Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Tatalaksana Neuroleptik Malignant Syndrome di Intensif Care Unit Dengan Impending Organ Failure Fadrial, Andi Muhammad; Muchtar, Faisal; Rum, Muhammad; Hisbullah, Hisbullah
UMI Medical Journal Vol 6 No 2 (2021): Umi Medical Journal
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/umj.v6i2.147

Abstract

Neuroleptic Malignant Syndrome adalah sebuah sindrom khas dan merupakan komplikasi pengobatan antipsikotik yang mengancam jiwa. Neuroleptic Malignant Syndrome memberikan gambaran klinis seperti rigiditas, hipertermia, dan perubahan status mental. Morbiditas dan mortalitas pada Neuroleptic Malignant Syndrome sering akibat sekunder dari komplikasi jantung, paru-paru dan ginjal sehingga diperlukan perawatan intensif. Penatalaksanaan Neuroleptic Malignant Syndrome adalah menghentikan semua antipsikotik dan melakukan terapi suportif. Prognosis pasien Neuroleptic Malignant Syndrome akan mengalami perbaikan gejala dalam waktu dua minggu dan beberapa pasien sembuh tanpa gejala sisa neurologis. Telah dilakukan perawatan terhadap pasien perempuan usia 21 tahun dengan Neuroleptic Malignant Syndrome. Selama di ICU pasien mengalami demam, kekakuan otot, tremor dan mioglobinuria. Perawatan yang dilakukan berupa monitoring pernafasan, monitoring hemodinamik, dan terapi supportif. Selama perawatan di ICU kondisi pasien cenderung membaik dan kembali ke bangsal setelah perawatan hari ke sebelas. Tujuan penulisan laporan kasus ini adalah mengetahui pentingnya tatalaksana yang tepat pada pasien Neuroleptic Malignant Syndrome sehingga dapat menghindari kerusakan organ yang berat dan irreversible di ICU.
Optimization of Bilateral Cooperation at the Local Level: Vocational Schooling Program and Firm Productivity in Central Java Wiryawan, Bangkit A.; Herawati, Nunik Retno; Rum, Muhammad; Perkasa, Ricardo Gita
Politika: Jurnal Ilmu Politik Vol 15, No 1 (2024)
Publisher : Magister Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/politika.15.1.2024.37-54

Abstract

In 2011 the Indonesian and the German government initiated the Sustainable Economic Development through Technical and Vocational Education and Training Program (SED-TVET). Within the diplomacy realm, this kind of bilateral strategy has often been utilized to strengthen a country's specific needs. Following the program, Provincial Government in Central Java responds distinctively to the initiative by emphasizing link and match program to promote skilled-labor employment. This paper aims to investigate the effect of these national and local policies on firms’ productivity. Our identification of treatment year is critical as this precedes wider implementation of TVET program at the national level in 2016. To capture the precise treatment effect of the program, we deploy difference-in-difference strategy using the province’s neighbors as the control group. We find that firms in Central Java employed nearly 20% higher share of skilled labor relative to its controls. This correlates with significantly higher productivity and export performance. The results highlight the benefit of well-coordinated bilateral cooperation while also stressing the important role of local leadership in optimizing the impact of the program.
Pengaruh Vitamin B1, B6 dan B12 terhadap Intensitas Nyeri Pasca Seksio Sesarea Tarang, Felicia; Ahmad, Muhammad Ramli; Datu, Madonna D.; Arif, Syafri Kamsul; Husain, Alamsyah Ambo Ala; Rum, Muhammad
Jurnal Anestesi Obstetri Indonesia Vol 7 No 2 (2024): Juli
Publisher : Indonesian Society of Obstetric Anesthesia and Critical Care (INA-SOACC)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47507/obstetri.v7i2.185

Abstract

Latar Belakang: Seksio sesarea (SC) digunakan sebagai solusi ketika persalinan normal tidak memungkinkan karena alasan medis tertentu. Beban global pemulihan bedah obstetri mencakup sekitar 140.000.000 kelahiran setiap tahun dengan perkiraan tingkat sesarea global 23%. Salah satu masalah yang harus diatasi dalam pemulihan seksio sesarea adalah masalah nyeri. Bukti baru menunjukkan potensi terapeutik vitamin B1, B6, dan B12 dalam kondisi nyeri yang berbeda. Tujuan: untuk mengetahui efektivitas vitamin B1, B6, dan B12 terhadap intensitas nyeri pada seksio sesarea.Subjek dan Metode: Penelitian dengan desain eksperimental rancangan acak tersamar ganda pada pasien yang dilakukan seksio sesarea di RS Batara Siang Pangkep, bulan Januari hingga Februari 2024. Sebanyak 26 subyek penelitian dibagi rata dalam dua kelompok: kelompok kontrol tidak mendapat suplemen dan kelompok perlakuan mendapatkan vitamin B1 100 mg, vitamin B6 100 mg, vitamin B12 5000 mcg dalam bentuk sediaan ampul (Neurosanbe®) 1 jam sebelum operasi. Pencatatan intensitas nyeri (numerical rating scale = NRS) pada jam ke 2, 4, 8, 12, 24 pasca seksio sesarea, yaitu berupa nyeri diam dan nyeri gerak.Hasil: Puncak intensitas nyeri gerak maupun diam adalah 24 jam pasca seksio sesarea pada kedua kelompok. Terdapat perbedaan signifikan
Perbandingan Efektivitas antara Capillary Refill Time (CRT) dengan Kadar Laktat sebagai Alat Monitoring Keberhasilan Resusitasi pada Syok Hemoragik Subekti, Muhammad Miftachul Huda; Muchtar, Faisal; Kamsul Arif, Syafri; Hisbullah; Salam, Syamsul; Rum, Muhammad
Majalah Anestesia & Critical Care Vol 40 No 2 (2022): Juni
Publisher : Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif (PERDATIN) / The Indonesian Society of Anesthesiology and Intensive Care (INSAIC)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.843 KB) | DOI: 10.55497/majanestcricar.v40i2.260

Abstract

Latar Belakang: Serum laktat telah digunakan sebagai parameter diagnostik dan penanda prognostik syok hemoragik. Capillary Refill Time (CRT) juga merupakan salah satu indikator untuk perfusi perifer yang baik dan memiliki beberapa keuntungan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas CRT dan kadar laktat sebagai alat monitoring keberhasilan resusitasi pada syok hemoragik. Bahan dan Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross-sectional. Semua pasien yang mengalami syok hemoragik paskaoperasi dan dirawat di Intensive Care Unit (ICU) diikutsertakan dalam penelitian ini. CRT dan kadar laktat sebelum resusitasi dicatat (T0). Selama resusitasi, CRT dan kadar laktat dicatat pada interval waktu 2 jam (T1), 4 jam (T2), 6 jam (T3), dan 24 jam (T4) setelah resusitasi. Pasien dibagi menjadi kelompok yang resusitasi berhasil dan resusitasi belum berhasil untuk analisis lebih lanjut. Hasil: Kami menyajikan perubahan CRT dan kadar laktat dari awal hingga 24 jam resusitasi. Penurunan kadar laktat dan CRT yang ditunjukkan melalui grafik terjadi secara konsisten dan tidak berbeda antarkelompok. Ada korelasi positif yang kuat antara CRT dan kadar laktat 6 jam sejak resusitasi dimulai (R = 0,772, p = 0,001). Ditemukan juga korelasi positif yang kuat antara kadar laktat dan CRT pada awal resusitasi (R = 0,777, p = 0,001). Kesimpulan: CRT dan kadar laktat memiliki efektivitas yang sama sebagai alat monitoring keberhasilan resusitasi pada syok hemoragik.
Pengaruh Erector Spinae Plane Block (ESPB) dengan Stabilitas Hemodinamik dan Kadar Kortisol Serum pada Operasi Tulang Belakang Kristiono, Evan; Musba, A. M. Takdir; Salahuddin, Andi; Gaus, Syafruddin; Hisbullah; Rum, Muhammad
Majalah Anestesia & Critical Care Vol 41 No 2 (2023): Juni
Publisher : Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif (PERDATIN) / The Indonesian Society of Anesthesiology and Intensive Care (INSAIC)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55497/majanestcricar.v41i2.302

Abstract

Latar Belakang: Nyeri pada bedah vertebra sulit dikendalikan dengan anestesi umum sehingga regional anestesi berperan penting dalam mengurangi fluktuasi hemodinamik. Namun belum terdapat rekomendasi anestesi regional untuk pasien yang menjalani bedah vertebra. Teknik erektor spinae plane block (ESPB) memberikan agen anestetik lokal pada ramus posterior sebelum selama prosedur dimulai, telah terbukti memperbaiki kualitas nyeri dan hemodinamik pada pasien kasus kardiovaskular.Tujuan: Mengetahui efek ESPB terhadap hemodinamik dan kadar kortisol serum serta korelasinya pada pasien yang menjalani bedah vertebra.Subjek dan Metode: Penelitian ini merupakan penelitian experimental prospective dengan consecutive random sampling. Sampel terdiri dari kelompok GA ESP (kelompok dengan intervensi ESPB) dan GA (kelompok kontrol) dengan jumlah sampel masing-masing 30 orang yang memenuhi kriteria inklusi. Penilaian tekanan darah sistolik, diastolik, laju nadi, pada saat sebelum, saat insisi bedah, dan saat pemasangan implant, jumlah anestetik volatil, jumlah opioid dan pengambilan darah untuk pemeriksaan konsentrasi kortisol serum sebelum, 2 jam setelah insisi bedah, dan 4 jam setelah insisi bedah. Data dianalisis menggunakan SPSS 25 untuk windows.Hasil: Laju nadi meningkat bermakna pada kelompok GA saat insisi (p=0,041), serta saat implantasi (p=0,012) dibandingkan prabedah. Tekanan darah sistolik saat insisi meningkat bermakna pada kedua kelompok (GA, p=0,005 ; GA ESP, p=0,001) dibandingkan sebelum prosedur dimulai. Tekanan darah diastolik pada kelompok GA mengalami penurunan bermakna saat implantasi (p=0,003) dibandingkan sebelum prosedur bedah. Kelompok GA ESP menggunakan using opioid (p=0,0001) and isoflurane (p=0,001) lebih rendah dibandingkan kelompok GA.Penurunan serum kortisol kedua kelompok ditemukan berbeda bermakna namun perubahan tersebut tidak berbeda antara kedua kelompok.Simpulan: Kelompok GA mengalami perubahan hemodinamik lebih bermakna dibandingkan kelompok GA ESP. Kebutuhan isofluran dan fentanyl lebih rendah pada kelompok GA ESP. Serum kortisol mengalami penurunan pada kedua kelompok namun tidak terdapat perbedaan antara kedua kelompok.
Perbandingan Antara Kombinasi Ibuprofen dan Parasetamol dengan Ketorolak dan Parasetamol Intravena Terhadap Derajat Nyeri dan Rasio Neutrofil Limfosit Pasca-Functional Endoscopic Sinus Surgery Rahim, Muh. Rezah; Musba, A. M. Takdir; Palinrungi, Ari Santri; Ahmad, Muh. Ramli; Muhadi, Ratnawati; Rum, Muhammad
Jurnal Anestesi Perioperatif Vol 12, No 3 (2024)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15851/jap.v12n3.3889

Abstract

Functional endoscopic sinus surgery (FESS) adalah metode gold-standard pada manajemen rinosinusitis kronik. Prosedur ini tetap menimbulkan rasa nyeri pascaoperasi, walaupun tindakan bersifat minimal invasif. Parasetamol yang dikombinasikan dengan obat anti-inflamasi non-steroid (OAINS) dapat digunakan untuk analgesik pascaoperasi. Hal lain yang perlu diperhatikan sebagai faktor prognostik adalah nilai rasio neutrofil limfosit (RNL). Penelitian ini mengamati penggunaan analgesia multimodal pada nyeri pascaoperasi serta apakah terdapat hubungan dengan RNL yang dilakukan di RSUlP Wahidin Suldirohulsodo dan rumah sakit jejaring antara bulan Agustus 2023 hingga Februari 2024. Desain penelitian adalah uji acak tersamar ganda yang membandingkan kelompok P1 (pemberian kombinasi parasetamol dan ibuprofen intravena [IV]) dengan kelompok P2 (kombinasi parasetamol dan ketorolak IV) pascaoperasi FESS. RNL dihitung perioperatif, jam ke-6 dan ke-24 pascaoperasi. Penilaian derajat nyeri dilakukan pada 6 jam, 12 jam, 24 jam dan 48 jam pascaoperasi. Total didapatkan 40 pasien yang dibagi ke dua kelompok. Tidak ditemukan perbedaan bermakna pada derajat nyeri antar kelompok (p>0,05) dan juga RNL (p>0,05). Kombinasi parasetamol baik dengan ibuprofen maupun ketorolak dapat menjadi pilihan sebagai multimodal analgesia pascaoperasi.
PENTINGNYA MEMBANGUN KECERDASAN EMOSIONAL PUSTAKAWAN DI LINGKUNGAN KERJA PELAYANAN DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PROVINSI JAMBI Rum, Muhammad; Syamsuddin, Syamsuddin
Baitul 'Ulum: Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi Vol. 8 No. 2 (2024): Baitul 'Ulum: Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi
Publisher : Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30631/baitululum.v8i2.236

Abstract

The aim of this article is to reveal how to build librarians' emotional intelligence in the Service work environment of the Library and Archives Intitutional of Jambi regional. The concept of emotional intelligence developed by Goelman is a concept that has several variants for measuring a person's emotional intelligence. The research used is qualitative with a descriptive approach which aims to reveal phenomena in the field. Purposive sampling is a selected sample where the head of the department is the key informant, then 14 librarians are the informants. Data was collected through documentation, structured and unstructured interviews, observation. Data analysis uses the Miles & Huberman concept which consists of data collection, data reduction, data presentation, and drawing conclusions/verification. The results show that the role of emotional intelligence in supporting the service performance of librarians is recognizing one's emotions, demonstrated by an attitude of emotional awareness, careful assessment, and self-confidence. Managing emotions is demonstrated by being self-aware, trustworthy, alert, adaptable and innovative. Self-motivation is shown by encouraging achievement, commitment, initiative and optimism. Recognizing other people's emotions is shown by understanding other people, dealing with diversity, and political awareness. Building relationships is demonstrated by an influential attitude, the ability to overcome conflict management, and the ability to collaborate. Recommendation Key word : Emotional intelligence; service performance; Library and Archives ABSTRAK Tujuan artikel ini adalah untuk mengungkap bagaimana membangun kecerdasan emosional pustakawan di lingkungan kerja pelayanan Dinas Perpustakaan dan Arsip daerah Jambi. Konsep kecerdasan emosional yang dikembangkan oleh Goelman merupakan konsep yang memiliki beberapa varian untuk mengukur kecerdasan emosional seseorang. Penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang bertjuan mengungkap fenomena di lapangan. Purposive sampling merupakan sampel yang terpilih dimana kepala Dinas sebagai key informan, selanjutnya 14 pustakawan sebagai informan. Data dikumpulkan melalui dokumentasi, wawancara terstruktur dan tidak tersttruktur, obeservasi. Analisis data menggunakan konsep Miles & Huberman yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan Penarikan Kesimpulan/Verifikasi. Hasil menunjukkan bahwa peran kecerdasan emosional dalam menunjang kinerja pelayanan pustakawan adalah Mengenali emosi diri ditunjukkan dengan sikap kesadaran emosi, penilaian secara teliti, dan kepercayaan diri. Mengelola emosi ditunjukkan dengan sikap kenali diri, dapat dipercaya, kewaspadaan, adaptabilitas, dan inovasi. Memotivasi diri ditunjukkan dengan sikap dorongan berprestasi, komitmen, inisiatif, dan optimis. Mengenali emosi orang lain ditunjukkan dengan sikap memahami orang lain, mengatasi keberagaman, dan kesadaran politis. Membina hubungan ditunjukkan dengan sikap berpengaruh, kemampuan mengatasi manajemen konflik, dan kemampuan berkolaborasi. Rekomendasi Key Word : Kecerdasan emosional; kinerja pelayanan; Perpustakaan dan Arsip
Perbandingan Efektivitas antara Blok Subtenon dengan Blok Peribulbar pada Pembedahan Vitreoretinal Sonambela, Sander; Salahuddin, Andi; Hilal Salam, Syamsul; Arif, Syafri Kamsul; Musba, Andi Muhammad Takdir; Rum, Muhammad
Majalah Anestesia & Critical Care Vol 43 No 1 (2025): Februari
Publisher : Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif (PERDATIN) / The Indonesian Society of Anesthesiology and Intensive Care (INSAIC)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55497/majanestcricar.v43i1.374

Abstract

Latar Belakang: Penyakit vitreoretinal adalah penyebab umum gangguan penglihatan dan kebutaan. Anestesi regional telah mendapatkan perhatian yang lebih luas, terutama dalam berbagai bedah mata, mayoritas pasien yang mendapatkan regional anestesi adalah blok nervus oftalmikus dengan blok subtenon sebanyak 46,9%, peribulbar 19,5%, dan retrobulbar 0,5%. Pemilihan anestesi lokal dan regional yang tepat pada bedah mata tergantung pada prosedur yang direncanakan, durasi yang diperlukan, dan karakteristik pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan efektivitas dari blok subtenon dan blok peribulbar pada operasi vitreoretinal. Metode: Desain penelitian ini adalah uji klinis acak tersamar tunggal. Populasi penelitian adalah pasien yang menjalani prosedur pembedahan elektif vitreoretinal. Sampel penelitian dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok blok subtenon dan kelompok blok peribulbar. Mula kerja dan lama kerja blok sensorik dan motorik dicatat. Parameter hemodinamik dinilai sebelum blok peribulbar, 15 menit setelah injeksi, dan setiap 15 menit sampai akhir operasi. Dilakukan pencatatan kebutuhan blok tambahan selama pembedahan pada tiap kelompok. Hasil: Tidak ditemukan perbedaan mula kerja dan lama kerja blok sensorik pada kedua kelompok. Terdapat perbedaan mula kerja blok motorik pada kedua kelompok (p=0,031). Tidak ditemukan perbedaan lama kerja blok motorik pada kedua kelompok. Tidak ditemukan perbedaan kebutuhan blok tambahan pada kedua kelompok (p=0,210). Simpulan: Blok subtenon dan blok peribulbar sama-sama dapat digunakan pada pembedahan vitreoretinal secara efektif namun blok subtenon memberikan hasil yang lebih baik.
Triad Leadership Based Service Performance Model mediated by Job Satisfaction and Organizational Commitment Adriani, Zulfina; Rum, Muhammad; Junaidi, Junaidi; Yacob, Syahmardi
International Journal of Applied Management and Business Vol. 2 No. 1 (2024)
Publisher : ADPEBI Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54099/ijamb.v2i1.861

Abstract

This research aims to test the mediating effect of job satisfaction and organizational commitment on the influence of Triad leadership on service performance. There were 144 research respondentsOPD employees in the West Tanjung Jabung district government. The research method used is descriptive verification analysis and data analysis using Structural Equation Modeling (SEM) with the help of Amos.18 Software.The research results show that the direct influence of triad leadership on job satisfaction, organizational commitment has a positive and significant effect. The direct influence of job satisfaction, organizational commitment on service performance has a positive and significant effect. Triad leadership directly influences service performance positively and significantly. The indirect effect, namely the mediating effect of job satisfaction, is able to influence triad leadership on service performance. The effect of organizational commitment is able to bridge the influence of triad leadership on service performancein the OPD environment of the West Tanjung Jabung Regency government. The importance of job satisfaction obtained by employees and the organizational commitment that is built can improve service performance which is supported by triad leadership by building the sharing of knowledge, trust and power from a triad leader. Suggestions for leaders with triad behavior to continue to build job satisfaction and organizational commitment, especially affective and normative commitment,
PENGARUH KEDISIPLINAN, MOTIVASI, DAN PENGEMBANGAN DIRI TERHADAP KINERJA ASN PADA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASSET DAERAH KABUPATEN MAMUJU Ramadhan, Adam; Rahim, Abdul Rahman; Rum, Muhammad
COMPETITIVENESS Vol. 9 No. 2 (2020): COMPETITIVENESS
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/competitiveness.v9i2.4711

Abstract

The design of this research is descriptive quantitative to determine the effect of discipline, motivation, and self-development on the performance of the state civil apparatus in the Financial Management Agency and Regional Assets in the Province of West Sulawesi. The study population is all state civil servants who work at the Regional Financial and Asset Management Agency of Mamuju Regency with a population of 62 people, by sampling method applied because the total population is less than 100, then the entire population becomes the study sample. The time of the study was carried out for 3 months, start from April to July 2019. Using primary data sources with ordinal data scales measured on a Liker’s scale, with technical analysis in multiple regression analysis. The results of this study indicate that simultaneously indicated by the results of the F test, that discipline, motivation, and self-development affect employee performance. Partially it is also shown by the t-test results that discipline, motivation, and self-development partially affect employee performance, with motivation being the dominant variable influencing employee performance. Keywords: Discipline, Motivation, Personal Development, State Civil Apparatus Performance