Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika

PENGARUH PUPUK PETROGANIK DAN POC NASA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI BESAR (Capsicum annuum L.) HIBRIDA F1 VARIETAS ARIMBI 85 Wesli, Charles; Napitupulu, Marisi
Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Vol 1, No 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jakt.v1i2.6891

Abstract

Cabai merupakan sayuran yang dikonsumsi setiap saat dengan harga yang cukup menjanjikan bagi petani cabai.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk Petroganik dan POC Nasa serta interaksinya, serta mengetahui dosis pupuk Petroganik dan POC Nasa yang tepat untuk pertumbuhan dan hasil tanaman cabai besar (Capsium annum L) varietas F1 Arimbi 85 yang lebih baik.Penelitian dilaksanakan di Desa Loa Duri Ilir Kecamatan, Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-Juli 2019. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 3x4 yang diulang sebanyak 4 (empat) kali. Ada 2 faktor perlakuan. Faktor pertama pupuk Petroganik (K), terdiri atas 4 taraf, yaitu :=  0 g  pupuk Petroganik atau kontrol (k0), 50 g pupuk Petroganik/tanaman (k1), 100 g pupuk Petroganik/tanaman (k2), dan 150 g pupuk Petroganik/tanaman (k3). Faktor kedua POC Nasa, terdiri atas 4 taraf, yaitu : tanpa POC Nasa (h0), konsentrasi POC Nasa 2 ml/l.air (h­1), konsentrasi POC Nasa 4 ml/l air (h2), dan konsentrasi POC Nasa 6 ml/l.air (h3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk Petroganik (K) berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 2 minggu, umur 4 minggu dan umur 6 minggu setelah tanam, jumlah buah dan berat buah/tanaman. Perlakuan pupuk POC NaSa (H) berpengaruh sangat nyata pada tinggi tanaman umur 4 minggu dan 6 minggu setelah tanam, jumlah buah/tanaman dan berat buah/tanaman. Interaksi perlakuan pupuk Petroganik dan POC Nasa (KxH) berpengaruh nyata pada tinggi tanaman umur 4 minggu, umur 6 minggu dan umur 8 minggu setelah tanam.
ANALISIS KANDUNGAN FITOKIMIA EKSTRAK RUMPUT PAHIT (Axonopus compressus) DAN UJI EFIKASI ANTIMIKROBA Muqolifah, Siti; Napitupulu, Marisi; Syahfari, Helda
Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Vol 2, No 2 (2024): Juli 2024
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jakt.v2i2.7684

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kandungan fitokimia rumput pahit (Axonopus compressus) dan uji efikasi anti mikroba serta untuk mengetahui konsentrasi hambat minimum dari ekstrak rumput pahit (Axonopus compressus) yang dapat memberikan aktivitas penghambatan terhadap mikroba.Rancangan penelitian yang dilakukan yaitu mengambil sampel dilapangan dan di analisis di laboratorium. Rumput pahit diambil dari perkarangan rumah warga Palaran Samarinda, Kalimantan Timur. Kemudian Rumput Pahit dimeserasi dengan etanol kemudian dimeserasi menggunakan rotary evaporator. Kemudian dilanjutkan dengan menganalisa kandungan Rumput Pahit (Axonopus compresuss), pembuatan esktrak etanol dan skrinning fitokimia ekstrak etanol Rumput Pahit yaitu (tannin, alkaloid, flavonoid, saponin, triterpenoid, caratenoid) serta uji aktivitas antimikroba.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Kandungan senyawa metabolit sekunder yang terkandung di dalam Ekstrak Etanol Rumput Pahit (Axonopuss compresuss) adalah tannin, alkaloid, flavonoid, saponnin, triterpenoid, caratenoid; (2) Hasil Uji Efikasi Antimikroba menunjukkan bahwa pada Ekstrak Etanol Rumput Pahit dengan konsentrasi 5%, 10%, 15%, 20%, 25%at menghambat pertumbuhan bakteri Pseudomonas solanacearum yaitu sebesar 7,3 mm, 9 mm, 13,6 mm, 11,3 mm, 11,3 mm dan MIC (Minimum Inhibator Concentration) sebesar 5%.
PENGARUH PUPUK KANDANG KAMBING DAN POC FORTUNE TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG PREI (Allium porrum L.) VARIETAS BLAZE F1 Kemnyien, Mauritius; Sutejo, Hery; Napitupulu, Marisi
Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Vol 3, No 1 (2025): Januari 2025
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jakt.v3i1.8453

Abstract

Peluang usaha budidaya bawang prei sangatlah menjanjikan karena banyak dibutuhkan oleh masyarakat sebagai bahan sayuran terutama bumbu penyedap. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pupuk kandang kambing dan pupuk Organik Cair Fortune serta interaksi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang prei, dan juga untuk mengetahui dosis pupuk kandang kambing dan konsentrasi pupuk Organik Cair Fortune yang tepat terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang prei. Penelitian dilaksanakan pada Januari-Maret 2024. Tempat penelitian di Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur. Penelitian menggunakan rancangan percobaan dengan analisis faktorial 3 x 3 dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 5 kali ulangan. Terdiri atas 2 faktor perlakuan. Faktor I, Dosis Pupuk Kandang Kambing (K) terdiri dari 3 taraf yaitu: tanpa pupuk kandang kambing atau kontrol (k0), dosis pupuk 150 kg/ha atau setara dengan 125 g/polibag (k1), dan dosis pupuk 10 ton/ha atau setara dengan 250 g/polibag (k2). Faktor II, Pupuk POC Fortune (F) terdiri atas 3 taraf, yaitu : tanpa POC Fortune atau kontrol (f0), konsentrasi POC Fortune 10 ml/l.air (f1), dan konsentrasi POC Fortune 20 ml/l.air (f2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk kandang kambing (K) berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 60 hari setelah tanam dan berat basah tanaman. Berat basah tanaman terberat terdapat pada perlakuan pupuk kandang kambing dengan dosis 250 g/polibag (k2), yaitu 117,00 g/polibag. Sedangkan berat basah teringan terdapat pada perlakuan tanpa pupuk kandang kambing (k0), yaitu 77,67 g/polibag. Perlakuan POC Fortune berpengaruh nyata terhadap panjang akar. Berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 60 hari setelah tanam dan berat basah tanaman. Berat basah tanaman terberat terdapat pada perlakuan POC Fortune dengan konsentrasi 20 ml/l.air (f2), yaitu 111,00 g/polibag, sedangkan berat basah tanaman teringan terdapat pada perlakuan tanpa POC Fortune (f0), yaitu 70,00 g/polibag. Interaksi perlakuan pupuk kandang kambing dan POC Fortune (KxF) tidak berpengaruh nyata
PENGARUH PUPUK NPK MESTIBIRU DAN PUPUK KOMPOS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) VARIETAS TOSAKAN F1 Indramus, Febra; Napitupulu, Marisi; Sutejo, Hery; Derita, Djumansi
Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Vol 3, No 2 (2025): Juli 2025
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jakt.v3i2.8745

Abstract

Tanaman sawi merupakan tanaman yang bernilai ekonomis yang mempunyai banyak manfaat. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pupuk NPK Mestibiru dan pupuk kompos serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi, dan juga untuk mengetahui dosis pupuk NPK Mestibiru dan pupuk kompos yang tepat untuk memperoleh hasil tanaman yang tinggi. Penelitian dilaksanakan bulan Juli 2022 sampai dengan bulan Agustus 2022. Tempat penelitian di Kecamatan Kembang Janggut, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Penelitian menggunakan rancangan percobaan dengan analisis faktorial 3 x 3 dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang diulang sebanyak 4 kali. Terdiri atas 2 faktor perlakuan. Faktor I, Dosis Pupuk NPK Mestibiru (M) terdiri dari 3 taraf yaitu: tanpa pupuk NPK Mestibiru atau kontrol (m0), dosis pupuk NPK Mestibiru 150 kg/ha setara dengan 3,75 g/polibag (m1), dan dosis pupuk NPK Mestibiru 300 kg/ha setara dengan 7,50 g/polibag (m2). Faktor II, Dosis Pupuk Kompos (K)) terdiri atas 3 taraf, yaitu: tanpa pupuk kompos atau kontrol (k0), dosis pupuk kompos 3 ton/ha atau setara dengan 75 g/polibag (k1), dan dosis pupuk kompos 6 ton/ha atau setara dengan 150 g/polibag (k2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk NPK Mestibiru (M) berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman dan berat basah tanaman. Berat basah tanaman terberat terdapat pada perlakuan dengan dosis 6 ton/ha (m2), yaitu 152,58 g. Interaksi perlakuan (MxK) tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 15 hari dan umur 30 hari setelah tanam, jumlah daun umur 15 hari dan umur 30 hari setelah tanam, dan berat basah tanaman.
PERTUMBUHAN PLANTLET ANGGREK Vanda tricolor Varietas Suavis PADA PERLAKUAN MEDIA DASAR MURASHIGE DAN SKOOG (MS) DENGAN PEMBERIAN ZAT PENGATUR TUMBUH (ZPT) IBA DAN ARANG AKTIF SECARA IN-VITRO Rahmadani, Sari Putri; Astuti, Puji; Napitupulu, Marisi
Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Vol 3, No 2 (2025): Juli 2025
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jakt.v3i2.8744

Abstract

Anggrek merupakan tanaman hias yang memiliki nilai ekonomi lebih tinggi bila dibandingkan dengan jenis tanaman hias lainnya. Tujuan penelitian dilakukan ingin mengetahui pertumbuhan plantlet Anggrek Vanda Tricolor Varietas Suavis pada perlakuan media dasar MS dengan Zat Pengatur Tumbuh dan Arang Aktif Dengan konsentrasi yang berbeda. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2019 hingga Agustus 2019 di Laboratorium Kultur Jaringan Fakultas Pertanian Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda. Mengunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) percobaan (4x4), diulang sebanyak 3 kali, yang terdiri dari 2 faktor. Faktor I adalah Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh IBA (I), terdiri atas 4 taraf yaitu : (i0) IBA, (i1) 0,3 ppm IBA, (i2) 0,6 ppm IBA, (i3) 0,9 ppm  IBA. Faktor II adalah Dosis Arang Aktif (A) terdiri dari 4 taraf yaitu : (a0) Tanpa Arang Aktif, (a1) 2 gram Arang Aktif/liter media, (a2) 4 gram Arang Aktif/liter media, (a3) 6 gram Arang Aktif/liter media. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan Zat Pengatur Tumbuh IBA berpengaruh nyata terhadap panjang akar umur 3 bulan setelah tanam. panjang akar tertinggi terdapat pada perlakuan i3 (0,9 ppm IBA) yaitu mencapai 3,83 cm. Perlakuan Arang Aktif menujukan bahwa berpengaruh nyata terhadap tinggi plantlet umur 1 bulan setelah tanam. plantlet tertinggi terdapat pada perlakuan a1 (2 gram Arang Aktif) yaitu 3,33 cm. Interaksi (IxA) perlakuan berpengaruh nyata terhadap perlakuan IBA dan Arang Aktif pada jumlah daun umur 3 bulan setelah  tanam, interaksi terbaik terdapat pada perlakuan i0a2 (Tanpa Zat Pengatur Tumbuh IBA dan 4 gram Arang Aktif)yaitu 2,67 cm. Tinggi plantlet umur 2 bulan setelah tanam, Interaksi terbaik terdapat pada perlakuan i2a1 (0,6 ppm Zat Pengatur Tumbuh IBA dan 2 gram Arang Aktif)yaitu 6,00 cm. Jumlah akar umur 3 bulan setelah tanam, Interaksi terbaik terdapat pada perlakuan i0a2 (Tanpa Zat Pengatur Tumbuh IBA dan 4 gram Arang Aktif)yaitu 2,00 cm.