Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan Tambusai

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ORANG TUA TENTANG PENANGANAN PERTAMA KEJANG DEMAM PADA ANAK DI KABUPATEN SIMALUNGUN Nabilah Siregar; Derma Wani Damanik
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 3 No. 3 (2022): September 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v3i3.6450

Abstract

Kejang demam merupakan penyakit yang rentan dialami oleh anak-anak khususnya balita. Di Indonesia tahun 2017, kejang demam dialami oleh anak di bawah lima tahun sekitar 2,5%. Orangtua merupakan orang yang terdekat dengan anak dan dituntut untuk memiliki pengetahuan dan sikap yang baik tentang pencegahan dan penanganan penyakit pada anaknya. Penanganan yang salah pada anak yang kejang demam dapat menyebabkan timbulnya kondisi kegawatdaruratan lain seperti aspirasi, cedera atau syok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap orangtua tentang penanganan pertama kejang demam pada anak. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan desain cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 40 orangtua yang memiliki balita di Desa Tanjung Pasir Kabupaten Simalungun. Analisa data menggunakan uji Chi square. Hasil penelitian didapatkan mayoritas responden memiliki pengetahuan kurang sebanyak 17 orang (42,5%) dan sikap negatif sebanyak 24 orang (60%), serta terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap orangtua tentang penanganan pertama kejang demam pada anak (p value 0,000). Pengetahuan berhubungan dengan sikap orangtua tentang penanganan pertama kejang demam pada anak. Pengetahuan yang baik akan menimbulkan sikap yang baik dalam penanganan pertama kejang demam pada anak di rumah. Diharapkan petugas kesehatan khususnya perawat memberikan meningkatkan edukasi kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap orang tua tentang penanganan pertama anak dengan kejang demam.  
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI RUMAH SAKIT TK.IV 01.07.01 PEMATANGSIANTAR julianto julianto; Nabilah Siregar
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 3 (2023): SEPTEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i3.16716

Abstract

Tuberkulosis menjadi salah satu masalah kesehatan dengan jumlah kejadian yang tinggi di dunia. Data World Health Organization (WHO) menyebutkan terdapat 10 juta kasus dan 1,5 juta kematian akibat TB setiap tahun di dunia. Jumlah kasus TB di Indonesia pada tahun 2017 yaitu 420.994 kasus Pengobatan OAT bertujuan untuk menurunkan risiko penyebaran penyakit TB paru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan minum obat anti tuberkulosis (OAT). Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 294 pasien yang didiagnosa mengalami TB paru di Rumah Sakit Tk.IV 01.07.01 Pematangsiantar. Sampel penelitian sebanyak 169 pasien. Penelitian dilakukan pada tanggal 16 Januari–15 Juni 2023. Analisa data menggunakan uji Chi square. Mayoritas responden memiliki pengetahuan yang cukup tentang pengobatan OAT yaitu 71 orang (42,0%) namun masih terdapat 39 orang (23,1%) yang memiliki pengetahuan kurang,  mayoritas responden patuh minum OAT yaitu 111 orang (65,7%) namun masih terdapat 34,3% responden yang tidak patuh minum OAT, serta terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan minum obat anti tuberkulosis paru (OAT) pada pasien tuberkulosis paru (p value 0,000). Pengetahuan berhubungan dengan kepatuhan minum OAT pada pasien TB paru. Diharapkan perawat dapat meningkatkan edukasi kesehatan pada penderita TB paru tentang pengobatan dan efek samping putus obat, serta meningkatkan peran serta keluarga dalam pengawasan minum obat.