p-Index From 2020 - 2025
5.025
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Jurnal Ushuluddin JURNAL IQRA´ FIKRI : Jurnal Kajian Agama, Sosial dan Budaya AL QUDS : Jurnal Studi Alquran dan Hadis AL-MURABBI: Jurnal Studi Kependidikan dan Keislaman Al-Dzikra: Jurnal Studi Ilmu al-Quran dan al-Hadits al-Afkar, Journal For Islamic Studies IJoASER (International Journal on Advanced Science, Education, and Religion) Al - Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Dialogia: Jurnal Studi Islam dan Sosial Nizham Journal of Islamic Studies Al Furqan: Jurnal Ilmu Al Quran dan Tafsir Jurnal Ilmiah Al-Mu'ashirah: Media Kajian Al-Qur'an dan Al-Hadits Multi Perspektif Jurnal Studi Kependidikan dan Keislaman Jurnal Ilmiah Spiritualis: Jurnal Pemikiran Islam dan Tasawuf Ta’wiluna: Jurnal Ilmu Al-Qur’an,Tafsirdan Pemikiran Islam Jurnal Pengabdian Multidisiplin Jurnal Al-Qiyam Jurnal Tana Mana Wisanggeni : Jurnal Pengabdian Masyarakat JASNA : Journal For Aswaja Studies Bulletin of Indonesian Islamic Studies Tadris: Jurnal Pendidikan Islam Jurnal Semiotika-Q: Kajian Ilmu al-Quran dan Tafsir International Journal of Community Engagement Payungi Al-Fahmu: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Quality : Journal of Education, Arabic and Islamic Studies International Journal of Research Journal of Islamic Scriptures in Non-Arabic Societies Al-Mabsut: Jurnal Studi Islam dan Sosial Educommunity Jurnal Pengabdian Masyarakat AL-Ikhtiar : Jurnal Studi Islam Tapis : Jurnal Penelitian Ilmiah
Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Isra’iliyyat Dalam Tafsir Hasyiah Al-Sawi Karya Ahmad Bin Muhammad Sawi Al-Maliki Lumngatul Maarif; Eka Prasetiawati
AL QUDS : Jurnal Studi Alquran dan Hadis Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (655.942 KB) | DOI: 10.29240/alquds.v4i1.1374

Abstract

This paper examines the view of Imam Sawi towards isra'iliyyat in the interpretation of the mustyiah mustard. The inclusion of isra'iliyyat in Islam began in the era of the Prophet, but that period was still counted by the Prophet. After he died, the entry of Israel became increasingly out of control. In the tabi'in era and later generations, many commentators have included isra'iliyyat in their interpretations even today. The method in this research is descriptive-analytical with content analysis for data analysis. In this study, 12 stories which are categorized as isra'iliyyat are displayed. From this research,Sawi's view of isra'iliyyatcould be analyzed.At some point,he gives comments, and he is also silent to some extent. Of the 12 stories that are displayed, there are 3 stories that get comments while the rest is without comments. Those who received comments were the story of Joseph and Zulaikha, the son of Ibrahim who was slain and the story of Zainab bint Jahsyi. From these results, it can be concluded that Sawi is a productive and critical writer, while the israiliyyat shown may be ibrah. As for not commenting, because of the nature of tawadhu'he was a great Sufi from the Tariqah Khalwatiyah.
Parental dalam Pendidikan Islam: Studi Pola Asuh Orang Tua, dan Materi Pembelajaran Perspektif Pendidikan Islam terhadap anak dalam Kandungan Masa Prenatal Ferdian Utama; Eka Prasetiawati
AL-MURABBI: Jurnal Studi Kependidikan dan Keislaman Vol 7 No 1 (2020): Juli 2020
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M), STIT Islamiyah Karya Pembangunan Paron, Ngawi, Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.763 KB) | DOI: 10.53627/jam.v7i1.3570

Abstract

Early childhood education started prenatal phase or in the womb, which based on the research behind it is still a lot of older people who did not understand about the start of education towards early childhood, especially in the world of Islamic education. Many scientific studies such as the biological sciences, medicine, and developmental psychology that discusses parenting children against in the womb. Islam actually any review about child development that starts from the process of creating it, upbringing in the womb, to parenting in the family. But the fact that many people still do not know. This research used the qualitative research methodology, sampling done to families and pregnant mother on neighborhood institution ma'arif Metro City of Lampung. The formulation of the problem is, how parenting parents, learning materials and educational perspective of islam against the child in the content of prenatal period. The results of this study explain about parenting and the material provided on Islamic education perspective turned out to give the development and growth of the child in the womb to the prenatal phase. As for parenting and the material provided by prayer, morality and morals, listens to chanting the qur'an, pattern language, creed and Shari'ah.
Parental dalam Pendidikan Islam: Studi Pola Asuh Orang Tua, dan Materi Pembelajaran Perspektif Pendidikan Islam terhadap anak dalam Kandungan Masa Prenatal Ferdian Utama; Eka Prasetiawati
AL-MURABBI: Jurnal Studi Kependidikan dan Keislaman Vol 7 No 1 (2020): Juli 2020
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M), STIT Islamiyah Karya Pembangunan Paron, Ngawi, Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53627/jam.v7i1.3570

Abstract

Early childhood education started prenatal phase or in the womb, which based on the research behind it is still a lot of older people who did not understand about the start of education towards early childhood, especially in the world of Islamic education. Many scientific studies such as the biological sciences, medicine, and developmental psychology that discusses parenting children against in the womb. Islam actually any review about child development that starts from the process of creating it, upbringing in the womb, to parenting in the family. But the fact that many people still do not know. This research used the qualitative research methodology, sampling done to families and pregnant mother on neighborhood institution ma'arif Metro City of Lampung. The formulation of the problem is, how parenting parents, learning materials and educational perspective of islam against the child in the content of prenatal period. The results of this study explain about parenting and the material provided on Islamic education perspective turned out to give the development and growth of the child in the womb to the prenatal phase. As for parenting and the material provided by prayer, morality and morals, listens to chanting the qur'an, pattern language, creed and Shari'ah.
Konsep Pendidikan Anak Menurut Al-Qur’an Perspektif Muhammad Quraish Shihab Eka Prasetiawati
Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 5 No 1 (2017): Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : LP2M IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (608.764 KB)

Abstract

Dalam penelitian ini, penulis mencoba meneliti Konsep Pendidikan Anak Menurut Alquran Perspektif Muhammad Quraish Shihab. Latar belakang penulisan ini sebuah fenomena yang kontras terhadap keberhasilan mendidik anak dalam kehidupan masyarakat. Setiap anak adalah individu yang tidak dapat diibaratkan sebagai tanah liat yang bisa ”dibentuk” sesuka hati oleh orang tua. Namun harus disesuaikan dengan perkembangan jiwa dan potensi anak sebagai tanda kasih sayang dan tanggung jawab moral orang tua yang secara konsisten dilandasi oleh sikap dipercaya dan mempunyai suatu pola relasi hubungan antara kesadaran kewajiban dengan kepatuhan terhadap orang tua. Oleh karena itu sikap kesadaran orang tua dan pendidik dalam mendidik anak akan menghasilkan generasi bangsa yang berkarakter dan berakhlakul karimah sesuai tujuan pendidikan Islam. Rumusan masalah dalam penulisan ini adalah (1) Bagaimana paradigma pendidikan karakter dalam Islam? (2) bagaimana konsep pendidikan anak menurut Alquran perspektif M.Quraish Shihab? (3) Bagaimana Kisah Luqman dalam Alquran?. Penelitian ini bermanfaat bagi penulis untuk menambah wawasan pola pikir, sikap, dan pengalaman sebagai upaya peningkatan kualitas dalam pembelajaran, yakni dengan memahami konsep pendidikan anak menurut Alquran ditinjau dalam perspektif Muhammad Quraish. Serta mampu memberikan kritik terhadap apa yang sudah ada sebelumnya sehingga menambah wacana dalam kajian Pendidikan Anak di Indonesia. Dari hasil penelitian ini, penulis menyimpulkan bahwa perspektif Muhammad Quraish Shihab mengenai Konsep Pendidikan Anak Menurut Alquran mencakup beberapa hal, yaitu syukur kepada Allah, larangan syirik (menyekutukan Allah), berbakti kepada orang tua/birrul walidain, mempunyai akidah yang kuat dengan landasan iman dan takwa dimanapun keberadaan kita, perintah ibadah meliputi shalat, amar ma’ruf, dan sabar serta menanamkan budaya dan adat istiadat masyarakat yang tidak bertentangan dengan ajaran agama, akhlak terhadap diri sendiri dan orang lain, yakni dengan bersikap lemah lembut, sopan dalam berjalan dan berbicara.
Teologi Ash’ariyyah Dalam Tafsir Ulama Nusantara (Studi Ittijah I’tiqâdy dalamTafsir Jâmi’ al-Bayân min Khulâṣah Suwâr al-Qur’ân Karya Muhammad bin Sulaimân) Wahyudi Wahyudi; Eka Prasetiawati; Muhyidin Thohir
Jurnal Ushuluddin Vol 28, No 1 (2020): January - June
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jush.v28i1.6571

Abstract

Tulisan ini membahas tentang pengaruh teologi Ash’ariyah dalam salah satu kitab Tafsir ulama Nusantara. Sebagai sebuah karya, hasil interpretasi al-Qur’ân tidak akan pernah lepas dari pengaruh backgroud sosial-kultural, teologi dan keilmuan penulis. Tafsir Jami’ al-Bayan ini cukup menarik karena masih menggunakan tulisan tangan yang dibukukan oleh pondok Grobogan. Selain itu, jarang sekali karya tafsir ulama Nusantara yang berbahasa Arab. Penelitian ini menggunakan kajian pustaka (library research) dengan hermeneutika sebagai pisau analisisnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh teologi Ash’ariyah sangat nampak ketika Kyai Muhammad berbicara tentang ayat-ayat sifat dan mutasyâbihat. Meskipun kadang dalam kitab tafsirnya, Kyai Muhammad tidak memberikan bantahan yang begitu signifikan. Hal ini merupakan konsekuensi logis dari tafsir Ijmâli. Namun, ittijah I’tiqâdy cukup kental mewarnai tafsiran beliau ketika menafsirkan ayat-ayat teologi
Innovation Learning of Tahfid Al-Qur’an Through Classical Method Eka Prasetiawati; Wiwied Pratiwi; Mispani Mispani
Jurnal Iqra' : Kajian Ilmu Pendidikan Vol 3 No 2 (2018): Jurnal Iqra' : Kajian Ilmu Pendidikan
Publisher : Institut Agama Islam Ma'arif NU (IAIMNU) Metro Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.338 KB) | DOI: 10.25217/ji.v3i2.318

Abstract

Innovation learning of classical Al-Qur'an at TMI Roudhatul Qur’an was very important. Because it was an effort to maintain the al-Qur'an originality for the young generation. The aim of this study was to observe how the learning process of the Tahfidzul Qur'an in using of classical methods. The type of this research was field research. This study used a qualitative analytical descriptive approach, namely the data obtained by interview, observation, and documentation. The results showed that the classical methods in Roudhatul Qur’an of Junior High School were very suitable to be applied because the learning process becomes more efficient and improves the quality of memorization and correcting. Key words: Learning Innovation, Tahfidz Al-Qur'an, Classical Method
Menanamkan Islam Moderat untuk Menanggulangi Radikalisme di Indonesia Eka Prasetiawati
Fikri : Jurnal Kajian Agama, Sosial dan Budaya Vol 2 No 2 (2017): Fikri : Jurnal Kajian Agama, Sosial dan Budaya
Publisher : Institut Agama Islam Ma'arif NU (IAIMNU) Metro Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.829 KB) | DOI: 10.25217/jf.v2i2.152

Abstract

Tulisan ini tentang menanamkan Islam moderat untuk menanggulangi radikalisme di indonesia. Faham radikal yang semakin marak di Indonesia menjadikan agama sebagai alat propaganda untuk melakukan perubahan atau pembaharuan sosial politik secara drastis dengan menggunakan cara kekerasan. Dengan fanatisme agama yang tinggi, aliran radikal sering menggunakan kekerasan untuk mengaktualisasikan paham keagamaan yang dianut. Radikalisme yang berujung pada terorisme menjadi masalah penting bagi umat Islam dewasa ini. Untuk menanggulanginya, keterlibatan berbagai pihak sangat diharapkan terutama peran lembaga pendidikan sangat berpeluang menjadi penangkal Islam radikal yakni dengan menanamkan Islam moderat dengan konsep aswaja yaitu al-‘adalah (keadilan), al-tawazun (keseimbangan), dan al-tasamuh (toleransi). Rumusan masalahnya adalah bagaimana cara menanamkan Islam moderat untuk menanggulangi radikalisme di Indonesia? Tulisan ini menggunakan metode library research, dalam analisanya menggunakan content analysis yaitu menelaah dan menyimpulkan isi kandungan dari bacaan tentang cara menanggulangi radikalisme di Indonesia dengan konsep tawassuth (moderat) melalui kajian tematik ayat-ayat jihad yang sering disalah artikan oleh kelompok Islam garis keras (radikal) karena pemahaman agama yang dangkal dan parsial.
KONSEP POLIGAMI DALAM ALQURAN: STUDI TAFSIR AL-MISBAH KARYA M. QURAISH SHIHAB Siti Asiyah; Muhammad Irsad; Eka Prasetiawati; Ikhwanudin Ikhwanudin
Fikri : Jurnal Kajian Agama, Sosial dan Budaya Vol 4 No 1 (2019): Fikri : Jurnal Kajian Agama, Sosial dan Budaya
Publisher : Institut Agama Islam Ma'arif NU (IAIMNU) Metro Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25217/jf.v4i1.443

Abstract

This paper aims to understand the interpretation of the polygamy verse from the perspective of contemporary Indonesian interpreters represented by M.Quraish Shihab as a problem solving for the rampant practice of polygamy in society. The discourse of polygamy in Islamic thought is an interesting controversy discussed. As offered by M. Quraish Shihab in his interpretation that polygamy in Islamic teachings is permissible not as a recommendation or as a mandatory thing, even then on fair terms. The existence of differences in each argument has the same basis of the Qur'anic text, namely Surat an-Nisa 'verse 3. The practice of polygamy sometimes has an impact on family relations that are not harmonious and unfair, on this basis polygamy needs to be reviewed with other approaches. To limit the study in this paper, this research uses a qualitative approach by applying a thematic interpretation method to obtain a comprehensive understanding of polygamy in the Qur'an. Polygamy in al-Misbah's interpretation is said to be fair, just here is not only immaterial (love and affection) but justice in measured material is not only obeying lust. Abstrak Tulisan ini bertujuan memahami tafsir ayat poligami perspektif mufassir Indonesia kontemporer yang diwakili oleh M.Quraish Shihab sebagai problem solving atas maraknya praktek poligami di masyarakat. Wacana poligami dalam pemikiran Islam menjadi kontroversi yang menarik dibahas. Sebagaimana ditawarkan M. Quraish Shihab dalam tafsirnya bahwasanya poligami dalam ajaran Islam diperbolehkan bukan bersifat anjuran atau hal yang wajib, itupun dengan syarat adil. Adanya perbedaan setiap argumen mempunyai dasar yang sama dari teks al-Qur’an yaitu surat an-Nisa’ ayat 3. Praktik poligami terkadang berdampak pada hubungan keluarga yang tidak harmonis dan kurang adil, atas dasar ini poligami perlu dikaji ulang dengan pendekatan-pendekatan lain. Untuk membatasi kajian dalam tulisan ini maka, Penelitan ini menggunaan pendekatan kualitatif dengan menerapkan metode tafsir tematik (maud}u>’i) untuk memperoleh pemahaman yang komprehensif tentang poligami dalam al-Qur’an. Poligami dalam tafsir al-Misbah dikatakan boleh dengan syarat adil, adil di sini bukan hanya bersifat immaterial (cinta dan kasih sayang) melainkan keadilan pada materi yang terukur bukan hanya menuruti hawa nafsu.
WAWASAN AL-QUR’AN TENTANG KHAMR MENURUT AL-QURTHUBI DALAM TAFSIR AL-JAMI’ LI AHKAM AL-QUR’AN Thias Arisiana; Eka Prasetiawati
Fikri : Jurnal Kajian Agama, Sosial dan Budaya Vol 4 No 2 (2019): Fikri : Jurnal Kajian Agama, Sosial dan Budaya
Publisher : Institut Agama Islam Ma'arif NU (IAIMNU) Metro Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25217/jf.v4i2.588

Abstract

This paper explores further the concept of khamr which is intact in the Qur'an. Because khamr is increasingly playing an important role in human life. Victims of abuse of khamr in Indonesia lately also tend to increase and include not only limited to groups of the well-off, but also has penetrated among the poor in both cities and rural areas, and not only involving non-students but also involves students, especially high school students and students. With these conditions, it can be predicted that there will be a lost generation, namely the young generation lost due to drug abuse. The purpose of this study is to find out the interpretation of the verses in the interpretation of the Qurthubi so that they can become a reference for Muslims in the millennial era today. In studying this the researcher uses a type of qualitative research with a descriptive-analytic approach. The results of this study are based on the view of al-Qurthubi that the prohibition of khamr and its mention as rijsun is something unclean, so we are told to stay away not only not to drink, but also not to be sold and used as medicine
Penafsiran Ayat-Ayat Keluarga Sakinah, Mawaddah, Wa Rahmah dalam Tafsir Al-Misbah dan Ibnu Katsir Eka Prasetiawati
Nizham Jurnal Studi Keislaman Vol 5 No 2 (2017): Islam dan Ekonomi
Publisher : Postgraduate State Islamic Institute (IAIN) Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (991.179 KB)

Abstract

The background of this research is a contrasting phenomenon of the realization of sakinah family in community life. The family is the smallest group in society, consisting of husbands, wives and children. It is the principle of forming a society. The majority of people assume that the factor of peace in family life is material, but many rich people who do not get peace at home so often the quarrels and discomfort. Problems that appear in the house can threaten the eternity of marriage even lead to divorce. It arises because the unfulfilled hope of each partner and mental, social and spiritual unpreparedness. Furthermore, researcher examined the verses of sakinah mawaddah wa rahmah family in contemporary and classical interpretation as a solution in realizing sakinah family today. In the hope, finding a relevant and even solute interpretation to deal with the current problem. For writers, it is useful to add insight into the mindset, attitude, and experience as an effort to improve the quality of learning, by understanding the character of sakinah, mawaddah, wa rahmah in the family. The formulation of problem in this research is (1) How is the view of Qur'an about sakinah family? (2) How to interpret the verses of sakinah family, mawaddah, wa rahmah in tafsir al-Misbah and Ibn Kathir? (3) How is the different interpretation of Quraish Shihab and Ibn Kathir in understanding the sakinah, mawaddah, wa rahmah verses? This research is a literature research which makes the interpretation of al-Misbah and Ibn Katsir as the main source of research. This research uses descriptive-analytic approach. The method uses comparative analysis, which is to compare contemporary and classical interpretations to know the results of interpretation and the differences in the field of exegesis. Another analysis using maudhu'i method is discuss the verses according to the appropriate theme with collecting and deep studying various aspects related to asbab al-nuzul, mufradat and interpretation of the verses.
Co-Authors Abrori, M. Sayyidul Ahmad Arif Ahmad Zarnuji, Ahmad Ahsin Sakho Muhammad Ainul Falah, Zulaiha Ajeng Khori Alfani Alfa Mardiyana Aliya Nabila Sari Amin, Muhammad Nur Amrulloh, Hanif Aprylia Yuvita Sari Astika, Yusni Dita Ayu Sekar Wangi, Dyah Banon Ferdiana bustanul karim Dedi Wahyudi Devi Suraya Az-Zahra Diah Fatimatuzzahro Ferdian Utama Fikry Mahfudz Ikhsanudin Firmansyah, Iqbal Fitriani, Nisa Atika Hakim, Muhamad Rouful Hanafi, Irsyad Husin Al-Munawar, Said Agil Ika Ariyati Ikhwan Aziz Q Ikhwannudin Ikhwannudin, Ikhwannudin Ikhwanuddin Ikhwanuddin Ikhwanuddin Ikhwanuddin Ikhwanudin Ikhwanudin Ikhwanudin Ikhwanudin Irna Nissa Nur Aisyah Islami, M. Irvan Isnaini Nur Azizah Jaenullah, Jaenullah Kamila, Ulfa Zahrotul Khoirunnisa Khoirunnisa Lailatul Munawaroh Lathifatul Qolbiah Lilis Utami Lukman Habibbul Umam Lumngatul Maarif M. Ikhwanuddin M. Rizal Ma'ruf Baharudin Mispani Mispani Moh Adzkiyaunuha Muhamad Agus Mushodiq, Muhamad Agus Muhammad Agus Mushodiq Muhammad Alfian Masykur Muhammad Irsad Muhammad Irsad Muhammad Irsad, Muhammad Muhammad Nur Amin Muhammad Nur Rifa’i Muhammad Rifqi Andreanto Muhyidin Thohir Mushodiq, Muhammad Agus Nafsi, Anis Fadilatan Novianto, Panca nur khotimah Rendi, Rendi Irawan Ressa Amara Riza Lailaturohmah Robert, Ahmad Saputra, Rendi Okta Sholihin, Muanas Siti Asiyah Solehah, Naimmatus Suhono Suhono, Suhono Sulistiana Suyatmi Anjeli Supino, Andri Thias Arisiana Wahyudi Wahyudi Wardani, Euis Naini Bintara wiwied pratiwi wiwied pratiwi Yanti, Linda Nanda