Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : UNEJ e-Proceeding

MISTERI DESA KAYUMAS: WARISAN KEJAYAAN KOLONIAL BELANDA DALAM PERKEBUNAN KOPI ARABIKA Latifatul Izzah; Suharto Suharto; M. Zamroni; Neneng Afiah; Anik Yuhana; Sri Rahayu; Endah Khodijah
UNEJ e-Proceeding 2020: E-PROSIDING SEMINAR NASIONAL PEKAN CHAIRIL ANWAR
Publisher : UPT Penerbitan Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecerdikan para investor Eropa dalam memilih lahan untuk dijadikan ajang bisnisnya memang luar biasa jitu. Tidak peduli apakah lahan tersebut sulit dijangkau atau tidak, yang penting mendapatkan profit yang tinggi dengan kalkulasi yang cermat. Pemerintah Kolonial Belanda memberikan hak erfpacht (hak sewa) di dataran tinggi yang tidak digunakan oleh pribumi pada para investor. Uniknya tidak menyurutkan semangat para investor untuk menanamkan investasinya di wilayah Hindia Belanda (penyebutan nama Indonesia pada masa Kolonial Belanda), khususnya lahan Kajoemaas Keresidenan Bezoeki. Pilihan tanaman yang ditanam adalah kopi jenis Arabika yang digandrungi masyarakat Eropa pada saat itu, yang cocok ditanam pada lahan yang terletak di atas ketinggian 760-1550 meter dpl. Investor Belanda, H.H.van Kol bersama rekannya J.C. Egter van Wissekerke tertarik untuk menyewa lahan seluas 504 Ha di Kajoemaas pada pemerintah Kolonial Belanda selama 75 tahun. Dengan mendirikan perusahaan “Cultuur Maatschappij Kajoemaas”. Sekarang posisinya diganti oleh PTPN XII dengan melanjutkan pengelolaan perkebunan Kopi Arabika. Penelitian ini menggunakan metode sejarah untuk mendapatkan gambaran yang kronologis dan detail tentang misteri Desa Kayumas yang dipilih oleh investor Belanda sebagai ladang emasnya. Hasil riset membuktikan bahwa Desa Kayumas baik secara geografis maupun klimatologis sangat cocok ditanami kopi jenis Arabika yang nilai jualnya lebih tinggi dibanding dengan jenis kopi lainnya. Kondisi ini menginspirasi masyarakat petani kopi Desa Kayumas untuk melanjutkan penanamannya, dan terbukti bahwa tanaman Kopi Arabika memberikan kemakmuran bagi masyarakat Desa Kayumas. Kata Kunci: Desa Kayumas, Kopi Arabika, warisan kolonial
MENGGAGAS ULANG KEBIJAKAN PERLINDUNGAN DAN PENGUATAN KOPI RAKYAT BONDOWOSO Latifatul Izzah; Singgih Tri Sulistiyono; Yety Rochwulaningsih
UNEJ e-Proceeding 2020: E-PROSIDING SEMINAR NASIONAL PEKAN CHAIRIL ANWAR
Publisher : UPT Penerbitan Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Riset ini bertujuan mendeskripsikan gagasan ulang mengenai kebijakan perlindungan dan penguatan kopi rakyat Bondowoso. Bangunan icon Kabupaten Bondowoso sebagai “Bondowoso Republik Kopi” yang diwujudkan oleh Bupati Amin Said Husni (Periode 2008-2013 dan 2013-2018) perlu ditindaklanjuti oleh Bupati Salwa Arifin (Periode 2018- 2023). Mengingat Cluster Kopi Arabika yang dijadikan produk unggulan Kabupaten Bondowoso mempunyai cita rasa yang khas berbeda dengan Kopi Arabika dari wilayah lain, serta mampu mendongkrak perekonomian petani kopi rakyat pada era Bupati Amin Said Husni. Untuk itu perlu adanya program berkelanjutan dari Pemerintah Kabupaten Bondowoso demi kemakmuran para petani kopi rakyat. Penelitian ini menggunakan metode sejarah guna mendapatkan data di lapangan secara detail dan kronologis mengenai kondisi produksi Kopi Arabika rakyat dan market Kopi Arabika rakyat pada masa Bupati Salwa Arifin. Hasil riset membuktikan bahwa perlu adanya gagasan ulang mengenai kebijakan perlindungan dan penguatan kopi rakyat Bondowoso. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa para petani terjebak pada sulitnya mendapat modal usaha dan juga market Kopi Arabika rakyat. Para buyer mempermainkan harga jual Kopi Arabika rakyat karena mereka mengetahui bahwa para petani membutuhkan fresh money baik untuk keberlangsungan hidupnya maupun untuk proses produksi Kopi Arabika. Kata kunci: Gagasan ulang, Kopi Arabika rakyat, perlindungan, penguatan