Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Pengaruh Metode Baby Led Weaning Terhadap Zat Nutrisi Makro Pada Bayi 6-24 Bulan Di Upk Puskesmas Perumnas Ii Pontianak Pusvita, Sherly; Gusmiah, Tisa; Amelia, Lince
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 8 No 2 (2017): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan (JK2)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 secara nasional diperkirakan prevalensi balita gizi buruk dan gizi kurang sebesar 19,6 %. Asupan nutrisi yang tidak tepat dapat menyebabkan anak mengalami malnutrisi. Salah satu cara untuk memperbaiki nutrisi adalah dengan metode Baby Led Weaning (BLW) adalah metode pemberian makanan bayi membiarkan bayi makan sendiri.   Tujuan: Mengetahui pengaruh metode Baby Led Weaning terhadap zat nutrisi makro pada bayi 6-24 bulan di UPK Puskesmas Perumnas II Pontianak.   Metode: Merupakan penelitian Quasi Eksperimen (percobaan) dengan menggunakan pendekatan Time series design yang menggunakan teknik purposive sampling sebanyak 30 responden. Analisa data menggunakan Paired-T Test dan Wilcoxon.   Hasil: Hasil analisa statistik menggunakan Paired-T test dan wilcoxon dengan tingkat kepercayaan 95% diperoleh nilai lemak p = 0,004 dan energi p = 0,005 (p < 0,05) yang artinya Ho ditolak (Ha diterima), dan protein dan kerbohidrat dengan nilai p = 0,078 dan 0,075 (p > 0,05) yang artinya Ha ditolak (Ho diterima).   Kesimpulan: Ada pengaruh metode Baby Led Weaning terhadap zat nutrisi makro (energi dan lemak) pada bayi 6-24 bulan di UPK Puskesmas Perumnas II Pontianak.
Pengaruh Nesting Terhadap Berat Badan Bayi Lahir Rendah Di Ruang Perinatologi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soedarso Pontianak Amelia, Lince
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 8 No 2 (2017): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan (JK2)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) termasuk faktor utama dalam peningkatan mortalitas, morbiditas, dan disabilitas neonatus. Provinsi kalimantan barat menempati peringkat tertinggi kedua kejadian BBLR sebesar 15%. Salah satu masalah yang terjadi pada BBLR yaitu tidak stabilnya berat badan yang di akibatkan meningkatnya kehilangan energi. Penyebab kehilangan energi pada BBLR disebabkan sebagian organ tubuh yang imatur, salah satunya sistem skeletal, sehingga posisi bayi cenderung ekstensi dan bayi berada pada tidur aktif. Hal ini menyebabkan akan meningkat terjadinya stres. Nesting merupakan suatu alat untuk menyanggah posisi tidur bayi sehingga dalam posisi fleksi. Tujuan :Mengidentifikasi pengaruh nesting terhadap berat badan badan bayi berat lahir rendah di ruang Perinatologi Rumah Sakit Umum Daerah dr.Soedarso Pontianak Kalimantan barat Metode Penelitian: Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experiment desain pretest-posttest only dengan 15 responden berdasarkan kriteria inklusi neonatus berusia lebih dari 3 hari setelah kelahiran, berat lahir ? 2000 gram, neonatus dalam keadaan stabil. Pengukuran berat badan dilakukan dengan menggunakan timbangan digital. Pemasangan nesting dilakukan selama 5 hari. Analisis bivariat menggunakan uji t- dependent. Hasil Penelitian: Hasil uji statistik menunjukkan rerata berat badan sebelum sebesar 1529,47 gram, dan berat badan sesudah dilakukan nesting sebesar 1552,47 gram. Hasil analisis pada penelitian ini terdapat perbedaan yang  signifikan berat badan sebelum dan sesudah dilakukan pemasangan nesting dengan p value=0,002. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian penggunaan nesting dapat direkomendasikan dalam perawatan BBLR sebagai upaya memfasilitasi pertumbuhan BBLR terutama berat badan.
POSISI NESTING TERHADAP PERIODE TIDUR-BANGUN BAYI PREMATUR DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. SOEDARSO PONTIANAK amelia, linceamelia
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 9 No 1 (2018): JK2
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Low Birth Weight (LBW) is the main factor that increasing mortality, morbidity and neonatal disability. Kalimantan Barat Province is in the second ranks position with highest LBW incidence which is 15%. One problem that occurs in LBW is the unstable body weight which results in increased energy loss. The cause of energy loss in LBW is caused by some immature organs, one of which is the skeletal system, so that the baby's position tends to be extended and the baby is in active sleep. This causes stress to increase. Nesting is a tool to refute the baby's sleeping position so that it is in a flexed position. The purpose of this study was to identify the effect of nesting on body weight The design used in this study was a quasi experiment pretest-posttest only design with 15 respondents based on inclusion criteria for neonates aged more than 3 days after birth, birth weight ? 2000 grams, neonates in a stable condition. Weight measurements were carried out using a digital scale. Installation of nesting is done for 5 days. Bivariate analysis using t-dependent test. Statistical test results showed the average body weight before was 1529.47 grams, and the body weight after nesting was 1552.47 grams. The results of the analysis in this study showed a significant difference in body weight before and after the nesting was performed with p value = 0.002. Based on the results of research on the use of nesting can be recommended in LBW treatment as an effort to facilitate the growth of LBW, especially body weight. Keywords: Nesting, Baby body weight, LBW   Abstrak   Bayi berat lahir rendah (BBLR) termasuk faktor utama dalam peningkatan mortalitas, morbiditas, dan disabilitas neonatus. Provinsi kalimantan barat menempati peringkat tertinggi kedua kejadian BBLR sebesar 15%. Salah satu masalah yang terjadi pada BBLR yaitu tidak stabilnya berat badan yang di akibatkan meningkatnya kehilangan energi. Penyebab kehilangan energi pada BBLR disebabkan sebagian organ tubuh yang imatur, salah satunya sistem skeletal, sehingga posisi bayi cenderung ekstensi dan bayi berada pada tidur aktif. Hal ini menyebabkan akan meningkat terjadinya stres. Nesting merupakan suatu alat untuk menyanggah posisi tidur bayi sehingga dalam posisi fleksi. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi pengaruh nesting terhadap berat badan Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experiment desain pretest-posttest only dengan 15 responden berdasarkan kriteria inklusi neonatus berusia lebih dari 3 hari setelah kelahiran, berat lahir ? 2000 gram, neonatus dalam keadaan stabil. Pengukuran berat badan dilakukan dengan menggunakan timbangan digital. Pemasangan nesting dilakukan selama 5 hari. Analisis bivariat menggunakan uji t- dependent. Hasil uji statistik menunjukkan rerata berat badan sebelum sebesar 1529,47 gram, dan berat badan sesudah dilakukan nesting sebesar 1552,47 gram. Hasil analisis pada penelitian ini terdapat perbedaan yang  signifikan berat badan sebelum dan sesudah dilakukan pemasangan nesting dengan p value=0,002. Berdasarkan hasil penelitian penggunaan nesting dapat direkomendasikan dalam perawatan BBLR sebagai upaya memfasilitasi pertumbuhan BBLR terutama berat badan. Nesting, Berat badan, BBLR Kata kunci: Ulkus kaki diabetik, electrical muscle stimulation, ankle brachial index, penyembuhan luka.
PEMERIKSAAN KESEHATAN ANAK DI PANTI ASUHAN MUHAMMADIYAH TUNAS MELATI KOTA PONTIANAK (Sebagai Upaya Sosialisasi Pencegahan Covid-19) Jiu, Cau Kim; Hartono, Hartono; Amelia, Lince; Surtikanti, Surtikanti; Gusmiah, Tisa; Febriyanti, Indriani
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia Vol 4, No 2 (2021): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bumi Raflesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jpmbr.v4i2.1558

Abstract

Covid-19 dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia, golongan, status sosial, ekonomi seseorang. Penyebaran Covid-19 yang terjadi secara masif mengakibatkan perubahan pada kehidupan anak panti. Perubahan kehidupan yang terjadi ini akan menimbulkan dampak secara psikologis maupun fisiologis pada perkembangan anak panti yang memasuki masa transisi dari anak-anak ke usia remaja.  Melihat resiko dampak yang akan muncul pada anak baik secara fisiologis maupun secara psikologis maka diperlukan pemeriksaan kesehatan untuk mengetahui masalah kesehatan yang terjadi pada anak.Upaya yang dilakukan untuk mengatasi dampak Covid-19 bagi anak panti diantaranya melakukan pemeriksaan kesehatan, penyuluhan kesehatan dan konseling dengan sasaran anak-anak penghuni Panti Asuhan Muhammadiyah  Tunas Melati Kota Pontianak.Hasil dari kegiatan ini adalah tersosialisasinya upaya pencegahan Covid-19 dengan menjalankan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, mencuci tangan menggunakan sabun pada air mengalir atau hand sanitizer serta diketahuinya status kesehatan dasar anak-anak penghuni panti asuhan seperti tekanan darah, suhu tubuh, nadi, dan pernafasan.  Sekitar 40 anak di Panti Asuhan Muhammadiyah Tunas Melati mengikuti kegiatan ini dengan tertib dan tetap melaksanakan protokol kesehatan selama kegiatan berlangsung dan akan selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat agar terhindar dari penularan Covid-19.
PEMERIKSAAN KESEHATAN ANAK DI PANTI ASUHAN MUHAMMADIYAH TUNAS MELATI KOTA PONTIANAK (Sebagai Upaya Sosialisasi Pencegahan Covid-19) Cau Kim Jiu; Hartono Hartono; Lince Amelia; Surtikanti Surtikanti; Tisa Gusmiah; Indriani Febriyanti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia Vol. 4 No. 2 (2021): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bumi Raflesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jpmbr.v4i2.1558

Abstract

Covid-19 dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia, golongan, status sosial, ekonomi seseorang. Penyebaran Covid-19 yang terjadi secara masif mengakibatkan perubahan pada kehidupan anak panti. Perubahan kehidupan yang terjadi ini akan menimbulkan dampak secara psikologis maupun fisiologis pada perkembangan anak panti yang memasuki masa transisi dari anak-anak ke usia remaja.  Melihat resiko dampak yang akan muncul pada anak baik secara fisiologis maupun secara psikologis maka diperlukan pemeriksaan kesehatan untuk mengetahui masalah kesehatan yang terjadi pada anak.Upaya yang dilakukan untuk mengatasi dampak Covid-19 bagi anak panti diantaranya melakukan pemeriksaan kesehatan, penyuluhan kesehatan dan konseling dengan sasaran anak-anak penghuni Panti Asuhan Muhammadiyah  Tunas Melati Kota Pontianak.Hasil dari kegiatan ini adalah tersosialisasinya upaya pencegahan Covid-19 dengan menjalankan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, mencuci tangan menggunakan sabun pada air mengalir atau hand sanitizer serta diketahuinya status kesehatan dasar anak-anak penghuni panti asuhan seperti tekanan darah, suhu tubuh, nadi, dan pernafasan.  Sekitar 40 anak di Panti Asuhan Muhammadiyah Tunas Melati mengikuti kegiatan ini dengan tertib dan tetap melaksanakan protokol kesehatan selama kegiatan berlangsung dan akan selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat agar terhindar dari penularan Covid-19.
Pengaruh Metode Baby Led Weaning Terhadap Zat Nutrisi Makro Pada Bayi 6-24 Bulan Di Upk Puskesmas Perumnas II Pontianak Tisa Gusmiah; Sherly Pusvita; Lince Amelia
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 8 No 2 (2017): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan (JK2)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.487 KB) | DOI: 10.54630/jk2.v8i2.62

Abstract

Latar Belakang: Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 secara nasional diperkirakan prevalensi balita gizi buruk dan gizi kurang sebesar 19,6 %. Asupan nutrisi yang tidak tepat dapat menyebabkan anak mengalami malnutrisi. Salah satu cara untuk memperbaiki nutrisi adalah dengan metode Baby Led Weaning (BLW) adalah metode pemberian makanan bayi membiarkan bayi makan sendiri. Tujuan: Mengetahui pengaruh metode Baby Led Weaning terhadap zat nutrisi makro pada bayi 6-24 bulan di UPK Puskesmas Perumnas II Pontianak. Metode: Merupakan penelitian Quasi Eksperimen (percobaan) dengan menggunakan pendekatan Time series design yang menggunakan teknik purposive sampling sebanyak 30 responden. Analisa data menggunakan Paired-T Test dan Wilcoxon. Hasil: Hasil analisa statistik menggunakan Paired-T test dan wilcoxon dengan tingkat kepercayaan 95% diperoleh nilai lemak p = 0,004 dan energi p = 0,005 (p < 0,05) yang artinya Ho ditolak (Ha diterima), dan protein dan kerbohidrat dengan nilai p = 0,078 dan 0,075 (p > 0,05) yang artinya Ha ditolak (Ho diterima). Kesimpulan: Ada pengaruh metode Baby Led Weaning terhadap zat nutrisi makro (energi dan lemak) pada bayi 6-24 bulan di UPK Puskesmas Perumnas II Pontianak.
Pengaruh Nesting Terhadap Berat Badan Bayi Lahir Rendah Di Ruang Perinatologi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soedarso Pontianak Lince Amelia
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 8 No 2 (2017): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan (JK2)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.227 KB) | DOI: 10.54630/jk2.v8i2.66

Abstract

Latar belakang: Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) termasuk faktor utama dalam peningkatan mortalitas, morbiditas, dan disabilitas neonatus. Provinsi kalimantan barat menempati peringkat tertinggi kedua kejadian BBLR sebesar 15%. Salah satu masalah yang terjadi pada BBLR yaitu tidak stabilnya berat badan yang di akibatkan meningkatnya kehilangan energi. Penyebab kehilangan energi pada BBLR disebabkan sebagian organ tubuh yang imatur, salah satunya sistem skeletal, sehingga posisi bayi cenderung ekstensi dan bayi berada pada tidur aktif. Hal ini menyebabkan akan meningkat terjadinya stres. Nesting merupakan suatu alat untuk menyanggah posisi tidur bayi sehingga dalam posisi fleksi. Tujuan :Mengidentifikasi pengaruh nesting terhadap berat badan badan bayi berat lahir rendah di ruang Perinatologi Rumah Sakit Umum Daerah dr.Soedarso Pontianak Kalimantan barat Metode Penelitian: Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experiment desain pretest-posttest only dengan 15 responden berdasarkan kriteria inklusi neonatus berusia lebih dari 3 hari setelah kelahiran, berat lahir ≤ 2000 gram, neonatus dalam keadaan stabil. Pengukuran berat badan dilakukan dengan menggunakan timbangan digital. Pemasangan nesting dilakukan selama 5 hari. Analisis bivariat menggunakan uji t- dependent. Hasil Penelitian: Hasil uji statistik menunjukkan rerata berat badan sebelum sebesar 1529,47 gram, dan berat badan sesudah dilakukan nesting sebesar 1552,47 gram. Hasil analisis pada penelitian ini terdapat perbedaan yang signifikan berat badan sebelum dan sesudah dilakukan pemasangan nesting dengan p value=0,002. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian penggunaan nesting dapat direkomendasikan dalam perawatan BBLR sebagai upaya memfasilitasi pertumbuhan BBLR terutama berat badan.
Perilaku Tantrum pada Anak Usia Dini di Sekolah Cau Kim Jiu; Hartono Hartono; Lince Amelia; Surtikanti Surtikanti; Tisa Gusmiah; Wuriani Wuriani; Usman Usman; Kharisma Pratama; Gusti Jhoni Putra
Jurnal Pelita PAUD Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Pelita PAUD
Publisher : STKIP Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33222/pelitapaud.v5i2.1317

Abstract

ABSTRAK Tantrum merupakan masalah perilaku yang umum terjadi pada anak usia dini dimana anak belum mampu untuk mengekspresikan dan mengonrol amarahnya secara positif. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk-bentuk tantrum dan pemicu tantrum pada anak usia dini di sekolah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan angket dalam pengumpulan data yang disebarkan secara online pada 101 guru PAUD dan TK ‘Aisyiyah Bustanul Athfal di 14 Kabupaten/Kota Kalimantan Barat. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemicu tantrum pada anak usia dini di sekolah 33,7% disebabkan oleh keinginan anak yang tidak dipenuhi dengan bentuk perilaku tantrum yang ditunjukkan 28,7% yaitu dengan cara menangis. Cara guru menenangkan anak tantrum di sekolah 18,8% dengan cara memeluk anak. Meskipun perilaku tantrum merupakan perilaku yang biasa terjadi pada anak usia dini di sekolah namun para guru harus mengenal dan dapat mengatasi perilaku tantrum yang muncul pada anak sehingga kedepanya diperlukan pelatihan bagi guru dalam menangani anak dengan tantrum di sekolah. Kata Kunci: tantrum;,perilaku, anak usia dini, sekolah, ABSTRACT Tantrum is a common behavior problem in early childhood where children are not able to express and control their anger positively. This study aimed to identify the forms of tantrums and triggers for tantrums in early childhood at school. The method used in this study was quantitative descriptive by using a questionnaire in data collection which was distributed online to 101 of early childhood education and kindergarten teachers' Aisyiyah Bustanul Athfal in 14 regencies /cities of West Kalimantan. This study used percentage descriptive analysis. The results showed that the trigger for tantrums in early childhood at school was 33.7% due to the child's desire that was not fulfilled by the form of tantrum behavior shown by 28.7%, namely by crying. The way the teachers calmed tantrum children at school was 18.8% by hugging the children. Although tantrum behavior is a behavior that usually occurs in early childhood at school, teachers must recognize and be able to overcome tantrum behavior that appears in children so that in the future training is needed for teachers in dealing with children with tantrums at school. Keywords: tantrum, behaviors, early childhood, school
GAMBARAN STATUS GIZI BERDASARKAN INDEKS MASA TUBUH DAN LINGKAR LENGAN ATAS Pradika, Jaka; Sumarna, Felisianus; Amelia, Lince; Astuti Purnamawati, Ditha; Patama, Kharisma; Amrullah, Syahid
Jurnal Riset Keperawatan dan Kesehatan Vol. 1 No. 5 (2024): Jurnal Riset Keperawatan dan Kesehatan
Publisher : Literasi Intelektual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71203/jrkk.v1i1.8

Abstract

Background: Nutritional status is one of the important elements in shaping health status. The utilization of nutrients in the body is influenced by two factors, namely primary and secondary. Primary factors are conditions that affect nutritional intake due to the improper arrangement of food consumed, while secondary factors are nutrients that do not meet the body's needs due to disturbances in the utilization of nutrients in the body. Objective: The purpose of this study was to determine the Nutritional Status of Body Mass Index (BMI) and Upper Arm Circumference (LILA) at SMP Negeri 04 Retok Acin Kuala Mandor B. Methods: This research method is descriptive with a cross sectional approach. Results: The results showed that based on the BMI value, the most respondents were found in the normal category, namely 31 people (57.4%), and the second category was thin there were 18 people (33.3%), and the fat category was 5 people (9.3%) while obesity did not exist in total from this category there were 54 people with a percentage (100.0). Based on LILA, the results obtained with the percentage of categories at risk of Chronic Energy Deficiency (CHD) were more, namely 46 people (85.2%), and not at risk of CHD as many as 8 people (14.8%). Conclusion: Based on BMI values, most of the students of SMPN 4 kuala mandor B have normal BMI categories as many as 31 people (57.4%). and based on LILA values, most students are at risk of SEZ, namely 46 people (85.2%).
THE RELATIONSHIP OF FAMILY ROLES WITH EVENTS STUNTING IN TODDLER AGES 0-5 YEARS IN LIMBUNG VILLAGE, SUNGAI RAYA DISTRICT, KUBU RAYA DISTRICT, WEST KALIMANTAN Rosfiana, Sebti; Amelia, Lince; Hidayah, Hidayah
HEARTY Vol 13 No 3 (2025): JUNI
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/hearty.v13i3.19208

Abstract

The Ministry of Health announced the SSGI which shows the prevalence stunting West Kalimantan in 2022 will be 27.8% and is among the 10 provinces with prevalence stunting tall. Kubu Raya District Health Service prevalence of toddlers stunting Based on the SSGI in 2023, the highest village or subdistrict is in Limbung Village at 29.4%. This study aims to determine the relationship between the role of the family and the incidence of stunting in toddlers aged 0-5 years in Limbung Village, Sungai Raya District, Kubu Raya Regency, West Kalimantan. This research uses observational analytics with a design approach case control restrospektif. The sampling technique is accidental sampling The sample consisted of 41 controls and 41 cases. Univariate analysis in this study used descriptive statistical tests and bivariate analysis in this study used tests rank Spearman. The results of the research obtained the role of families in Limbung Village in the child case group stunting more of them played a bad role with 24 respondents (48.6%) and in the control group children who did not experience stunting played more of a good role with 41 respondents (100%). The Spearman test results have a value of 0.000 <0.05, there is a relationship between the role of the family and the incident stunting. Mark Sig.(2-tailed) of 0.000, because of the value of the value Sig.(2-tailed) < 0.05 means there is a significant relationship between variables X and Y and the correlation coefficient is -643**. There is a relationship between the role of the family and the incident stunting in toddlers aged 0-5 years in Limbung Village, Sungai Raya District, Kubu Raya Regency, West Kalimantan.