Pada tanggal 22, Februari tahun 2024 ramai dibicarakan oleh warganet (warga internet) mengenai sebuah foto baliho yang menampilkan sosok Ridwan Kamil menggunakan ransel dengan ilustrasi bubble chat bertuliskan “OTW Jakarta nih”. Berbagai media juga turut merilis berita dengan tema serupa. Dalam penelitian ini penulis mengambil berita yang dirilis oleh Kompas.com yang mana merupakat peringkat tertinggi sebagai media online yang paling banyak diakses oleh masyarakat Indonesia. penelitian ini merupakan library research, data dikumpulkan dengan mengutip, menyadur, dan menganalisis temuan dengan menggunakan analisis framing (framing analysis) dengan literatur representatif dan mempunyai relevansi dengan masalah yang dibahas, kemudian mengulas dan menyimpulkannya. Setelah mengadakan pembahasan analisis framing tentang Ridwan Kamil OTW Jakarta dengan menggunakan metode Zhongdang Pan dan Gerald. M. Kosicki. Penulis menemukan, dari sisi perangkat framing (sintaksis, skrip, tematik dan retoris), menunjukkan bahwa Kompas.com mengemas berita “Ridwan Kamil OTW Jakarta “sebagai berita politik. Sedari berita pertama hingga berita yang berisikan klarifikasi Ridwan Kamil mengenai maksud dari baliho tersebut .klarifikasi tersebut menyatakan bahhwa baliho tersebut bukan untuk kepentingan politik Ridwan Kamil. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa framing yang dilakuakn oleh media tidaklah tepat dengan yang sebenarnya terjadi dilapangan. Media terkesan memaksakan tafsiran mereka akan peristiwa tersebut. Penelitian ini menegaskan pentingnya unttuk teliti dan selektif dalam memilih berita atau informasi, klarena media sebagai perantara informasi bisa saja mengubah fkta dengan apa yang mereka tuliskan kedalam beirita Kata kunci: Framing, media, berita