Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Perawatan Payudara Dalam Masa Puerperium Untuk Memperlancar Pengeluaran ASI Marbun, Agnes Silvina; Sapitri, Henny; Sipayung, Normi
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 4 No. 1 (2023): JURNAL ABDIMAS MUTIARA (IN PRESS)
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masa nifas atau peurperium berasal dari bahasa latin yaitu puer yang artinya bayi dan paraous yang artinya melahirkan atau berarti masa sesudah melahirkan. Masa nifas merupakan masa pemulihan dari sembilan bulan kehamilan dan proses kelahiran. Pada masa ini terjadi perubahan-perubahan fisiologis yaitu salah satunya adalah laktasi atau pengeluaran air susu. Air Susu Ibu (ASI) merupakan cairan kehidupan terbaik yang mengandung zat dan sangat dibutuhkan oleh bayi karena baik untuk pertumbuhan dan dapat meningkatkan imun bayi. Untuk menjamin pemenuhan ASI bagi bayi secara optimal, maka faktor yang sangat menentukan dalam pemberian ASI salah satunya ialah perawatan payudara sejak kehamilan dan setelah melahirkan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dihadiri oleh 10 orang peserta, dengan urutan kegiatan memberikan penjelasan tehnik perawatan payudara dan kemudian melakukan pelatihan payudara yang dilakukan oleh ibu-ibu nifas. Hasil evaluasi didapatkan bahwa peserta mampu memahami dan menjelaskan serta melakukan perawatan payudara untuk memperlancar pengeluaran ASI secara mandiri.    
Edukasi Kesehatan Pentingnya Sarapan Bagi Anak Sekolah di SD Negeri 173328 Kec. Pangasean Lintongnihuta, Kab. Humbahas Marbun, Agnes Silvina; Marthalena Simamora; Lasma Rina Sinurat
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 5 No. 1 (2024): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sarapan pagi merupakan asupan makanan pertama yang masuk ke dalam tubuh setelah puasa saat tidur di malam hari. Saat sarapan, otak kembali mendapatkan asupan nutrisi. Sarapan yang sehat harus memenuhi sekurangnya seperempat dari kebutuhan nutrisi harian. Jadi, setidaknya menu sarapan pagi harus mengandung karbohodrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan serat, serta air yang cukup untuk membantu proses pencernaan, meningkatkan energi juga konsentrasi dan daya ingat. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan informasi kepada siswa tentang sarapan pagi sebelum berangkat ke sekolah agar pada saat proses pembelajaran siswa dapat berkonsentrasi penuh dalam menerima pelajaran yang ditujukan kepada siswa/i. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk pemberian edukasi kesehatan bagi siswa/i kelas V dan VI SD Negeri 173328 Kec. Pangasean Lintongnihuta, Kabupaten Humbahas dengan jumlah peserta yang hadir sebanyak 20 orang. Kegiatan dilaksanakan pada 10 November 2023. Hasil pre test sebelum edukasi kesehatan didapatkan bahwa tingkat pengetahuan pentingnya sarapan pagi mayoritas kurang yaitu sebanyak 90%, dan setelah diberikan edukasi kesehatan didapatkan bahwa tingkat pengetahuan pentingnya sarapan pagi mayoritas baik yaitu sebanyak 80%.
Pertolongan Pertama Pada Remaja Tersedak (choking) Di SMA Muhammadiyah 3 Medan Marbun, Agnes Silvina; Lasma Rina Efrina Sinurat; Henny Syapitri
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 5 No. 2 (2024): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tersedak merupakan kondisi gawat darurat yang harus cepat ditangani. Tersedak bisa dialami oleh semua golongan usia. Tersedak adalah penyebab utama keempat kematian yang tidak disengaja. Akibat kondisi tersedak seseorang akan mengalami gangguan atau penyumbatan pada saluran pernafasan dan bila dibiarkan terlalu lama dan tidak segera ditangani tubuh bisa mengalami kekurangan oksigen (hipoksia) dan dapat mengakibatkan kecacatan maupun kematian. Untuk melakukan pertolongan terhadap kejadian ini diperlukan teknik Bantuan Hidup Dasar (BHD) penanganan tersedak. Teknik ini, selain harus dikuasai oleh petugas medis, juga penting diketahui oleh orangtua sebagai pertolongan pertama jika menemukan anak tersedak sebelum mendapatkan penanganan medis selanjutnya. Oleh karena itu orangtua perlu memiliki wawasan yang didapatkan dari penyuluhan yang diberikan oleh tim tentang pencegahan dan penatalaksanaan tersedak pada anak di rumah untuk mengurangi angka kejadian dan kemungkinan perburukan kondisi pada anak. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan informasi kepada remaja untuk mengetahui dan mengaplikasikan prosedur pertolongan pertama pada tersedak. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk pemberian edukasi kesehatan bagi siswa/i SMA Muhammadiyah 3 Medan, dengan jumlah peserta yang hadir sebanyak 30 orang. Hasil pre test sebelum edukasi kesehatan didapatkan bahwa tingkat pengetahuan tentang pertolongan pertama tersedak mayoritas kurang yaitu sebanyak 90%, dan setelah diberikan edukasi kesehatan tentang pertolongan pertama tersedak didapatkan bahwa tingkat pengetahuan mayoritas baik yaitu sebanyak 80%.
HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DAN TINGKAT STRES DENGAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TIGABARU Efrina Sinurat, Lasma Rina; Syapitri, Henny; Marbun, Agnes Silvina; Situmeang, Regita Pratiwi
Indonesian Trust Health Journal Vol 7 No 2 (2024): Indonesian Trust Health Journal
Publisher : Universitas Murni Teguh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37104/ithj.v7i2.325

Abstract

Hypertension is an important health problem that must be addressed immediately because the number of sufferers is increasing. One of the factors causing an increase in blood pressure is poor sleep quality. Apart from poor sleep quality, there are several triggers for increased blood pressure, namely high levels of stress. The aim of this study is to determine the relationship between sleep quality and stress levels with blood pressure in hypertensive patients in the Tigabaru Publicp Health Center. The research design is quantitative with a cross sectional approach. The population of this study were all hypertensive patients at the Tigabaru Public Health Center. Sampling used is a simple random sampling technique so that the research sample was 52 people. The measuring instruments used are questionnaires and blood pressure meters. The statistical test used is spearmen rank. The results of the research show that there is a relationship between sleep quality and blood pressure in hypertensive patients in the Tigabaru Public Health Center working area with a probability value (pvalue= 0.000) and a correlation coefficient value of 1.000, meaning the strength of the relationship is very strong in a positive direction. There is a relationship between stress levels and blood pressure in hypertensive patients in the Tigabaru Public Health Center (pvalue= 0.000) and the correlation coefficient value is 0.617, meaning the strength of the relationship is strong in a positive direction. The conclusion is that the worse the patient's sleep quality, the more uncontrolled the blood pressure is, and the more severe the level of stress experienced by the patient, the more uncontrolled the patient's blood pressure. It is hoped that hypertensive patients will maintain good sleep quality and stress levels by maintaining activity patterns by exercising and maintaining emotions so that blood pressure does not increase and routinely carry out blood pressure checks. Abstrak Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang penting untuk segera diatasi karena jumlah penderitanya semakin tinggi. Yang menjadi salah satu faktor terjadinya peningkatan tekanan darah adalah kualitas tidur yang buruk. Selain kualitas tidur yang buruk ada beberapa pencetus terjadinya peningkatan tekanan darah yaitu tingkat stres yang berat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kualitas tidur dan tingkat stres dengan tekanan darah pada pasien hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Tigabaru. Desain penelitian yaitu kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien hipertensi di Puskesmas Tigabaru. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling sehingga sampel penelitian menjadi 52 orang. Alat ukur yang digunakan yaitu menggunakan kuesioner dan tensi meter. Uji statistik yang digunakan adalah spearmen rank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan kualitas tidur dengan tekanan darah pada pasien hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Tigabaru dengan nilai probabilitas (pvalue= 0.000) dan nilai correlation coefficient 1,000 artinya kekuatan hubungan yang sangat kuat kearah yang positif. Ada hubungan tingkat stres dengan tekanan darah pada pasien hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Tigabaru (pvalue= 0.000) dan nilai correlation coefficient 0,617 artinya kekuatan hubungan yang kuat kearah positif. Kesimpulan semakin buruk kualitas tidur pasien maka tekanan darah tidak dapat terkontrol, dan semakin berat tingkat stres yang dialami pasien maka tekanan darah pasien tidak dapat terkontrol. Diharapkan kepada pasien hipertensi untuk menjaga kualitas tidur dan tingkat stres dengan baik dengan menjaga pola aktivitas dengan berolahraga dan menjaga emosional sehingga tekanan darah tidak mengalami peningkatan dan rutin untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah.
PENGARUH DIABETES SELF MANAGEMENT EDUCATION (DSME) BERBASIS APLIKASI WHATSAPP TERHADAP SELF EFFICACY PADA PASIEN DM TIPE 2 DI PUSKESMAS HAMPARAN PERAK Marbun, Agnes Silvina; Siregar, Rinco; Harefa, Karnirius; Sinabutar, Theresia Yuni Florensia
Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 4 No 2 (2021): JURNAL MUTIARA NERS
Publisher : Program Studi Ners UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jmn.v4i2.2071

Abstract

Diabetes mellitus (DM) is one of the biggest health problems in the world because every year there is an increase in cases. In addition to the increasing number, DM is also known to cause many complications which are divided into two, namely acute complications and chronic complications. The emergence of complications and leading to death in DM patients is due to the low self-efficacy and self-care behavior of DM patients themselves. Self-efficacy is an important factor that is defined as a patient's confidence in maintaining and improving his medical condition. Seeing the importance of self-efficacy in the care of DM patients, increasing patient self-efficacy is needed, namely through the Diabetes Self Management Education (DSME) program. The purpose of this study was to determine the effect of the WhatsApp-based DSME application on the self-efficacy of Type 2 DM patients. This type of research is a Quasy Experiment and the sampling technique used in this study is purposive sampling (Non-Probability sampling). The research design used was Pre-Experiment With Only one Group Pretest - Postest Design. The number of samples was 22 DM type 2 patients. Demographic data collection through questionnaires distributed via google form. The statistical test used was the Paired t test. The results of statistical tests found that there was an effect of WhatsApp-based DSME on the self-efficacy of Type 2 DM patients, with a p value of 0.000 (p <0.05). This shows that there is an effect of WhatsApp-based DSME on the self-efficacy of Type 2 DM patients at the Hamparan Perak Community Health Center.
Edukasi Kualitas Tidur Pada Penderita Hipertensi Marbun, Agnes Silvina; Lasma Rina Efrina Sinurat; Henny Syapitri; Putri Lestari; Rifki Amtenar; Satidasar Halawa
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 6 No. 1 (2025): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tidur adalah salah satu kebutuhan fisiologi yang memiliki dampak terhadap kualitas serta keseimbangan hidup. Kualitas tidur yang jelek artinya faktor resiko terjadinya masalah fisik serta psikologis. Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang penting untuk segera diatasi karena jumlah penderitanya semakin tinggi. Yang menjadi salah satu faktor terjadinya peningkatan tekanan darah adalah kualitas tidur yang buruk. Selain kualitas tidur yang buruk ada beberapa pencetus terjadinya peningkatan tekanan darah yaitu tingkat stres yang berat. Proses degeneratif pada lansia menyebabkan waktu tidur efektif semakin berkurang, sehingga tidak mencapai kualitas tidur yang adekuat dan akan menimbulkan berbagai macam keluhan tidur. Makin bertambah usia, makin besar kemungkinan seseorang mengalami permasalahan fisik, jiwa, spiritual, ekonomi dan sosial. Proses degeneratif pada lansia menyebabkan waktu tidur efektif semakin berkurang, kualitas tidur yang buruk atau kurang jam tidur akan mengakibatkan peningkatan tekanan darah atau hipertensi.Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan informasi tentang kualitas tidur pada penderita hipertensi. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk pemberian edukasi kesehatan kepada penderita hipertensi di UPT. Puskesmas Sumbul, dengan jumlah peserta yang hadir sebanyak 20 orang. Hasil pre test sebelum edukasi kesehatan didapatkan bahwa tingkat pengetahuan tentang kualitas tidur kurang yaitu sebanyak 90%, dan setelah diberikan edukasi kesehatan tentang kualitas tidur didapatkan bahwa tingkat pengetahuan mayoritas baik yaitu sebanyak 80%.
Glasgow Coma Scale (GCS) dan Tekanan Darah Sistolik Sebagai Prediktor Outcome Pasien Cedera Kepala: Glasgow Coma Scale and Systolic Blood Pressure As Outcome Predictors For Head Injury Patients Marbun, Agnes Silvina; Sinuraya, Elida; Amila, Amila; Simanjuntak, Galvani Volta
Bali Medika Jurnal Vol 7 No 2 (2020): Bali Medika Jurnal Vol 7 No 2 Desember 2020
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36376/bmj.v7i2.140

Abstract

Dikarenakan angka kematian pasien cedera kepala tinggi, sehingga diperlukan penilaian awal yang akurat untuk memprediksi hasil dan asuhan keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui GCS, tekanan darah sistolik, dan frekuensi pernapasan yang dapat menjadi prediktor mortalitas pasien cedera kepala di RSUP Haji Adam Malik Medan. Desain penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan retrospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah rekam medis pasien cedera kepala bulan Januari-Desember 2018 di RSUP Haji Adam Malik Medan. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dengan kriteria: memiliki skor GCS, tekanan darah sistolik, dan frekuensi pernafasan pada saat pasien masuk IGD dan bukan pasien pindahan. Hasil uji regresi logistik menunjukkan adanya hubungan GCS (p 0,000; OR 3,299) dan tekanan darah (p 0,024; OR 1,044) terhadap kematian pasien cedera kepala. Kesimpulan bahwa GCS dan tekanan darah secara statistik dapat meningkatkan prediksi mortalitas pada pasien cedera kepala.
Psychological First Aid (PFA) Pada Korban Erupsi Gunung Sinabung Di Kabupaten Karo Syapitri, Henny; Aryani, Novita; Marbun, Agnes Silvina
JUBDIMAS ( Jurnal Pengabdian Masyarakat) Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat, Maret 2023
Publisher : Yayasan Cita Cendikiawan Al Kharizmi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/jubdimas.v2i1.81

Abstract

Mount Sinabung is one of the highest mountains (2,460 meters) active in North Sumatra, in addition to Mount Sibayak, which is located in the highlands of Tanah Karo. Natural disasters usually have an impact on infrastructure damage and job opportunities, damage and even loss, Therefore, An intervention that is used to overcome the initial emotional reaction above is Psychological First Aid (PFA). The purpose of this community service activity is to carry out psychological first aid (PFA) on victims of the eruption of Mount Sinabung, Karo Regency. The method used is to overcome existing problems. is to provide PFA training to victims of the eruption of Mount Sinabung. The characteristics of participants who have a psychological background. The result of this activity is that the enthusiasm of the participants in this activity is very high, as evidenced by the seriousness of the participants in doing PFA skill roleplay. The average result of the pre-test for Psychological First Aid (PFA) is 3.14, while the post-test results show an average score of 9.86. Based on these data shows an increase in the average value of 6.72. The difference in values ​​is the result of the understanding gained by the participants after participating in Psychological First Aid (PFA) training.
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI AUTOGENIK TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI Syapitri, Henny; Sinurat, Lasma Rina Efrina; Marbun, Agnes Silvina; Yulisma, Raudha
Jurnal Online Keperawatan Indonesia Vol 8 No 1 (2025): Jurnal Online Keperawatan Indonesia
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/keperawatan.v8i1.6149

Abstract

Worldwide, hypertension is on the rise, with the World Health Organization (WHO) projecting that by 2025, 29% of individuals would have the condition.  Presently, worldwide efforts to improve health are focusing on hypertension as a non-communicable illness.  The autogenic relaxation method is one non-pharmacological option for managing blood pressure.  The purpose of this research is to determine if hypertensive individuals' blood pressure may be reduced using the autogenic approach.  The researchers used a pretest-posttest control group design, making this study quasi-experimental.  One hundred forty-one hypertension patients who were seen at the Pante Raya Community Health Center made up the study's population.  Using a purposive sampling approach, the research comprised 40 participants as samples.  Seven days in a row, for a total of fifteen minutes per session, the autogenic relaxation method was given.  Using a digital sphygmomanometer, the patient's blood pressure was monitored.  The data was evaluated using a dependent t-test to compare the pre- and post-autogenic blood pressure levels, and an independent t-test to compare the intervention group's and control group's blood pressure levels.  Both the pre- and post-autogenic relaxation systolic and diastolic blood pressures were found to be significantly lower (p < 0.05).  This research found that hypertension individuals whose blood pressure was significantly reduced by using autogenic relaxation methods.  Thus, autogenic approaches provide a non-pharmacological approach to managing blood pressure that is both effective and safe.
HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG BASIC LIFE SUPPORT DENGAN KETERAMPILAN PEMBERIAN TINDAKAN BASIC LIFE SUPPORT Marbun, Agnes Silvina; Sipayung, Normi Parida; Aryani, Novita
Indonesian Trust Health Journal Vol 5 No 1 (2022): Indonesian Trust Health Journal
Publisher : Universitas Murni Teguh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37104/ithj.v5i1.94

Abstract

Nurses are required to provide fast, precise, and careful service with the aim of getting healing without disability. Nurses are at the forefront of providing first aid, therefore nurses need to equip themselves with knowledge and need to improve specific abilities related to emergency cases, this knowledge and abilities are obtained from various trainings such as PPGD and BTCLS. The purpose of this study was to determine the relationship between nurses' knowledge about basic life support and skills in providing basic life support. This type of research is quantitative by using a cross sectional research design. The population in this study were all nurses who served in the emergency room and ICU Sari Mutiara Lubuk Pakam Hospital with a total sample of 35 people. The data collection tool in this study was using a questionnaire. Based on the results of the study, the majority of nurses' knowledge was good as much as 51.4%. Nurses' skills in carrying out BLS actions were mostly good as much as 71.4%. There was a significant relationship between nurses' knowledge about BLS and skills in providing BLS actions at Sari Mutiara Lubuk Pakam Hospital (p = 0.000). It is recommended for nurses in providing health services to improve their ability to conduct BLS and attend seminars and training related to BLS. Abstrak Perawat dituntut memberikan pelayanan yang cepat, tepat, dan cermat dengan tujuan mendapatkan kesembuhan tanpa kecacatan. Perawat menjadi garda terdepan dalam memberikan pertolongan pertama, oleh karena itu perawat perlu membekali dirinya dengan pengetahuan dan perlu meningkatkan kemampuan yang spesifik yang berhubungan dengan kasus-kasus kegawatdaruratan, pengetahuan dan kemampuan tersebut didapatkan dari berbagai pelatihan seperti PPGD dan BTCLS. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan perawat tentang basic life support dengan keterampilan pemberian tindakan basic life support. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat yang bertugas di ruang IGD dan ICU Rumah Sakit Sari Mutiara Lubuk Pakam dengan tehnik pengambilan sampel adalah total sampel yaitu sebanyak 35 orang. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan kuisioner. Berdasarkan hasil penelitian bahwa pengetahuan perawat mayoritas baik sebanyak 51.4%. Keterampilan perawat dalam melakukan tindakan BLS mayoritas baik sebanyak 71.4%. Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan perawat tentang BLS dengan keterampilan pemberian tindakan BLS di Rumah sakit Sari Mutiara Lubuk Pakam (p = 0,000). Disarankan kepada perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan untuk meningkatkan kemampuan dalam melakukan BLS serta mengikuti seminar dan juga pelatihan yang berkaitan dengan BLS.