Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Diferensiasi Pertumbuhan Vegetatif Dari Dua Varietas Bibit Tanaman Cabai (Capsicum annum L.) di Kabupaten Aceh Barat Weihan, Rayhan Amadius; maulidia, Vina; Sari, Putri Mustika; Jalil, Muhammad; Putra, Iwandikasyah
AGRIUM: Jurnal Ilmu Pertanian Vol 27, No 2 (2024)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/agrium.v27i2.20933

Abstract

Cabai merah (Capsicum annum L.) merupakan jenis tanaman hortikultura yang termasuk famili Solanaceae. Cabai rawit dimanfaatkan untuk konsumsi pribadi sebagai bumbu masak atau bahan campuran pada berbagai industri makanan dan minuman, serta dalam produksi obat-obatan dan kosmetik. Selain itu, cabai juga mengandung nutrisi yang sangat penting bagi kesehatan, seperti karbohidrat, protein, kalori, kalsium, lemak, vitamin A, B1, dan vitamin C. Selain itu, cabai juga mengandung senyawa anti kanker lasparaginase dan capsaicin. Cabai memegang peranan penting dalam bidang perekonomian Indonesia. Berbagai macam usaha telah dilakukan agar mampu meningkatkan produktivitas cabai, salah satunya melalui pemilihan varietas yang memiliki potensi hasil tinggi, karena variasi genetik dapat mempengaruhi pertumbuhan cabai. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa varietas cabai tertentu, seperti Lado, Lede Uwe, dan Princes, memberikan hasil yang lebih baik dalam aspek pertumbuhan dan produksi. Berdasarkan hal ini, penting untuk memilih varietas yang tepat agar mendapatkan hasil optimal. Penelitian ini berfokus pada dua varietas cabai, CMK Tavi dan Tias Agro, untuk mengidentifikasi perbedaan performa dalam pertumbuhan vegetatif, seperti tinggi tanaman, jumlah daun, dan diameter batang. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan wawasan lebih mendalam mengenai karakteristik pertumbuhan varietas tersebut dan merekomendasikan varietas terbaik untuk meningkatkan hasil panen.. Penelitian ini dilakukan dalam bentuk rancangan acak kelompok (RAK) pola non faktorial, 5 ulangan dengan variabel pengamatan pertumbuhan vegetatif tanaman berupa tinggi tanaman, jumlah daun, dan diameter batang, pada 14, 24, dan 34 hari setelah tanam(HST). hasil penelitian menunjukkan bibit cabai, varietas CMK Tavi memberikan pertumbuhan vegetatif yang lebih unggul dibadingkan dengan varietas Tias Agro,pada semua parameter pengamatan. Sehingga varietas cabai CMK Tavi lebih unggul jika dibudidayakan di Kabupaten Aceh Barat.
Pengaruh Beberapa Spesies Bakteri Endofit Terhadap Viabilitas Dan Vigor Benih Tomat Maulidia, Vina; Jalil, Muhammad; Junita, Dewi; Fitria Lizmah, Sumeinika; Chairuddin; Agustinur
Agrotekma: Jurnal Agroteknologi dan Ilmu Pertanian Vol. 8 No. 1 (2023): Agrotekma: Jurnal Agroteknologi dan Ilmu Pertanian, Desember
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/agr.v8i1.9536

Abstract

Bakteri endofit adalah bakteri yang hidup pada jaringan tanaman, dan bersimbiosis secara mutualisme dengan tanaman, peran bakteri endofit bukan hanya sebagai agensia hayati dalam mengendalikan penyakit tanaman namun juga berperan dalam pemacu pertumbuhan tanaman seperti perkecambahan benih. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui beberapa spesies bakteri endofit terhadap viabilitas dan vigor benih tomat. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap, dengan perlakuan kontrol dan enam spesies bakteri (Arthobacter sp., P. aeruginosa, B. cereus, P. moselli, S. marcescens, dan B. thuringiensis) dengan tiga ulangan. Metode pada penelitian ini meliputi perbanyakan bakteri endofit, perlakuan benih, penanaman, dan pengamatan, serta analisis data menggunakan SPSS 25, dengan uji F dan uji DMRT pada taraf 5%. Hasil pengamatan viabilitas benih menunjukkan bahwa bakteri endofit spesies B. cereus, P. moselli, S. marcescens, dan B. thuringiensis memiliki daya berkecambah dan potensi tumbuh maksimum tertinggi dibandingkan perlakuan lainnya, sedangkan pada parameter vigor benih spesies P. moselli dan S. marcescens memiliki persentase indeks vigor, kecepatan tumbuh, dan keserempakan tumbuh terbaik dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Kata kunci: benih, bakteri, viabilitas, vigor
Pelatihan Dan Praktik Pembuatan Trichokompos Berbahan Aktif Trichoderma asperellum Asal Lahan Gambut Di Ujong Tanoh Darat, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat Subandar, Irvan; Jalil, Muhammad; Chairudin, Chairudin; Maulidia, Vina
Bakti Cendana Vol 6 No 2 (2023): Bakti Cendana: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/bc.6.2.2023.103-110

Abstract

Gampong Ujong Tanoh Darat memiliki lahan seluas 463 ha dengan jumlah penduduk 3.304 jiwa. Potensi di bidang pertanian yaitu padi sawah, perkebunan karet dan sawit, ternak, dan hortikultura. Gampong tersebut memiliki potensi untuk pengembangan dan penerapan hasil riset melalui kegiatan pengabdian berbasis riset. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis riset ini dilaksanakan bertujuan untuk menerapkan hasil penelitian yang telah dilakukan kepada masyarakat, terutama dalam mengendalikan penyakit secara hayati melalui pelatihan dan praktek pembuatan Trichokompos. Hasil pelaksanaan penyuluhan pemanfaatan limbah menjadi kompos, Hasil yang dicapai dari kegiatan penyuluhan ini petani Gampong Ujong Tanoh Darat memahami manfaat dari kompos dengan memanfaatkan kotoran ternak yang ada di sekitar Gampong sebagai pupuk organik alami yang dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia. Hasil penyuluhan tentang manfaat agensia pengendali hayati Trichoderma asperellum asal lahan gambut untuk mengendalikan penyakit tanaman, petani memahami manfaat dari kompos dengan memanfaatkan kotoran ternak yang ada di sekitar Gampong. Hasil pelatihan eksplorasi Trichoderma di lingkungan sekitar Gampong Ujong Tanoh Darat. petani terampil dalam mengeksplorasi dan memperbanyak secara massal agen pengendali hayati Trichoderma untuk dapat daplikasikan ke tanaman budidaya. Hasil praktek pembuatan Trichokompos berbahan aktif Trichoderma asperellum asal lahan gambut, petani menjadi terampil dalam pembuatan Trichokompos