Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PENGARUH MUROTTAL DENGAN KECEMASAN PERSALINAN KALA I PADA IBU PRIMIPARA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WAY DENTE KABUPATEN TULANG BAWANG Yulianti, Ria; Sari, Dewi Yulia; Putri, Ratna Dewi; Sari, Nita Evriana
MIDWIFERY JOURNAL Vol 2, No 2 (2022): Volume 2 Nomor 2, Juni 2022
Publisher : Universitas Malahayati Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mj.v2i2.4934

Abstract

Background: Anxiety facing labor is felt by all pregnant women, especially primigravida. In Indonesia, it was found that primigravida mothers experienced severe anxiety reaching 83.4% and moderate anxiety by 16.6% while in multigravida mothers, severe anxiety was 7%, moderate anxiety was 71.5 %, and mild anxiety 21.5%. The purpose: this study is to know the effect of murottal with first stage labor anxiety in primiparous mothers in the working area of the Way Dente Health Center, Tulang Bawang Regency in 2021.Methods: This research was conducted with a quantitative approach. Non-equivalent quasi-experimental analytical research design. The population in this study were all mothers who were about to give birth in the work area of the Way Dente Health Center, Tulang Bawang Regency totaling 44. The sample in this study amounted to 15 respondents in the control group and 15 respondents in the intervention group. The object of this research is: Murotaal therapy for labor anxiety. The time of the research was carried out in March-July 2021. Data collection used an observation sheet. Analysis with univariate and bivariate (T-Test).Results: It is known that the average anxiety before being given murottal is 54.27 and after being given it is 27.00. It is known that the average anxiety before being given care is 51.67 and after being given care is 35.87. Conclusion: There is a Murottal Effect with First Stage Labor Anxiety on Primiparous Mothers in the Working Area of Way Dente Health Center, Tulang Bawang Regency in 2021 p-value 0.000. Suggestions: expected to make promotive efforts for midwifery services so that related institutions can pay more attention to techniques for reducing anxiety during childbirth. Keywords: Murottal, Anxiety, Labor, Primipara ABSTRAK Latar Belakang: Kecemasan mengadapi persalinan dirasakan seluruh ibu hamil khususnya primigravida, Di Indonesia didapatkan bahwa ibu primigravida mengalami kecemasan tingkat berat mencapai 83,4% dan kecemasan sedang sebesar 16,6% sedangkan pada ibu multigravida didapatkan kecemasan tingkat berat 7%, kecemasan tingkat sedang 71,5%, dan cemas ringan 21,5%.Tujuan penelitian: diketahui Pengaruh Murottal  Dengan Kecemasan Persalinan Kala I Pada Ibu Primipara Di Wilayah Kerja  Puskesmas Way Dente Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2021.Metode: Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Rancangan penelitian analitik quasi eksperimen non equivalen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang akan bersalin di Wilayah kerja Puskesmas Way Dente Kabupaten Tulang Bawang berjumlah 44. Sampel pada penelitian ini berjumlah 15 responden pada kelompok kontrol dan 15 responden pada kelompok intervensi. objek dalam penelitian adalah: terapi murotaal terhadap kecemasan persalinan. Waktu peneltian dilaksanakan pada bulan Maret- Juli 2021.Pengumpulan data menggunakan lembar observasi. Analisa dengan univariat dan bivariat (T-Tes).Hasil: Diketahui rata-rata kecemasan sebelum diberikan murottal adalah 54,27 dan setelah diberikan adalah 27,00. Diketahui rata-rata kecemasan sebelum diberikan asuhan adalah 51,67 dan setelah diberikan asuhan adalah 35,87.Kesimpulan: Ada Pengaruh Murottal  Dengan Kecemasan Persalinan Kala I Pada Ibu Primipara di Wilayah Kerja Puskesmas Way Dente Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2021 p-value 0,000.Saran: diharapkan melakukan upaya promotif bagi pelayanan kebidanan sehingga institusi terkait bisa lebih memperhatikan teknik penurunan kecemasan pada saat persalinan. Kata Kunci : Murottal, Kecemasan, Persalinan, Primipara
KONSUMSI BUAH PEPAYA PADA IBU MEMPENGARUHI BERAT BADAN BAYI USIA 24 – 40 HARI PADA IBU MENYUSUI EKSKLUSIF Anggraini, Dinda Mutia; Putri, Ratna Dewi; Anggraini, Anggraini; Susilawati, Susilawati
MIDWIFERY JOURNAL Vol 1, No 4 (2021): Volume 1 Nomor 4, Desember 2021
Publisher : Universitas Malahayati Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mj.v1i4.5167

Abstract

ABSTRACT PAPAYA CONSUMPTION IN MOTHERS AFFECTS THE WEIGHT OF INFANTS AGED 24 – 40 DAYS IN EXCLUSIVE BREASTFEEDING MOTHERS Background One of the traditional plants that can increase breast milk production and can increase baby's weight is papaya. Papaya as a fruit that contains laktagogum is a tropical fruit known as Caricapepaya. Papaya fruit is also one type of fruit that has a high nutritional content and is rich in health benefits. The purpose of this study was the Effect of Papaya Consumption in Mothers on Baby Weights aged 24-40 Days in Exclusive Breastfeeding Mothers at BPM Melita Sari, S.ST, North Sungkai District, North Lampung Regency in 2021.Methods The type of research used is quasi-experimental with the post-test with control group experimental method. The population in this study were all breastfeeding mothers who had babies aged 24-40 days from February - March 2021, totaling 30 respondents, and a sample of 30 respondents. In this study the sampling technique used is purposive samplingResult The average weight of infants aged 24-40 days in the control group before was 4.046 and after was 4.433Conclusion Based on the statistical test, it is known that the p-value is 0.000 or p-value <0.05, which means that there is an effect of Papaya Consumption in Mothers on the Weight of Babies aged 24-40 Days in Exclusive Breastfeeding Mothers at BPM Melita Sari, S.ST, North Sungkai District. North Lampung Regency in 2021.Suggestions It is hoped that health workers can improve health services on how to increase breast milk production, by providing health education about the importance of giving papaya fruit to breast milk production.Keywords              : Papaya Fruit, Weight Gain of 24-40 Days Old Babies  ABSTRAK Latar Belakang Salah satu tanaman tradisional yang dapat meningkatkan produksi ASI dan dapat menambah berat badan bayi adalah pepaya.Pepaya sebagai salah satu buah yang mengandung laktagogum merupakan buah tropis yang dikenal dengan sebutan Caricapepaya. Buah pepaya juga merupakan salah satu jenis buah yang memiliki kandungan nutrisi tinggi dan kaya akan manfaat bagi kesehatan.Tujuan dari penelitian ini adalah Pengaruh Konsumsi Buah Pepaya Pada Ibu Terhadap Berat Badan Bayi Usia 24-40 Hari Pada Ibu Menyusui Eksklusif Di BPM Melita Sari, S.ST Kecamatan Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara Tahun 2021.Metode Jenis penelitian yang digunakan quasi eksperimen dengan metode eksperimen Post Test With Control Group. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu menyusui yang memiliki bayi usia 24-40 hari dari bulan Februari - Maret Tahun 2021 yang berjumlah 30 responden, dan sampel berjumlah 30 responden. Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah purposive samplingHasil rata-rata BB bayi usia 24-40 hari pada kelompok kontrol sebelum adalah 4,046 dan sesudah adalah 4,433Kesimpulan Berdasarkan uji statistic diketahui p-value 0,000 atau p-value < 0,05 yang artinya ada Pengaruh Konsumsi Buah Pepaya Pada Ibu Terhadap Berat Badan Bayi Usia 24-40 Hari Pada Ibu Menyusui Eksklusif Di BPM Melita Sari, S.ST Kecamatan Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara Tahun 2021.Saran Diharapakan kepada petugas kesehatan agar dapat meningkatkan pelayana  kesehatan tentang cara bagaimana meningkatkan produksi ASI, dengan cara memberikan pendidikan kesehatan tentang pentingnya pemberian buah pepaya terhadap produksi ASI.Kata Kunci            : Buah Pepaya, Penambahan Berat Badan Bayi Usia 24 – 40 Hari 
Pengaruh Pemberian Aromaterapi Lemon Terhadap Emesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Trimester I Putriyaza, Lala; Mariza, Ana; Putri, Ratna Dewi; Yuviska, Ike Ate
MIDWIFERY JOURNAL Vol 3, No 1 (2023): Volume 3 Nomor 1 Maret 2023
Publisher : Universitas Malahayati Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mj.v3i1.5024

Abstract

Background: Nausea (nausea) and vomiting (emesis gravidarum) are normal in pregnant women but if nausea and vomiting occur >10 times a day, it can disrupt the balance of nutrition, electrolytes, and can affect the general condition so that if vomiting increases to hyperemesis it can cause fetal growth disturbed. The incidence of emesis gravidarum in pregnant women is 50-90%, while hyperemesis gravidarum reaches 10-15% in Lampung Province from 19,896 pregnant women. Nausea in pregnancy can be overcome by using complementary therapies, including aromatherapy. The purpose: of the study was to determine the effect of giving lemon aromatherapy on emesis gravidarum in pregnant women TM 1 at the Wonogiri Health Center.Methods: This type of research is quantitative and pre-experimental research design with one group pre-post test design. The population of this study were all 34 pregnant women. . The sample in this study amounted to 34 pregnant women. The sampling technique uses saturated sampling, that is, all members of the population are sampled.  The object of this research is emesis gravidarum and lemon aromatherapy. The research was carried out at the Wonogiri Health Center, Kotabumi, North Lampung in June - July 2021. Data collection used a questionnaire sheet. Data analysis was univariate and bivariate (t test).The results: of the study on average nausea and vomiting before being given lemon aromatherapy was 8.7, while the average nausea and vomiting after being given lemon aromatherapy was 6.4. Conclusion: There is an effect of giving lemon aromatherapy on emesis gravidarum in pregnant women TM 1 at the Wonogiri Health Center with a p-value of 0.000. Suggestion: It is hoped that hoped can do lemon aromatherapy as an effort to reduce nausea and vomiting during pregnancy Keywords: Lemon Aromatherapy, Nausea Vomiting ABSTRAK Latar Belakang: Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) suatu yang normal pada ibu hamil namun jika mual muntah terjadi >10 kali dalam sehari, dapat mengganggu keseimbangan gizi, cairan elektrolit, dan dapat memengaruhi keadaan umum sehingga jika muntah bertambah menjadi hiperemesis dapat mengakibatkan pertumbuhan janin terganggu. Angka kejadian emesis gravidarum pada wanita hamil yaitu 50-90%, sedangkan hiperemesis gravidarum mencapai 10-15% di Provinsi Lampung dari jumlah ibu hamil yang ada yaitu sebanyak 19.896 orang, Rasa mual dalam kehamilan dapat ditanggulangi dengan menggunakan terapi pelengkap antara lain dengan aromaterapi.Tujuan penelitian: diketahui pengaruh pemberian aromaterapi lemon terhadap emesis gravidarum pada ibu hamil TM 1 di Puskesmas Wonogiri.Metode: Jenis penelitian kuantitatif dan desain penelitian pre eksperimen dengan rancangan one group  pre post test design. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu hamil sebanyak 34 orang. . Sampel pada penelitian ini berjumlah 34 ibu hamil. Teknik sampling menggunakan sampling jenuh yaitu semua anggota populasi dijadikan sampel. Objek penelitian ini adalah emesis gravidarum dan aromaterapi lemon. Penelitian telah dilaksanakan di Puskesmas Wonogiri Kotabumi Lampung Utara pada bulan Juni - Juli 2021. Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner. Analisi data secara univariat dan bivariat (uji t).Hasil penelitian: rata-rata mual muntah sebelum diberikan aromaterapi lemon adalah 8,7, sedangkan rata-rata mual muntah sesudah diberikan aromaterapi lemon adalah 6,4.KesimpulanAda pengaruh pemberian aromaterapi lemon terhadap emesis gravidarum pada ibu hamil TM 1 di Puskesmas Wonogiri dengan p-value 0,000.Saran : Diharapkan untuk ibu hamil agar dapat menggunakan aromaterapi lemon dalam mengatasi mual muntah dalam kehamilan. Kata Kunci : Aromaterapi Lemon, Mual Muntah 
EFEKTIFITAS RENDAMAN DAUN SIRIH TERHADAP KECEPATAN PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM PADA IBU POST PARTUM Supadmi, Kiki; Farich, Achmad; Putri, Ratna Dewi; Lathifah, Neneng Siti
MIDWIFERY JOURNAL Vol 1, No 3 (2021): Vol 1.No.3 September 2021
Publisher : Universitas Malahayati Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mj.v1i3.5205

Abstract

Background: A pre-survey result done by the researcher showed that the average of delivering mothers were ± 45 post-partum mothers in Wirahayu, ST.r.,Keb midwifery clinic in Panjang of Bandar Lampung, and ± 20 post-partum mothers in Nurhasanah, STr. Keb midwiofery clinic. Another 4 days pre-survey result in Wirahayu, ST.r.,Keb midwifery clinic showed that amongst 12 post-partum mothers, 8 (66.7%) suffered perineum rupture.Purpose: The objective of this research was to find out the effectiveness of betel leave soaking to perineum wound recovery speed of post-partum mothers in Wirahayu, ST.r., Keb midwifery clinic in Panjang of Bandar Lampung in 2020.  Methods: This was a quantitative survey analytic research by using quasi-experiment approach and two groups pretest and posttest design. Population was 30 post-partum mothers with perineum rupture in Wirahayu, ST.r.,Keb midwifer clinic in Panjang of Bandar Lampung. 30 respondent samples were taken by using purposive sampling and divided into 15 samples for intervention group and another 15 samples for control group.  Results: The average length of perineal wound healing in the control group respondents was 10.87 with a minimum value of 10 and a maximum of 11 days. With a REEDA scale of less than 5 Conclusion There is an effect of Betel Leaf Soak on the Speed of Healing Perineal Wounds in Post Partum MothersSuggestions can be additional information for PMB, especially for mothers who give birth in determining program policies and as a driver of health-oriented development and can improve ways of dealing with perineal wounds, one of which is providing training on the administration of traditional medicines, especially regarding processed betel leaf soaks and how to use them. , so that the patient's insight and knowledge is increased.Keywords              : betel leaves & perineum wound recovery speedReferences           : 21 (2005-2017) ABSTRAK Latar Belakang: Berdasarkan prasurvey yang peneliti lakukan di PMB Wirahayu, ST.r.,Keb Panjang Bandar Lampung, selama 1 bulan rata-rata jumlah ibu yang melakukan persalinan mencapai ± 45 ibu post partum, berbeda dengan rata-rata ibu yang melakukan persalinan Di PMB Nurhasanah, STr.Keb, dimana jumlah ibu yang melakukan persalinan mencapai ±20 ibu, namun saat peneliti melakukan survey secara langsung di PMB Wirahayu, ST.r.,Keb selama 4 hari terdapat 12 ibu yang melakukan persalinan, dimana dari 12 ibu yang melakukan persalinan, ada 8 ibu (66,7%) yang mengalami luka perineum/robekan perineum. Tujuan Penelitian: Diketahui Efektifitas Rendaman Daun Sirih Terhadap Kecepatan Penyembuhan Luka Perineum Pada Ibu Post Partum Di PMB Wirahayu, ST.r.,Keb Panjang Bandar Lampung Tahun 2020. Metode Penelitian: Jenis penelitian Kuantitatif dengan rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan Quasi Experiment, sedangkan rancangan eksperimen yang digunakan adalah two group pre test and post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu post partum yang mengalami luka perineum Di PMB Wirahayu, ST.r.,Keb Panjang Bandar Lampung tahun 2020 yang berjumlah 30 responden dan sampel dalam penelitian ini terbagi menjadi 2 kelompok yaitu 15 untuk kelompok kontrol dan 15 untuk kelompok intervensi. Dengan teknik sampel yang peneliti gunakan adalah purposive sampling Hasil Penelitian: Rata-rata lama penyembuhan luka perineum pada responden kelompok kontrol adalah 10,87 dengan nilai minimum 10 dan maksimum 11 hari.  Dengan skala REEDA kurang dari 5 Kesimpulan Ada penagruh Pengaruh Rendaman Daun Sirih Terhadap Kecepatan Penyembuhan Luka Perineum Pada Ibu Post PartumSaran dapat menjadi tambahan informasi bagi PMB khususnya pada ibu yang melakukan persalinan dalam menentukan kebijakan-kebijakan program dan sebagai penggerak pembangunan berwawasan kesehatan serta dapat meningkatkan cara mengatasi luka perineum, salah satunya memberikan pelatihan tentang pemberian obat tradisional khususnya tentang olahan rendaman daun sirih dan cara pemakaian, sehingga wawasan dan pengetahuan para pasien menjadi meningkat. Kata Kunci                            : Daun Sirih & Kecepatan Penyembuhan Luka PerineumPustaka                 : 21 (2005 – 2017)
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN POST PARTUM BLUES DI PMB NURHASANAH, S.Tr.Keb TELUK BETUNG BANDAR LAMPUNG Yuliasari, Dewi; Putri, Ratna Dewi
MIDWIFERY JOURNAL Vol 1, No 1 (2021): Volume 1 Nomor 1,Maret 2021
Publisher : Universitas Malahayati Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mj.v1i1.3450

Abstract

Abstract Background : According to nanny (2011), some factors influencing blues post-partum include hormonal factor, physical discomfort, inability to adapt with physical and hormonal changes, age and parity, experience in pregnancy and birthing processes, woman’s psychosocial such as education level, marital status, unwanted pregnancy, psychiatric disorder history, social-economy, stress in family, personal stress, and exhausted after birthing.The objective of this research was to find out the factors influencing blues post-partum case in Nurhasanah, Str.Keb midwifery clinic in Teluk Betung of Bandar Lampung in 2020.Methodology : This was a quantitative analytic research by using cross sectional approach. Population was all 2-4 days birthing mothers in Nurhasanah, Str.Keb midwifery clinic in Teluk Betung of Bandar Lampung. This research was conducted in 14 days and took 40 respondent samples by using purposive sampling techniqueResults : The statistic test result showed that age (p-value 0.004), parity (p-value 0.035), and physical discomfort (p-value 0.014) influenced blues post-partum case in Nurhasanah, Str.Keb midwifery clinic in Teluk Betung of Bandar Lampung in 2020. The researcher expects this research result to be additional information for midwifery clinics. Keyword                :Post Partum, Post Partum Blues, Usia  AbstrakLatar Belakang : Menurut Nanny (2011), beberapa faktor yang mempengaruhi post partum blues antara lain: faktor hormonal, ketidaknyamanan fisik, ketidakmampuan beradaptasi terhadap peru­bahan fisik dan emosional, faktor usia dan paritas, pengalaman dalam proses kehamilan dan per­salinan, latar belakang psikososial, stres yang dialami wanita itu sendiri, dan kelelahan pasca melahirkan. Tujuan dalam penelitian ini adalah diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian postpartum blues Di PMB Nurhasanah, S.Tr.Keb Teluk Betung Bandar Lampung Tahun 2020.Tujuan : Mengetahui factor-faktor yang berhubungan dengan  kejadian post partum blues di PMB Nurhasanah, S.Tr.Keb Teluk Betung Tahun 2020Metodologi : Jenis penelitian kuantitatif, rancangan penelitian menggunakan analitik menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah  ibu nifas 2-4 hari 65 ibu nifas Di PMB Nurhasanah, S.Tr.Keb Teluk Betung Bandar Lampung pada saat peneliti melakukan penelitian. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang melakukan persalinan atau ibu nifas 2-4 hari Di PMB Nurhasanah, S.Tr.Keb Teluk Betung Bandar Lampung pada saat peneliti melakukan penelitian selama 14 hari ditemukan ibu nifas 2-4 hari berjumlah 40 responden dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling.Hasil : Didapatkan Berdasarkan hasil uji statistic, terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian postpartum blues Di PMB Nurhasanah, S.Tr.Keb Teluk Betung Bandar Lampung Tahun 2020 Ketidaknyamanan Fisik (p-value 0,014) Usia (p-value 0,004) Paritas (p-value 0,035). Diharapkan hasil penelitian agar dapat menjadi tambahan informasi bagi PMB. Kata Kunci          : Age,Post Partum,Post Partum Blues 
Pengaruh Rangsangan Puting Susu Terhadap Lamanya Persalinan Kala I Fase Aktif Pada Multigravida R, Leni Novaria; Kurniasari, Devi; Astriana, Astriana; Putri, Ratna Dewi
MIDWIFERY JOURNAL Vol 3, No 1 (2023): Volume 3 Nomor 1 Maret 2023
Publisher : Universitas Malahayati Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mj.v3i1.5020

Abstract

Background : Prolonged labor is labor that lasts more than 24 hours in primigravidas, and more than 18 hours in multigrades, which is one of the leading causes of maternal and newborn mortality. Interventions that can be done to increase uterine contractility include acupressure, artificial membrane rupture and nipple stimulation. Nipple stimulation is a technique that can encourage an initial contraction by doing a circular motion, rubbing or gently massaging the area around the nipple. Purpose : The purpose of the study was to determine the effect of nipple stimulation on the duration of active phase I labor in multigravida in the Work Area of the Rawapitu Tulang Bawang Health Center in 2021.Methods : This type of quantitative research with a true experimental approach. The population of this study was 95 multigravida mothers with a sample of 30 people, of which 15 people will be experimented with and 15 people will be the kontrol  group. The object of this research is nipple stimulation and duration of active phase I labor in multigravida. The research was carried out in the Rawapitu Tulang Bawang Health Center in June - July 2021. The data was collected using partographs and observation sheets. Data analysis was univariate and bivariate.Result : The results of the study the average length of labor in the intervention group was 148.6 hours/minute while the average length of labor in the kontrol  group was 170.5 hours/minute. Conclusion There is an effect of nipple stimulation on the duration of active phase I labor in multigravida in the Rawapitu Tulang Bawang Health Center Work Area in 2021 with a p-value = 0.010. Suggestion: It is hoped that for the next pregnancy the patient can use nipple stimulation as an effort to increase contractions. Keywords: first stage of labor, nipple stimulation, and multigravida ABSTRAK Latar Belakang : Persalinan lama adalah persalinan yang berlangsung lebih dari 24 jam pada primigradiva, dan lebih dari 18 jam pada multigradiva, dengan angka kejadian 4,3%. Intervensi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kontraktilitas uterus antara lain dengan stimulasi puting susu.Tujuan : Tujuan penelitian diketahui pengaruh rangsangan puting susu terhadap lamanya persalinan kala I fase aktif pada multigravida di Wilayah Kerja Puskesmas Rawapitu Tulang Bawang tahun 2021.Metode : Penelitian kuantitatif rancangan quasi eksperimen. Populasi ibu bersalin multigravida sebanyak 95 orang dengan sampel sebanyak 30 orang, dimana sebanyak 15 orang diberikan intervensi dan 15 orang sebagai kelompok kontrol. Objek penelitian rangsangan puting susu dan lamanya persalinan kala I fase aktif pada multigravida. Penelitian telah dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Rawapitu Tulang Bawang pada bulan Juni - Juli 2021. Pengumpulan data menggunakan partograf dan lembar observasi. Analisis data secara univariat dan bivariat.Hasil : Hasil penelitian rata-rata lamanya persalinan kelompok intervensi adalah 138,6 menit sedangkan rata-rata lamanya persalinan kelompok kontrol adalah 156,6 menit.Kesimpulan Ada pengaruh rangsangan puting susu terhadap lamanya persalinan kala I fase aktif pada multigravida di Wilayah Kerja Puskesmas Rawapitu Tulang Bawang tahun 2021 dengan nilai p-value = 0,000. Saran : Diharapkan puskesmas menerapkan asuhan sayang ibu dengan membuat standar prosedur operational (SPO) rangsangan putting susu menjadi SPO tetap di wilayah kerja Puskesmas. Kata Kunci : rangsangan puting susu, persalinan kala I fase aktif, multigravida
PENGARUH AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP INTENSITAS NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF Abnurama, Lu'lu Nabila; Putri, Ratna Dewi; Yantina, Yuli; Amirus, Khoidar
MIDWIFERY JOURNAL Vol 1, No 1 (2021): Volume 1 Nomor 1,Maret 2021
Publisher : Universitas Malahayati Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mj.v1i1.3457

Abstract

Introduction        : Labor pain is inherent physiology and is felt by every mother in labor. Pain management in labor with non-pharmacological methods is Aromatherapy, the aroma of essential lavender can provide comfort and relaxation to the body and mind of the mother, can stimulate the release of endorphin hormones so as to relieve labor pain. This study aims to determine the effect of lavender aromatherapy on the intensity of labor in the first phase of active labor in PMB. Mardiana, S.ST, Kec.Menggala, Kab. Tulang Bawang 2019.Research methods           : This type of research is quantitative, with a research design Quasi Experiment Design using the design of Two Group Pre-Post Test Design. The sampling technique used is Non Probability Sampling with Accidental Sampling techniques. This study uses a minimum sample of experimental research that is as many as 15 respondents per group (15 experimental groups and 15 control groups) to mothers in the first phase of active phase, where data collection uses observation sheets and SOP. Analysis of the data used is the Independent Sample T Test.Results and Conclusions           : From the results of research conducted by the author, it is known that the average value of labor pain intensity in the experimental group (Lavender Aromatherapy) was 5.27 (moderate pain), while in the control group results the average pain intensity was 7.53 (pain severe / severe) and a significance value of 0.000, P value α α (0.05) means that there is an influence of Lavender Aromatherapy on the intensity of labor pain during the active phase. The use of essential oils by inhalation is a fast, simple, and effective way to get the benefits of treatment. This non-pharmacological therapy provides many advantages and does not cause side effects or interference with the mother and fetus so lavender can be used as an alternative for the management of labor pain by midwives to improve service quality. Keywords            : Labor pain, Lavender Aromatherapy.