Martadiansyah, Abarham
Division Of Maternal Fetal Medicine, Department Of Obstetrics And Gynecology, Faculty Of Medicine, Universitas Sriwijaya / Mohammad Hoesin General Hospital, Palembang, Indonesia

Published : 27 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Majalah Kedokteran Sriwijaya

RISK FACTORS OF POSTPARTUM HEMORRHAGE IN RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN Feisal Moulana; Abarham Martadiansyah; Iche Andriani Liberty
Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 51, No 2 (2019): Majalah Kedokteran Sriwijaya
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/mks.v51i2.8534

Abstract

Perdarahan postpartum merupakan salah satu penyebab tingginya angka kematianibu yaitusebanyak 25 - 30% di negara berkembang, salah satunya Indonesia. Hal tersebut dikarenakan banyaknya faktor risiko yang mempunyai hubungan dengan kejadian perdarahan postpartum, maka dari itu penelitian mengenaifaktor risiko terhadap kejadian perdarahan postpartum perlu dilakukan.Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik menggunakan desain cross sectional.Sampel analisis dalam penelitian ini ialah pasien melahirkan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 200 subjek yang diambil dengan teknik simple random sampling. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari rekam medik pasien di bagian Obstetri dan Ginekologi RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang, lalu dianalisis menggunakan uji statistik chi-square dan regresi logistic biner dengan menggunakan STATA Ver. 15.Kasus perdarahan pospartum di RSUP Dr. Mohammad Hoesin pada periode 1 Januari 2015 – 31 Desember 2017 adalah 27,00%. Faktor risiko yang mempunyai hubungan dengan kejadian perdarahan postpartum adalah status gravida ibu (OR=18,532), status paritas ibu (OR=0,075), berat badan bayi lahir (10,825), dan hamil kembar (OR=0,116).Status gravida ibu, status paritas ibu, berat badan bayi lahir besar, dan hamil kembar merupakan faktor risiko yang mempengaruhi terjadinya perdarahan postpartum di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang.
THE DIAGNOSTIC METHODS OF PLACENTA ACCRETA SPECTRUM DISORDERS Alia Desmalia; Nuswil Bernolian; Abarham Martadiansyah; Theodorus Theodorus; Citra Dewi; Putri Mirani; Peby Maulina Lestari; Cindy Kesty
Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 54, No 3 (2022): Majalah Kedokteran Sriwijaya
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/mks.v54i3.19655

Abstract

Placenta Accreta Spectrum Disorder (PASD) is abnormal trophoblast invasion of part or all of the placenta into the myometrium of the uterine wall. Magnetic resonance imaging (MRI) examination is one of the tools that can help diagnosing PASD earlier, so that maternal morbidity and mortality can be reduced. This study aims to determine the prevalence, risk factors of PASD and the accuracy of Placenta Accreta Index Score (PAIS) and MRI, with histopathological examination in diagnosing PASD at dr. Mohammad Hoesin General Hospital (RSMH) Palembang during the 2018–2021. A descriptive study with a survey design on pregnant and intrapartum women with suspected PASD was performed at Department of Obstetrics and Gynecology at RSMH Palembang from 2018 until 2021. There were 72 study subjects who met the inclusion criteria. The relationship between the independent and dependent variables was analyzed using Chi Square and Fisher Exact. The cut-off point of the PAIS scores was analyzed using the Receiver Operating Curve (ROC). The comparison of the diagnostic value of PAIS and MRI scores used the Youden Index. Data was analyzed with SPPS version 22.0 From 72 subjects, 60 subjects (83.3%) were PASD and 12 subjects (16.7%) were not PASD. The risk factors of PASD in this study was surgical history more than once (PR = 4.600 (95% CI 1.261–16.781); p = 0.037). Youden Index values and PAIS accuracy were 0.782 and 0.953 while Youden Index values and MRI accuracy were 0.333 and 0.886. PAIS and MRI could be considered as diagnostic tools for PASD. However, overall, PAIS had a better diagnostic value than MRI.
Co-Authors A. Kurdi Syamsuri Adnan Abadi Agustria, Rizky Al Farisi Sutrisno, Muhammad Alia Desmalia Anang Ansyori Andriyani Liberty, Iche Ansyori, Muhammad Hatta Ardesy Melizah Kurniati Arjanggi, Kiagus Irawan Satria Azhari, Dalilah Bernolian, N Bernolian, N Beumaputra, Adyatma Utama Budi Santoso Chairil Anwar Cindy Kesty Citra Dewi Dwi Budi Santoso Dwi Handayani Erwin Sukandi Fatimah , Nyimas Febi Stevi Aryani Feisal Moulana Firmansyah Basir Gita Dwi Prasasty HARTATI Heni Yusnita, Heni Iche Andriani Liberty Izzulhaq, Muhammad Agung Jhonatan, Senna Moca Kesty, Cindy Kesuma, Putri Zalika Kusuma, Hadrians M. Hatta Ansyori Maharsi, Rahma Maulani, H Maulani, H Murwani Emasrissa Latifah Muwarni Emasrissa Latifah Nahrani, Ulya Ni Made Dyah Gayatri Nisfita, Rizania Raudhah Nurwany, Raissa Nuswil Bernolian Pangemanan, W T Pangemanan, W T Pangemanan, Wim Theodorus Peby M. Lestari Peby Maulina Peby Maulina Lestari, Peby Maulina Purnamasari, Septi Purnomo, Abdul Harits Puspitasari, Dwi Cahya Putra, Hadrians Kesuma Putri Maya Sari Putri Mirani Putri Mirani Putri Mirani Putri Mirani Putri Mirani Putri, Asri Indriyani Qalbi, Anugrah Qalbi, Anugrah Rasyid, Riana Sari Puspita Rasyid, Riana Sari Puspita Riana Sari Puspita Rasyid Ridwan, Metta Rania Rizky Agustria Shiddiq, Abdul Halim Stevanny, Bella Sugianto Mukmin Syamsuri, Ahmad Kurdi Syarif Husin Syifa, Syifa Theodorus Theodorus Theodorus Theodorus Theodorus Tia Kaprianti tian kaprianti Trisa, Yusdela Trisa, Yusdela Wim T. Pangemanan Wim T. Pangemanan Win T. Pangemanan Yulistiana, Sisca Yusdela Trisa