Claim Missing Document
Check
Articles

PENERAPAN EDUKASI TENTANG RESIKO JATUH PADA LANSIA DENGAN MEDIA VIDEO Sulistyowati, Endang; Isnugroho, Hernawan; Yunitasari, Pritta
Jurnal Pengabdian Masyarakat Karya Husada (JPMKH) Vol 6 No 1,April (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Karya Husada (JPMKH)
Publisher : LPPM Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36577/jpmkh.v6i1,April.668

Abstract

Elderly is a population group that tends to experience falls due to physical and cognitive changes that occur with age. This activity aims to increase the elderly and their families about the risk factors for falling and how to reduce these risks. The method used is by providing couseling and showing video demontrations on how to prevent and help fall in the elderly. The conclusion that can be drawn form this activity is that prevention and assistance at the risk of falling in the elderly which is done correctly can prevent complications due to falls.
Terapi Bermain Lego untuk Menurunkan Skala Kecemasan Hospitalisasi pada Anak dengan Neuroblastoma Ramadhani, Elfira Fajar; Punjastuti, Budi; Yunitasari, Pritta; Maryati, Siti
Journal of Language and Health Vol 5 No 1 (2024): Journal of Language and Health
Publisher : CV. Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jlh.v5i1.3104

Abstract

Neuroblastoma merupakan salah satu jenis tumor padat perkembangan dari kanker pada sel saraf yang belum matang, biasanya muncul dari sel perkembangan sistem saraf simpatis. Terapi yg diberikan pada pasien dengan Neuroblastoma akan menyebabkan anak mengalami kecemasan hospitalisasi sehingga perlu diberikan terapi nonfarmakologis berupa bermain lego untuk menurunkan skala kecemasan. Menurut data rekam medis di RSUP DR Sardjito khususnya Bangsal Estella 2 periode Januari – Maret 2023 terdapat 6 anak. Penelitian ini bertujuan menerapkan terapi bermain lego untuk menurunkan skala kecemasan hospitalisasi pada anak dengan Neuroblastoma. Metode deskriptif untuk memperoleh gambaran dengan melakukan observasi serta menganalisis data yang akurat agar mudah dipahami. Setelah dilakukan terapi bermain lego pada anak usia prasekolah dengan Neuroblastoma di bangsal Estella 2 dengan frekuensi 1 kali sehari selama 3 hari didapatkan hasil kecemasan hospitalisasi pada pasien menurun dari skala 48 (kecemasan sedang) menjadi skala 20 (tidak ada kecemasan). Kesimpulan : didapatkan hasil penerapan terapi bermain lego untuk menurunkan kecemasan pada anak di Bangsal Estella 2 yang dilakukan selama 3 hari dengan durasi 45 menit dapat disimpulkan bahwa terapi bermain lego dapat menurunkan tingkat kecemasan hospitalisasi pada pasien anak dengan Neuroblastoma.
Pendampingan Kader Balita terhadap Keluarga dengan Anak Stunting di Dusun Santan Guwosari Pajangan Bantul Yogyakarta Punjastuti, Budi; Maryati, Siti; Yunitasari, Pritta
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 5 No 3 (2023): Jurnal Peduli Masyarakat: September 2023
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v5i3.2131

Abstract

Pada tahun 2020 proporsi stunting di D.I Yogyakata sebesar 21,04%, hal ini menunjukkan bahwa upaya pemerintah yang bekerja sama dengan daerah berhasil menurunkan prevalensi justru angka tersebut lebih rendah dari target pencapaian. Dinas Kesehatan Bantul mencatat, kasus bayi stunting di Kecamatan Pajangan adalah yang tertinggi di Kabupaten Bantul. Salah satu upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah melalui Kementerian Kesehata (Kemenke)dalam penanggulangan stunting pada balita adalah dengan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) melalui Gerakan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Kader posyandu adalah warga masyarakat yang dilibatkan puskesmas untuk mengelola posyandu secara sukarela. Mereka merupakan pilar utama dan garis pertahanan terdepan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat karena merekalah yang paling memahami karakteristik masyarakat di wilayahnya Tujuan kegiatan adalah Kader dan orang tua mampu mengetahui tentang stunting, tanda-tanda stunting pada anak, Kader mampu melakukan pemeeriksaan antropometri secara mandiri mengetahui olahan makanan PMBA. Melakukan ploting pada pertumbuhan dan cara menentukan gizi balita menerapkan pengolahan pemberian PMBA kepada keluarga dengan anak stunting se dini mungkin melakukan pemantauan pertumbuhan anak stunting serta pemberian PMBA selama 10 hari yang selanjutnya Serta Kader mampu melakukan evaluasi apakah terjadi kenaikan tinggi badan dan berat badan setelah diberikan PMBA. Hasilnya terjadi peningkatan pengetahuan pengetahuan kader tenang stunting dimana hasil rerata pre tes menunjukan 8,4 dan hasil post tes dengan rerata 9,15 dan kenaikan rerata pre dan post tes 0,85. Kader mampu melakukan keterampilan dalam pemantau pertumbuhan anak dengan rata-rata nilai 82,5, Hasil pendampingan kader setelah pemberian PMBA selama 10 hari diantaranya adalah tinggi badan, berat badan, lingkar lengan, lingkar kepala, lingkar dada dan lingkar perut dengan rerata terjadi peningkatan, Evaluasi hasil kenaikan berat badan setelah pemberian PMBA selama 5 hari dan 10 hari secara rutin diberikan kepada anak dengan stunting terjadi kenaikan berata badan
Implementation of Occupational Drawing Therapy in Auditory Hallucination Patients Valendra, Kelvin; Yunitasari, Pritta; Purwaningsih, Iswanti
Proceedings of the International Conference on Nursing and Health Sciences Vol 5 No 2 (2024): July-December 2024
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/picnhs.v5i2.4620

Abstract

Hallucinations are unreal sensory perception disorders that a person experiences. Signs and symptoms of hallucinations are examples of hearing unreal voices, talking to themselves, worrying, and suspicious which one can endanger themselves or others if someone follows the hallucinations. Management that can be carried out is non-pharmacological therapy with drawing occupational therapy. Objective: To determine the change in hallucination rate and signs of hallucinatory symptoms. After occupational therapy, drawing was carried out in patients with auditory hallucinations. Methods: In this case study using a descriptive case study, the subject of the case study was taken 1 respondent according to the inclusion criteria. The instruments used in this case study are SOP, occupational therapy, drawing, Audiotory, Hallucination Rating Scale (AHRS), observation sheet, signs and symptoms of hallucinations. The data collection method is by conducting interviews, observations, the application of occupational therapy, drawing, evaluation, and documentation. Results: The application of drawing occupational therapy was carried out on 1 respondent, namely Ms. C, before the treatment was carried out, the patient received an AHRS score of 21 and 7 on the observation of signs and symptoms of hallucinations. After the therapy, the patient obtained an AHRS score of 9, and a score of 1 on the observation of signs and symptoms of hallucinations. Conclusion: Occupational drawing therapy may lower hallucinations rates and signs and symptoms of auditory hallucinations
Edukasi Gizi Sehat Lansia (GISELA) pada Kelompok Lansia Mutiara Sejahtera Lansia di Yogyakarta Sulistyowati, Endang Tri; Yunitasari, Pritta; Isnugroho, Hernawan; Hananda, Tiara; Baiquni, Fahmi
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat: Peduli Masyarakat Vol 4 No 2 (2024): Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat: Peduli Masyarakat: Oktob
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal Bekerjasama dengan CV Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/psnpkm.v4i2.4572

Abstract

Asupan nutrisi yang seimbang pada lansia sangat bermanfaat untuk mencegah penyakit degenerative dan penurunan fungsi fisiologis, untuk itu lansia diharapkan mampu mengonsumsi nutrisi sesuai kebutuhan tubuh dengan cukup dan teratur. Berbagai upaya dilakukan untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh lansia diatas dan mencapai derajat Kesehatan setinggi-tingginya. Salah satunya dengan memberikan Pendidikan Kesehatan tentang status gizi sehat lansia yang disebut GISELA, merupakan upaya untuk meningkatkan gizi lansia agar lansia mampu tetap produktif dan menolong dirinya sendiri.Tujuan penelitian: memberikan edukasi dan pembekalan dalam Kesehatan khususnya bagi lansia guna meningkatkan pengetahuan lansia tentang status gizi sehat lansia (GISELA).Metode: Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini dilaksanakan pada bulan Agustus tahun 2024, di Perum Jati Sawit Asri Timur, Balecatur , Gamping Sleman dengan melibatkan tim pengabdian Masyarakat terdiri dari 3 dosen Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta yang berkoordinasi dengan Kepala dukuh dan Ketua RT setempat. Total sasaran sebanyak 53 orang pada kelompok lansia Mutiara Sejahtera. Implementasi dari program pengabdian Masyarakat ini antara lain pemberian edukasi tentang gizi sehat lansia (GISELA) menggunakan powerpoint dilanjutkan dengan diskusi dan permainan tebak kata bersama lansia.Hasil: Pentingnya edukasi gizi bagi lansia tidak hanya terletak pada peningkatan pengetahuan tetapi juga pada perubahan perilaku yang dapat mengurangi risiko penyakit kronis.Kesimpulan: Penyuluhan ini tidak hanya relevan untuk meningkatkan pemahaman mengenai gizi seimbang, tetapi juga dapat membantu mencegah malnutrisi dan mengurangi risiko penyakit kronis yang sering dialami oleh lansia. Selain itu, program ini turut menciptakan ikatan sosial yang bermanfaat bagi kesehatan mental dan fisik para peserta
Penguatan Kemampuan Kader Posbindu dalam Memantau Status Kesehatan dan Senam Lansia Istiqomah, Istiqomah; Iswantingsih, Elisabeth; Yunitasari, Pritta
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat: Peduli Masyarakat Vol 4 No 2 (2024): Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat: Peduli Masyarakat: Oktob
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal Bekerjasama dengan CV Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/psnpkm.v4i2.4863

Abstract

Kegiatan Posbindu Lansia merupakan upaya promotif dan preventif yang menyediakan layanan kesehatan dasar untuk meningkatkan kualitas hidup bagi para lansia, yang rentan terhadap penyakit, yang pelaksanaannya melibatkan peran serta masyarakat melalui kader posbindu lanjut usia Masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan posbindu lansia antara lain keterbatasan jumlah kader,rendahnya pengetahuan dan keterampilan kader tentang pelayanan yang diberikan, serta terbatasnya fasilitas di posbindu lansia. Tujuan pengabdian masyarakat untuk meningkatkan peran kader posbindu dalam memantau status kesehatan lansia di dusun Kalakijo, Guwosari, Pajangan Bantul. Metode pengabdian kepada masyarakat dengan pelatihan dan pendampingan kader posbindu dalam memantau status kesehatan dan melakukan senam lansia. Hasil Kegiatan pengabdian masyarakat di Dusun Kalakijo Guwosari Pajangan Bantul, dapat meningkatkan kemampuan dan ketrampilan kader posbindu dalam melakukan pemantauan status kesehatan pada lansia. Kader posbindu lansia berjumlah 8 orang semua sudah mampu melakukan pemantauan status kesehatan, meliputi mengukur TB, BB, IMT, tekanan darah, memeriksa gula darah, asam urat, kolesterol dan senam lansia. Berdasarkan ungkapan para kader bahwa setelah kegiatan pengabdian ini kader lebih percaya diri, tambah trampil dalam melakukan kegiatan, Kesimpulan kegiatan pengabdian kepada masyarakat mendapatkan dukungan dari puskesmas, perangkat dusun, dan masyarakat sehingga kegiatan berjalan dengan sukses dan lancar.
Pendikan Anti Bulying Yunitasari, Pritta; Sulistyowati, Endang Tri; Istiqomah, Istiqomah; Iswantingsih, Elisabeth; Nugroho, Hernawan is
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat: Peduli Masyarakat Vol 4 No 2 (2024): Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat: Peduli Masyarakat: Oktob
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal Bekerjasama dengan CV Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/psnpkm.v4i2.4864

Abstract

Bullying merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain, bertujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus. Bullying yang terjadi biasanya dilakukan dengan 4 cara, yaitu bullying yang dilakukan secara fisik, bullying secara verbal, bullying relasional dan bullying yang dilakukan pada media sosial atau biasa disebut dengan cyberbullying Bullying dapat terjadi di lingkungan sekolah, rumah atau keluarga dan lingkungan sosial masyarakat.Tujuan penelitian: Memberikan edukasi dan pembekalan dalam kesehatan khususnya bagi remaja guna meningkatkan pengetahuan remaja tentang bahaya perilaku bullying, Untuk memberdayakan remaja dalam aspek kesehatan pada umumnya dan dapat menjauhi perilaku bullying agar dapat tumbuh dan berkembang menjadi remaja yang bertanggung jawab dalam berperilaku sosial di lingkungan masyarakat,Metode: Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini dilaksanakan pada bulan Agustus tahun 2024, di Pelem, Sleman dengan melibatkan tim pengabdian Masyarakat terdiri dari 2 dosen Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta yang berkoordinasi dengan Kepala dukuh dan Ketua RT setempat. Total sasaran sebanyak 49 orang pada kelompok Remaja. Implementasi dari program pengabdian Masyarakat ini antara lain pemberian edukasi Pendidikan Anti Bullying menggunakan powerpoint dilanjutkan dengan diskusi dan permainan tebak kata bersama lansia.Hasil: Pentingnya edukasi gizi bagi lansia tidak hanya terletak pada peningkatan pengetahuan tetapi juga pada perubahan perilaku yang dapat mengurangi risiko penyakit kronis.Kesimpulan: Adanya kesesuaian materi dengan kebutuhan masyarakat untuk mencegah terjadinya masalah bullying yang bisa terjadi di lingkungan masyarakat, sekolah. Adanya respon yang positif dari peserta mengingat kegiatan pengabdian merupakan kebutuhan remaja, masyarakat dalam rangka mencegah terjadi bullying, Sebagian besar (93%) peserta telah memahami konsep bullying yang mencakup (definisi bullying, jenis bullying, dampak bullying, cara mencegah bullying dan tata cara melaporkan jika melihat atau mengalami kejadian bullying.
Penguatan Kapasitas Posyandu Lansia melalui Promosi Kesehatan Pemberdayaan Masyarakat dalam Upaya Pengendalian Penyakit Degeneratif Istiqomah, Istiqomah; Iswantingsih, Elisabeth; Yunitasari, Pritta
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 7 No 2 (2025): Jurnal Peduli Masyarakat: Maret 2025
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v7i1.5198

Abstract

Lansia merupakan kelompok yang rentan terkena penyakit degeneratif seperti hypertensi, DM, hyperkolesterolemia dan asam urat. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai penyakit degeneratif dan cara pencegahannya menyebabkan terus bertambahnya angka kesakitan dan kematian. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat, adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kader dalam mendeteksi faktor risiko penyakit degeneratif. Metode kegiatan berupa pelatihan dan pendampingan kader dalam mendeteksi resiko penyakit degeneratif, yaitu hypertensi, DM, asam urat dan kolesterol. Hasil kegiatan pelatihan dan pendampingan kader telah dilaksanakan pada tanggal 18 – 19 Oktober 2024. Kegiatan pelatihan dihadiri 8 orang kader dan semua kader sudah mampu melakukan pemriksaan dan menyatakan merasa lebih percaya diri menjadi kader. Sedang pelaksanaan pendampingan kader dihadiri 75 orang lansia, hasil pemeriksaan didapatkan : tekanan darah tinggi 22 orang, gula darah tinggi 17 orang, asam urat tinggi 24 orang, kolesterol tinggi 15 orang, dan dalam batas normal 19 orang. Tampak antusias lansia mengikuti kegiatan juga tinggi. Kegiatan PKM sangat penting dalam mendukung upaya mencegah meningkatnya penyakit degeneratif dan meningkatkan kualitas hidup lansia.
EXPLORING THE IMPACT OF OCCUPATIONAL DRAWING THERAPY ON REDUCING AUDITORY HALLUCINATIONS AT RS. JIWA DAERAH SURAKARTA Angelia, Lavinna Agatha; Yunitasari, Pritta
Jurnal Keperawatan PPNI Jawa Barat Vol 2 No 2 (2024): JURNAL KEPERAWATAN PPNI JAWA BARAT
Publisher : DPW PPNI Provinsi Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70332/jkp.v2i2.22

Abstract

Background : Hallucinations are the client's wrong perception of the real environment and the loss of human ability to be able to distinguish internal (thought) and external (external) stimuli. Non-pharmacological treatment that can be done to reduce changes in auditory hallucinations is by applying occupational drawing therapy. Method : The data collection method used in this scientific paper uses descriptive method. Result : The application of occupational drawing therapy in the Abimanyu Ward was carried out for four days. The results of the study on Mr. S has signs and symptoms of auditory hallucinations. Before the nursing action on the application of occupational drawing therapy was carried out there were ten signs and symptoms of hallucinations, after the implementation of the application of occupational drawing therapy there were five signs and symptoms on the fourth day. Conclusion: The author has real experience in providing occupational drawing therapy to patients with auditory hallucinations.
UPAYA PENINGKATAN KEPATUHAN LANSIA DALAM MENJALANKAN PROTOKOL KESEHATAN DENGAN PEMBAGIAN MASKER DAN PENYULUHAN KESEHATAN DI ASRAMA POLISI PINGIT Endang Tri Sulistyowati; Pritta Yunitasari; Hernawan Isnugroho
BINAKES: Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat Vol 1 No 2 (2021): Jurnal Binakes
Publisher : Poltekkes Kemenkes Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35910/binakes.v1i2.429

Abstract

Covid pertama dilaporkan di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020 menunjukkan kasus yang terkonfirmasi berjumlah 1.528 kasus dan 136 kasus kematian. Kelompok lansia merupakan kelompok yang beresiko mengalami keparahan atau morbiditas dan mortalitas akibat penyakit covid-19. Hal ini dikarenakan lansia umumnya memiliki komorditas, seperti penyakit kardiovaskuler, penyakit Diabetes Melitus, penyakit pernafasan kronik, hipertensi dan lain-lain. Masih banyak lansia yang melakukan aktivitasnya di luar rumah tanpa memperhatikan protocol Kesehatan contohnya tidak menggunakan masker saat diluar rumah. Program Studi Promosi Kesehatan Sarjana Terapan Poltekkes Karya Husada Yogyakarta turut berperan serta membantu pemerintah dalam bidang Kesehatan yang ditunjukkan bagi masyarakat yang terdampak akibat pandemic virus corona ini. Pengabdian bagi masyarakat ini dilaksanakan di Asrama polisi pingit Jl.Kyai Mojo No.3, dengan sasaran para lansia berjumlah 25 orang, pengabdian yang dilakukan berupa pembagian masker gratis dan pemberian informasi terkait protokol Kesehatan untuk mencegah penyakit covid-19.