Wati, Cheppy
Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor, Bogor, West Java 16119, Indonesia

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Uji Efektivitas Beberapa Warna Perangkap terhadap Populasi Lalat Buah Bactrocera sp. (Diptera: Tephritidae) pada Tanaman Cabai Merah Amirullah, Johanes; Wati, Cheppy
Seminar Nasional Lahan Suboptimal 2018: Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal "Tantangan dan Solusi Pengembangan PAJALE dan Kel
Publisher : Seminar Nasional Lahan Suboptimal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (914.178 KB)

Abstract

Amirullah et al, 2019. Effectiveness Test of Some Colours Trap on Fruit Fly Population Bactrocera SP. (Diptera: Tephritidae) at Red Chili Plants. pp. 482-487.The aim of this research was to know the effectiveness some colors trap on fruit fly population Bactrocera SP. (Diptera:Tephritidae) at red chili plants. This research was conducted during one period planted from December 2017 until January 2018. Location of research implemented in land the optimization at POLBANGTAN Manokwari in Manokwari West Papua Province. The kind of research was an experimental using a randomized block design (RAK) with 5 treatments and 3 replications. The treatments used are P = Treatment control with a modified trap without color, P1= Treatment with a modified trap yellow color, P2= Treatment with a modified trap red color, P3= Treatment with a modified trap blue color, P4= Treatment with a modified trap green color. The results showed that trap with yellow color can capture most fruit fly population equal to 46 tails and the lowest is red color trap equal to 14 tails. So the best treatment is the fruit fly trap with a modification yellow.
PENINGKATAN PENGETAHUAN PETANI TENTANG ANALISA USAHA TANI KACANG PANJANG (Vigna sinensis) DI KAMPUNG PASIR PUTIH DISTRIK MANOKWARI TIMUR KABUPATEN MANOKWARI PROVINSI PAPUA BARAT Wellem Sentuf; Cheppy Wati; Lahambui Semahu
JURNAL TRITON Vol 8 No 2 (2017): JURNAL TRITON
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan petani tentang analisis usaha tani kacang panjang serta untuk mengetahui efektifitas penyuluhan terhadap peningkatan pengetahuan petani tentang analisis usaha tani kacang panjang di Kampung Pasir Putih Distrik Manokwari Timur Kabupaten Manokwari Propinsi Papua Barat. Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan, mulai dari bulan April sampai dengan bulan Juni 2017. Bertempat di Kampung Pasir putih Distrik Manokwari Timur Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, kuisioner meliputi pre tes dan post test, serta dengan dokumentasi yang digunakan untuk pengumpulan data melalui dukumen-dukumen, laporan-laporan dan lain-lain. Hasil kajian dan pelaksanaan penyuluhan di Kampung Pasir Putih yaitu sebelum penyampaian pengetahuan, tingkat pengetahuan responden mengenai analisa usaha tani kacang panjang sebesar 9,53 termasuk kategori sedang. Setelah penyuluhan, peningkatan pengetahuan petani sebesar 13,4 termasuk kategori tinggi, dengan rata-rata nilai 3.87. Perubahan tingkat pengetahuan responden sebesar 100 % termasuk kategori tinggi, hal ini disebabkan materi atau inovasi yang disampaikan dalam penyuluhan kepada petani sesuai dengan kebutuhan dilapangan. Efektivitas pengetahuan responden sebesar 70,74%, termasuk efektif. Hal ini menunjukkan materi yang disampaikan diterima responden dengan baik, ini disebabkan oleh kesesuaian inovasi dengan kebutuhan masyarakat.
IDENTIFIKASI HAMA TANAMAN PADI (Oriza Sativa L) DENGAN PERANGKAP CAHAYA DI KAMPUNG DESAY DISTRIK PRAFI PROVINSI PAPUA BARAT Cheppy Wati
JURNAL TRITON Vol 8 No 2 (2017): JURNAL TRITON
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi hama yang menyerang tanaman padi dengan menggunakan perangkap cahaya di Kampung Desay Distrik Prafi Provinsi Papua Barat. Penelitian ini dilaksanakan selama 1 periode tanam yaitu dari bulan september sampai dengan bulan november 2016. Lokasi penelitian dilaksanakan di lahan milik petani di Kampung Desay Distrik Prafi Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan melakukan pengamatan dan identifikasi terhadap jenis hama padi yang terperangkap dengan menggunakan perangkap cahaya (Light Trap) di lahan milik petani di Kampung Desay Distrik Prafi Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat. Teknik pengambilan sampel ditentukan dengan metode cluster sampling (sampling area), teknik pengambilan sampel hama ditentukan dengan metode sampling jenuh karena semua anggota populasi hama digunakan sebagai sampel. Hasil pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa penggunaan perangkap cahaya merupakan pendeteksi awal keberadaan hama di lapangan. Jenis hama yang terperangkap perangkap cahaya diantaranya: wereng hijau (Nephotettix virescens), wereng coklat (Nilaparvata lugens), penggulung daun asli (Chanaphalocrosis sp), penggulung daun palsu (Chanaphalocrosis medinalis), penggerek batang putih (Scirpophaga innotata), penggerek batang kuning (Scirpophaga incertulas), dan walang sangit (Leptocorixa acuta). Hama yang terperangkap merupakan hama nocturnal serangga yang aktif pada malam hari.
PENGARUH PEMUPUKAN BEBERAPA JENIS PUPUK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI RUMPUT RAJA (Pennisetum purpureophoides). Susan C. Labatar; Cheppy Wati
JURNAL TRITON Vol 7 No 2 (2016): JURNAL TRITON
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketersediaan hijauan yang semakin terbatas dapat diatasi dengan optimalisasi pemanfaatan hijauan seperti rumput budidaya yang mampu beradaptasi pada kondisi lahan dengan tingkat kesuburan yang rendah dan tanggap terhadap perlakuan pemupukan. Salah satu jenis rumput budidaya yang dapat dibudidayakan adalah rumput raja ( pennisetum purpureophoides) adalah hijauan makanan ternak tropik yang mudah dikembangkan, produksinya tinggi dan dapat dimanfaatkan sebagai makanan ternak ruminansia (Adijaya et al, 2007). Upaya peningkatan produksi hijauan pada lahan-lahan marginal dapat dicapai dengan melakukan pemeliharaan yang baik. Beberapa jenis limbah kotoran ternak dapat diolah menjadi pupuk cair, yang mempunyai beberapa manfaat diantaranya dapat mendorong dan meningkatkan pembentukan klorofil daun sehingga tanaman menjadi kokoh dan kuat, meningkatkan daya tahan tanaman terhadap kekeringan, cekaman cuaca dan serangan hama dan penyakit, merangsang pertumbuhan cabang produksi, serta meningkatkan pembentukan bunga dan bakal buah, serta mengurangi gugurnya daun, bunga dan bakal buah (Guntoro, 2006). Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk cair terhadap produksi rumput raja ( pennisetum purpureophoides) . Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan mulai bulan Juni sampai September 2015 di Kebun Praktek, Kampus STPP Manokwari Kelurahan Manokwari Barat. Variabel yang diukur dalam penelitian adalah jumlah anakan setelah umur tanaman (2, 4, 6, dan 8 minggu), tinggi tanaman (dari pangkal batang sampai ujung daun tertinggi), Berat rumput segar (ditimbang setelah umur 8 minggu/ umur panen) . Berdasarkan hasil pengamatan penelitian pengaruh pemupukan beberapa jenis pupuk cair terhadap pertumbuhan dan produksi rumput raja (pennisetum purpureophoides), maka dapat disimpulkan bahwa pemupukan beberapa jenis pupuk cair terhadap komponenpertumbuhan tinggi tanaman tidak berbeda nyata, perlakuan A1( pupuk cair dengan feces sapi) memberikan pengaruh yang nyata terhadap Perlakuan A2 ( pupuk cair dengan feces ayam), A3 (( pupuk cair dengan feces kambing) dan A0 (tanpa pupuk cair).
PENGARUH PENAMBAHAN PASIR LAUT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS DAYA CERNA PAKAN TERHADAP AYAM BROILER Cheppy Wati; Farid Maulana; Susan C. Labatar
JURNAL TRITON Vol 7 No 1 (2016): JURNAL TRITON
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aimed to: 1). know the percentage of sea sand that gives the best effect on the quality of the digestibility in broiler; 2). to determine the impact of sea sand on the health of the digestive tract of broilers. The research was conducted during the first maintenance period (2 months) from September 11 until October 22, 2015, location of research conducted in broiler coop lecturer Extension Livestock Agricultural High School Manokwari, Manokwari STPP Complex, SPMA road Reremi Manokwari. This study was an experimental, the design of the study is a single factor with the addition of sea sand cattle feed, single factor in this research was the sea sand with different percentages comprised 5 treatments namely: p0 = without the addition of sea sand, p1 = addition of sea sand with a concentration of 100: 1 (100% total feed demand, added 1% sand sea ofthe total feed requirement), p2 = addition of sea sand with a concentration of 100: 2 (100% total feed requirement, added 2% sand sea of the total feed requirements) , p3 = addition of sea sand with a concentration of 100: 3 (100% total feed requirement, added 3% sand sea of the total feed requirement), p4 = addition of sea sand with a concentration of 100: 4 (100% total feed requirement, added 4% sand of the total feed requirements). The results showed that the addition of sea sand in the feed of broilers can improve the quality of the digestibility of feed to broilers (Gallus sp.) The addition of sea sand in the feed of broilers increase body weight gain, feed conversion and mortality in broilers, reduces mortality in broiler, The addition of sea sand in broiler feed of the best in the feed of 2% at treatment p2.
TINGKAT PENGETAHUAN PETANI TENTANG PENGGUNAAN MOL SAYUR SEBAGAI PENYUBUR TANAMAN KUBIS (Brassica oleracea. Var Capitata. L) DI KAMPUNG SAIRO DISTRIK MANOKWARI UTARA PROVINSI PAPUA BARAT Milk Wenda; Cheppy Wati; Michel Koibur
JURNAL TRITON Vol 9 No 2 (2018): JURNAL TRITON
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemanfaatan MOL bersifat ramah lingkungan, lebih murah serta dapat dibuat sendiri. Pemberian pupuk MOL pada tanaman diharapkan menjadi solusi untuk menekan penggunaan pupuk kimia sehingga sayuran yang dihasilkan sehat dikonsumsi dan bergizi. Tanaman kubis merupakan salah satu tanaman yang dibudidayakan oleh masyarakat lokal di Kampung Sairo. Rendahnya produksi kubis di Kampung Sairo disebabkan beberapa masalah yang menurunnya hasil produksi, diantaranya kurangnya unsur hara dalam tanah disebabkan kurangnya penggunaan bahan organik seperti mikroganisme lokal (MOL) sebagai penyubur tanaman serta rendahnya pengetahuan petani tentang manfaat limbah sayur sebagai bahan organik penyubur tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan petani dan efektifitas penyuluhan tentang penggunaan mol sayur sebagai penyubur tanaman kubis (Brassica oleraceae. Var. Capitata L), di Kampung Sairo Distrik Manokwari Utara Provinsi Papua Barat. Waktu pelaksanaan penelitiian selama tiga bulan yaitu dari bulan Maret sampai Mei 2018 di Kampung Sairo Distrik Manokwari Utara Proinsi Papua Barat. Data dianalisis secara deskriptif, dengan melihat tingkat pengetahuan petani dan tingkat efektifitas penyuluhan. Hasil penelitian menunjukan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan sebesar 26,13 termasuk kategori baik, artinya naik dengan rata-rata nilai 4,27. Hal ini disebabkan peserta yang dijadikan responden berumur produktif dan pendidikan yang cukup serta pengalaman berusaha tani, sehingga adopsi terhadap inovasi yang disuluhkan mengalami perubahan pengetahuan yang baik. Efektivitas pengetahuan responden sebesar 54,90% termasuk cukup efektif menunjukkan materi yang disuluhkan cukup efektif bagi responden yang mengikuti. Artinya keputusan untuk menerimanya, disebabkan oleh kesesuaian inovasi dengan kebutuhan masyarakat.
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI VARIETAS CIGEULIS DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM HAZTON DI KAMPUNG PRAFI MULYA DISTRIK PRAFI KABUPATEN MANOKWARI Cheppy Wati
JURNAL TRITON Vol 9 No 1 (2018): JURNAL TRITON
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan analisis usaha tani budidaya tanaman padi dengan system hazton di Kampung Prafi Mulya Distrik Prafi Kabupaten Manokwari. Penelitian dilaksanakan selama 1 periode tanam yaitu dari bulan Agustus sampai Oktober 2017. Lokasi penelitian dilaksanakan di Lahan Sawah Milik Kelompok Tani di Kampung Prafi Mulya Distrik Prafi Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat. Metode pelaksanaan penelitian melalui studi pustaka dan demplot tanaman padi dengan system hazton. Data yang dikumpulkan berupa data produksi, harga penjualan, dan biaya pengeluaran. Hasil penelitian menunjukan bahwa analisis usaha tani tanaman padi dengan menggunakan system hazton jarwo di Kampung Prafi Mulya Distrik Prafi Kabupaten Manokwari Propinsi Papua Barat layak untuk diusahakan dimana nilai R/C ratio 2,64 > 1.
ANALISIS USAHA TANI BUDIDAYA TANAMAN PADI (Oryza Sativa L.) DENGAN SISTEM HAZTON-JARWO DI KAMPUNG PRAFI MULYA DISTRIK PRAFI PROPINSI PAPUA BARAT Cheppy Wati; Indrawati; Gego Parante
JURNAL TRITON Vol 8 No 1 (2017): JURNAL TRITON
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan analisis usaha tani budidaya tanaman padi dengan system hazton di Kampung Prafi Mulya Distrik Prafi Provinsi Papua Barat. Penelitian dilaksanakan selama 1 periode tanam yaitu dari bulan Agustus sampai Oktober 2016. Lokasi penelitian dilaksanakan di Lahan Sawah Milik Kelompok Tani di Kampung Prafi Mulya Distrik Prafi Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat. Metode pelaksanaan penelitian melalui studi pustaka dan demplot tanaman padi dengan system hazton-jarwo. Data yang dikumpulkan berupa data produksi, harga penjualan, dan biaya pengeluaran. Hasil penelitian menunjukan bahwa analisis usaha tani tanaman padi dengan menggunakan system hazton-jarwo di Kampung Prafi Mulya Distrik Prafi Kabupaten Manokwari Propinsi Papua Barat layak untuk diusahakan dimana nilai R/C ratio 2,64 > 1.
Peran Solarisasi Tanah terhadap Pertumbuhan Patogen Tular Tanah dan Populasi Mikroba Tanah Evan Purnama Ramdan; Astri Afriani; Andini Hanif; Cheppy Wati; Nurholis Nurholis; Dwi Astuti; Widodo Widodo
Agrotechnology Research Journal Vol 6, No 1 (2022): Agrotechnology Research Journal
Publisher : Perkumpulan Agroteknologi/Agroekoteknologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.97 KB) | DOI: 10.20961/agrotechresj.v6i1.55979

Abstract

Soil-borne soil pathogens are pathogens that inhabit the soil and can survive for years in the soil, making them very difficult to control. Control with pesticides and fungicides harms the ecosystem, so other controls are needed such as soil solarization. This study aims to determine the growth response of soil-borne pathogens and soil microbial populations to soil solarization treatment. The study used a completely randomized design with 4 treatments consisting of solarization on soil media, solarization on soil and compost media, without solarization on soil media, and without solarization on soil media and compost on plastic trays. Each treatment was repeated 4 times. The soil-borne pathogens used were Sclerotium rolfsii and Rigidoporus lignisus. Each pathogen was planted in each planting medium with a depth of 5 and 10 cm. Then each tray is covered with 0.1 mm thick transparent plastic. Then given solarization treatment for four weeks. At the end of the observation, sclerotia and R. lignosus were grown on PDA media to be tested for pathogen survival and the solarization efficacy against pathogen growth was calculated. Soil samples from each treatment were also taken to calculate the soil microbial population. The results showed that soil solarization was able to suppress the growth of R. lignosus by 80-100% and S. rolfsii by 100%. Meanwhile, the microbes found in the soil solarization treatment consisted of groups of bacteria and fungi, respectively 7.67×104–1.90×107 CFU.mL-1 and 1.00×104–5.82×105 CFU.mL-1.
The effectiveness of Liliaceae phyllospheric Actinomycetes as biocontrol agent of purple blotch disease (Alternaria porri Ell. Cif) on shallot Wati, Cheppy; Nawangsih, Abdjad Asih; Wahyudi, Aris Tri; Wiyono, Suryo; Munif, Abdul
Jurnal Hama dan Penyakit Tumbuhan Tropika Vol. 24 No. 2 (2024): SEPTEMBER, JURNAL HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN TROPIKA: JOURNAL OF TROPICAL PLAN
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jhptt.224190-198

Abstract

Purple blotch, caused by Alternaria porri, affects leaves and tubers, leading to reduced yields. Traditionally, synthetic chemical fungicides were heavily relied upon for control. As an alternative, biocontrol agents like actinomycetes have gained attention. Some actinomycetes can suppress plant pathogens by producing antifungal compounds. This research aimed to investigate the efficacy of phyllosphere actinomycetes from Liliaceae plants as biocontrol agents against purple blotch disease on shallots in the greenhouse. Conducted at the IPB University Plant Bacteriology and Mycology Laboratory and the greenhouse at Bogor Agricultural Development Polytechnic, West Java, the research involved several stages, including pathogen identification, preparation of actinomyces inoculum and A. porri, and application of actinomycetes biocontrol agents to shallots in the greenhouse. A. porri isolates were obtained from shallot production centers in the Brebes area, Central Java. The use of the actinomycetes from the phyllosphere effectively suppressed purple blotch disease, with the lowest area under the disease development curve (AUDPC) recorded at 635.9% for the CFS28 isolate. Lower AUDPC values indicated slower disease progression. Actinomycetes biocontrol agents showed promising efficacy, with the CFS28 isolate achieving the highest efficacy percentage of 78.37%. Additionally, plant growth was significantly enhanced by actinomycete application, with tuber sizes ranging from 1.44 to 2.06 g, fresh weights from 17.63 to 24.72 g, and dry weights of shallot bulbs from 5.43 to 17.96 g. The incubation period for A. porri could be extended by actinomycetes, ranging from 5.43 to 8.5 days for purple blotch symptoms to manifest on shallots. The use of Actinomyces phyllosphere biocontrol agents holds promise for disease control on other plants’ leaves, contributing to environmentally friendly and sustainable agricultural practices.