecepatan glukosa pada suatu makanan untuk masuk ke peredaran darah, jika beban glikemik yang dikonsumsi meningkat maka secara perlahan terjadi peningkatan glukosa darah dan insulin. Tujuan : mengetahui efek beban glikemik dengan kadar glukosa darah lansia. Metode: Penelitian ini termasuk studi crossectional dengan sampel 30 responden yang sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Pengambilan sampel dengan teknik consecutive sampling. Beban glikemik dihitung menggunakan food frequency questionnaire (FFQ) semi kuantitatif dengan menghitung rata-rata asupan karbohidrat selama 1 bulan terakhir. Beban glikemik didapat dari hasil kali antara karbohidrat dalam bahan makanan dengan indeks glikemik makanan tersebut. Kadar glukosa darah puasa diukur dengan menggunakan alat spektrofotometer dengan satuan mg/dL. Uji statistik yang digunakan adalah pearson product moment. Hasil: Sebanyak 20 (66,7%) responden memiliki beban glikemik kategori tinggi dan 19 ( 63,3%) responden memiliki kadar glukosa darah puasa kategori tinggi. Hasil uji analisis antara beban glikemik dengan kadar glukosa darah puasa menunjukkan nilai p = 0,001. Kesimpulan: Beban glikemik berhubungan dengan kadar glukosa darah pada lansia di Paguyuban Diabetes Melitus Surakarta.Background: The symptoms and diagnosis of diabetes mellitus increased in late adulthood, early elderly up to ≤ 65 years old. The amount of carbohydrate intake directly affect glycemic load. Glycemic load is a parameter to determine the speed of glucose in a food to enter the blood circulation, if the glycemic load consumed increases, there will be an increase in blood glucose and insulin. Objective: to determine the association of glycemic load to blood glucose level in elderly. Method:This is a cross sectional study with a total of 30 respondens were chosen based on the inclusion and exclusion criteria using consecutive sampling technique. Glycemic load was obtained from the average of 1 month carbohydrate intake by using 1 month semi-quantitative food frequency questionnaire. Glycemic load is obtained by multiplying carbohydrates and the glycemic index in food. Fasting blood glucose levels were measured using a spectrophotometer by unit mg/dL. All data were analyzed using pearson product moment. Results: 20 (66.7%) respondents had a high glycemic load and 19 (63.3%) respondents had a high fasting blood glucose level. The statistical analysis shows that there is an association between glycemic load and fasting blood glucose levels (p=0.001). Conclusion: Glycemic load is related to blood glucose levels in Paguyuban Diabetes Melitus Surakarta.
Daya terima siswa terhadap modifikasi siklus menu makan siang di SD Islam Tompokersan Lumajang Lailul Azizah; Muhammad Iqbal
Darussalam Nutrition Journal Vol 4, No 2 (2020): Darussalam Nutrition Journal
Publisher : University of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/dnj.v4i2.4533

Abstract

Latar Belakang :Penerapan sistem fullday school di SD Islam Tompokersan Lumajang, membuat pihak sekolah menyelenggarakan program makan siang di sekolah. Namun dalam pelaksanannya, daya terima siswa terhadap menu makan siang yang disajikan cukup rendah sekitar ±50% sesuai dengan studi pendahuluan yang telah dilakukan. Hal ini dikarenakan pada siklus menu yang ada terdapat pengulangan bahan makanan yang terlalu dekat serta pola menu yang ada masih belum sesuai dengan gizi seimbang. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan daya terima siswa terhadap menu makan siang yang disajikan. Metode Penelitian : Penelitian eksperimen dengan rancangan quasi experiment design dilakukan pada 86 siswa kelas 5 yang diambil menggunakan metode random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu kuisioner daya terima siswa. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2019. Variabel dependen adalah warna, rasa, aroma, tekstur, bentuk, tampilan dan variabel independen adalah modifikasi siklus menu. Data dianalasis dengan uji Wilcoxon Sign Test. Hasil : Terdapat perbedaan yang signifikan pada warna (97%), rasa (96,5%), aroma (97,6%), tekstur (95,8%), bentuk(95%) , dan tampilan (96%) makanan sebelum dan sesuah modifikasi siklus menu(p = 0,001). Kesimpulan : Ada perbedaan  pengaruh modifikasi siklus menu terhadap aspek warna, rasa, aroma, tekstur, bentuk, dan tampilan.Background: The implementation of the fullday school system in Islamic Elementary School in Lumajang, made the school hold a lunch program at the school. But in practice, the student’s acceptance of the lunch menu offered is quite low. This is because in the menu cycle there is a repetition of food ingredients that are too close and the exixting menu patterns are still not in accordance with balanced nutrition. The purpose of this study was to improve student’s acceptance of the lunch menu that was served. Method: Experimental research with quasi experiment design was carried out on eighty six, ffty grade student’s taking using the random sampling method. The Instrument of this study is quitionery of acceptables. The study was conducted in Desember 2019. The dependent variable was colour, taste, smell, texture, shape, appearance and the independent variable was a modification of the menu cycle. Data was analyzed by Wilcoxon Sign Test. Result: There are significant differences in colour (97%), taste (96,5%), smell (97,6%), teksture (95,8%), shape (95%), and appearance (96%) of food before and after the menu cycle modification (p= 0,001). Conclusion: There was a different modification in terms of colour, taste, smell, texture, shape, and appearance.  
Tingkat pengetahuan orang tua dengan penerapan diet pada anak autis di Kota Banda Aceh Nunung Sri Mulyani; Novita Putri; Arnisam Arnisam
Darussalam Nutrition Journal Vol 5, No 1 (2021): Darussalam Nutrition Journal
Publisher : University of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/dnj.v5i1.4878

Abstract

Latar belakang : Autisme merupakan gangguan sebagian perkembangan fungsi otak yang dapat di tandai dengan ketidakmampuan berkomunikasi, interaksi sosial, dan perilaku adaptif. Prevalensi autis di dunia saat ini mencapai 15-20 kasus per 10.000 anak atau berkisar 0,l5-0,20%. Penelitian ini dengan tujuan mengidentifikasi hubungan tingkat pengetahuan orang tua dengan penerapan diet pada anak autis di kota Banda Aceh 2018. Metode: Jenis penelitian ini deskriptif analitik menggunakan desain  crossectional. Subjek diambil sebanyak 36 orang, cara pengambilan sampel dengan cara  total sampling. Penelitian di Pusat Layanan Autis, TNCC, Bintang Kecil, dan My Hope Need Children kota Banda Aceh pada April-Juli 2018. Analisis menggunakan uji chi-square meliputi data primer dan sekunder. Hasil : Tingkat pengetahuan orang tua tentang penerapan diet pada anak autis di Kota Banda Aceh sudah baik, sebagian besar orang tua mempunyai pengetahuan baik 72,2 % dan penerapan diet pada anak autis di Kota Banda Aceh telah diterapkan pada anak sebanyak 77,8 %. Kesimpulan : Ada hubungan tingkat pengetahuan orang tua dengan penerapan diet pada anak autis. Saran : Bagi pihak terapi dapat meningkatkan konseling atau edukasi kepada orang tua terkait penerapan diet pada anak autis agar dapat meningkatkan pengetahuan sehingga dapat mengubah perilaku makan anak menjadi lebih baik lagi. 
Correlation between body image physical activity and sleep duration with nutritional status teaching-students at the University of Darussalam Gontor for girls Safira Kholifatul Ummah; Kartika Pibriyanti; Fathimah Fathimah
Darussalam Nutrition Journal Vol 4, No 2 (2020): Darussalam Nutrition Journal
Publisher : University of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/dnj.v4i2.4067

Abstract

Background: Malnutrition both overweight and malnutrition in children and adolescents often occur in developing countries. At this time many factors affect the nutritional status of adolescents including physical activity, psychological aspects (body image) and sleep duration. Objective: This study aims to determine the risk factors associated with the nutritional status of teaching-students at the University of Darussalam Gontor. Method: This research is an observational survey research with cross-sectional study design. Research subjects were 94 teaching-students 18-21 years old at the University of Darussalam Gontor For Girls. Statistical tests use the Gamma correlation test to determine the relationship between independent variables and dependent variables. The results of this study indicate that there was a significant correlation between body image and nutritional status (p = 0.030) and there was no significant correlation between physical activity (p = 0.385) and sleep duration (p = 0.156) with nutritional status.Keyword : Nutritional Status, Body Image, Physical Activity, Sleep Duration, Teaching Students Latar Belakang: Malnutrisi baik kelebihan berat badan dan gizi buruk pada anak-anak dan remaja sering terjadi di negara-negara berkembang. Pada saat ini banyak faktor yang mempengaruhi status gizi remaja termasuk aktivitas fisik, aspek psikologis (citra tubuh) dan durasi tidur. Tujuan: Menganalisis faktor risiko yang terkait dengan status gizi mahasiswi guru di Universitas Darussalam Gontor. Metode: Penelitian ini adalah penelitian survei observasional dengan desain studi cross-sectional, uji hipotesis statistik yang digunakan adalah Uji Korelasi Gamma. Subjek penelitian adalah 94 mahasiswi guru berusia 18-21 tahun di Universitas Darussalam Gontor Kampus Putri. Tes statistik menggunakan uji korelasi Gamma untuk menentukan hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara citra tubuh dan status gizi (p = 0,030) dan tidak ada hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik (p = 0,385) dan durasi tidur (p = 0,156) dengan status gizi.Kata kunci : status gizi, body image, aktifitas fisik, durasi tidur, mahasiswi guru.

Page 4 of 13 | Total Record : 121