Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Identifikasi Keragaman Karakter Morfologi Tanaman Pisang (Musa spp.) Wilayah Daratan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur Rayhan Amadius Weihan; Zulkarnain Zulkarnain; Lizawati Lizawati
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol. 2 No. 2 (2020): December
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v2i2.559

Abstract

Pisang (Musa sp.) adalah salah satu jenis komoditi yang memiliki prospek yang baik, hal ini karena pisang merupakan komoditi yang digemari sebagian besar penduduk dunia. Karakteristik sifat morfologi merupakan cara determinasi yang paling akurat untuk melihat sifat agronomi suatu dan klasifikasi taksonomi tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui luas atau sempitnya keragaman karakter morfologi tanaman pisang yang ada di wilayah daratan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, mengetahui korelasi antara ketinggian tempat di suatu kecamatan dengan keragaman karakter morfologi pisang di wilayah daratan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, dan sebagai penunjang bahan peneliti yang akan meneliti tanaman pisang lebih lanjut. Penelitian ini dilakukan di 6 kecamatan yaitu Kecamatan Berbak, Rantau Rasau, Muaro Sabak Barat, Dendang, Geragai, dan Mendahara Ulu dengan menggunakan 25 karakter morfologi pisang yang telah ditentukan berdasaarkan International Union for The Protection of New Varieties of Plants (UPOV) dan data yang diperoleh dianalisis menggunakan cluster analysis, analisis Score Plot dan analisis korelasi menggunakan perangkat lunak minitab versi 18.0. Hasil Penelitian tanaman pisang yang telah diteliti terdapat keragaman genetik yang luas pada populasi pisang di wilayah daratan Kabupaten Tanjung Jabung Timur dengan 2 kelompok cluster pada fase vegetatif dan 4 kelompok cluster pada fase generatif, tidak terdapat korelasi antara ketinggian tempat dengan sebaran karakter di Kabupaten Tanjung Jabung Timur wilayah daratan serta dari 25 karakter morfologi yang diamati, ada 4 karakter kuantitatif dan 21 karakter kualitatif yang memiliki keragaman berkisar dari sangat sempit hingga sangat luas.
Pengaruh Media Tanam dan ZPT Alami terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma cacao L.) Rayhan Amadius Weihan; Aboe B. Saidi; Dewi Andriani; Rismon Rismon
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 5 No 1 (2023): June
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v5i1.1227

Abstract

Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu komoditas perkebunan yang berperan penting dalam perekonomian Indonesia. Indonesia terus berupaya untuk meningkatkan produktivitas dan produksi kakao demi memenuhi kebutuhan kakao nasional. Pertumbuhan kakao di lapangan sangat bergantung pada masa pembibitan kakao. Penggunaan media tanam yang tepat serta aplikasi zat pengatur tumbuh (ZPT) merupakan salah satu upaya menjaga kualitas pembibitan kakao . Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan fakultas pertanian Universitas Teuku Umar pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2021. Penelitian ini dilakukan dalam bentuk rancangan acak kelompok (RAK) pola faktorial 4 x 2 sebanyak 3 ulangan dengan perlakuan yang terdiri atas Media Tanam (Kontrol (M0), Arang Sekam Padi (M1), Serbuk Gergaji (M2) dan Tanah Berpasir (M3) ) dan ZPT ( Limbah Cucian Beras (Z1) dan Limbah Cucian Ikan (Z2) dengan dosis 250 ml/tanaman). Data hasil Penelitian di Uji menggunakan Uji F, jika menunjukkan pengaruh nyata, maka akan dilanjutkan dengan uji BNT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media tanam berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman 40 dan 60 HST, diameter batang 40 dan 60 HST dan jumlah daun 40 dan 60 HST. Berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman, diameter batang dan jumlah daun 20 HST. Zat pengatur tumbuh berpengaruh sangat nyata terhadap diameter batang 40 HST, tinggi tanaman 40 dan 60 HST, diameter batang 20 dan 60 HST serta jumlah daun 20, 40 dan 60 HST. Berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman 20 HST. Tidak terdapat interaksi antara media tanam dan zat pengatur tumbuh terhadap semua peubah pertumbuhan bibit tanaman kakao yang diamati.
Sosialisasi dan Pelatihan Budidaya Tanaman Sayuran secara Hidroponik Menggunakan Sistem Sumbu di SMA N 2 Meulaboh Kabupaten Aceh Barat Vina Maulidia; Rayhan Amadius Weihan; Dewi Fithria; Maulidil Fajri
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 3 No 3 (2023): JAMSI - Mei 2023
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.778

Abstract

Hidroponik yaitu cara budidaya tanaman dengan memanfaatkan air sebagai media tumbuh, namun bukan hanya air tetapi juga ada larutan nutrisi untuk mendukung perkembangan dan pertumbuhan tanaman, tanaman yang dibudidayakan secara hidroponik biasanya tanaman sayuran. Teknik hidroponik ini menjadi salah satu teknik budidaya untuk mengoptimalkan lahan sempit. Rendahnya pengetahuan generasi Z mengenai budidaya tanaman secara hidroponik menjadi pusat kegiatan pengabdian ini, yaitu sosialisasi dan pelatihan budidaya tanaman sayuran dengan target generasi Z yaitu siswa/i di SMA N 2 Meulaboh, Aceh Barat. Pengabdian ini bertujuan untuk memperkenalkan ilmu pengetahuan dan teknik hidroponik dengan menggunakan sistem sumbu (wick system), serta pemanfaatan barang bekas menjadi berdaya guna tinggi. Tanaman yang dibudidayakan pada kegiatan pengabdian ini adalah tanaman kangkung (Ipomoea reptans Poir.), karena budidayanya sangat sederhana dan mudah sehingga sangat mendukung teknik penanaman secara hidroponik. Berdasarkan hasil pelaksanaan, kegiatan ini terdiri dari 3 sesi yaitu: pemaparan materi (sosialisasi), pelatihan atau praktik penanaman sayuran secara hidroponik dengan sistem sumbu dan diskusi. Berdasarkan 24 siswa/i peserta pelatihan sosialisasi dan pelatihan budidaya sayuran secara hidroponik, sebanyak 91,66% peserta belum pernah memperoleh pengetahuan maupun melakukan budidaya sayuran secara hidroponik. Setelah dilakukan sosialisasi dan pelatihan, sebesar 100,00% peserta dapat memahami dan dapat mempraktikkan budidaya sayuran secara hidroponik dengan sangat baik.
Analisis Vegetasi Gulma Pada Lahan Budidaya Terong (Salonum melongena L) di Desa Ujong Tanoh Darat Aceh Barat Rayhan Amadius Weihan; Vina Maulidia; Dewi Andriani; Lafi Naimatul Bayinah
Jurnal Agrotek Lestari Vol 9, No 1 (2023): April
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jal.v9i1.7833

Abstract

Terong merupakan sayuran buah yang memiliki banyak nutrisi. Tanaman terong dapat tumbuh dengan optimal jika ditanam pada lingkungan yang sesuai, namun akan terhambat jika terdapat faktor penghambat pertumbuhannya yang salah satunya adalah gulma. Pengendalian gulma dapat efektif jika memiliki data analisis vegetasi gulma di lahan budidaya. Penelitian ini dilaksanakan di lahan budidaya terong pada Desa Ujong Tanoh Darat Kecamatan Meurebo Kabupaten Aceh Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif (Identifikasi gulma) dan Kuantitatif (Analisis vegetasi gulma dominan). Sampel diambil dengan metode kuadrat menggunakan plot ukuran  0,5 x 0,5 m2 secara acak sebanyak 10 plot sampel. Hasil identifikasi gulma pada penelitian ditemukan 12 species gulma yang telah diidentifikasi dengan komposisi 10 spesies golongan gulma berdaun lebar dan 2 spesies golongan gulma berdaun sempit. Lahan budidaya didominasi oleh spesies gulma Borreria alata dengan nilai SDR 32.40 % dan Spermacoce latifolia dengan nilai SDR 26,98%
Penerapan Asap Cair Tempurung Kelapa (Liquid Smoke) sebagai Bio-Insektisida pada Tanaman Kedelai di Aceh Barat Putri Mustika Sari; Oviana Lisa; Chairudin Chairudin; Dewi Andriani; Rayhan Amadius Weihan; Mawaddah Putri Arisma Siregar
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 3 No 5 (2023): JAMSI - September 2023
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.858

Abstract

Asap cair menjadi produk yang dibuat dari kondensasi asap tempurung kelapa melewati proses pirolisis. Hasil dekomposisi dari Asap cair yakni hemiselulosa, selulosa dan lignin diproses dari pirolisis. Air dihilangkan dari kayu pada suhu 120-150 °C, pirolisa lignin pada suhu 400 °C, pirolisa selulosa pada suhu 280-320 °C, pirolisa hemiselulosa pada suhu 200-250°C. Proses Pirolisa pada suhu 400 °C ini dapat membuat senyawa yang memiliki kualitas organoleptik yang tinggi dan pada suhu lebih tinggi lagi dapat terjadi reaksi kondensasi terbentuk senyawa baru dan oksidasi produk kondensasi diikuti kenaikan linier senyawa dan hidrokarbon polisiklis aromatis. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan mengenai dampak dari penggunaan smoke liquid bagi petani terutama untuk tanaman kedelai sehingga dapat menurunkan serangan hama di tanaman kedelai. Kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan mitra terhadap pemanfaatan smoke liquid sebesar 50%. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan tahap perencanaan terlebih dahulu, selanjutnya pada tahap pelaksanaan dilakukan dengan melakukan sosialisasi materi dampak smoke liquid sebagai bio-insektisida melakukan sosialisasi materi manfaat penggunaan smoke liquid dan memberikan pelatihan cara Pembuatan smoke liquid serta mengaplikasikannya ke tanaman kedelai.
Karakterisasi Pertumbuhan dan Produksi beberapa Varietas Padi pada Usaha tani Padi di Aceh Besar Riskia, Nenisa; Ismail, Muhammad; Jalil, Muhammad; Latif, Abdul; Putra, Iwandikasyah; Weihan, Rayhan Amadius
Jurnal Agrotek Lestari Vol 10, No 1 (2024): April
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jal.v10i1.7718

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik agronomi beberapa varietas padi terhadap pertumbuhan dan produksi, serta untuk mengetahui pendapatan usahatani padi sawah di Aceh Besar. Penelitian ini diadakan di Desa Aneuk Glee Kecamatan Indrapuri dan Desa Teudayah Kecamatan Kuta Malaka kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan Mei 2022. Objek penelitian ini adalah padi varietas inpari 45 dan inpari 30 yang diambil dari dua hektar lahan sawah beririgasi teknis milik petani, dan sawah beririgasi semiteknis seluas 1400m2 milik petani. Analisis pendapatan dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui besarnya pendapatan yang diperoleh petani responden pada usahatani padi sawah di desa Aneuk Glee dan Desa Teudayah. Hasil analisis menunjukkan bahwa usahatani padi di desa Aneuk Glee dan Teudayah layak untuk di usahakan, hal ini dibuktikan dengan nilai R/C yang diperoleh sebesar 3,16  dan 2,47.
Diferensiasi Pertumbuhan Vegetatif Dari Dua Varietas Bibit Tanaman Cabai (Capsicum annum L.) di Kabupaten Aceh Barat Weihan, Rayhan Amadius; maulidia, Vina; Sari, Putri Mustika; Jalil, Muhammad; Putra, Iwandikasyah
AGRIUM: Jurnal Ilmu Pertanian Vol 27, No 2 (2024)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/agrium.v27i2.20933

Abstract

Cabai merah (Capsicum annum L.) merupakan jenis tanaman hortikultura yang termasuk famili Solanaceae. Cabai rawit dimanfaatkan untuk konsumsi pribadi sebagai bumbu masak atau bahan campuran pada berbagai industri makanan dan minuman, serta dalam produksi obat-obatan dan kosmetik. Selain itu, cabai juga mengandung nutrisi yang sangat penting bagi kesehatan, seperti karbohidrat, protein, kalori, kalsium, lemak, vitamin A, B1, dan vitamin C. Selain itu, cabai juga mengandung senyawa anti kanker lasparaginase dan capsaicin. Cabai memegang peranan penting dalam bidang perekonomian Indonesia. Berbagai macam usaha telah dilakukan agar mampu meningkatkan produktivitas cabai, salah satunya melalui pemilihan varietas yang memiliki potensi hasil tinggi, karena variasi genetik dapat mempengaruhi pertumbuhan cabai. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa varietas cabai tertentu, seperti Lado, Lede Uwe, dan Princes, memberikan hasil yang lebih baik dalam aspek pertumbuhan dan produksi. Berdasarkan hal ini, penting untuk memilih varietas yang tepat agar mendapatkan hasil optimal. Penelitian ini berfokus pada dua varietas cabai, CMK Tavi dan Tias Agro, untuk mengidentifikasi perbedaan performa dalam pertumbuhan vegetatif, seperti tinggi tanaman, jumlah daun, dan diameter batang. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan wawasan lebih mendalam mengenai karakteristik pertumbuhan varietas tersebut dan merekomendasikan varietas terbaik untuk meningkatkan hasil panen.. Penelitian ini dilakukan dalam bentuk rancangan acak kelompok (RAK) pola non faktorial, 5 ulangan dengan variabel pengamatan pertumbuhan vegetatif tanaman berupa tinggi tanaman, jumlah daun, dan diameter batang, pada 14, 24, dan 34 hari setelah tanam(HST). hasil penelitian menunjukkan bibit cabai, varietas CMK Tavi memberikan pertumbuhan vegetatif yang lebih unggul dibadingkan dengan varietas Tias Agro,pada semua parameter pengamatan. Sehingga varietas cabai CMK Tavi lebih unggul jika dibudidayakan di Kabupaten Aceh Barat.
Respon Pertumbuhan Jagung Hibrida (Zea mays) Terhadap Sistem Olah Tanah dan Pengendalian Gulma Chairuddin, Chairuddin; Andriani, Dewi; Weihan, Rayhan Amadius; Sari, Putri Mustika
AGRIEKSTENSIA Vol 22 No 2 (2023): AGRIEKSTENSIA: Jurnal Penelitian Terapan Bidang Pertanian
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34145/agriekstensia.v22i2.2970

Abstract

Corn is an alternative source of carbohydrates besides rice and wheat. Corn is used as feed in the livestock industry and various processed foods. BPS data for 2023 shows that corn production is decreasing, which has an impact on corn self-sufficiency and a lack of corn fulfillment for export needs. The research aims to determine the effect of interactions between soil processing systems and weed control on the growth and yield of hybrid corn plants. This research uses factorial RAK with interactions. The first factor is the tillage system with levels T0 (no tillage) and T1 (tillage). The second factor is weed control time with levels G0 (weed free), G1 (weeds controlled at 15 HST), G2 (weeds controlled at 35 HST), G3 (weeds controlled at 55 HST). The results showed that the tillage system and weed control time were significantly different in the test BNT 5%. However, the interaction not significantly different in the test BNT 5%. Corn plants with tillage (T1) and weed free (G0) showed the best growth and yield compared to other treatments in all observed variables.
PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI MELALUI PENGENALAN SISTEM PERTANIAN TERINTEGRASI BUDIDAYA KELAPA, CABAI MERAH, DAN LELE KOLAM TERPAL Ulhaq, Riza; Weihan, Rayhan Amadius; Nasution, Anisah
Jurnal Abdi Insani Vol 11 No 4 (2024): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v11i4.2151

Abstract

Simeulue district in Aceh has great potential in coconut production, but farmers in Bubuhan village face several challenges in increasing their productivity and income. The challenges faced by the Karanjaya Farmer Group can be addressed by adopting an integrated farming system, which combines coconut with other crops and aquaculture to increase productivity and sustainability. The adoption of this system is expected to not only increase yields, but also provide additional income and economic security for the farmers. The purpose of this activity is to provide knowledge and skills to members of the Karanjaya Farmer Group regarding optimal land management through commodity diversification so that farmers are able to improve their welfare. The community service activity in Bubuhan Village on 5 October 2024 aimed to empower the Karanjaya Farmer Group through the introduction of an integrated farming system. The participants were given leaflets, attended a pre-test, presentation, interactive discussion, and post-test to ensure in-depth understanding. Based on the results of the post-test and pretest of 14 participants, it can be seen that there is a change in the increase in farmers' knowledge of integrated farming systems between coconut, chilli and catfish cultivation in tarpaulin ponds with the expected answers of 92%. The results of the service are expected to improve the welfare of farmers in a sustainable manner through the application of integrated agriculture
SOSIALISASI PEMANFAATAN JAMUR Trichoderma sp. SEBAGAI BIOFERTILIZER DAN BIOPESTISIDA DALAM BUDIDAYA KACANG TANAH DI KELOMPOK TANI INTI SARI KABUPATEN ACEH BARAT Weihan, Rayhan Amadius; Ulhaq, Riza; Suhendra, Noval; Andriani, Dewi; Rahmah, Tsamarah Nur; Rivaldi, Aldi
Jurnal Abdi Insani Vol 12 No 8 (2025): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v12i8.2818

Abstract

Budidaya kacang tanah di Desa Tegal Sari memiliki prospek menjanjikan, namun teknik konvensional berbasis pupuk dan pestisida kimia berdampak buruk pada kesehatan dan lingkungan. Trichoderma sp. berpotensi sebagai solusi ramah lingkungan melalui fungsi biofertilizer dan biopestisida. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam memanfaatkan Trichoderma sp., sehingga mampu menerapkannya secara mandiri untuk meningkatkan produktivitas kacang tanah secara berkelanjutan. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani Desa Tegal Sari dalam memanfaatkan Trichoderma sp. secara mandiri untuk meningkatkan produktivitas kacang tanah berkelanjutan dan mengurangi dampak negatif pertanian berbahan kimia. Hasil kegiatan ini adalah sosialisasi Trichoderma sp. di Desa Tegal Sari yang dihadiri penuh oleh perangkat desa dan seluruh anggota Kelompok Tani Inti Sari. Antusiasme tinggi dipicu relevansi topik dengan masalah gagal panen akibat penyakit tanaman. Pretest–posttest menunjukkan peningkatan pemahaman signifikan, rata-rata naik 52%. Peserta aktif berdiskusi, mengajukan delapan pertanyaan substansial, dan berminat mengikuti pelatihan praktik lanjutan. Trichoderma sp. dinilai potensial sebagai biofertilizer dan biopestisida ramah lingkungan, mendorong program aplikatif untuk kemandirian petani dalam pertanian berkelanjutan.Hasil kegiatan sosialisasi menujukan adanya peningkatan pengetahuan petani dengan rerata sebesar 52% terkait pemanfaatan Trichoderma sp. sebagai biofertilizer dan biopestisida. Petani menunjukkan antusiasme dan inisiatif untuk mengaplikasikan Trichoderma sp. secara mandiri. Adanya program sosialisi ini terbukti dinilai secara efektif mendorong upaya budidaya kacang tanah lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.