Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Efektivitas Pemberian Aloevera Pada Proses Penyembuhan Luka Bakar: Literature Review Mirza Alepandi; Joko Tri Wahyudi; Yulius Tiranda
JKM : Jurnal Keperawatan Merdeka Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Keperawatan Merdeka
Publisher : Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.217 KB) | DOI: 10.36086/jkm.v2i1.1154

Abstract

Latar Belakang:Luka bakar dapat menyebabkan kerusakan jaringan pada kulit yang diakibatkan oleh adanya kontak dengan api, panas, kimia, elektrik dan radiasi. Terdapat beberapa alternatif yang dapat digunakan diantaranya menggunakan aloevera, aloevera merupakan salah satu terapi yang bisa mempercepat proses penyembuhan luka bakar terutama luka bakar derajat I dan derajat II. Tujuan Penelitian:Pada penulisan ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemberian aloevera pada proses penyembuhan luka bakar. Metode : Metode pencarian artikel dilakukan dengan menggunakan 4 database elektronik seperti Perpusnas, Pubmed, Google Scholar, dan ProQuest kata lain yang digunakan dalam pencarian artikel adalah Aloevera or lidah buaya AND Luka Bakar or Burn Diseases or wound of burn.Hasil: Didapatkan 570 artikel dan dipilih 8 artikel yang telah dianalisis bahwa efektivitas pemberian aloevera pada proses penyembuhan luka bakar secara signifikan dapat mempercepat penyembuhan luka bakar baik dalam bentuk gel ataupun ekstrak aloevera terutama luka bakar derajat I dan derajat II karna ada nya kandungan pada aloevera seperti antiinflamasi, antibakteri, saponin, antimikroba mengandung protein, karbohidrat, mineral, asam amino, serta berbagai agen anti inflamasi lainnya. Kesimpulan: pemberian aloevera dapat membantu mempercepat proses penyembuhan luka terutama pada luka bakar derajat I dan II.
Pengaruh Terapi SEFT dengan Pendekatan Kolcaba Comfort Theory Terhadap Skor Kelelahan Pasien Jantung Joko Tri Wahyudi; Romiko Romiko
Masker Medika Vol 11 No 1 (2023): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52523/maskermedika.v11i1.530

Abstract

Latar Belakang: Penyakit jantung atau yang dikenal juga dengan penyakit kardiovaskuler merupakan sekelompok kelainan yang terjadi pada organ jantung dan pembuluh darah yang disebabkan gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah. Penelitian ini menitikberatkan pada penyakit kardiovaskuler secara fungsional, yaitu antara lain penyakit jantung koroner, angina pektoris, serangan jantung akut, gagal jantung kongestif, dan disritmia. Salah satu gejala yang seirng muncul pada pasien jantung adalah kelelahan. Terapi SEFT merupakan terapi yang dapat diberikan kepada pasien jantung untuk menurunkan tingkat kelelahan pasien jantung. Terapi SEFT merupakan terapi yang dapat diintegrasikan dengan tori kenyaman menurut Kolcaba yang menjelaskan bahwa terdapat 4 dimensi pada kenyamanan, yaitu kenyamanan fisik, kenyamanan psikospiritual, kenyamanan lingkungan, dan kenyamanan sosiokultural. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh terapi SEFT dengan pendekatan Kolcaba Comfort Theory terhadap skor kelelahan pada pasien jantung. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian Pre Eksperimental. Metode sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan jumlah sampel 22 sampel. Hasil: Berdasarkan hasil uji analisis dependent t test didapatkan nilai p sebesar 0,000 (p value < 0.05), dengan demikian dapat diartikan terdapat perbedaan skor kelelahan pasien dengan penyakit kardiovaskuler antara sebelum dan setelah intervensi terapi SEFT. Kesimpulan: Terapi SEFT dapat memberikan pengaruh untuk mengurangi kelelahan pasien dengan penyakit kardiovaskuler.
Application of Android Game-Based Learning to Overcome Smoking Emergencies in Adolescents Joko Tri Wahyudi; M Umar Ardan Al Hakim
Jurnal Inspirasi Kesehatan Vol. 1 No. 2 (2023): Spesial Edisi Khusus (Proceeding)
Publisher : Fakultas Kesehatan IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52523/jika.v1i2.30

Abstract

Background: Teenagers tend to have a desire to know big. Studies show that students are more Possible To smoke than adults. Especially based on the results research latest says that smoking among teenagers every year the more increase. In general, they confess Already start smoking between 9 to 12 years old, Teenagers tend to have a desire to know big. Studies show that students are more Possible To smoke than adults, factors that have a very large impact on the emergence of various diseases. A smoker has a 2 to 4 times risk of developing coronary heart disease and a higher risk of developing lung cancer. Especially based on the results research latest says that smoking among teenagers every year the more increase. Purpose: To apply learning android games free as a try to overcome emergency smoking in adolescents. Method: This activity is Community Service that applies an Android game-based learning method to overcome smoking emergencies in Indonesian teenagers. The target of community service is 30 grade 11 vocational students. To measure motivation to stop smoking, the writer uses a questionnaire Richmond-Test. Results: Based on the results obtained mean pre-test value is 5.27 meanwhile mark the post-test mean is 8.27. Conclusion: The learning method is based on Android games that can increase the Spirit of teenagers To stop smoking.
STUDI FENOMENOLOGI TENTANG ALASAN PASIEN DENGAN PENYAKIT HIPERTENSI MASIH TETAP MENJADI PEROKOK AKTIF DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG Joko Tri Wahyudi
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan Vol 17, No 1 (2021): JURNAL ILMIAH KESEHATAN KEPERAWATAN
Publisher : LPPM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26753/jikk.v17i1.495

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit yang umum diderita orang saat ini dan menjadi salah satu penyebab utama kematian dini diseluruh dunia. Hipertensi disebut juga menjadi salah satu penyakit yang sering disebut sebagai “pembunuh diam-diam” karena penyakit ini tidak menyebabkan gejala jangka panjang. Faktor yang menjadi pemberat kondisi hipertensi adalah perilaku merokok. Perilaku merokok didefinisikan sebagai aktivitas membakar tembakau yang kemudian dihisap asapnya, baik langsung menggunakan rokok maupun menggunakan pipa. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi apa yang menjadi alasan pasien dengan penyakit hipertensi masih tetap menjadi perokok aktif di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang. Metode: Metode sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam kepada 5 pasien dan 5 keluarga pasien sebagai triangulasi data. Data diolah dan dianalisis menggunakan tujuh langkah analisa data berdasarkan Colaizzi. Hasil: Berdasarkan hasil yang didapatkan dalam penelitian ini ditemukan 4 tema, yaitu pasien merokok karena merasa sudah sehat, tidak mampu menahan keinginan untuk merokok, keluarga membiarkan dan ingin bisa berhenti merokok. Kesimpulan:  Berdasarkan tema-tema yang didapatkan, dapat ditarik kesimpulan bahwa pasien sebenarnya tau bahaya akan merokok, namun merasa belum mampu dan belum mau untuk berhenti merokok. Diharapkan perawat sebagi pemberi pendidikan kesehatan dapat lebih menyemangati pasien untuk dapat berhenti merokok demi kesehatan pasien.
Pengembangan Aplikasi National Early Warning Score 2 (NEWS2) Berbasis Web dalam Penilaian Awal Pasien dengan Penyakit Akut Joko Tri Wahyudi; Arif Fadillah; Dhia Ritaj Ramadhani
Masker Medika Vol 11 No 2 (2023): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52523/maskermedika.v11i2.569

Abstract

Background: Early Warning Score (EWS) is an early warning system that uses scoring to assess worsening patient conditions and improve overall emergency management. The EWS was also developed as a guide for rapid assessment and early diagnosis of acute illness in hospitalized patients. It is intended to be a tracking and trigger tool for consistent assessment of disease severity and to provide a useful baseline for evaluating a patient's clinical progress. In this digital era, there is another form of EWS, namely the National Early Warning Score 2 which has been issued by The Royal College of Physicians of London and has become a standardized assessment of the severity of acute illness in England's Nation Health Service (NHS), United Kingdom. The use of a web-based application in implementing NEWS2 is expected to increase the effectiveness of assessing the initial deterioration of patients in the ER. Purpose: This study aims to develop a web-based NEWS2 application in the initial assessment of patients with acute illness. Methods: This study is a Research and Development (R&D) study in an effort to develop a web-based NEWS 2 application and was tested on 4 patients at Muhammadiyah Hospital Palembang. Results: The web-based NEWS2 application has been successfully developed with the application address at https://appnews2.com and has been tested on 4 respondents at Muhammadiyah Palembang Hospital with a successful test status. Conclusion: The NEWS2 application has been successfully developed and it is hoped that the effectiveness of its use can be further investigated compared to conventional methods.
Self-Care Management of Type II Diabetes Mellitus Patients at Siti Fatimah Az-Zahra Hospital, South Sumatra Province Joko Tri Wahyudi
Masker Medika Vol 12 No 1 (2024): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52523/maskermedika.v12i1.627

Abstract

Background: Diabetes mellitus is an endocrine and metabolic disease that involves failure to use or produce insulin. Disease in DM occurs due to high levels of glucose in the blood that exceed normal limits. In type II DM sufferers, it is necessary to monitor and understand lifestyle behavior in self-care management, which consists of adjusting diet, physical exercise, foot care, medication, and glucose control. Self-care management (Self Care) is an individual's ability to manage self-care. The goal of self-care management is to prevent the complications of Diabetes Mellitus. Research Objectives: To find out how self-care management is in type II DM patients. Methods: This research method uses a descriptive analytic method with a total of 88 respondents. Results: The average age of the respondents was 49 years old, female (60.2%), and last education was SMA/SMK (47.7%). Occupation of housewives (46.6%), dietary compliance of DM patients is low (56.8%), moderate physical activity (44.3%), foot care compliance (55.7%), glucose control (50%), taking moderate medication (55.7%). Conclusion: The level of adherence to the diet of patients with low diabetes was 50 patients (56.8%) and high was 38 patients (43.2%), Physical activity patients with moderate diabeere 39 patients (44.3%), severe were 29 patients (33, 0%), and mild in 20 patients (22.7%), adherence to foot care in patients with adherence to 49 patients (55.7%), and non-adherence of 39 patients (44.3%), glucose control in patients with regular diabetes ( 50.0%) and irregular 44 patients (50.0%), adherence to taking medication and moderate DM as many as 49 patients (55.7%), low as many as 20 patients (22.7%) and high as many as 19 patients (21, 6%). DM patients are expected to improve self-care management behavior to improve health status and prevent further complications.
EFEKTIVITAS RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI: LITERATURE REVIEW Joko Tri Wahyudi
jurnal kesehatan terapan sains dan teknologi Vol 2 No 1 (2024): Journal Health Applied Science And Technology (JHAST)
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52523/jhast.v2i1.40

Abstract

Pendahuluan: Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang saat ini menjadi masalah kesehatan yang serius dan perlu diwaspadai. Hipertensi yaitu peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg. Tekanan darah tinggi pada hipertensi dapat diatasi dengan terapi farmakologi dan non farmakologi. Salah satu terapi non farmakologi yaitu relaksasi nafas dalam. Tujuan: Untuk mengeksplorasi tentang efektivitas relaksasi nafas dalam terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi. Metode: Pada literature review ini menggunakan metode pencarian artikel yang dilakukan dengan menggunaan database elektronik seperti Science Direct, Pubmed dan Proquest tahun 2015 – 2020 berdasarkan kata kunci yang telah ditentukan. Hasil: Berdasarkan hasil ulasan dari 7 artikel penelitan tersebut didapatkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi setelah dilakukan relaksasi nafas dalam. Kesimpulan: Relaksasi nafas dalam efektif menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi untuk mendapatkan hasil yang maksimal lakukan secara rutin, dan sesuai prosedur dengan cara melakukan tarik nafas dalam melalui hidung secara perlahan setelah itu hembuskan perlahan-lahan melalui mulut yang dilakukan 2 kali sehari selama 5 hari berturut-turut dengan durasi 15-30 menit setiap pelaksanaanya. Kata kunci: relaksai nafas dalam; tekanan darah; hipertensi
Internet Sehat, Sehat dengan Internet Joko Tri Wahyudi; Dhia Ritaj Ramadhani
Khidmah Vol 6 No 2 (2024): Khidmah
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52523/khidmah.v6i2.511

Abstract

Internet telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari kita. Dari mencari informasi hingga berkomunikasi dengan orang lain, internet memberikan akses tak terbatas kepada kita. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan internet yang tidak bijaksana dapat berdampak negatif pada kesehatan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menggunakan internet dengan bijak agar tetap sehat secara fisik dan mental. Dalam era digital seperti sekarang, internet menjadi sumber informasi utama bagi banyak orang, termasuk informasi kesehatan. Namun, penting untuk melakukan pencarian informasi kesehatan dengan bijak agar mendapatkan informasi yang akurat dan dapat diandalkan. Remaja memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar dan selalu mencari informasi apapun melalui internet. Perawat memiliki peranan penting dalam memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat khususnya remaja agar dapat menggunakan internet dengan sehat dan dapat mencari informasi tentang kesehatan diinternet dengan baik. Tujuan: Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang penggunaan internet meliputi bagaimana menggunakan internet yang sehat agar selalu aman dan terlindungi dan bagaimana cara mencari informasi tentang kesehatan di internet agar tidak terjebak pada informasi yang salah dan mendapatkan informasi yang salah pula. Metode: Kegiatan pengabdian kepada masyarkat ini diberikan dengan metode pendidikan kesehatan dengan media Leaflet kepada 21 peserta remaja pada kegiatan Gebyar Sehat Aisyiyah Kota Palembang dalam rangka Hari Kesehatan Nasional (HKN) Tahun 2024 di Balayudha, Kota Palembang. Hasil: Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang penggunaan internet secara sehat, didapatkan rata-rata skor tingkat pengetahuan remaja sebelum diberikan pendidikan kesehatan adalah 67,87 dan setelah diberikan pendidikan kesehatan rata-rata skor pengetahuan remaja meningkat menjadi 88,34. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendidikan kesehatan dapat meningkatkan skor pengetahuan remaja tentang penggunaan internet yang sehat.
The Effect of Reading the Holy Al-Quran on Stress Levels Among Patients with Hypertension Sukron, Sukron; Sari, Indah; Aristoteles, Aristoteles; Wahyudi, Joko Tri; Phutthikhamin, Nichapatr; Rahmadhani, Wulan; Ameilia, Ade Dwi
Journal of Health and Nutrition Research Vol. 4 No. 2 (2025)
Publisher : Media Publikasi Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56303/jhnresearch.v4i2.428

Abstract

The impact of psychological conditions faced by hypertension patients is stress. This can disrupt physical activity and make the condition more serious if nursing intervention is not provided. Reading the holy Al-Qur'an is one alternative that can reduce stress levels. It is can reduce stress hormones and increase feelings of relaxation and improve body chemistry so that it can reduce blood pressure and stress levels. The study aimed to determine the effect of reading the Al-Qur'an on stress levels in hypertension patients. This study uses quantitative research with a pre-experiment research a one group pre-posttest design. The sampling technique uses purposive sampling, namely respondents with hypertension as many as 63 respondents. The intervention of reading the Al-Qur’an by choosing a surah that the patient is able to do with a moderate tone of voice. The instrument uses the Perceived Stress Scale (PSS). The results of the study showed that, the average score of stress levels before the intervention for the low category was a mean of 21.56 (SD = 0.72), while the moderate category was the mean score of 38.17 (SD = 4.20). Then the mean score of stress levels after the intervention for the low category was the mean score of 19.10 (SD = 2.87), and the moderate category was the mean score of 25.71 (SD = 3.45). The Wilcoxon test found that the p-value was 0.001 (p <0.05) which means that there is an effect of reading the Qur'an on stress levels in hypertensive patients. It is hoped that to the Muhammadiyah Hospital Palembang can implement the intervention of reading the Al-Qur’an for patients with hypertension which is useful for reducing the stress level of patients.
Efektifitas pemanfaatan teknologi wearable dalam pemantauan pasien post Myocardial Infraction (MI) Wahyudi, Joko Tri; Ramadhani, Dhia Ritaj
Health Sciences and Pharmacy Journal Vol. 9 No. 2 (2025)
Publisher : STIKes Surya Global Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32504/hspj.v9i2.1203

Abstract

Penyakit jantung adalah salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia, dan serangan jantung atau Miocardial Infarction (MI) adalah salah satu manifestasinya yang serius. Perangkat wearable untuk memantau kesehatan adalah inovasi revolusioner dalam dunia perawatan kesehatan modern. Teknologi wearable telah menjadi alat yang berpotensi bermanfaat dalam pemantauan pasien pasca-MI. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas dan pemanfaatan teknologi wearable dalam pemantauan pasien pasca Miocardial Infarction (MI) serta melihat bagaimana penggunaan teknologi ini memengaruhi manajemen keperawatan. Studi ini melibatkan pasien-pasien yang telah mengalami MI dan yang mengenakan perangkat wearable khusus yang mampu memantau parameter kesehatan penting seperti denyut jantung, tekanan darah, tingkat oksigen dalam darah, aktivitas fisik, dan pola tidur. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan desain comparative study dimana untuk membandingkan hasil pemantauan pasien post Miocardial Infraction (MI) dengan menggunakan cara manual dibandingkan dengan pemantauan menggunakan teknologi wearable. Hasil penelitian terhadap 25 pasien post Miocardial Infarction di RS Muhammadiyah Palembang menunjukkan bahwa pengukuran tanda-tanda vital dengan metode manual dan teknologi wearable memberikan hasil yang tidak berbeda signifikan pada variabel frekuensi nadi, suhu, tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, dan SpO? (p>0,05). Namun, terdapat perbedaan signifikan pada pengukuran gula darah sewaktu (GDS) antara kedua metode (p<0,05). Hal ini mengindikasikan bahwa teknologi wearable dapat menjadi alternatif yang sebanding dengan metode manual untuk sebagian besar parameter vital, kecuali GDS.