Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN FASILITAS PERSAMPAHAN KONTAINER TPS DI KECAMATAN PONTIANAK SELATAN Akbari, Dyta Nur; Yuniarti, Erni; Fitrianingsih, Yulisa
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 6, No 3 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2019
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.356 KB)

Abstract

Sampah merupakan suatu permasalahan perkotaan yang sampai saat ini masih menjadi masalah dan tantangan bagi pengelola kota. Sistem persampahan di Kecamatan Pontianak Selatan saat ini masih belum efisien. Hal ini ditunjukkan dari adanya masalah-masalah persampahan yaitu kurang meratanya pesebaran TPS dan jumlah volume sampah yang dapat tertampung pada kontainer TPS hanya sebesar 56 m3/hari. Sementara timbulan sampah diperkirakan 10 tahun kedepan akan meningkat menjadi  329,76 m3/hari. Menanggapi permasalahan yang ada maka dalam penelitian ini terdapat 2 sasaran yaitu; (1) mengidentifikasi masalah persampahan, (2) menganalisis jumlah kebutuhan prasarana utilitas persampahan berupa kontainer TPS di Kecamatan Pontianak Selatan untuk 10 tahun yang akan datang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang menjadi dasar dalam pengelolaan data. Teknik analisis yang digunakan berdasarkan SNI 19-3983-1995 tentang Spesifikasi Timbulan Sampah Kota Sedang dan Kota Kecil. Hasil dari penelitian adalah mengetahui kondisi eksisting persampahan yang ada di Kecamatan Pontianak Selatan, yaitu berdasarkan hasil pengambilan sampel di TPS Jl. Imam Bonjol dan TPS Jl. Budi Karya diketahui bahwa daya tampung sampah saat ini tidak sesuai dengan jumlah volume sampah yaitu sebesar 87,371 m3/hari. Maka dari itu Kecamatan Pontianak Selatan memerlukan penambahan kontainer TPS, yang diperkirakan untuk 10 tahun kedepan memerlukan penambahan sebanyak 5 unit kontainer TPS. Kata Kunci: identifikasi; perencanaan; tempat penampungan sementara (TPS)
Analisis Kualitas Air Tanah di Kawasan TPA Sampah Desa Sungai Bakau Besar Laut Kabupaten Mempawah Messy, Messy; Winardi, Winardi; Fitrianingsih, Yulisa
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 12, No 3 (2024): Juli 2024
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v12i3.79678

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air tanah di TPA Sampah Sungai Bakau Besar Laut yang meliputi kualitas fisik dan kimia. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah random sampling. Metode yang digunakan untuk melihat sebaran polutan adalah metode interpolasi Inverse Distance Weighting (IDW). Hasil uji parameter pH berada pada rentang 5,5-6. Suhu air tanah berada pada rentang 27 oC-30,5oC, berada di bawah baku mutu. Nilai TDS berada pada rentang 271 mg/L – 405 mg/L, berada di bawah baku mutu. Air tanah dan air lindi parameter TDS saling berhubungan. Timbal dan kadmium berada di bawah Limit Of Detection (LOD) masing-masing <0,093 mg/L dan <0,038 mg/L. Mangan berada pada rentang 0,302 mg/L - 0,597 mg/L. Pola sebaran air tanah di kawasan TPA sampah Kabupaten Mempawah dipengaruhi oleh kondisi topografi dan jenis tanah.
Perencanaan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALDT) di Perumahan Graha Kirana 11, Kota Pontianak Frida, Julieta Nanda; Utomo, Kiki Prio; Fitrianingsih, Yulisa
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 12, No 2 (2024): April 2024
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v12i2.75571

Abstract

Menurut RKPD Kota Pontianak 2023, hampir 100% masyarakat di Kota Pontianak menggunakan septic tank sebagai sarana pengolahan air limbahnya, namun tidak semua septic tank dalam kondisi yang layak dipakai. Kerusakan pada septic tank memiliki resiko mencemarkan air tanah dan permukaan tanah yang memicu penyakit seperti diare. Berdasarkan permasalahan tersebut, solusi yang bisa digunakan adalah membangun Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik (SPALD) yang lebih mudah untuk diawasi dan dirawat serta pengolahan yang lengkap yaitu, SPALD Terpusat. Perencanaan dilakukan dengan cara mengumpulkan data baik data yang didapat langsung dari lapangan maupun dari dokumentasi yang telah tersedia, kemudian data tersebut dianalisa untuk mendapatkan perancangan pipa dan IPAL serta rencana anggaran biaya (RAB). Hasil dari perencanaan ini adalah : (1) Sub sistem pelayanan, terdiri dari Perencanaan pemasangan pipa persil berdiameter 100 mm serta grease trap dan bak kontrol disetiap pekarangan rumah, (2) Sub sistem pengumpulan, terdiri dari perencanaan pemasangan pipa lateral berdiameter 150 mm serta pengadaan 6 buah manhole,(3) Sub sistem pengolahan, terdiri dari perencanaan bak pengolahan yaitu bar screen bak pendahuluan, bak biofilter anaerob, bak sedimentasi dan bak desinfeksi.
Perencanaan Tempat Pengolahan Sampah (TPS) 3R Di Desa Mekar Raya, Kecamatan Simpang Dua, Kabupaten Ketapang Reformasi, Murdiana Erlina; Fitrianingsih, Yulisa; Purnaini, Rizki
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 11, No 3 (2023): Oktober 2023
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v11i3.69690

Abstract

Desa Mekar Raya merupakan salah satu Desa di Kecamatan Simpang Dua, Kabupaten Ketapang, kondisi eksisting pengolahan sampah di Desa Mekar Raya belum terlaksana dengan baik dikarenakan masih kurangnya sarana pengolahan sampah seperti TPS, dan wadah sampah komunal lainnya, sehingga diperlukan suatu upaya untuk menangani sistem pengolahan sampah dengan merencanakan TPS 3R dengan acuan Petunjuk Teknis TPS 3R Tujuan perencanaan yaitu untuk mengetahui dan menganalisis kondisi eksisting pengolahan sampah, mengetahui dan menganalisis besar timbulan, komposisi, densitas sampah dan merencanakan desain TPS 3R yang sesuai dan dapat diterapakan. Perencanaan ini dilakukan dengan melakukan sampling timbulan, densitas dan komposisi sampah sesuai dengan SNI-19-3964 serta wawancara dan kuesioner untuk memperoleh hasil penilaian lokasi terpilih berdasarkan variabel dan indikator yang telah ditentukan. Pengolahan sampah di Desa Mekar Raya menerapakan sistem pengumpulan, pembuangan, pengangkutan dengan wadah tercampur. Timbulan sampah yang dihasilkan 0,22 kg/org/hari, atau 0,0015 m3 /org/hari. Proyeksi timbulan sampah tahun 2032 yaitu 2,68 m3 /hari. Komposisi sampah domestic didominasi oleh sampah organik dengan persentase 53%, sedangkan komposisi sampah non-domestik didominasi oleh sampah kertas dengan persentase 31,01%. Perencanaan TPS 3R ini memerlukan lahan 214 m2 . Pengolahan sampah yang direncanakan yaitu pengolahan sampah organik menjadi kompos dengan metode boks bata berongga, yang terdiri dari lahan penerima, ruang penyimpanan, ruang pencacahan, ruang pengayakan, pengemasan dan gudang kompos, sedangkan sampah anorganik berupa plastik dan botol akan diolah menjadi produk kerajinan tangan yang terdiri dari ruang pemilahan, penyimpanan, pencucian, dan pengeringan. Rancangan Anggaran Biaya yang diperlukan sebesar Rp. 2.861.734.069.
Pembuatan Kompos dari Limbah Pasar Pagi Menggunakan Kombinasi Aktivator EM4, Mol Jeroan Ikan, dan Mol Bonggol Pisang Rahayu, Putri; Fitrianingsih, Yulisa; Sulastri, Aini
Rekayasa Hijau : Jurnal Teknologi Ramah Lingkungan Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/jrh.v8i2.119-136

Abstract

ABSTRAKSampah padat di Kota Pontianak menunjukkan bahwa 70% merupakan sampah organik, dan diperkirakan 78% dari sampah tersebut dapat digunakan kembali untuk kerajinan dan kompos. TPST Edelweiss yang beroperasi di Kecamatan Pontianak Selatan menerima sampah organiknya dari Pasar Pagi sebanyak ± 1000 Kg/hari yang tidak hanya sampah sayur saja melainkan ada sampah buah dan sampah jeroan. Sampah jeroan mudah busuk dan menimbulkan bau tidak sedap, Sedangkan sampah bonggol pisang banyak ditemukan dan jarang dimanfaatkan kembali oleh masyarakat. Maka dari itu dilakukan penelitian yang memanfaatkan sampah jeroan ikan dan bonggol pisang dalam pembuatan kompos sebagai solusi masalah persampahan. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis pengaruh penggunaan aktivator EM4, variasi aktivator MOL jeroan ikan, variasi MOL bonggol pisang, dan kualitas kompos yang dihasilkan berdasarkan Keputusan Menteri Nomor 261 Tahun 2019. Penelitian ini menggunakan metode pengomposan open windrow dan dilakukan secara duplo pada setiap variasi penggunaan aktivatornya. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan urutan hasil pengomposan yang paling baik adalah pada variasi aktivator EM4 + MOL Jeroan Ikan dengan kadar NPK 7,89, kemudian EM4 + Bonggol Pisang dengan kadar NPK 7,33, kemudian Em4 dengan kadar NPK 7,19 dan terakhir kontrol dengan kadar NPK 7,16. Apabila dibandingkan dengan baku mutu menurut Keputusan Menteri Nomor 261 Tahun 2019 hampir semua parameter sudah memenuhi persyaratan. Namun, beberapa lainnya seperti Kelembapan dan tekstur kompos masih berada dibawah nilai baku mutu.Kata kunci: EM4, Mol Bonggol Pisang, Mol Jeroan Ikan, Kompos ABSTRACTSolid waste in Pontianak City shows that 70% is organic waste, and it is estimated that 78% of this waste can be reused for crafts and compost. The Edelweiss TPST, which operates in South Pontianak District, receives ± 1,000 kg of organic waste from the Morning Market, which is not only vegetable waste, but also fruit and offal waste. Offal waste rots easily and gives off an unpleasant odor, while banana weevil waste is common and is rarely reused by the community. Therefore, research was carried out using fish offal waste and banana weevils in composting as a solution to the waste problem. The purpose of this study was to analyze the effect of using EM4 activators, variations in fish offal MOL activators, variations in banana weevils MOL, and the quality of the compost produced based on Ministerial Decree No. 261 of 2019. This study used the open windrow composting method and was carried out in duplicate for each variation of use. the activator. Based on research that has been done, the best sequence of composting results is the variation of activator EM4 + MOL Fish Offal with an NPK level of 7.89, then EM4 + Banana Weevil with an NPK level of 7.33, then Em4 with an NPK level of 7.19 and finally control with NPK levels of 7.16. When compared with the quality standards according to Ministerial Decree Number 261 of 2019, almost all parameters have met the requirements. However, some others, such as humidity and compost texture, are still below the quality standard.Keywords: Cost, Maintenance, Operational System,  Re-design, and Settling Tank.Keywords: EM4, MOL Banana Weevil, MOL Fish Innards, Compost
Identifikasi Permukiman Pada Kawasan Hutan dan Analisis Pola Sebaran Permukiman di Kecamatan Paloh Irsan, Robby; Fitrianingsih, Yulisa; Izdihaar, Januar Reyhan
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 12, No 4 (2024): Oktober 2024
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v12i4.81134

Abstract

Kecamatan Paloh terletak di Kabupaten Sambas pada Provinsi Kalimantan Barat yang memiliki fungsi kawasan hutan yang besar berdasarkan SK 733 Tahun 2014 yang mencapai 8,3 juta hektar. Masalah yang dapat ditimbulkan dari lebih besarnya luas fungsi kawasan hutan dibandingkan kawasan non hutan di suatu wilayah adalah dapat terjadinya tumpang-tindih lahan antara lahan permukiman dengan kawasan hutan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui luas permukiman yang masuk ke dalam fungsi kawasan hutan dan menganalisis pola sebaran permukiman. Hasil overlay peta menunjukkan terdapat permukiman yang berada di dalam kawasan hutan yaitu pada kawasan hutan produksi dan taman wisata alam dengan luas sebesar 16,8 ha atau 4,38 % dari luas keseluruhan permukiman. Bentuk sebaran permukiman di kecamatan paloh adalah linear atau memanjang yang terbangun mengikuti arah jalan. sebagian besar jalan lokal ini sudah berada pada kawasan APL dengan panjang 110,35 km (79%) yang membuat permukiman yang terbangun di dalam kawasan hutan memiliki luas yang rendah karena perkembangan permukiman di Kecamatan Paloh terjadi di sepanjang jalan. Berdasarkan analisis tetangga terdekat semua desa yang ada di Kecamatan Paloh menunjukkan pola sebaran yg mengelompok dengan nilai T semua desa yg berada di bawah 0,71.
Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum Untuk Kecamatan Mempawah Hilir Dan Mempawah Timur Kabupaten Mempawah Pratiwi, Dea; Utomo, Kiki Prio; Fitrianingsih, Yulisa
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 12, No 4 (2024): Oktober 2024
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v12i4.81312

Abstract

Kebutuhan air Kabupaten Mempawah dihitung berdasarkan kebutuhan air domestik dan non domestik. Kabupaten Mempawah masih termasuk kategori kota kecil memiliki jumlah penduduk pada Tahun 2021 yaitu 79.963 jiwa. IPA Minum di Kabupaten Mempawah saat ini memiliki beberapa kendala yaitu unit koagulasi yang mengalami kerusakan berat dan umur bangunan yang sudah tua, sehingga menjadi kendala penyediaan air minum untuk masyarakat di Kabupaten Mempawah. Tujuan dari perencanaan adalah membantu peningkatan pelayanan air dengan mendesain bangunan IPA di Kabupaten Mempawah Hilir dan Mempawah Timur dengan periode perencanaan 15 tahun mendatang. Debit pengolahan dalam perencanaan ini adalah sebesar 480 L/d. Debit tersebut didasarkan oleh nilai kebutuhan air dan kehilangan air. Metode pada perencanaan ini adalah pengumpulan data sekunder yang berasal dari BPS Kabupaten Mempawah dan Perumda Tirta Galaherang. Pengumpulan data primer diambil dari data hasil sampling kualitas air baku di sumber air baku sesuai (SNI) 6989.57.2008 dan (SNI) 8066:2015. Pengolahan IPA dengan menggunakan konvensional lengkap yang terdiri dari river intake jenis intake pump, koagulasi dengan terjunan dan tawas sebagai koagulan, flokulasi menggunakan vertical baffled channel, sedimentasi dengan plate setler, filtrasi dengan saringan pasir cepat, desinfeksi dengan kaporit sebagai desinfektan, dan ground reservoir.