Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Hubungan penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) orang tua dengan kejadian stunting di Kelurahan Air Hitam Kota Samarinda Dhefiana, Tika; Suhelmi, Reni; Hansen, Hansen
Sanitasi: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 16 No. 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29238/sanitasi.v16i1.1484

Abstract

 Stunting, a crucial issue in Indonesia, reported that the prevalence was still significantly higher at 23,4% in 2021. Regionally, 403 children were stunted in Samarinda city, while 87 stunting were reported in Juanda health center in 2021. One of the indirect causes of stunting is environmental factors such as water and sanitation (clean and healthy behavior) that influence the nutrient intake of children. This study aimed to analyze the relationship between mothers' knowledge, attitude, and behavior about clean and healthy behavior with stunting in children under five in the Air Hitam sub-district. This research was analytically descriptive with a cross-sectional approach. Samples were collected from 50 mothers who have children under five years old. This was conducted in May 2022 through a direct interview using a questionnaire and anthropometric measures. The results showed that 22% of respondents were stunted, and there was a relationship between the level of mothers' knowledge and behavior with stunted children ((p-value = 0,030 dan 0,017). It is recommended to give more care, attention, and implementation of clean and healthy behavior at the family level as the first step to preventing nutritional problems.   Abstrak: Stunting merupakan masalah gizi nasional dengan pravelensi kejadian cukup tinggi setiap tahun yang tercatat 23,4% pada tahun 2021. Secara regional, terdapat 403 balita tercatat stunting di Kota Samarinda sedangkan 87 balita stunting dilaporkan pada Puskesmas Juanda tahun 2021. Salah satu penyebab tidak langsung stunting adalah faktor lingkungan melalui perilaku hidup bersih dan sehat yang secara signifikan memengaruhi pola asupan gizi anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu balita dalam implementasi PHBS dengan kejadian stunting pada balita berusia 24 hingga 59 bulan di Kelurahan Air Hitam Kota Samarinda. Populasi yang ditetapkan pada penelitian ini ialah ibu yang mempunyai balita berusia 24 hingga 59 bulan di Posyandu Srikaya dan Posyandu Al-Azhar. Sampel yang ditentukan dalam penelitian ini sebanyak 50 responden dengan metode penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Mei 2022 melalui wawancara langsung responden menggunakan kuesioner dan pengukuran antropometri pada balita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebesar 22% balita mengalami stunting, terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dan penerapan PHBS ibu dengan kejadian stunting (p-value = 0,030 dan 0,017). Diharapkan masyarakat dapat lebih peduli dan dapat menerapkan PHBS di lingkungan mereka sebagai langkah awal pencegahan stunting.
Hubungan Antara Penerapan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (Stbm) Pilar Tiga Dengan Kejadian Diare Di Jalan Gerliya, Kelurahan Sungai Pinang Dalam, Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda Julia, Dinda; Wahyuni, Marjan; Hansen, Hansen
HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 10 No 2 (2024): Kesehatan Lingkungan
Publisher : Public Health Department, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/higiene.v10i2.49838

Abstract

Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga merupakan salah satu pilar dari Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) terdiri dari beberapa proses seperti pengolahan, penyimpanan, dan pemanfaatan air minum dan pengelolaan makanan yang aman di rumah tangga (Kementerian Kesehatan RI, 2020). Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui hasil hubungan antara penerapan sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) pilar 3 dengan kejadian diare di Jalan Gerliya, Kelurahan Sungai Pinang Dalam, Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda.. Jenis penelitian yang digunakan adalah case control dengan menggunakan uji chi-square dan analisis odd rasio (or), dan jumlah responden pada penelitian ini sebanyak 26 kelompok kasus dan 26 kelompok kontrol. Hasil yang didapatkan dari uji chi-square yaitu nilai signifikasi (p-value) sebesar 0,042 yang artinya ada hubungan antara penerapan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) pilar tiga terhadap kejadian diare di Jalan Gerliya, Kelurahan Sungai Pinang Dalam. Analisis Odd Ratio (OR) antara penerapan STBM pilar tiga dengan kejadian diare menghasilkan nilai sebesar 0,133 yang artinya bahwa peluang masyarakat dalam menerapkan STBM pilar tiga untuk terkena diare tergolong kecil. Seihngga diperoleh kesimpulan bahwa masyarakat di Jalan Gerliya yang mengalami diare dikarenakan belum menerapkan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) pilar 3 dengan benar.
Analisis Opini Publik Tentang Cuaca Ekstrem Menggunakan Naïve Bayes dan K-Nearest Neighbor Irsyad, Hafiz; Wijaya, Christian Richie; Hansen, Hansen
Jurnal Software Engineering and Computational Intelligence Vol 2 No 02 (2024)
Publisher : Informatics Engineering, Faculty of Computer Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36982/jseci.v2i02.5107

Abstract

Letak Indonesia yang berada di khatulistiwa dapat menyebabkan rentan terhadap fenomena cuaca ekstrem yang dapat memberikan ancaman. Cuaca ekstrem merupakan fenomena fisik atmosfer pada waktu tertentu dalam jangka waktu yang pendek dan juga bersifat ekstrem. Youtube dapat menjadi sebuah media untuk publik dalam menyampaikan opini kepada pemerintah dalam menghadapi cuaca ekstrem. Analisis sentimen merupakan metode yang digunakan untuk mengekstraksi, menganalisis, dan memproses data tekstual secara otomatis guna mengidentifikasi sentimen dalam suatu opini. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menganalisis sentimen opini komentar publik di youtube mengenai cuaca ekstrem dengan menggunakan metode Naïve Bayes Multinomial dan K-Nearest Neighbor. Dataset diambil dari komentar di youtube mengenai cuaca ekstrem yang berjumlah 1030 komentar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode Naïve Bayes Multinomial lebih unggul dengan akurasi 81%, presisi 76%, recall 63%, dan F1-Score 69% dibandingkan metode K-Nearest Neighbor yang hanya mencapai akurasi 51%, presisi 38%, recall 69%, dan F1-Score 69%. Berdasarkan hasil ini, metode Naïve Bayes Multinomial direkomendasikan untuk analisis sentimen opini publik tentang cuaca ekstrem.
Edukasi Pemilahan Sampah di Kelurahan Sindang Sari: Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Masyarakat Hansen, Hansen; Rusdi, Rusdi; Khoirunnisaa, Aa’idah Dhiyah; Huda, Nurul
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 3 (2025)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v6i3.13731

Abstract

Pengelolaan sampah merupakan proses yang dilaksanakan secara sistematis, terpadu dan berkesinambungan yang mencakup kegiatan pengurangan dan penanganan sampah secara menyeluruh. Pengelolaan sampah rumah tangga yang belum optimal di Kelurahan Sindang Sari, Kota Samarinda, menjadi alasan utama dilaksanakannya kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman serta kesadaran masyarakat mengenai urgensi pemilahan sampah sebagai bagian dari praktik pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. Tahapan pelaksanaan kegiatan mencakup pengumpulan data awal melalui survey, koordinasi bersama aparatur RT setempat, penyusunan materi edukatif, pelaksanaan penyuluhan, serta evaluasi melalui instrumen pre-test dan post test. Kegiatan dilakukan di wilayah RT 01, 02, dan 03 dengan melibatkan sebanyak 19 responden. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa terjadi peningkatan signifikan dalam tingkat pengetahuan responden. Sebelum intervensi dilakukan sebanyak 42,1% responden berada dalam kategori “baik” dan 57,9% lainnya pada kateogri cukup. Pasca edukasi, seluruh responden (100%) tercatat dalam kategori “baik”. Hal ini dapat membuktikan bahwa pendekatan edukasi yang diterapkan berhasil meningkatkan literasi di lingkungan masyarakat. Lebih dari itu, kegiatan ini mendorong tumbuhnya kesadaran kolektif dalam pengelolaan sampah ditingkat rumah tangga. Dengan hasil yang positif ini diperlukan kesinambungan program edukatif serupa serta pelibatan aktif dari pemangku kepentingan lokal agar pembentukan perilaku peduli lingkungan dapat berlangsung secara konsisten dan berkelanjutan.
KANDUNGAN FORMALIN PADA BUAH (ANGGUR DAN APEL) DAN GAMBARAN PENGETAHUAN PENJUAL TENTANG PENGGUNAAN FORMALIN DI JALAN YOS SUDARSO KOTA SANGATTA Daelis, Daelis; Daramusseng, Andi; Hansen, Hansen
HEARTY Vol 11 No 1 (2023): FEBRUARI
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/hearty.v11i1.8247

Abstract

Formalin pada pangan dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan seperti kanker, gangguan menstruasi, infertilitas wanita, sakit kepala, masalah tidur, masalah keseimbangan, mual,  konsentrasi buruk, memori buruk. Data Badan Keamanan Pangan Kabupaten Kutai Timur tahun 2019 menunjukan bahwa hasil pemeriksaan sampel buah anggur positif mengandung formalin. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kandungan formalin pada buah (anggur dan apel) dan gambaran pengetahuan penjual tentang penggunaan formalin di jalan Yos Sudarso Kota Sangatta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel pedagang dalam penelitian ini sebanyak 13 orang, sampel buah anggur dan apel masing-masing sebanyak 13 buah. Pemeriksaan sampel menggunakan metode asam khromotrofik.  Hasil penelitian menunjukan bahwa 13 sampel buah anggur yang berasal dari Negara China, Australia dan India negatif formalin dan 13 sampel buah apel yang berasal dari Negara New Zealand, China, Amerika dan Jepang negatif formalin. Tingkat pengetahuan responden paling banyak kategori baik sebanyak 6 responden (46.1%), 5 responden (38.5%) pengetahuan kurang dan 2 responden (15.4%) pengetahuan sedang. Perlu dilakukan penyuluhan dan pelatihan terkait Bahan Tambahan Pangan (BTP) kepada para pedagang buah untuk tetap dapat mempertahankan kualitas buah-buahan yang dijual demi kesehatan masyarakat.