Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Sadari (Periksa Payudara Sendiri) Di Sma Etislandia Medan Periode Maret-Juli 2022 Adriana Bangun; Sabarina Tarigan; Putri Nadila; Etha Tia Dwitha; Febrianty Napitupulu; Ica Hamida Simamora
VitaMedica : Jurnal Rumpun Kesehatan Umum Vol. 2 No. 4 (2024): Oktober : VitaMedica : Jurnal Rumpun Kesehatan Umum
Publisher : STIKES Columbia Asia Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62027/vitamedica.v2i4.434

Abstract

Menurut WHO (World Health Organization), 8-9 % wanita akan mengalami kanker payudara. Kanker payudara dapat ditemukan pada tahap awal dengan cara deteksi dini Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan cermin dan dilakukan oleh wanita. Cara ini murah, aman, dapat di ulang dan sederhana, namun dalam kenyataaan baru sedikit wanita yang memakai cara ini yaitu 15-30%. Berdasarkan survey awal yang telah Penelitilakukan di SMA Etislandia Medan dari hasil Kuesioner yang diberikan kepada 30 orang Remaja putri dari kelas X dan XI didapatkan RemajaPutri yang mengetahui tentang SADARI (Periksa payudara sendiri) dan yang sudah melakukan SADARI hanya 16 orang sedangkan yang belum melakukan SADARI sebanyak 14 orang. Hal ini disebabkan karena masih rendahnya kesadarandan rasa peduli wanita terhadap kesehatan payudaranya. Penelitian ini bersifat deskriptif dan menggunakan data primer tujuannya untuk mengetahui Bagaimanakah Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang SADARI (Periksa payudara sendiri) pada 30 remajaputri di SMA Etislandia Medan PeriodeMaret-Juli 2022.Dengan menggunakan 20 pertanyaan hasil Penelitiandidapatkan 30 Responden bahwa responden dengan kategori baik sebanyak 16 orang (53,3%), pengetahuan cukup 4 orang (13,3%), dan berpengetahuan kurang sebanyak 10 orang (33,3 %).Disarankan pada Remaja Putri agar lebih memperluas pengetahuan tentang SADARI (Periksa payudara sendiri) dengan cara bertanya langsung kepada petugas kesehatan atau pun mencari informasi melalui media cetak, media elektronik baik televisi, radio atau internet.
Gambaran Pengetahuan Ibu Yang Mempunyai Bayi Usia 0-12 Bulan Tentang Pijat Bayi Di Dusun IV Desa Serbajadi Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Tahun 2022 Eka Ristin Tarigan; Adriana Bangun; Putri Nadila; Vera Liliani Hutagalung; Revina Untari
VitaMedica : Jurnal Rumpun Kesehatan Umum Vol. 2 No. 4 (2024): Oktober : VitaMedica : Jurnal Rumpun Kesehatan Umum
Publisher : STIKES Columbia Asia Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62027/vitamedica.v2i4.435

Abstract

Dalam rangka menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi, Dari data WHO tahun 2019 memperkirakan 85,5% bayi per 1000 kelahiran hidup (Under Five Mortality), ibu yang mempunyai bayi tidak melakukan pijat pada bayinya tiap tahunnya, sedangkan bayi yang dipijat tiap tahunnya hanya 14,5%. Pijat bayi adalah memberikan sentuhan pada tubuh bayi yang bermanfaat untuk menstimulasi tumbuh kembang bayi dan sebagai salah satu cara untuk mengungkapkan kasih sayang orangtua terhadap bayinya. Jenis penelitian ini bersifat deskritif dengan menggunakan kuesinior yang bertujuan untuk mengetahui Gambaran pengetahuan ibu yang mempunyai bayi usia 0-12 bulan tentang pijat bayi dan populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bayi yang ada di Dusun IV Desa Serbajadi Tahun 2022 dengan menggunakan Total sampling sebanyak 40 orang. Dengan menggunakan 20 pertanyaan hasil penelitian didapatkan 40 responden, bahwa responden dengan kategori baik hasil penelitian yang ditemukan bahwa gambaran pengetahuan ibu yang mempunyai bayi usia 0-12 bulan tentang pijat bayi berpengetahuan kurang, penelitian menunjukkan bahwa kurangnya pengetahuan ibu tentang pijat bayi sebanyak 93% sedangkan ibu yang pengetahuan baik sebanyak 7%. Dari hasil penelitian ini diharapkan kepada tenaga kesehatan khususnya bidan di Dusun IV desa Serbajadi agar lebih lagi ditingkatkan pengetahuan tentang Pijat bayi sehingga bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang baik dan terampil.
Tingkat Pengetahuan Pranikah tentang Imunisasi TT (Tetanus Toxoid) di Wilayah Kerja Puskesmas Bestari Medan Petisah Tahun 2023 Adriana Bangun; Sabariana Tarigan; Putri Nadila; Revina Untari; Shafira Elzahra
VitaMedica : Jurnal Rumpun Kesehatan Umum Vol. 2 No. 2 (2024): April : VitaMedica : Jurnal Rumpun Kesehatan Umum
Publisher : STIKES Columbia Asia Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62027/vitamedica.v2i2.449

Abstract

According to WHO (2015), TT immunization coverage in Africa reached 50%, with TT2 at 60%. In Indonesia, the Making Pregnancy Safer (MPS) program set a target of 95% Antenatal Care (K1) coverage, including TT2 by 2019. Puskesmas data in 2016 showed K1 coverage of 880 with TT1 at 27 (3.1%), and K4 at 739 with TT2 at 64 (8.6%). This study aims to assess premarital knowledge of TT immunization based on age, education, and occupation. Using a descriptive design and total sampling, 32 respondents were involved. Results showed most were under 20 years old (41%), had junior high school education (25%), and worked as entrepreneurs (19%). The lowest knowledge level was found among respondents with primary education (19%) and farmers (3%). It is recommended that midwives at Puskesmas Bestari intensify education to improve premarital knowledge about TT immunization.
Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Dampak Pernikahan Dini Pada Kesehatan Reproduksi Di Dusun VI Desa Telaga Sari Tahun 2023 Adriana Bangun; Eka Ristin Tarigan; Putri Nadila; Gembira Pasaribu; Citra Anggreni Br Ginting; Cerdasni Ziliwu
Jurnal Praba : Jurnal Rumpun Kesehatan Umum Vol. 2 No. 3 (2024): September : Jurnal Praba : Jurnal Rumpun Kesehatan Umum
Publisher : STIKES Columbia Asia Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62027/praba.v2i3.438

Abstract

Pernikahan dini yang berkembang dikalangan masyarakat Indonesia, dipandang sebagai sebuah komitmen untuk mengikat dua insan lawan jenis yang masih remaja dalam suatu ikatan keluarga. Usia remaja perempuan yang melakukan pernikahan dini diusia muda adalah mereka yang berusia dibawah umur-20 tahun yang melakukan pernikahan dini. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan data primer yang ditinjau langsung yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat pengetahuan remaja putri tentang tantang dampak pernikahan dini pada kesehatan reproduksi di Dusun VI desa Telaga Sari Tahun 2023 populasi penelitian ini seluruh remaja putri di Dusun Telaga Sari. Seluruh populasi dijadikan sampel sebanyak 30 orang. Dari hasil penelitian mengenai Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang dampak Pernikahan Dini diperoleh berdasarkan umur, mayoritas umur 16-18 tahun sebanyak 19 orang (63%) dan minoritas umur 19-20 tahun sebanyak 2 orang (7%), berdasarkan pendididkan mayoritas berpendidikan SMA sebanyak 19 orang (63%) dan minoritas berpendidikan SD sebanyak 1 orang (3%), berdasarkan sumber informasi mayoritas pada kelompok tenaga kesehatan sebanyak 13 orang (43%) dan minoritas pada media cetak sebanyak 3 orang (10%), dan mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 18 orang (60%) dan minoritas berpengetahuan baik sebanyak 5 orang (17%). Diharapkan kepada seluruh remaja putri agar lebih meningkatkan pengetahuannya untuk mencegah terjadinya pernikahan dini dan untuk mengetahui dampak dalam pernikahan dini, hal ini bertujuan untuk menghindari remaja putri dari dampak melakukan pernikahan dibawah umur dan mengurangi resiko dalam resiko kesehatan reproduksi.
Tingkat Pengetahuan Akseptor Kb Tentang Efek Samping Pil Oral Kombinasi Di Klinik Sehati Medan Periode Juni-Juli 2023 Adriana Bangun; Sabariana Tarigan; Juni Lestian Prantika Napitupulu; Erinda Pasaribu; Rumata Uli; Paskah Maria Magdalena Tinambunan
Jurnal Praba : Jurnal Rumpun Kesehatan Umum Vol. 1 No. 4 (2023): DESEMBER : Jurnal Rumpun Kesehatan Umum
Publisher : STIKES Columbia Asia Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62027/praba.v3i1.441

Abstract

Pil oral kombinasil adalah pil kb yang mengandung kombinasi estrogen dan progesterone dalam dosis kecil, pil kb kombinasi mengandung hormon aktif dan hormon tidak aktif. Penelitian bersifat deskritif dengan menggunakan data primer yaitu data yang diperoleh dari peninjauan langsung lapangan dengan menggunakan kues ioner yang telah dirancang sebelumnya untuk mengetahui pengetahuan akseptor kb tentang efek samping pil oral kombinasi di Klinik Sehati Medan Periode JUNI-JULI 2023 sebanyak 30 orang di dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan akseptor kb tentang efek samping pil oral kombinasi berdasarkan umur mayoritas berpengetahuan cukup pada kelompok umur >35 tahun sebanyak 14 orang (47%), pengetahuan akseptor kb tentang efek samping pil oral kombinasi berdasarkan pendidikan mayoritas berpengetahuan cukup pada kelompok SMA sebanyak 16 orang (53,32%), pengetahuan ibu tentang alat kontrasepsi berdasarkan paritas mayoritas berpengetahuan cukup pada kelompok grandemultipara sebanyak 13 orang (43,33%), pengetahuan akseptor kb tentang efek samping pil oral kombinasi berdasarkan dukungan tenaga kesehatan mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 8 orang (26,66%). Dari penelitian ini diharapkan kepada akseptor kb agar banyak mencari informasi dan meningkatkan lagi pengetahuan tentang efek samping pil oral kombinasi.
Gambaran Kasus Wanita Dengan Mola Hidatidosa Di RSUP H. Adam Malik Medan Periode Januari 2020 – Desember 2022 Eka Ristin Tarigan; Adriana Bangun; Adelina Fitri Tanjung; Siti Khodijah; Revina Untari
Jurnal Praba : Jurnal Rumpun Kesehatan Umum Vol. 1 No. 4 (2023): DESEMBER : Jurnal Rumpun Kesehatan Umum
Publisher : STIKES Columbia Asia Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62027/praba.v3i1.442

Abstract

Menurut WHO (Word Health Organization), kembali merencanakan strategi untuk menurunkan angka kematian ibu melalui program Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu dimana target ratio kematian ibu secara global diharapkan dapat turun hingga mencapai kurang dari 70 per 100.000 kelahiran hidup (WHO, 2016). Mola hidatidosa adalah kehamilan dimana setelah terjadi fertilisasi tidak berkembang menjadi embrio, tetapi terjadi proliferasi tropoblast, dan ditemukan villi korialis yang mengalami perubahan degenerasi hidropik. Prevelansi Mola hidatidosa lebih tinggi di Asia, Afrika, Amerika, latin di bandingkan dengan Negara – Negara barat insiden Mola hidatidosa sebanyak 15 kali lebih tinggi dari pada Amerika serikat, Jepang telah melaporkan bahwa terjadi 2 kali kejadian kehamilan Mola hidatidosa dari 1000 kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “ bagaimanakah gambaran kasus Mola hidatidosa di RSUP. H. Adam Malik Medan Periode JANUARI 2020 – DESEMBER 2022, penelitian ini bersifat deskriftif dengan menggunakan data sekunder dari Medical Record yang ada di RSUP H. Adam Malik Medan maka di peroleh jumlah populasi sebanyak 75 kasus yang menderita Mola hidatidosa dan yang menjadi sampel adalah seluruh populasi sebanyak 75 kasus. Pada penelitian ini yang menjadi variabel independent yaitu umur, paritas dan riwayat kehamilan sebelumnya, sedangkan yang menjadi variabel dependent yaitu Mola hidatidosa. Dari hasil penelitian di peroleh bahwa Mola hidatidosa berdasarkan umur mayoritas terjadi pada umur 20 – 35 tahun sebanyak 42 kasus (56%), berdasarkan paritas mayoritas terjadi pada multipara sebanyak 42 kasus (56%), berdasarkan riwayat kehamilan sebelumnya terjadi pada tidak pernah mengalami kehamilan mola sebelumnya sebanyak 57 kasus (76%). Berdasarkan penelitian ini di harapkan kepada petugas kessehatan untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan kesehatan melalui program kesehatan, khususnya penyuluhan tentang Mola hidatidosa.
Gambaran Pengetahuan Ibu Mengenai Status Gizi Balita di Desa Telaga Sari Tahun 2024 Adriana Bangun; Adelina Fitri Tanjung; Putri Nadila; Revina Untari; Miftah Hul Husna Hutagalung; Dea Novita Sari
VitaMedica : Jurnal Rumpun Kesehatan Umum Vol. 3 No. 3 (2025): Juli : VitaMedica : Jurnal Rumpun Kesehatan Umum
Publisher : STIKES Columbia Asia Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62027/vitamedica.v3i3.455

Abstract

Nutritional status is a measure of success in fulfilling nutritional needs in children which is shown through the achievement of body weight for age. The nutritional status of toddlers is very significant as a starting point for physical capacity in adulthood. This descriptive study uses primary data, namely data obtained from direct field observations using a questionnaire that has been designed previously to determine maternal knowledge about nutritional status in toddlers in Telaga Sari Village, Sunggal District, Deli Serdang Regency, as many as 30 people in this study. Based on research from 30 people who became respondents, the Description of Mother's Knowledge about nutritional status in toddlers in Telaga Sari Village, Sunggal District, Deli Serdang Regency, the majority of 14 people (47%) have sufficient knowledge and a minority of 6 mothers who have less knowledge (20%). Based on age, the majority were 20-35 years old (23%), and the minority were 1 person (3%) aged <20 years old. Based on education, the majority were high school (27%), and the minority were elementary school (3%). Based on occupation, the majority were employed (27%), and the minority were unemployed (7%). This study is expected to encourage village midwives to provide more information through counseling and increase mothers' knowledge about the nutritional status of toddlers to prevent malnutrition.
Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Senam Hamil Di Klinik Alisah Medan Periode Maret-Mei 2025 Adriana Bangun; Putri Diah Pemiliana
VitaMedica : Jurnal Rumpun Kesehatan Umum Vol. 3 No. 3 (2025): Juli : VitaMedica : Jurnal Rumpun Kesehatan Umum
Publisher : STIKES Columbia Asia Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62027/vitamedica.v3i3.462

Abstract

Prenatal exercise is a program designed specifically for pregnant women, featuring movements tailored to their condition, aimed at reducing discomforts during pregnancy and preparing them both physically and mentally for childbirth. The lack of awareness among pregnant women regarding prenatal exercise is likely a contributing factor to their limited participation. This study aims to explore the level of knowledge pregnant women have about prenatal exercise at Alisah Clinic, Medan, during the period of March to May 2025. The research employed primary data collection using a total sampling technique, with questionnaires as the instrument, involving 30 pregnant women as subjects. Data analysis was conducted using frequency distribution in percentages. The results showed that the majority of respondents with knowledge about prenatal exercise were aged 20–35 years, accounting for 19 individuals (63.4%), while the minority were aged over 35 years, totaling 3 individuals (10%). Based on education level, most respondents had completed high school (14 individuals or 46.6%), and the fewest had completed elementary school (3 individuals or 10%). Regarding occupation, the majority were housewives (17 individuals or 26.6%), and the minority were private employees (3 individuals or 3.3%). It is recommended that Alisah Clinic, Medan, use this scientific paper as a reference and input for midwifery practice, particularly in providing health education to pregnant women. Future researchers are advised to conduct broader studies with more comprehensive methods and variables to improve and refine this research.