Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Karakter Morfologi Jagung terhadap Tumpang Sari dengan Kedelai dan Aplikasi Dosis Pupuk Afrillah, Muhammad; Lizmah, Sumeinika Fitria; Siregar, Mawaddah Putri Arisma; Harahap, Evi Julianita; Junita, Dewi
Biofarm : Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 20 No. 2 (2024): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v20i2.5174

Abstract

Sistem penanaman tumpang sari memanfaatkan keunggulan komplementer dari berbagai jenis tanaman untuk mewujudkan peningkatan produktivitas yang berkelanjutan. Hal ini diketahui berhasil meningkatkan hasil panen dalam area tanam tertentu, sambil mengurangi penggunaan bahan-bahan kimiawi. Dengan pendekatan ini, tanaman yang ditanam bersama saling mendukung pertumbuhan satu sama lain, menciptakan sistem pertanian yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Pola tanam tumpang sari pada jagung dan kedelai telah menunjukkan potensi sebagai praktik pertanian yang efisien dalam penggunaan lahan dan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan karakter morfologi jagung terhadap tumoangsari dengan kedelai dan aplikasi dosis pupuk. Penelitian dilakukan di Alue Peunyareng, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan dua faktor, yaitu varietas (4 taraf) yaitu V1 (Bonanza + Detap-1), V2 (Exotic + Detap-1), V3 (Bonanza + Grobogan), V4 (Exotic + Grobogan). Faktor kedua yaitu dosis pupuk (5 taraf) yaitu D1 : 100% rekomendasi: (Jagung: 300 kg ha-1 Urea + 150 kg ha-1 SP36 + 50 kg ha-1 KCl); (Kedelai: 30 kg ha-1 Urea + 60 kg ha-1 SP-36 + 30 kg ha-1 KCl), D2 : 75% rekomendasi + 10 ton/ha Pupuk Organik, D3 : 50% rekomendasi + 20 ton/ha Pupuk Organik, D4 : 25% rekomendasi pupuk + 30 ton/ha Pupuk Organik dan D5 : 40 ton/ha Pupuk Organik, menghasilkan 20 kombinasi perlakuan dengan tiga ulangan. Parameter yang diamati adalah karakteristik morfologi tanaman jagung. Data dianalisis secara statistik menggunakan uji F, dan jika berbeda nyata dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT) Tukey pada taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 14 dan 21 HST, diameter batang umur 14, 21, dan 28 HST. Namun varietas berpengaruh tidak nyata pada tinggi jagung di umur lainnya.
IDENTIFICATION OF CULTIVATION MANAGEMENT AND ABIOTIC COMPONENTS IN PEOPLE’S NUTMEG PLANTATIONS IN SOUTH ACEH REGENCY Afrillah, Muhammad; Muslimah, Yuliatul; Lizmah, Sumeinika Fitria; Junita, Dewi; Harahap, Evi Julianita
International Journal of Social Science, Educational, Economics, Agriculture Research and Technology (IJSET) Vol. 3 No. 5 (2024): APRIL
Publisher : RADJA PUBLIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54443/ijset.v3i5.408

Abstract

Nutmeg is the leading commodity of South Aceh plantations. Cultivation management and environmental factors have an impact for optimal production. The aim of this research is to identify management and abiotic components in people's nutmeg plantations in South Aceh Regency. The methods used are interviews and direct observation on nutmeg plantation using purposive sampling to collect data of abiotic components. Location was recommended by Department Agriculture of Aceh Selaan Regency. The research parameters consist of management aspects of nutmeg cultivation and abiotic components. The results show that the average nutmeg land area is ≤1 ha, the planting pattern is agroforestry, and the planting distance is 5 x 5 m. The nutmeg seeds used are sourced from farmers' own propagation through generative propagation. On average, 50.66% of farmers do not fertilize, while the rest fertilize using NPK fertilizer (42.68%) in a spread at a dose of 1 kg/plant, and around 6% use organic fertilizer. The altitude ranges from 2.6-27.2 meters above sea level, the light intensity is 207.6-832.6 cd, the temperature is between 27.8oC-30.9 oC, and the humidity is 61-80%. The pH value is between 6.8-7, soil water content 21.78-65.52%, Nitrogent 0.10-0.43%, Phosfor 0.48-19.35, and Kalium 0.26-2.75%. In conclusion, the management of nutmeg cultivation in South Aceh Regency is still not optimal, such as planting distance, fertilization and seeding. Meanwhile, from the abiotic environmental aspect, such as light, soil pH and humidity are suitable for the growth of nutmeg. Agroforestry effects of water content and NPK elements in nutmeg plantations.
Efikasi Serbuk Daun Belimbing Wuluh dan Pandan Wangi Sebagai Insektisida Nabati dalam Pengendalian Hama Kutu Beras (Sitophilus oryzae) Lisa, Oviana; Lizmah, Sumeinika Fitria; Sari, Putri Mustika; Rosmanita, Rosmanita
AGRIUM: Jurnal Ilmu Pertanian Vol 27, No 1 (2024)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/agrium.v27i1.16883

Abstract

Kutu beras (Sitophilus oryzae) menjadi hama utama yang menyerang produk simpanan beras di gudang sehingga dapat menurunkan kualitas dan kuantitas beras. Diperlukan upaya pengendalian hama kutu beras yang bersifat ramah lingkungan seperti pemanfaatan bioinsektisida berbahan alami dari tumbuhan agar mengurangi dampak negatif penggunaan insektisida sintetik terhadap lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mortalitas dan antifidan hama kutu beras setelah diaplikasikan serbuk daun belimbing wuluh dan pandan wangi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 8 perlakuan dan 3 kali ulangan. Data penghambatan konsumsi pakan diperoleh melalui perhitungan kehilangan bobot beras selam 21 Hari Setelah Aplikasi (HSA). Hasil penelitian menunjukkan serbuk daun belimbing wuluh dan daun pandan wangi efektif sebagai insektisida nabati dalam mengendalikan hama kutu beras dengan persentase mortalitasnya melebihi 50%. Persentase mortalitas tertinggi pada aplikasi daun belimbing wuluh dengan konsentrasi 50 g dan pandan wangi 40 g. Uji penghambatan makan memperlihatkan hasil bahwa semakin tinggi konsentrasi serbuk diberikan, maka nilai persentase kerusakan beras akan semakin menurun akibat aktivitas senyawa metabolit sekunder saponin, flavonoid, dan tanin yang terdapat pada tanaman. Senyawa metabolit sekunder saponin dan flavonoid pada daun belimbing wuluh dan pandan wangi bekerja sebagai senyawa antifeedant yang dapat menghambat aktivitas makan hama kutu beras. 
PENGARUH PERANGKAP SINTETIS METIL EUGENOL UNTUK MENGENDALIKAN HAMA LALAT BUAH BACTROCERA spp. PADA TANAMAN JERUK PAMELO Yusmaizah, Yusmaizah; Sahputra, Hendri; Lizmah, Sumeinika Fitria
Agros Journal of Agriculture Science Vol 24, No 1 (2022): edisi Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v24i1.1537

Abstract

Lalat buah Bactrocera spp. merupakan hama penting bagi jeruk pamelo karena serangannya menyebabkan penurunan kualitas dan produktivitas jeruk pamelo. Untuk mengendalikan serangan lalat buah Bactrocera spp. harus dilakukan pengendalian berupa pemasangan perangkap sintetis metil eugenol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perangkap sintetis metil eugenol dalam mengendalikan hama lalat buah Bactrocera spp. pada tanaman jeruk pamelo. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai Oktober 2021 di UPTD BBHTPP unit Saree Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besar. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) nonfaktorial yang terdiri dari 6 taraf dosis (D0 = kontrol, D1 = 1 ml, D2 = 1,25 ml, D3 = 1,5 ml, D4 = 1,75 ml, D5 = 2 ml). Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama pengamatan ditemukan 3 jenis lalat buah Bactrocera spp yang terperangkap, yaitu Bactrocera carambolae, Bactrocera umbrosa dan Bactrocera papayae. Pada tingkat dosis D1 (1 ml) memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap jumlah tangkapan lalat yang paling tinggi dibandingkan dengan taraf dosis lainnya. Pemasangan perangkap metil eugenol memberikan pengaruh terhadap jumlah total buah yang terserang selama pengamatan sebanyak 124 buah sedangkan jumlah buah yang tidak terserang sebanyak 224 buah. Hal ini menunjukkan bahwa atraktan metil eugenol mampu mengendalikan populasi lalat buah Bactrocera spp. pada jeruk pamelo.
PELATIHAN PERSEMAIAN BIBIT SAYURAN PAKCOY SECARA HIDROPONIK BAGI MASYARAKAT GAMPONG PASAR ACEH, MEULABOH, ACEH BARAT Lizmah, Sumeinika Fitria; Harahap, Evi Julianita; Afrillah, Muhammad; Chairudin, Chairudin; Hadianto, Wira; Zulkarnain, Zulkarnain
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2024): Volume 5 No. 3 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i3.28715

Abstract

Hidroponik merupakan teknik budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah, melainkan memanfaatkan air dalam memberikan nutrisi bagi tanaman. Gampong Pasar Aceh adalah salah satu gampong (desa) yang terletak di Kota Meulaboh, ibu kota Kabupaten Aceh Barat, sehingga kegiatan budidaya hidroponik menjadi alternatif bertani bagi masyarakatnya yang terbatas lahan. Namun untuk memperoleh keberhasilan budidaya dengan hidroponik mestilah diawali dengan kemampuan untuk menghasilkan bibit yang baik. Oleh karena itu kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan pelatihan persemaian bibit sayuran Pakcoy secara hidroponik bagi masyarakat Gampong Pasar Aceh. Sasaran peserta kegiatan ini adlaah ibu rumah tangga dan pemuda Gampong Pasar Aceh. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah Participatory Action Research (PAR). Kegiatan pengabdian berjalan dengan lancar, para peserta sangat antusias dan mengikuti kegiatan hingga selesai. Setelah pelatihan, pengetahuan masyarakat tentang hidroponik semakin banyak dan keterampilan dalam persemaian bibit pakcoy meningkat sehingga dapat ditanam hingga panen.
BIOACTIVITY OF FRAGRANT PANDAN AND WULUH STARFRUIT COMBINATION LEAF POWDERS AGAINST THE MORTALITY OF RICE WEEVIL (Sitophilus oryzae) Lisa, Oviana; Lizmah, Sumeinika Fitria; Sari, Putri Mustika; Aminah, Siti; mustaqim, mustaqim
JURNAL BIOSAINS Vol. 9 No. 3 (2023): JBIO : Jurnal Biosains (The Journal of Biosciences)
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jbio.v9i3.53487

Abstract

Storing rice for a long time in the warehouse has the potential to be attacked by warehouse pests, namely rice weevil insect (Sitophilus oryzae). Rice weevil attacked on storage rice caused a decrease in the quality and quantity of rice, so environmentally friendly pest control is needed, such as the used of bioactive plant compounds as botanical insecticides. This research aimed to see the effect of bioactive compounds from the combined powder of fragrant pandan (Pandanus amaryllifolius) and wuluh starfruit (Averrhoa bilimbi) leaves on the mortality of the rice weevil pest S. oryzae. The method of this research used a non-factorial Completely Randomized Design (CRD) experimental method with 4 concentration levels of botanical insecticide combination powder, that were 30, 40, 50 and 60 g. The research results showed that the combination of fragrant pandan and wuluh starfruit leaf powders contained bioactive compounds were steroids, terpenoids, saponins, flavonoids, phenolics and tannins. The activity of the bioactive compounds saponins, flavonoids, phenolics and tannins worked as inhibitors of insect feeding (antifeedant) and caused the mortality of S. oryzae. The highest mortality percentage reaching 85% was obtained after applicated by a concentration of 50 g. The increase in mortality of the S. oryzae pest occurred every week, until mortality reached more than 80% in the 3rd week was obtained in treatment concentrations of 30 g (84.2%) and 50 g (85%).