Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Analisis Variasi Iklim dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Tangerang Selatan Asih, Erny; Putri, Vivinda Trisnowati; Lusida, Nurmalia; Mallongi, Anwar; Latifah, Noor; Fajrini, Fini; SG, Hardiman
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 19, No 1 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jkk.19.1.33-41

Abstract

Variasi iklim meningkatkan risiko kejadian Dengue Hemorrhagic Fever (DBD). Cuaca ekstrem seperti curah hujan tinggi menimbulkan genangan air sebagai perindukan nyamuk dan berpontensi menimbulkan kejadian luar biasa DBD. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan variasi iklim dengan DBD di Kota Tangerang Selatan Tahun 2016-2020. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain studi ekologi analisis seri waktu. Penelitian ini termasuk kedalam penelitian observasional yang menggunakan data sekunder dengan melihat faktor iklim, seperti suhu udara, kelembaban, dan curah hujan sebagai variabel independen serta kejadian DBD sebagai variabel dependen. Menunjukkan tidak adanya hubungan yang bermakna sangat lemah dengan arah negatif (p = 0,346 / r = -0,124) antara suhu dengan kejadian DBD, terdapat hubungan sedang dengan arah positif (p = 0,0005 / r = 0,470)  antara kelembaban dengan kejadian DBD, dan adanya hubungan yang bermakna sedang dengan arah positif (p = 0,016 / r = 0,309)  antara curah hujan dengan kejadian DBD. Kelembaban dan curah hujan memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian DBD di Kota Tangerang Selatan tahun 2016-2020. Perlu dilakukan pemberantasan tempat perkembangbiakan vektor nyamuk, seperti program 3M Plus (Menguras, Menutup, Memanfaatkan dan mencegah perkembangbiakan nyamuk).
Hubungan Persepsi dan Pengetahuan dengan Keikutsertaan Program JKN Mandiri pada Masyarakat Milenial Tangerang Selatan Jaksa, Suherman; Murti, Setriratna Ari; Andriyani, Andriyani; Fajrini, Fini; Srisantyorini, Triana; Herdiansyah, Dadang; Dihartawan, Dihartawan
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 19, No 2 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jkk.19.2.225-234

Abstract

Berdasarkan studi literatur didapatkan sebesar 52% penduduk usia produktif belum mengikuti JKN mandiri. Sekitar 54,6 juta kelompok generasi milenial mampu membayar tetapi belum berkeinginan untuk ikut serta. Menurut data Statistik Kota Tangerang Selatan 2021, masyarakat yang memanfaatkan program JKN untuk berobat belum 100%. Ketua DJSN menyatakan masyarakat milenial belum memahami manfaat dari program JKN sehingga muncul persepsi kurang baik. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan persepsi dan pengetahuan dengan keikutsertaan program JKN mandiri pada masyarakat milenial di Tangerang Selatan. Penelitian ini secara kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi masyarakat milenial berdomisili di Tangerang Selatan. Total 150 responden yang terbagi menjadi bukan peserta dan peserta JKN mandiri dengan teknik purposive sampling. Analisis dengan chi square α=0,05. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara persepsi kerentanan (p 0,000), persepsi keparahan (p 0,012), persepsi manfaat (p 0,003), isyarat bertindak (p 0,007), efikasi diri (p 0,002) serta pendapatan (p 0,024) dengan keikutsertaan program JKN mandiri pada masyarakat milenial di Tangerang Selatan. Saran memperbanyak media informasi tentang JKN agar isyarat bertindak masyarakat milenial untuk memiliki jaminan kesehatan dengan menjadi peserta JKN lebih tinggi.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Klaim Rawat Jalan Asuransi Kesehatan Peserta PT. B di Jakarta Selatan Tahun 2022 Fajrini, Fini; Juhazty, Meti Brendha; Latifah, Noor; Srisantyorini, Triana; Lusida, Nurmalia; Romdhona, Nur; Dihartawan, Dihartawan; Nujulla, Puspa
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 19, No 2 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jkk.19.2.235-242

Abstract

Salah satu perusahaan asuransi swasta Allianz menjelaskan bahwa selama periode januari sampai juni 2018, angka klaim paling banyak provinsi DKI Jakarta dengan total klaim 808 Klaim. Tujuan penelitian untuk Diketahui gambaran dan hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi klaim rawat jalan asuransi kesehatan peserta PT. B. Desain yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan crossectional menggunakan data sekunder. Sampel penelitian ini peserta PT. B sebanyak 200 peserta dengan total jumlah klaim 632. Analisis dengan chi square α=0,05 pada usia peserta asuransi Dewasa melakukan klaim rawat jalan. Hasil uji statastik ada hubungan usia dengan klaim rawat jalan (p-value 0,004) dan keikutsertaan asuransi kesehatan (p-value 0,027) tidak ada hubungan jenis kelamin, plan benefit dan diagnosa dengan klaim rawat jalan. Faktor yang berhubungan dengan klaim rawat jalan adalah usia dan keikutsertaan asuransi. Diagnosa yang paling sering dilakukan klaim rawat jalan adalah Coronavirus infection sesuai dengan kondisi kesehatan Indonesia saat ini yang masih berusahan melawan pandemi COVID-19.
Systematic Literature Review: Stunting pada Balita di Indonesia dan Faktor yang Mempengaruhinya Latifah, Noor; Fajrini, Fini; Romdhona, Nur; Herdiansyah, Dadang; Ernyasih, Ernyasih; Suherman, Suherman
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 20, No 1 (2024): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jkk.20.1.55-73

Abstract

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis, penyakit infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai. Permasalahan stunting di Indonesia masih menjadi permasalahan yang mendapatkan perhatian utama dalam bidang kesehatan terutama dalam masalah gizi. Seorang anak balita yang mengalami stunting akan berdampak pada pertumbuhan fisik, perkembangan motorik dan verbal sang anak, menghambat kecerdasan anak, rentan baik terhadap penyakit menular maupun tidak menular, produktivitas menjadi semakin rendah pada saat anak memasuki usia dewasa, dan berpeluang berisiko overweight dan obesitas. Review pada jurnal diperlukan dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita sehingga permasalahan stunting di Indonesia dapat terselesaikan dengan baik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Systematic Literature Review (SLR) berasal dari jurnal Nasional mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan stunting di Indonesia dalam rentang waktu 2016 – 2021 dengan menggunakan rancangan penelitian berupa cross sectional dan case control. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini bahwa faktor penyebab langsung yang paling berperan terhadap kejadian stunting adalah riwayat penyakit infeksi. Faktor penyebab langsung yang memiliki peran penting dalam kejadian stunting yaitu riwayat ASI eksklusif, berat badan lahir/BBLR, dan status sosial ekonomi keluarga.
Tingkat Kepuasan Pasien Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lingkungan Pada Rumah Sakit Islam Berdasarkan Standar Pelayanan Minimal Mutu Syariah Sumantri, Arif; Fajrini, Fini; Andriyani, Andriyani; Lusida, Nurmalia; Dzikriyati, Nadiva
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 24 No 1 (2024): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulo.v24i1.504

Abstract

Good quality health care is seen as the patient's right and is the responsibility of hospital personnel (Zineldin, 2006). The quality of service created by agencies or hospitals aims not only to increase patient satisfaction, but also to improve hospital standards and employee performance as well. Of course, it is not only oriented towards material commitment but is also carried out through practice as part of the value of worship (Yunus, 2012). To determine the relationship between the implementation of Islamic Health Services at RSI Cempaka Putih and Patient Satisfaction. This study is a quantitative research with a cross sectional method. Respondents filled out a questionnaire which was circulated through the inpatient manager which was then forwarded to the inpatient room, especially the post-surgical patient room. The data obtained was tested using the Spearman statistical test to see the correlation between variables and patient satisfaction. The sample of post-surgical inpatients consisted of 88 respondents. It was found that 54% of patients had high expectations for Islamic services. However, in reality, the majority of satisfaction figures for Islamic services are rated as quite satisfied, 73% and 25% satisfied. The results of the Spearman correlation test show that the implementation of sharia mandatory quality services at RSI Cempaka Putih on the satisfaction of post-surgical inpatients has a weak relationship but is not statistically significant. However, based on the results of the analysis of each question, a significant relationship was found between patient satisfaction and mandatory quality services, namely for the variable wearing a hijab for breastfeeding mothers. Meanwhile, in general, the implementation of minimum sharia services has an insignificant relationship with the satisfaction of post-surgical inpatients at RSI Cempaka Putih. Respondent satisfaction figures cannot be separated from the hospital's commitment to implementing Islamic services according to standards. The consistency of the implementation of Islamic services can be seen from how Islamic concepts are included in planning and actualization, there are verbal and written policies implemented by the hospital. Sharia/Islamic concepts must be present in the planning, both in the strategic plan (strategic plan) which is not limited to a vision and mission but is also actualized in 4 things, namely: balanced human resources, adequate budget, infrastructure mechanisms and clear authority. As a hospital that applies Syaria standard, it is also necessary to pay attention to aspects of environmental cleanliness and health.
Determinan Sikap Tindak Kekerasan dalam Rumah Tangga di Provinsi Banten Fajrini, Fini; Ariasih, Rr Arum; Latifah A, Noor
Jurnal Aspirasi Vol 9, No 2 (2018)
Publisher : Pusat Analisis Keparlemenan Badan Keahlian Sekretariat Jenderal DPR RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (625.325 KB) | DOI: 10.46807/aspirasi.v9i2.1113

Abstract

Violence against women is a major public health problem worldwide. Result of the National Commission on Violence Against Women’s 2017 mapping showed that violence against women spreads more widely, in various types, causing traumatic scars, and the number continues to grow reaching 348.446 cases. This research aims to analyze the relations between individual, family,  and  community  basis  with  supportive  attitude  toward  domestic  violence.  Domestic violence in Banten Province is relatively high, from 2010 to September 2017 reaching 442 cases. Data analysis was carried out on married men and women, a total of 1.876 in Banten Province’s 2012  Indonesian  Demographic  Health  Survey.  IDHS  used  a  cross-sectional  design  and  the statistical analysis employed logistic regression. The results showed that supportive attitude were widely welcomed at individual basis (women younger age, low education, younger of age at first marriage, and living in rural areas) as well as at family basis (being a sole decision maker). AbstrakKekerasan  terhadap  perempuan  merupakan  masalah  kesehatan  masyarakat  yang utama di seluruh dunia. Hasil pemetaan Komnas Perempuan tahun 2017 di seluruh Indonesia, menunjukkan bahwa persebaran kekerasan terhadap perempuan semakin luas, bentuknya semakin beragam, bekas traumanya  mendalam, dan jumlahnya terus berkembang mencapai 348.446 kasus. Kekerasan dalam rumah tangga di Provinsi Banten tergolong tinggi terhitung dari tahun 2010 hingga September 2017 mencapai 442 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor individu, keluarga, dan masyarakat dengan sikap setuju terhadap kekerasan dalam rumah tangga. Analisis data dilakukan pada responden laki-laki dan perempuan menikah sebanyak 1.876 orang di Provinsi Banten pada Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional dengan analisis statistik menggunakan regresi logistik berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap setuju lebih diterima secara luas pada faktor individu (perempuan, orang berusia lebih muda, orang berpendidikan rendah, menikah muda, status ekonomi rendah, dan tinggal di pedesaan) dan faktor keluarga (pengambilan keputusan tunggal).
PENGARUH KEAKTIFAN BERORGANISASI DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA 2025 Nabilah, Luthfiyyah; Fajrini, Fini
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 13 No. 4 (2025): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v13i4.11406

Abstract

Academic achievement is one of the important indicators of success in the education process. Learning achievement, which reflects the results of learning efforts, can be measured through various parameters, such as the Achievement Index (IP). This IP value is obtained from the evaluation process during the study period, including the assignments given, the results of the mid and final semester exams, class participation, and the level of student activeness in learning. This research is a quantitative study using a Cross Sectional approach. The population in this study were all students of the Faculty of Public Health, Muhammadiyah University of Jakarta who were administrators of organizations, totaling 161 students. The sampling technique is using Total Sampling with a sample size of 161 Respondents. Data analysis methods using Univariate and Bivariate with Chi-Square test at 95% confidence level (α=0.05). The results showed that the variables associated with learning achievement were organizational activity (p=0,004) and learning motivation (p=0,002). Students are expected to maintain a balance between organizational and academic activities so that learning achievement is not neglected, the faculty can provide more support for students who are active in organizations by implementing more flexible academic policies, and further research is recommended to use a larger sample. Prestasi akademik menjadi salah satu indikator penting keberhasilan dalam proses pendidikan. Prestasi belajar, yang mencerminkan hasil usaha belajar, dapat diukur melalui berbagai parameter, seperti Indeks Prestasi (IP). Nilai IP ini diperoleh dari proses evaluasi selama masa studi, mencakup tugas-tugas yang diberikan, hasil ujian tengah dan akhir semester, partisipasi di kelas, serta tingkat keaktifan mahasiswa dalam pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta yang menjadi pengurus organisasi, yakni berjumlah 161 siswa. Teknik pengambilan sampel yaitu menggunakan Total Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 161 Responden. Metode analisis data menggunakan Univariat dan Bivariat dengan uji Chi-Square pada tingkat kepercayaan 95% (α=0,05). Hasil penelitian diperoleh bahwa variabel yang berhubungan dengan prestasi belajar adalah keaktifan berorganisasi (p=0,004) dan motivasi belajar (p=0,002). Mahasiswa diharapkan untuk tetap menjaga keseimbangan antara kegiatan organisasi dan akademik agar prestasi belajar tidak terabaikan, fakultas dapat memberikan dukungan lebih bagi mahasiswa yang aktif berorganisasi dengan menerapkan kebijakan akademik yang lebih fleksibel, dan penelitian selanjutnya dianjurkan menggunakan sampel lebih besar.
HUBUNGAN POLUSI UDARA PM 2,5 TERHADAP JUMLAH PASIEN DENGAN PNEUMONIA BEKASI TAHUN 2019- 2023 Zulaiha, Siti; Ernyasih , Ernyasih; Fauziah, Munaya; Fajrini, Fini
ENVIRONMENTAL OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY JOURNAL Vol. 5 No. 2 (2025): EOHSJ
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/eohjs.5.2.1-15

Abstract

Pneumonia merupakan penyebab kematian kedelapan secara umum dan menjadi penyebab kematian menular utama, dengan tingkat kematian mencapai 23% untuk pasien yang dirawat di unit perawatan intensif karena pneumonia berat. Polusi udara berpotensi meningkatkan keluhan pernapasan pneumonia, kunjungan ke unit gawat darurat, rawat inap, dan risiko kematian. Penelitian ini bertujuan mengamati hubungan antara polusi udara PM 2,5 dan pasien rawat inap pneumonia di rumah sakit di Kota Bekasi pada tahun 2019-2023. Penelitian ini menggunakan desain studi ekologi dengan pengumpulan data sekunder, khususnya rekam medis pasien pneumonia rawat inap dari 42 rumah sakit yang terdaftar di bawah pengawasan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Metode pengambilan sampel menggunakan sampel total. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara polusi udara PM 2,5 dan jumlah pasien pneumonia yang dirawat pada tahun 2019 dengan nilai p-value 0,05 dan r = -0,576 serta tahun 2019-2023 dengan p-value 0,005 dan r = -0,613, menunjukkan korelasi negatif antara tingkat PM 2,5 dan penerimaan pasien pneumonia. Pada tahun 2021, 2022, dan 2023, tidak terdapat korelasi yang signifikan. Terdapat hubungan antara tingkat PM 2,5 terhadap jumlah pasien rawat inap pneumonia, sehingga disarankan memasukkan variabel COVID-19 untuk memahami pengaruhnya terhadap tingkat rawat inap pasien pneumonia. Kata Kunci : PM 2,5, Pneumonia, Pasien Rawat Inap, Kota Bekasi --- Pneumonia is the eighth leading cause of death in general and the leading infectious cause of death, with mortality rates reaching 23% for patients admitted to intensive care units for severe pneumonia. Air pollution has the potential to increase pneumonia respiratory complaints, emergency department visits, hospitalizations, and mortality risk. This study aimed to observe the relationship between PM 2.5 air pollution and pneumonia hospitalizations in hospitals in Bekasi City in 2019-2023. This study used an ecological study design with secondary data collection, specifically medical records of hospitalized pneumonia patients from 42 hospitals registered under the supervision of the Ministry of Health of the Republic of Indonesia. The sampling method used a total sample. The results showed a relationship between PM 2.5 air pollution and the number of pneumonia patients admitted in 2019 with a p-value of 0.05 and r = -0.576 and 2019-2023 with a p-value of 0.005 and r = -0.613, indicating a negative correlation between PM 2.5 levels and pneumonia admissions. In 2021, 2022, and 2023, there was no significant correlation. There is a relationship between the level of PM 2.5 and the number of pneumonia hospitalizations, so it is recommended to include COVID-19 variables to understand its effect on pneumonia patient hospitalization rates Keywords : PM 2.5, Pneumonia, Patient Hospitalization, Bekasi City
Hubungan antara Kebisingan dengan Stres Kerja pada Pekerja di Rumah Sakit Karunia Kasih Aisyah Rachman, Nur; Fajrini, Fini
Antigen : Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Gizi Vol. 3 No. 3 (2025): Agustus: Antigen : Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Gizi
Publisher : LPPM STIKES KESETIAKAWANAN SOSIAL INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57213/antigen.v3i3.783

Abstract

The purpose of this study was to analyze the relationship between noise levels and work stress among employees at Karunia Kasih Hospital. This study used a cross-sectional design with a population consisting of all employees in the Front Office, Polyclinic Nurses, and Specialist Doctors. The study sample consisted of 80 respondents selected using total sampling technique. Noise levels were measured using a Sound Level Meter, while work-related stress was assessed using a questionnaire. Data analysis was conducted using the chi-square test with a significance level of α = 0.05. The measurement results indicated that 80% of the work areas had noise levels exceeding the NAB 65 dBA threshold. The Outpatient Corridor area had the highest noise level (83 dBA). A total of 65% of workers experienced moderate to severe work-related stress. There was a significant relationship between noise levels and work-related stress (p-value = 0.001). Age (p-value = 0.024) and length of service (p-value = 0.037) also showed a significant relationship with work-related stress. There is a significant relationship between noise levels and work-related stress among workers at Karunia Kasih Hospital. Efforts to control noise levels and comprehensive stress management programs are needed to protect worker health.
OPTIMALISASI GIZI BALITA MELALUI EDUKASI PILAR GIZI SEIMBANG DAN SIMULASI PEMORSIAN MPASI DI CIOMAS BOGOR Dainy, Nunung Cipta; Kushargina, Rosyanne; Fajrini, Fini
Journal of Community Empowerment Vol 4, No 2 (2025): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jce.v4i2.33929

Abstract

ABSTRAK                                                                                     Upaya penurunan angka stunting di Indonesia memerlukan kolaborasi lintas sektor serta program yang menyentuh akar permasalahan. Salah satu strategi penting adalah edukasi tentang gizi seimbang dan pemantauan penerapannya di masyarakat. Kader posyandu memiliki peran strategis dalam mendampingi masyarakat, khususnya ibu balita, untuk menerapkan prinsip-prinsip gizi seimbang dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kader posyandu dalam menjelaskan empat pilar gizi seimbang dan menaksir porsi Makanan Pendamping ASI (MPASI) balita. Mitra kegiatan ini adalah Posyandu di wilayah Kelurahan Padasuka Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.  Kegiatan dilaksanakan pada Mei 2025 dengan peserta sebanyak 20 orang ketua kader posyandu. Kegiatan dimulai dengan tahap persiapan dan koordinasi, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Pelaksanaan edukasi menggunakan metode ceramah, diskusi interaktif, tanya jawab, dan simulasi praktik. Evaluasi keberhasilan kegiatan dilakukan dengan mengukur peningkatan pengetahuan peserta menggunakan formulir pre-test dan post-test yang berisi 10 pertanyaan terkait dengan materi yang disampaikan. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan rata-rata nilai sebesar 32,3 poin, dengan nilai rata-rata pre-test sebesar 60,0 dan post-test sebesar 92,3. Hasil ini menunjukkan bahwa kegiatan edukatif yang disertai simulasi dapat meningkatkan pemahaman kader secara signifikan. Peningkatan kapasitas kader ini diharapkan berdampak positif dalam mendukung penerapan gizi seimbang dan pencegahan stunting di tingkat komunitas. Kata kunci: Kader Posyandu; MPASI; Standar Porsi; Stunting ABSTRACTEfforts to reduce stunting in Indonesia require cross-sectoral collaboration, including community-based nutrition education. Posyandu cadres play a strategic role in assisting mothers of toddlers to apply the principles of balanced nutrition, particularly in fulfilling complementary feeding (MP-ASI). This community service program aimed to strengthen the capacity of posyandu cadres in explaining the four pillars of balanced nutrition and in estimating appropriate MP-ASI portions for toddlers. The program was conducted in May 2025 in collaboration with Posyandu at Padasuka Village, Ciomas District, Bogor Regency, West Java, with 20 head cadres as participants. Educational activities were delivered through lectures, interactive discussions, and practical simulations. Knowledge evaluation was carried out using pre-test and post-test instruments. The results showed an average score increase of 32.3 points, from 60.0 to 92.3 (equivalent to a 53.8% improvement). These findings indicate that practice-based education significantly improved cadres’ understanding. Enhanced cadre capacity is expected to support the application of balanced nutrition principles and contribute to stunting prevention at the community level. Furthermore, this program has the potential to be replicated in other posyandu areas as a sustainable approach to improving maternal and child nutrition. Keywords: Complementary Feeding; Portion Standards; Cadres; Stunting