Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Peningkatan Kualitas Produk Ransel Menggunakan Metode Six Sigma Ayu Dhilla Nurkamilah; Puti Renosori; Asep Nana Rukmana
Bandung Conference Series: Industrial Engineering Science Vol. 4 No. 2 (2024): Bandung Conference Series: Industrial Engineering Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsies.v4i2.13907

Abstract

Abstract. Koperasi Penjahit dan Pengrajin Tas is an organization that focuses on producing various types of bags consisting of backpacks, waist bags, tote bags, and chest bags, located in the regency of Garut, the province of West Java. The problem faced by the company is related to the number of defective products that exceed the company's provisions, which is 5.8%. Backpack products are the products with the highest defective products, which is 8.1%. Improvement activities in the production process need to be carried out by the cooperative to reduce the number of defective products by improving quality. In this study, the Six Sigma method was used to reduce the number of product defects by reducing the variations in the process using the Define, Measure, Analyze, Improve, Control (DMAIC) stages. Based on the background that has been described, the formulation of the problem in this study is as follows: "(1) What causes defects in backpack products produced by the Koperasi Penjahit dan Pengrajin Tas?", "(2) What solutions can reduce the level of defects in backpack products produced by the Koperasi Penjahit dan Pengrajin Tas?". The tools used are control maps, Pareto diagrams, FTA, and PDPC. Factors that cause product defects are lack of operator skills and accuracy, lack of machine and needle maintenance, and lack of quality control. The quality improvement proposals provided include creating sewing guides, conducting operator performance assessments, routinely checking needle conditions, conducting machine maintenance, and creating standards to maintain and prevent the recurrence of old work practices and previously resolved problems. Abstrak. Koperasi Penjahit dan Pengrajin Tas merupakan organisasi yang berfokus untuk memproduksi berbagai jenis tas yang terdiri dari ransel, waist bag, tote bag, dan chest bag, terletak di wilayah Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat. Permasalahan yang dihadapi perusahaan yaitu terkait dengan banyaknya produk cacat yang melebihi batas ketentuan perusahaan yaitu sebesar 5,8%. Produk ransel menjadi produk dengan produk cacat tertinggi yaitu sebesar 8,1%. Aktifitas perbaikan terhadap proses produksi perlu dilakukan oleh koperasi untuk mengurangi jumlah produk cacat dengan adanya perbaikan kualitas. Dalam penelitian ini digunakan metode Six Sigma untuk menurunkan jumlah cacat produk dengan mengurangi variasi yang ada dalam proses menggunakan tahapan Define, Measure, Analyze, Improve, Control (DMAIC). Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: “(1) Apa yang menjadi penyebab terjadinya kecacatan pada produk ransel yang diproduksi oleh Koperasi Penjahit dan Pengrajin Tas?”, “(2) Bagaimana solusi yang dapat menurunkan tingkat kecacatan pada produk ransel yang diproduksi oleh Koperasi Penjahit dan Pengrajin Tas?”. Tools yang digunakan peta kendali, diagram pareto, FTA, dan PDPC. Faktor yang menyebabkan cacat produk yaitu kurangnya keterampilan dan ketelitian operator, kurangnya perawatan mesin dan jarum, dan kurangnya pemeriksaan kualitas. Usulan perbaikan kualitas yang diberikan, yaitu membuat panduan penjahitan, mengadakan penilaian kinerja operator, rutin melakukan pemeriksaaan kondisi jarum, melakukan perawatan mesin, dan pembuatan standarisasi untuk mempertahankan untuk mencegah kemunculan kembali praktik kerja lama dan masalah yang telah diatasi sebelumnya.
Efisiensi Penggunaan Air Bersih pada Proses Beam House Penyamanan Kulit dengan Reuse Air Limbah sebagai Penerapan Green Manufacturing di PT. Elco Indonesia Sejahtera Deva Akbar Faturohman; Aviasti; Asep Nana Rukmana
Bandung Conference Series: Industrial Engineering Science Vol. 4 No. 2 (2024): Bandung Conference Series: Industrial Engineering Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsies.v4i2.14905

Abstract

Abstract. PT. Elco Indonesia Sejahtera is a tannery company that produces leather products from sheep, goat, and cow hides for garments, gloves, and handicrafts. Water is critical in their production processes, particularly in the Beam house and Tanning stages, where large quantities of water are required. This high consumption not only raises operational costs but also generates significant volumes of wastewater, which must be properly managed to avoid environmental harm. This research aims to design a water reuse process that is safe for production and can reduce the amount of liquid waste discharged into the environment. The study focuses on applying Green manufacturing principles to optimize water use in production. It proposes a Wetland system for wastewater treatment and reuse in the Beam house process. The research also includes an analysis of water use efficiency based on the proposed design and a financial feasibility study for implementing the reuse process. The findings reveal that the Wetland system improves water use efficiency, achieving a 39% efficiency increase in the liming process and a 55% increase in the pickle process. Additionally, the financial analysis shows a Benefit cost ratio of 1.98, indicating that the investment in the reuse system is economically viable. In conclusion, this study successfully demonstrates that a Wetland-based water reuse system not only enhances the efficiency of water use in the tannery industry but also provides significant financial be efits, promoting a more sustainable and cost-effective operation Abstrak. PT. Elco Indonesia Sejahtera merupakan industri penyamakan kulit dengan produk kulit (kulit domba, kambing dan sapi) untuk bahan garments, gloves dan barang kerajinan. Dalam industri ini sumber daya air memiliki peranan penting, karena setiap proses produksi penyamakan kulit membutuhkan air dengan kuantitas sangat besar terutama pada proses Beam House dan Tanning. Konsumsi air yang tinggi tidak hanya meningkatkan biaya operasional, tetapi juga menghasilkan limbah dengan volume besar dan diperlukan pengelolaan tepat untuk mencegah dampak buruk pada lingkungan. Penelitian ini bertujuan merancang proses reuse air yang aman digunakan dalam produksi serta dapat mengurangi limbah cair yang dibuang ke sungai. Fokus utama penelitian ini adalah menilai penerapan konsep Green Manufacturing terhadap penggunaan air dalam proses produksi dan merancang sistem reuse air limbah menggunakan sistem Wetland untuk menghemat penggunaan air bersih pada proses Beam House. Selain itu, penelitian ini juga mencakup analisis efisiensi penggunaan air bersih berdasarkan usulan rancangan dan studi kelayakan investasi secara finansial untuk implementasi proses reuse tersebut. Dengan demikian, penelitian ini berupaya mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan efisiensi operasional melalui penerapan industri berkelanjutan. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan penerapan Green Manufacturing dalam penggunaan air pada proses produksi melalui penerapan media reuse. Perancangan menggunakan sistem Wetland menghasilkan efisiensi 39% untuk proses liming dan 55% untuk proses pickle. Selain itu, hasil analisis kelayakan investasi menunjukkan nilai Benefit Cost Ratio sebesar 1,98, yang menunjukan bahwa pembangunan media reuse layak untuk dilaksanakan. Dengan demikian, penelitian ini berhasil menunjukkan bahwa penggunaan media reuse air tidak hanya meningkatkan efisiensi penggunaan air tetapi juga memberikan manfaat finansial yang positif.
PENETAPAN POTENSI UNGGULAN KECAMATAN DI KABUPATEN BANDUNG Rukmana, Asep Nana; Aviasti; Amaranti, Reni; Shakira , Muhammad Akbar
Journal of Research and Technology Vol. 6 No. 1 (2020): JRT Volume 6 No 1 Jun 2020
Publisher : 2477 - 6165

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.163 KB) | DOI: 10.55732/jrt.v6i1.137

Abstract

Economic development is a continuous effort to improve people’s welfare. The main problem in regional development lies in the development of policies that are based on the specific characteristics of the area concerned (endogenous development) by using the potential of human resource, institutional, and natural resource locally (regions). Potential leading sectors in Bandung Regency are agriculture, plantation, livestock, fishery, industry, and tourism. Each sub-district in Bandung Regency region has potential leading sectors that need to be set as leading sectors to be further developed. The purpose of this research was to identify the variables that influence the determination of superior potential of sub-districts in Bandung Regency. The method used to create a model in determining the superior potential of sub-districts in Bandung Regency was the Analytical Hierarchy Process (AHP) method. In this research, 4 sub-districts were taken as an example of the model that were Majalaya, Banjaran, Soreang, and Cimenyan District. Leading sectors assessment of the four districts had the following priority sequence: Majalaya District is for the Industrial sector with a priority weight of 0.326, Agriculture 0.254, Tourism 0.163, Plantation 0.149, and Livestock 0.107; Banjaran District, had the Plantation sector with priority weights 0.294, Industry 0.207, Tourism 0.205, Agriculture 0.165, and Livestock 0.128; Soreang District, had the Agriculture sector with priority weights 0.278, Industry 0.222, Plantation 0.208, Tourism 0.199, and Livestock 0.093; Cimenyan District, had the Tourism sector with priority weights 0.373, Agriculture 0.223, Industry 0.195, Plantation 0.129, and Livestock 0.081. The sub-criteria/factors that were priorities in determining the superio sectors of the district, the top 5 of the 12 sub-criterias/factors were capital, technology, business management, market availability, and prices.
Perbaikan Kualitas menggunakan Metode Fault Tree Analysis dan Failure Mode and Effect Analysis untuk Meminimasi Kecacatan Produk Syaefan Abdillah; Asep Nana Rukmana; Selamat
Jurnal Riset Teknik Industri Volume 4, No. 1, Juli 2024, Jurnal Riset Teknik Industri (JRTI)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrti.v4i1.3750

Abstract

Abstract. Biyan Convection is a company engaged in the convection of pants with the main raw material being cloth. The production produced at Biyan Convection includes several types of products such as culottes, pleated skirts, and baggy pants following the growing trend. The products produced by Biyan Convection are often found to fail in the form of defects caused by the company's lack of supervision or control over the products produced during the production process from the start to the finished product. The aim of the research is to identify the factors that cause defects in Biyan Convection products and to design improvement proposals to reduce and prevent defects in Biyan Convection products. Efforts to fix these problems are carried out by first identifying and analyzing them using the Fault Tree Analysis and Failure Mode and Effect Analysis methods. Based on an analysis using a pareto diagram, the types of defects found in Biyan Convection products are uneven stitching defects of 28.45%, tears of 52.52%, uneven rib rubber of 76.19%, and wrong size of 85.91%. Abstrak. Konveksi Biyan merupakan perusahaan yang bergerak di bidang konveksi celana dengan bahan baku utama kain. Produksi yang dihasilkan di Konveksi Biyan meliputi beberapa jenis produk seperti celana kulot, rok lipit, dan celana longgar mengikuti trend yang sedang berkembang. Produk yang dihasilkan oleh Konveksi Biyan sering ditemukan adanya kegagalan berupa kecacatan yang disebabkan karena kurangnya pengawasan atau pengendalian perusahaan terhadap produk yang dihasilkan selama proses produksi dari awal hingga produk jadi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya kecacatan pada produk Konveksi Biyan dan merancang usulan perbaikan untuk mengurangi dan mencegah terjadinya kecacatan pada produk Konveksi Biyan. Upaya perbaikan masalah tersebut dilakukan dengan terlebih dahulu mengidentifikasi dan menganalisis menggunakan metode Fault Tree Analysis dan Failure Mode and Effect Analysis. Berdasarkan analisis menggunakan diagram pareto, jenis-jenis cacat yang terdapat pada produk Biyan Convection adalah cacat jahitan tidak rata sebesar 28,45%, sobek sebesar 52,52%, karet rusuk tidak rata sebesar 76,19%, dan salah ukuran sebesar 85,91%.
Efektivitas Pelatihan Pengelolaan Keuangan Kelompok Usaha Olahan Ikan Patin Desa Cibinong Purwakarta Rukmana, Asep Nana; Anwar, Aviasti; Supena, Agus Nana; Amaranti, Reni; Septiani, Anis
Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstorming Vol 7, No 4 (2024): Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstormin
Publisher : Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/japhb.v7i4.7236

Abstract

Pengelolaan keuangan merupakan hal yang sangat penting dan diperlukan untuk suatu usaha. Dengan melakukan pencatatan keuangan membantu mengetahui kondisi usaha dan perkembangannya. UMKM salah satu sektor penting dalam perekonomian di Indonesia. Pada tahun 2023 tercatat sebanyak 64 juta UMKM di Indonesia. Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh UMKM dalam mengembangkan bisnisnya adalah rendahnya permodalan. Pemerintah sudah membantu UMKM melalui perbankan supaya dapat memberikan bantuan modal bagi UMKM melalui program KUR. Salah satu persayaratan dalam pengajuan program ini yaitu pelaku UMKM harus mempunyai catatan pengelolaan keuangan yang baik. Pengelolaan keuangan yang baik bagi para UMKM dipengaruhi oleh literasi keuangan yang mereka dapatkan. Dengan begitu dapat dikatakan bahwa literasi keuangan memegang peranan penting dalam menentukan seberapa baik pelaku UMKM dapat mengelola keuangan mereka. Metode yang dilakukan dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yaitu pelatihan pengelolaan keuangan dilakukan bertujuan untuk mengatasi tantangan keuangan yang dihadapi, meningkatkan daya saing, dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan. Kegitan pelatihan dilaksanakan di desa Cibinong Kecamatan Jatiluhur Kabupaten Purwakarta. Peserta pelatihan merupakan masyarakat desa cibinong sebagai pelaku UMKM produk olahan ikan patin. Hasil dari pelatihan adanya peningkatan 37% pemahaman peserta pelatihan bahwa pengelolaan keuangan sangat penting untuk usah mereka dan peningkatan 67% pemahaman mengenai tatacara pengelolaan keuanagan. Pelatihan yang dilakukan memberikan dampak positif bagi peningkatan pemahaman peserta pelatihan.