Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Rancang Bangun Infusion Pump Dengan Pemantauan Riwayat Pemberian Cairan Infus Pada Pasien Dilengkapi Website Pratama, I Gusti Agung Ngurah Devasya Putra; Suhartono, Suhartono; Sutrisnawati, Ni Nyoman Dwi; Mahardiananta, I Made Agus
TELKA - Telekomunikasi Elektronika Komputasi dan Kontrol Vol 11, No 1 (2025): TELKA
Publisher : Jurusan Teknik Elektro UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/telka.v11n1.52-63

Abstract

Infusion pump merupakan peralatan medis yang digunakan untuk memantau proses pemberian cairan ke dalam tubuh melalui intravena. Infusion pump mengatur cairan yang keluar dan memberikan indikator alarm ketika terjadi permasalahan pada proses terapi infus. Permasalahan yang sering terjadi adalah pemantauan infusion pump yang tidak dapat dilakukan secara jarak jauh sehingga perawat memiliki mobilitas yang tinggi untuk infusion pump. Pada penelitian ini dihasilkan rancang bangun alat nfusion pump yang dapat memantau kondisi terapi infus secara nirkabel. Menggunakan Optocoupler XD-51 sebagai sensor tetesan dan sensor gelembung udara, Photodioda FC-51 sebagai sensor darah naik pada selang, motor peristaltik sebagai pengatur flow rate, Node MCU ESP32 sebagai mikrokontroler, Firebase sebagai database pasien, website sebagai sistem wireless monitoring kondisi terapi infus. Back end website monitoring rancang bangun alat menggunakan Firebase Realtime dan front end website menggunakan Visual Studio Code. Dari hasil penelitian diperoleh persentase nilai rata-rata pengujian keakurasian flow rate 500 mL / 6 jam sebesar 97.6%, flow rate 500 mL / 8 jam sebesar 97.5%, dan waktu respon sistem alarm darah naik sebesar 5 detik, sistem alarm gelembung udara sebesar 5.2 detik, sistem alarm infus macet sebesar 7.3 detik serta pengujian terhadap sistem penyimpanan riwayat data dengan tinggat keakurasian sebesar 100%. Berdasarkan acuan nilai tolerasi error yang diijinkan pada infusion pump adalah sebesar 5% dengan waktu respon alarm sebesar 10 detik, maka dapat disimpulkan bahwa alat rancang bangun dapat bekerja sebagaimana mestinya dengan nilai persentase error yang masih dalam batas toleransi yang diperboleh sesuai dengan alat acuan. The infusion pump is a critical medical device for the controlled delivery of fluids through intravenous routes. It ensures precise regulation of fluid administration and includes an alarm system to signal issues during the infusion therapy process. However, the limitation lies in the inability to remotely monitor these pumps, leading to mobility challenges for nurses. To address this, a remote monitoring infusion pump was developed. It incorporates various components such as the Optocoupler XD-51 for detecting droplets and air bubbles, the FC-51 Photodioda to sense blood rising within the hose, a peristaltic motor for flow rate control, an ESP32 MCU Node as the central controller, Firebase for patient data storage, and a dedicated website for wireless monitoring. The backend of the website utilizes Firebase Realtime, while the frontend is developed using Visual Studio Code. Research findings indicate high accuracy in flow rate measurements, with 97.6% accuracy for 500 mL over 6 hours and 97.5% accuracy for 500 mL over 8 hours. Alarm response times, though slightly delayed, are within acceptable limits: the blood alarm system responds in 5 seconds, the air bubble alarm system in 5.2 seconds, and the infusion alarm system in 7.3 seconds. Furthermore, the data history storage system demonstrated 100% accuracy. Given that the reference values allow for a 5% error tolerance and require a 10-second alarm response time, it can be concluded that this designed tool effectively meets the necessary standards and functions within the allowable tolerance limits.
Rancang Bangun Blood Roller Mixer Digital dengan Penambahan Mode Kecepatan dan Waktu Mahardiananta, I Made Agus; Dharmayanti, Cokorda Istri; Pratama, I Gusti Agung Ngurah Devasya Putra
TELKA - Telekomunikasi Elektronika Komputasi dan Kontrol Vol 10, No 3 (2024): TELKA
Publisher : Jurusan Teknik Elektro UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/telka.v10n3.193-203

Abstract

Pemeriksaan hematologi adalah pemeriksaan cairan darah yang berhubungan dengan sel darah dan biokimia yang berhubungan dengan sel darah. Selama pemeriksaan, sering dijumpai gumpalan darah karena darah mengandung koagulan. Untuk menghindari hal tersebut, darah harus dicampur dengan antikoagulan (antikoagulan) dan proses pencampurannya dibantu dengan alat laboratorium yaitu blood roller mixer. Blood roller mixer adalah alat yang digunakan untuk mengocok sampel darah yang berada di dalam venoject yang telah diberi anti koagulan sebagai zat yang dapat mencegah penggumpalan darah, agar mendapatkan darah dalam keadaan homogen. Alat ini dirancang dengan pengaturan kecepatan dan waktu digital, diharapkan kesalahan pembacaan kecepatan dan waktu dapat diminimalkan dan lebih mudah digunakan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif eksploratif, pengolahan data kecepatan dan waktu menggunakan SPSS dengan uji Wilcoxon. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dengan mem-bandingkan kecepatan dengan tachometer dan waktu dengan stopwatch, hasil dari kedua parameter tersebut tidak berbeda signifikan dengan nilai uji perbandingan pada masing-masing setting yang tidak melebihi nilai 0,05. A hematological test examines blood fluids and biochemistry associated with blood cells. Blood clots are frequently seen during examinations with blood cells. To avoid this, blood must be combined with an anticoagulant and assisted in the mixing process by laboratory equipment, namely a blood roller mixer. A blood roller mixer is an equipment used to shake blood samples in a venoject that has been treated with an anti-coagulant to avoid blood clots, in order to get homogeneous blood. This tool is created with digital speed and time options, with the goal of reducing mistakes and it easier to use. This study employed a descriptive exploratory strategy with, SPSS and the Wilcoxon test to process data in terms of speed and time. According to the findings of the analysis, wichh involved comparing speed with a tachometer and time with a stop-watch, the results of the two parameters are not significantly different from the comparison test values in each setting which do not exceed the value of 0.05.
Rancang Bangun Alat Tes Buta Warna Metode Ishihara Berbasis Arduino Uno Widyadnyana, I Made Ananta; Mahardiananta, Agus; Haryawan, I Gusti Agung; Suhartono
Bali International Scientific Forum Vol. 5 No. 2 (2024): Bali International Scientific Forum
Publisher : Bali International University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34063/bisf.v5i2.484

Abstract

Latar Belakang : Mata merupakan salah satu bagian panca indra yang memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Buta warna adalah suatu kelainan yang disebabkan ketidakmampuan sel-sel kerucut mata untuk menangkap suatu spektrum warna tertentu yang disebabkan oleh faktor genetis.. Metode. Metode Ishihara merupakan metode tes buta warna yang didalamnya terdapat titik-titik dengan berbagai warna dan ukuran. Objek penelitian ini adalah rancang bangun alat tes buta warna metode Ishihara berbasis Arduino Uno. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi langsung dengan membandingkan hasil tes buta warna dan intensitas cahaya yang sudah ada. Metode pengolahan data dalam penelitian ini yaitu dengan mencari nilai rata-rata, standar deviasi, nilai kesalahan, dan nilai persentase keakurasian. Hasil. Hasil penelitian ini didapatkan hasil uji tes buta warna pada rancang bangun alat dan buku pedoman tes Ishihara di dapatkan hasil bahwa dari keseluruhan 20 pasien dapat menjawab kedua metode tes yang terdiri dari 38 plate soal dengan benar. Hal  ini menunjukkan bahwa rancang bangun alat  yang telah dibuat dapat menghasilkan  plate yang sama dengan buku pedoman sehingga hasil tes yang dilakukan kepada responden menghasilkan nilai yang sama antara rancang bangun alat dengan buku tes Ishihara. Hasil pengukuran intensitas cahaya saat pengambilan data pada rancang bangun alat didapatkan nilai rata – rata selisih 1,9 lux dari 10 kali pengulangan tes dan mendapatkan nilai eror 0,4%.
Pemanfaatan PLTS Dalam Usaha Peningkatan Kesehatan dan Keamanan Nelayan serta Kelestarian Lingkungan dalam Mendukung Blue Economy Nugraha, I Made Aditya; Desnanjaya, I Gusti Made Ngurah; Mahardiananta, I Made Agus; Kumara, I Nyoman Satya; Siregar, Jhon Septin Maourisdo; Widagdo, Aris
Buletin Jalanidhitah Sarva Jivitam Vol 5, No 2 (2023): September 2023
Publisher : POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/bjsj.v5i2.11826

Abstract

Penggunaan energi listrik yang bersumber dari pembakaran energi fosil dalam kegiatan penangkapan ikan telah dilakukan sejak lama di Desa Tablolong. Energi listrik ini bersumber dari genset dan dipergunakan untuk menghidupkan lampu dan alat komunikasi dalam mendukung kegiatan penangkapan ikan. Seiring berjalannya waktu dan penggunaan energi fosil yang terus menerus tentu memberikan dampak yang kurang baik terhadap nelayan dan juga lingkungan di sekitar daerah penangkapan ikan akibat limbah yang dihasilkan. Oleh karena itu maka dilakukan usaha pemanfaatan PLTS untuk mengatasi permasalahan yang ada dengan memanfaatkan energi matahari yang melimpah di Nusa Tenggara Timur guna mendukung ekonomi biru. 24 nelayan diberikan kuesioner dalam pemanfaatan PLTS kemudian dianalisis dengan Uji Wilcoxon untuk mengetahui dampak pemanfaatan PLTS terhadap para nelayan. Hasil tes Wilcoxon menunjukkan perbedaan yang signifikan (nilai p<0,05) dalam kesehatan, keamanan, dan kelestarian lingkungan setelah pemasangan panel surya. Nilai p yang lebih kecil dari 0,001 menunjukkan perbedaan yang sangat signifikan. Hasil ini menunjukkan bahwa PLTS yang digunakan untuk mendapatkan listrik di kapal nelayan di Desa Tablolong memberikan efek yang baik.  Dampak positif dapat dilihat dari peningkatan kesehatan, keamanan dan kelestarian lingkungan yang terjadi setelah pemasangan PLTS di atas kapal.