Claim Missing Document
Check
Articles

PENERAPAN TERAPI MUROTTAL AL-QURAN UNTUK MENGONTROL HALUSINASI PENDENGARAN DI RSJ GHRASIA Wulandari, Dea Puspita; Yunitasari, Pritta
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 13 No 3 (2025): Jurnal Kesehatan Karya Husada
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KARYA HUSDA YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36577/jkkh.v13i3.751

Abstract

Latar Belakang: Halusinasi merupakan salah satu gejala gangguan jiwa yang dialami pasien yang ditandai dengan perubahan persepsi yang disebabkan oleh stimulus yang sebenarnya tidak ada. Tanda dan gejala yang biasanya dialami pasien halusinasi antara lain bertindak seolah-olah mendengar suara-suara, tertawa sendiri, menyendiri, melamun, dan berbicara sendiri. Angka kejadian gangguan jiwa di dunia pada tahun 2019 sebanyak 970 juta jiwa sedangkan angka kejadian penderita gangguan jiwa di DIY pada tahun 2022 mencapai 10,93 per mil. Salah satu penanganan yang dapat dilakukan adalah terapi nonfarmakologis dengan terapi Murottal Al-Quran. Tujuan: Untuk mengetahui perbandingan tingkat halusinasi dan perbedaan skor tanda dan gejala halusinasi sesudah terapi Murottal Al-Quran. Metode: Pada studi kasus ini digunakan metode studi kasus deskriptif, subjek studi kasus diambil 1 responden dengan kriteria inklusi, instrumen yang digunakan yaitu SOP terapi Murottal Al-Quran, lembar penilaian AHRS (Auditory Hallucination Rating Scale) dan lembar penilaian tanda dan gejala halusinasi. Hasil: Penerapan terapi Murottal Al-Quran dilakukan pada 1 responden, yaitu Tn. S. Sebelum terapi, skor AHRS pasien adalah 21 dan skor 7 pada observasi tanda dan gejala halusinasi. Setelah diberikan terapi selama 6 hari, diperoleh skor AHRS 11 dan skor 3 pada observasi tanda dan gejala halusinasi. Kesimpulan: Terapi Murottal Al-Quran efektif dalam menurunkan tingkat halusinasi dan menurunkan tanda gejala halusinasi pada pasien dengan halusinasi pendengaran.
Penerapan Terapi Okupasi Menggambar pada Pasien Halusinasi Pendengaran Agusta, Dimas; Yunitasari, Pritta; Istiqomah, Istiqomah; Sulistyowati, Endang Tri; Putri, Novica Ariyanti
Indonesian Journal of Nursing and Health Sciences Vol 5 No 1 (2024): Indonesian Journal of Nursing and Health Sciences: April 2024
Publisher : CV. Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/ijnhs.v5i1.3182

Abstract

Halusinasi adalah gangguan persepsi sensori dimana seseorang tidak mampu menerima stimulus sensorik pada panca indera dengan baik. Tanda dan gejala halusinasi contohnya adalah mendengar suara yang tidak nyata, curiga, khawatir, berbicara sendiri, dan tertawa sendiri. Angka kejadian Halusinasi di RSJ Ghrasia pada tahun 2022 sebanyak 118 orang. Salah satu penatalaksanaan yang dapat dilakukan adalah terapi non farmakologi dengan terapi okupasi menggambar. Tujuan untuk mengetahui perubahan tingkat halusinasi dan tanda gejala halusinasi setelah dilakukan terapi okupasi menggambar pada pasien halusinasi pendengaran. Dalam studi kasus ini menggunakan studi kasus deskriptif, subyek studi kasus diambil 1 responden sesuai dengan kriteria inklusi. Instrument yang digunakan dalam studi kasus ini adalah SOP terapi okupasi menggambar, AHRS (Auditory Hallucination Rating Scale), lembar observasi tanda dan gejala halusinasi. Metode pengumpulan data dengan dilakukan dengan wawancara, observasi, penerapan terapi okupasi menggambar, evaluasi, dan dokumentasi. Penerapan terapi okupasi menggambar dilakukan pada 1 responden yaitu Ny. S. Sebelum dilakukan terapi pasien mendapat skor AHRS 24, dan skor 9 pada observasi tanda gejala halusinasi. Setelah dilakukan terapi didapatkan hasil pasien skor AHRS 17, dan skor 3 pada observasis tanda dan gejala halusinasi. Terapi okupasi menggambar dapat menurunkan tingkat halusinasi dan tanda gejala halusinasi pendengaran.