FIKRI : Jurnal Kajian Agama, Sosial dan Budaya
JURNAL FIKRI adalah jurnal berkala Ilmiah yang diterbitkan oleh Institut Agama Islam (IAIMNU) Metro Lampung. Jurnal Fikri memuat artikel hasil penelitian maupun artikel konseptual (baik kualitatif lapangan atau kualitatif pustaka) dengan fokus kajian di bidang “Kajian Agama, Sosial dan Budayaâ€. Pengelola (Redaksi) mengundang para ilmuan, sarjana, peneliti, LSM maupun mahasiswa untuk mengembangkan keilmuan dan mempublikasi hasil penelitiannya setelah melalui mekanisme seleksi naskah, telaah mitra bestari, dan proses penyuntingan. Jurnal Fikri terbit dua kali dalam setahun (Juni dan Desember). Jurnal Fikri telah menggunakan Open Journal System (OJS). P-ISSN: 2527-4430 dan E-ISSN: 2548-7620.
Articles
302 Documents
Kekerasan Dalam Dunia Digital (Pembacaan Terhadap Perubahan Gaya Radikal Di Era Digital)
Haidi Hajar Widagdo
Fikri : Jurnal Kajian Agama, Sosial dan Budaya Vol 2 No 2 (2017): Fikri : Jurnal Kajian Agama, Sosial dan Budaya
Publisher : Institut Agama Islam Ma'arif NU (IAIMNU) Metro Lampung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (323.61 KB)
|
DOI: 10.25217/jf.v2i2.143
Perubahan era konvensional menuju era modern yang cenderung menjadi digital berujung pada banyaknya perubahan model aliran-aliran yang ada di dunia, termasuk aliran radikal. Konsep radikal yang memiliki inti kekerasan tidak lagi hanya terlihat di ranah dunia nyata tetapi juga telah memasuki ranah dunia maya. Korban-korban yang memiliki kelemahan secara mental dan keyakinan sedikit demi sedikit berjatuhan. Rendah diri, enggan berinteraksi hingga sampai ke ranah penyiksaan diri sendiri, atau bahkan bunuh diri. Lantas bagaimanakah kasus kekerasan ini dilihat dari sudut pandang Islam, dan bagaimana solusi yang ditawarkan oleh agama dalam konteks kekerasan digital ini.
Geneologis Nilai-Nilai Islam dalam Pancasila dan UUD 1945
Rayno Dwi Adityo
Fikri : Jurnal Kajian Agama, Sosial dan Budaya Vol 2 No 2 (2017): Fikri : Jurnal Kajian Agama, Sosial dan Budaya
Publisher : Institut Agama Islam Ma'arif NU (IAIMNU) Metro Lampung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (358.743 KB)
|
DOI: 10.25217/jf.v2i2.147
As a times and openness, accessibility, mobility information, increase of new perception religion of Islam. No eception for radikalism perception of religion, lead to act of anarchist and terrorism. This view, basically refused the nation ideology of Pancasila and UUD NRI 1945. They call booth of it as thogut and should be combated with war. Their perception it’s verry narrow and not used as well Islamic metodology it self. With analogy and histories approach, this script trying ti find red thread within perception Islamic values inside Pancasila and UUD NRI 1945.
Implementasi Nilai Filosofis Pancasila Dan Agama Islam Dalam Menangkal Paham Radikalisme Di Indonesia
Dwiyana Achmad Hartanto
Fikri : Jurnal Kajian Agama, Sosial dan Budaya Vol 2 No 2 (2017): Fikri : Jurnal Kajian Agama, Sosial dan Budaya
Publisher : Institut Agama Islam Ma'arif NU (IAIMNU) Metro Lampung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (287.699 KB)
|
DOI: 10.25217/jf.v2i2.157
The research titled "Implementation of Philosophical Value of Pancasila and Islam Religion in Counteracting Radicalism in Indonesia" is motivated by the growing understanding of radicalism in Indonesia in various layers of society, which has the potential to undermine the sovereignty of the Unitary State of the Republic of Indonesia. This study aims to (1) Analyze the importance of philosophical values ​​in Pancasila and Islam, 2) To know the implementation of the philosophical value of Pancasila and Islam in preventing the idea of ​​radicalism in Indonesia. Approach method used is normative juridical approach method. The results show that it is very important to understand the philosophical values ​​in Pancasila and Islam, because with these values ​​can be a guide in running the life of society, nation and state. Implementation of philosophical value of Pancasila and Islamic religion in serve as a tool or means in counteracting the idea of ​​radicalism in Indonesia.
Rekonstruksi Makna KhaliFah Perspektif Tafsir Tematik
Abdur Rohman
Fikri : Jurnal Kajian Agama, Sosial dan Budaya Vol 2 No 2 (2017): Fikri : Jurnal Kajian Agama, Sosial dan Budaya
Publisher : Institut Agama Islam Ma'arif NU (IAIMNU) Metro Lampung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (523.604 KB)
|
DOI: 10.25217/jf.v2i2.146
Salah satu aspek negatif pasca reformasi adalah tumbuh-kembangnya beberapa ormas Islam yang semakin menjadi-jadi. Kian lama kian bebas seiring dengan makna kebebasan yang terbawa dalam sistem demokrasi. Kebebasan itu dimaknai untuk mengekspresikan diri dalam bentuk ucapan maupun perbuatan. Karena kebebasan itulah tidak sedikit ormas Islam yang dengan terus-terang atau sembunyi-sembunyi hendak melawan konstitusi. Mereka menawarkan sistem baru dalam pemerintahan yang disebut dengan Khila>fah. Sistem ini dianggap relevan bagi bangsa Indonesia daripada sistem yang telah mapan saat ini. Dengan membawa-bawa ayat al-Qur’an yang mereka tafsirkan sedemikian rupa demi untuk mencari legitimasi ‘Tuhan’ demi kepentingan politik. Tulisan singkat ini hanya akan mengupas sedikit tentang penafsiran ayat-ayat khali>fah dalam al-Qur’an dengan metode tematik (mawd}u>’i). Lalu akan dikomparasikan dengan ulasan fakta sejarah dikala para sahabat senior Nabi menjabat sebagai khali>fah. Penelitian singkat ini menyimpulkan bahwa tidak ada satu ayatpun dalam al-Qur’an maupun tafsir yang kredibel mengatakan bahwa sistem pemerintahan itu harus khila>fah. Sebaliknya, al-Qur’an tidak membicarakan sistem negara apa yang harus di gunakan. Namun, asas-asas yang ada di dalamnya harus terpenuhi oleh dua unsur, yaitu adil dan musyawarah.
Reaktualisasi Pancasila Sebagai Upaya Pencegahan Radikalisme
Nabella Puspa Rani
Fikri : Jurnal Kajian Agama, Sosial dan Budaya Vol 2 No 2 (2017): Fikri : Jurnal Kajian Agama, Sosial dan Budaya
Publisher : Institut Agama Islam Ma'arif NU (IAIMNU) Metro Lampung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (356.562 KB)
|
DOI: 10.25217/jf.v2i2.174
Nilai-nilai pancasila sesungguhnya telah bersemayam dan berkembang dalam hati sanubari dan kesadaran bangsa Indonesia. Hanya saja saat ini pergeseran nilai-nilai pancasila kian dirasakan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Banyaknya problematika yang dihadapi oleh Indonesia, mengharuskan kepada kita untuk reaktualisasi kembali nilai-nilai ideologi negara Indonesia. Salah satu tantangan besar adalah munculnya radikalisme yang mengancam ketahanan ideologi Pancasila. Tindakan radikalisme berdampak pada perpecahan, hilangnya semangat kebhinekaan dan bahkan pergeseran pada nilai-nilai pancasila dalam kehidupan berbangsa.
Teori Identitas dalam Pluralisme Agama dan Identitas (Fenomena Pluralisme dan Toleransi Beragama Desa Jrahi, Gunungwungkal, Pati, Jawa Tengah)
Muhamad Agus Mushodiq
Fikri : Jurnal Kajian Agama, Sosial dan Budaya Vol 2 No 2 (2017): Fikri : Jurnal Kajian Agama, Sosial dan Budaya
Publisher : Institut Agama Islam Ma'arif NU (IAIMNU) Metro Lampung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (460.985 KB)
|
DOI: 10.25217/jf.v2i2.145
Artikel ini merupakan studi mengenai fenomena-fenomena pluralisme agama di Desa Jrahi, Gunungwungkal, Pati, Jawa Tengah. Di sisi lain, artikel ini bertujuan untuk mengungkap fakta-fakta sosial dan berbagai fenomena yang mengandung nilai-nilai pluralisme agama, serta riset ini dimaksudkan untuk mengaplikasikan pemikiran teori identitas terhadap fenomena pluralisme agama. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Sehubungan dengan itu, penelitian ini merupakan deskripsi yang diproyeksikan untuk menemukan urgensi hubungan antara fenomena-fenomena pluralisme agama dan identitas masyarakat Desa Jrahi secara sistematik dan objektif. Teori identitas didefinisikan oleh Larry A. Samovar sebagai pencarian fakta dengan pemahaman yang tepat tentang pluralisme agama dan penjagaan identitas. Ia mengatakan bahwa kehidupan plural yang harmonis akan diperoleh dengan menghilangkan sikap rasisme, prasangka buruk, setereotip, etnosentrisme, dan memperkuat studi keagamaan oleh masing-masing pemeluk agama.
Menanamkan Islam Moderat untuk Menanggulangi Radikalisme di Indonesia
Eka Prasetiawati
Fikri : Jurnal Kajian Agama, Sosial dan Budaya Vol 2 No 2 (2017): Fikri : Jurnal Kajian Agama, Sosial dan Budaya
Publisher : Institut Agama Islam Ma'arif NU (IAIMNU) Metro Lampung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (481.829 KB)
|
DOI: 10.25217/jf.v2i2.152
Tulisan ini tentang menanamkan Islam moderat untuk menanggulangi radikalisme di indonesia. Faham radikal yang semakin marak di Indonesia menjadikan agama sebagai alat propaganda untuk melakukan perubahan atau pembaharuan sosial politik secara drastis dengan menggunakan cara kekerasan. Dengan fanatisme agama yang tinggi, aliran radikal sering menggunakan kekerasan untuk mengaktualisasikan paham keagamaan yang dianut. Radikalisme yang berujung pada terorisme menjadi masalah penting bagi umat Islam dewasa ini. Untuk menanggulanginya, keterlibatan berbagai pihak sangat diharapkan terutama peran lembaga pendidikan sangat berpeluang menjadi penangkal Islam radikal yakni dengan menanamkan Islam moderat dengan konsep aswaja yaitu al-‘adalah (keadilan), al-tawazun (keseimbangan), dan al-tasamuh (toleransi). Rumusan masalahnya adalah bagaimana cara menanamkan Islam moderat untuk menanggulangi radikalisme di Indonesia? Tulisan ini menggunakan metode library research, dalam analisanya menggunakan content analysis yaitu menelaah dan menyimpulkan isi kandungan dari bacaan tentang cara menanggulangi radikalisme di Indonesia dengan konsep tawassuth (moderat) melalui kajian tematik ayat-ayat jihad yang sering disalah artikan oleh kelompok Islam garis keras (radikal) karena pemahaman agama yang dangkal dan parsial.
Deradikalisasi Terhadap Penafsiran Ayat-Ayat Qital
Arif Chasbullah Chasbullah;
Wahyudi Wahyudi
Fikri : Jurnal Kajian Agama, Sosial dan Budaya Vol 2 No 2 (2017): Fikri : Jurnal Kajian Agama, Sosial dan Budaya
Publisher : Institut Agama Islam Ma'arif NU (IAIMNU) Metro Lampung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (346.715 KB)
|
DOI: 10.25217/jf.v2i2.165
Artikel ini membahas tentang deradikalisasi terhadap penafsiran ayat-ayat Qital. Dalam dekade terakhir ini, praktik radikalisme agama mengalami eskalasi yang cukup signifikan. Khususnya di Indonesia, misalnya bisa dilihat dari praktik terorisme, dehumanisasi aliran-aliran yang dianggap sesat, razia sarang maksiat seperti lokalisasi, bar, hotel, dan diskotik serta kekerasan atau konflik yang bermotif agama lainnya. Secara umum penyebab radikalisme dalam agama dapat dikategorikan menjadi dua faktor, internal dan eksternal. Secara internal kitab al-Qur’an memang memiliki dhu> wuju>h, multi-intrepretasi. Sedang secara eksternal bisa saja munculnya radikalsme disebabkan faktor ekonomi, sosial maupun politik. Namun kebanyakan sarjana Barat menilai, secara internal Islam memang mengajarkan radikalisme dalam bentuk jihad offensif terhadap non-Muslim. Sebagai langkah awal meluruskan pemahaman jihad maka diperlukan metodologi yang komprehensif dalam memahami teks al-Qur’an dan Hadits, yakni dengan mempertimbangkan aspek asba>b an-nuzu>l (sosio historical background) dan menggunakan analisa linguistik. Kemudian diperlukan pengetahuan penafsiran-penafsiran para mufassir klasik maupun kontemporer dalam menafsiri ayat-ayat qita>l. Fokus kajian artikel ini adalah bagaimanakah deradikalisasi terhadap penafsiran ayat-ayat Qita>l ditinjau dari aspek historis.
Peran Pondok Pesantren Dalam Deradikalisasi Paham Dan Gerakan Islam Radikal (Studi pada Pondok Pesantren Riyadlatul Ulum 39 B Batanghari Lampung Timur)
Prasetya Budi;
Aprina Chintya
Fikri : Jurnal Kajian Agama, Sosial dan Budaya Vol 2 No 2 (2017): Fikri : Jurnal Kajian Agama, Sosial dan Budaya
Publisher : Institut Agama Islam Ma'arif NU (IAIMNU) Metro Lampung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (331.267 KB)
|
DOI: 10.25217/jf.v2i2.140
Berbagai fenomena yang ada menunjukkan bahwa radikalisme sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan kita yang layak diwaspadai. Upaya pemerintah dalam memerangi radikalisme melalui pendekatan kekuasaan dan keamanan saja ternyata tidak cukup. Oleh karena itu partisipasi lembaga pendidikan, termasuk peran pesantren dalam memerangi radikalisme menjadi penting. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan peran pondok pesantren dalam deradikalisasi paham Islam radikal di Pondok Pesantren Riyadlatul Ulum 39 B Batanghari Lampung Timur. Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang bersifat deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara (interview) dan metode dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan model analisis mengalir (flow model of analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pondok Pesantren Riyadlatul Ulum memiliki peran penting dalam menanggulangi paham dan gerakan Islam radikal baik secara internal maupun eksternal.
Menderadikalisasi Faham Radikal Melalui Pendidikan Multikultur dan Karakter Lokal di Lampung
Subandi Subandi
Fikri : Jurnal Kajian Agama, Sosial dan Budaya Vol 2 No 2 (2017): Fikri : Jurnal Kajian Agama, Sosial dan Budaya
Publisher : Institut Agama Islam Ma'arif NU (IAIMNU) Metro Lampung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (238.373 KB)
|
DOI: 10.25217/jf.v2i2.175
Artikel ini mengkaji tentang menderadikalisasi faham radikal melalui pendidikan mutikultur dan karakter lokal di Lampung. Indonesia sedang dihadapkan pada krisis multidemensial. Hal ini dicirikan oleh membudayanya praktek KKN (Korupsi, kolosi, Nepotisme), konflik (antar etnis, agama, politisi, tawuran remaja, tawuran antar warga), meningkatnya kriminalitas. Bangsa Indonesia seolah telah kehilangan karakter sebagai bangsa yang santun dalam berperilaku. Kearifan lokal atau local wisdom yang kaya dengan pluralitas, toleransi dan gotong royong, seolah telah berubah wujud menjadi hegemoni kelompok-kelompok baru yang saling mengalahkan. Dalam masyarakat Lampung, terdapat pandangan hidup yang menjadi “way of lfe†yang diegang dan dipedomani serta digunakan dalam kehidupan dan dalam kehidupam sehari-hari yaitu yang dikenal dengan istilah “piil pesenggiriâ€. Keberadaan Piil Pesenggiri sebagai kearifan lokal masyarakat adat setempat patut untuk ditelusuri nilai-nilai karakter yang terkandung di dalamnya. Persoalannya adalah untuk saat ini, nilai-nilai Piil Pesenggiri ini termasuk budaya lokal dan tradisi yang lain telah terreduksi dengan gencarnya gelombang globalisasi. Fokus artikel ini adalah: Bagaimana menderadikalisasi faham radikal melelui penerapan pendidikan multikultur ka pada jejang pendidikan berbasis kultural (culture based caraktar) pada masyarakat Lampung? Bagaimana nilai–nilai Islam pada filosofi masyarakat ulun lampung ( local wisdom) dalam menderadikalisasi faham radikal?