Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Kelayakan Usaha Souvenir Kayu Kelapa dalam Mendukung Pariwisata di Desa Budo, Kabupaten Minahasa Utara Towoliu, Benny Irwan; Kondoj, Telly Hetty Isje; Sangari, Fonny Erny Helty; Rondonuwu, Dianne O.; Kumaat, Hendry Moudy Estefanus; Mangolo, Mikhael Credo Samuel; Pangemanan, Jemmy Rudolf; Wenas, Pearl Loesye
Prosiding Seminar Nasional Produk Terapan Unggulan Vokasi Vol 1 No 1 (2024): Prosiding Seminar Nasional Produk Terapan Unggulan Vokasi Politeknik Negeri Manad
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Budo, dalam pengembangan desa wisata, telah melakukan terobosan seperti membuat usaha souvenir dari kayu kelapa. Namun, dari hasil observasi ditemukan bahwa usaha tersebut tutup, padahal hasil produksi souvenir yang ditampilkan memiliki kualitas yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kelayakan usaha souvenir dari kayu kelapa dalam mendukung Desa Budo sebagai desa wisata di Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Wawancara dan observasi digunakan dalam pengambilan data pada penelitian ini. Sedangkan model analisis yang digunakan adalah rasio perhitungan seperti: benefit cost ratio dan titik impas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari aspek keuangan, usaha ini layak untuk dikembangkan, sedangkan dari aspek pemasaran, saluran pemasaran yang digunakan hanya dengan menunggu di lokasi dan menawarkan kepada pengunjung yang datang ke lokasi tersebut. Tidak ada kreatifitas dalam pemasaran produk yang dilakukan selama ini. Kesimpulannya, terhentinya usaha ini dikarenakan model pemasaran yang terlalu monoton dan kaku. Disarankan agar ada terobosan dalam model pemasaran agar usaha ini dapat berjalan dengan baik.
The Integration of Business Model, Curriculum and Core Business Operation for Commerce Laboratory Maramis, Diana Roweina Susana; Dua, Iyam L; Kolondam, Arifmanuel; Mangolo, Mikhael Credo Samuel; Joroh, Adelaida
Asian Journal of Logistics Management Vol 2, No 2 (2023): Asian Journal of Logistics Management
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ajlm.2023.20675

Abstract

Laboratories in vocational higher education have an important role in complementing the learning process for students to gain an optimum learning experience, especially in Vocational Colleges, where the quality of students is expected to possess skills and expertise that are applicable in the workplace. Laboratories in vocational higher education have many important roles in students' learning experiences, especially in the area where students are able to sharpen their practical skills by directly applying all the theories they have learned. This provides students with the opportunity to optimize and even master various skills relevant to their chosen field of study or profession. The optimization of student learning includes making laboratories function as real business entities, so that students can gain learning experiences in conditions that closely resemble those in the industry. One of the efforts to develop the potential of resources owned by a laboratory is to maximize the business potential of each laboratory, especially Commerce Laboratories. Integration between the business process and the learning process in commerce laboratories is necessary to ensure that both aspects run smoothly, rather than being misaligned. When the laboratory functions as a business entity, it can achieve maximum profit while simultaneously providing practical learning experiences to students.
Penyuluhan Peran Dan Manfaat Bumdes Dalam Pengelolaan Wisata Mangrove Park Di Desa Darunu Bawole, Merryany Theovanny; Permana, Dimas Ero; Mangolo, Mikhael Credo Samuel
JPEMAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2023): JPEMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Yayasan Pendidikan Tanggui Baimbaian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71456/adc.v2i1.589

Abstract

Perkembangan pariwisata di kabupaten Minahasa Utara dengan adanya Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2019 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Likupang, memberikan kesempatan yang besar bagi desa-desa di kabupaten Minahasa Utara untuk dapat mengembangkan pariwisatanya. Desa-desa di Kabupaten Minahasa mulai berbenah dan mempersiapkan diri melihat potensi besar dari dunia pariwisata. Salah satunya yaitu Desa Darunu sebagai desa wisata rintisan melalui Darunu Mangrove Park sebagai wisata unggulannya. Pengembangan ini dapat memberi peluang bagi masyarakat Darunu dapat semakin berkembang perekonomiannya untuk itu pengelolaan Darunu Mangrove Park harus dilakukan secara professional, terbuka dan bertanggung jawab melalui BUMDES Desa Darunu. Namun, dalam pengelolaan Darunu Mangrove Park belum melibatkan BUMDES dalam hal ini BUMDES Sejahterah Darunu. Untuk itulah kegiatan pengabdian ini dilakukan untuk dapat memberikan penyuluhan mengetahui Peran dan Manfaat BUMDES dalam Pengelolaan Wisata Mangrove Park di Desa Darunu. Metode pengabdian yang dilakukan melalui kegiatan penyuluhan berupa sosialisasi dan diskusi kepada Perangkat BUMDES Desa Darunu, POKDARWIS Desa Darunu, dan stakeholder lainnya yang terkait dengan pengelolaan Darunu Mangrove Park. Hasil dari pelaksanaan kegiatan pengabdian ini yaitu Pemerintah Desa Darunu telah menyerahkan kewenangan pengelolaan Darunu Mangrove Park kepada BUMDES Sejahterah Darunu sesuai dengan prinsip-prisip BUMDES yang dalam pengelolaannya dibantu oleh POKDARWIS desa Darunu dan Masyarakat desa Darunu. Diharapkan dengan pengelolaan yang baik oleh BUMDES Sejahterah Darunu, Mangrove Park di Desa Darunu dapat meningkatnya perekonomian desa dan masyarakat Darunu.
OPTIMALISASI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEACHING FACTORY CAFÉ POLIMDO DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN KUALITAS PELAYANAN Mangolo, Mikhael Credo Samuel; Samehe, Januar Valentino; Pongtuluran, Alma; Bawole, Merryany Theovanny
CENDEKIA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Vol. 5 No. 4 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/cendekia.v5i4.7157

Abstract

The existence of the Polimdo Cafe teaching factory provides students with a learning experience that mirrors the real industrial world. Students not only gain a theoretical understanding of service and product delivery but also acquire the practical skills needed to enter the workforce and industry. To implement a high-quality teaching factory learning model that aligns with industry standards, a set of Standard Operating Procedures (SOP) must be established at the Polimdo Cafe. Based on the researcher's observations, the current implementation still has several inconsistencies with the SOPs of the hotel industry. This ranges from employee uniforms, grooming, adherence to work schedules, to operational procedures where students are not yet performing tasks according to industry standards. This study aims to determine the implementation of Standard Operating Procedures at the Polimdo Cafe teaching factory and identify the efforts being made to optimize their application. This research uses a qualitative approach, with data collected through interviews, observation, and documentation. The results of the study indicate that the absence of officially documented SOPs for the Polimdo Cafe significantly impacts the quality of learning and service. The lack of a standard reference for the student staff leads to inconsistencies in their operational work, which affects the quality of service provided. On the learning aspect, the absence of SOPs hinders the process of enhancing students' competencies. ABSTRAKKeberadaan teaching factory Cafe Polimdo memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa sesuai dengan suasana yang terjadi di dunia industri yang sesungguhnya, mahasiswa tidak hanya mendapatkan pemahaman teoritis dalam pelayanan jasa dan produk, tetapi juga memiliki keterampilan praktis yang dibutuhkan sebagai modal untuk terjun ke dunia kerja dan dunia industri. Dalam mengimplementasikan model pembelajaran teaching factory yang berkualitas dan sesuai dengan standar di dunia industri dibutuhkan suatu standar operasional prosedur (SOP) yang harus ditetapkan di Cafe Polimdo. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti, pada penerapannya masih terdapat beberapa hal yang tidak sesuai dengan SOP di industri hotel. Mulai dari uniform karyawan, grooming, kepatuhan terhadap jadwal kerja, sampai pada operasional kerja di mana mahasiswa belum melakukan pekerjaan sesuai standar industri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan standar operasional prosedur di teaching factory Cafe Polimdo dan upaya apa saja yang dilakukan dalam mengoptimalkan penerapan SOP di teachig factory Cafe Polimdo. Jenis penelitian dalam penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara, observasi, dokumentasi. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa tidak adanya dokumentasi SOP teaching factory Café Polimdo secara resmi berdampak signifikan terhadap kualitas pembelajaran dan kualitas pelayanan Café Polimdo. Tidak adanya acuan baku bagi staf café yang merupakan mahasiswa menyebabkan inkonsistensinya dalam pelaksanaan operasional kerja yang berppengaruh terhadap kualitas pelayanan yang diberikan. Pada apek pembelajaran, ketiadaan SOP menghambat proses peningkatan kompetensi peserta didik.