Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Relationship between knowledge and patient anxiety on CT scan examination at radiology installation of rsud dr. Gunawan mangunkusumo Semarang regency Suraningsih, Nanik; Prayoga, Aryadiva Nugrahaning; Alfiani, Novita
Jurnal EduHealth Vol. 15 No. 01 (2024): Jurnal eduHealt, Edition January - March, 2024
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In patients who will perform CT Scan examination when entering the examination feel fear, feel uneasy, restless, and often feel fear because there is an examination table and there is a large circular device. This study aims to describe, know, and analyze the relationship between knowledge and anxiety of CT Scan radiography examination patients in CT Scan radiography examination at Radiology Installation of RSUD dr Gunawan Mangunkusumo Kab Semarang. Descriptive quantitative research type. The population in this study were all patients of CT Scan examination in Radiology Installation of RSUD Dr. Gunawan Mangunkusumo Kab Semarang. The sample was 30 patients of CT Scan examination in Radiology Installation of RSUD dr Gunawan Mangunkusumo Kab Semarang. Data collection with quisione. Data analysis using nonparametric, namely Rank Spearman correlation. The results of the Spearman rank test obtained a Spearman rank correlation value (Rs) of -0.615 with a strong correlation level category and a significance value (p-value) of 0.000. The significance value of the test is smaller than 0.05 (0.000 <0.05) so that the test decision is H_0 rejected which means that there is a significant relationship between patient's knowledge of CT scan radiography examination and patient's anxiety at CT scan examination. Furthermore, the value of the Spearman rank correlation coefficient is negative (-0.615), meaning that the higher the level of patient's knowledge of CT scan radiography examination, the higher the level of patient's anxiety.
EDUKASI PENGGUNAAN ALAT PROTEKSI DIRI (APD) TERHADAP TENAGA MEDIS DI PARAHITA DIAGNOSTIC CENTER SEMARANG Alfiani, Novita; Suraningsih, Nanik
Jurnal Implementasi Pengabdian Masyarakat Kesehatan (JIPMK) Vol 5, No 1 (Maret) (2023): Jurnal implementasi pengabdian masyarakat kesehatan
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33660/jipmk.v5i1.94

Abstract

ABSTRAK Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan instrument yang penting untuk memproteksi pekerja, perusahaan, lingkungan hidup, dan masyarakat sekitar dari bahaya akibat Kecelakaan Akibat kerja (KAK) dan Penyakit Akibat Kerja (PAK).Laboratorium klinik merupakan laboratorium kesehatan yang berisiko menimbulkan potensi bahaya yang dapat menimbulkan dampak kesehatan. Laboratorium klinik memungkinkan terjadinya KAK dan PAK bagi pegawainya. Salah satu cara untuk menanggulangi terjadi KAK dan PAK adalah dengan cara menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).Alat pelindung diri (APD) adalah seperangkat alat yang digunakan tenaga kerja untuk melindungi seluruh tubuhnya dari adanya potensi bahaya/kecelakaan kerja. Perlengkapan pelindung diri atau sering disebut dengan APD adalah perlengkapan yang digunakan untuk melindungi mikroorganisme yang terdapat pada petugas yang bekerja pada suatu perawatan kesehatan.Oleh karena itu, untuk mengurangi terjadinya KAK dan PAK perlu dilakukan peningkatan pemahaman mengenai penggunaan APD yang baik dan benar. Sehingga, dengan adanya peningkatan pemahaman terkait penggunaan APD mampu mengurangi terjadinya KAK dan PAK. Setelah dilakukan kegiatan ini para petugas di Parahita Diagnostic Center Semarang semakin paham tentang APD dan mempergunakan APD  dengan baik dan benar ketika sedang mengangani klien. Kata Kunci : Alat Pelindung Diri (APD), pemahaman APD ABSTRACT Occupational Safety and Health is an important instrument to protect workers, companies, the environment, and the surrounding community from the dangers of occupational accidents and occupational diseases. which can have health effects. The clinical laboratory allows the occurrence of occupational accidents and occupational diseases for its employees. One way to overcome the occurrence of KAK and PAK is by using Personal Protective Equipment (PPE).Personal protective equipment (PPE) is a set of tools used by workers to protect their entire body from potential work hazards/accidents. Personal protective equipment or often referred to as PPE is equipment used to protect microorganisms found in health care workers.Therefore, to reduce the occurrence of occupational accidents and occupational diseases, it is necessary to increase the understanding of the proper and proper use of PPE. So, with an increase in understanding related to the use of PPE, it can reduce the occurrence of occupational accidents and occupational diseases. After this activity was carried out, the officers at Parahita Diagnostic Center Semarang increasingly understood about PPE and used PPE properly and correctly when handling clients. Keywords: Personal Protective equipment (PPE), comprehension of PPE
PEMBERDAYAAN KADER POSYANDU DALAM UPAYA SOSIALISASI PEMERIKSAAN KEHAMILAN DENGAN MENGGUNAKAN ULTRA SONOGRAFI (USG) PADA IBU HAMIL Alfiani, Novita; Prayoga, Aryadiva Nugrahaning; Suraningsih, Nanik
Jurnal Implementasi Pengabdian Masyarakat Kesehatan (JIPMK) Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33660/jipmk.v4i2.80

Abstract

                                         ABSTRAKPemeriksaan dengan alat ultrasonografi (USG) merupakan salah satu jenis tindakan medis yang lazim dilakukan. Pemeriksaan kandungan dengan USG dapat mengetahui ada atau tidaknya kehamilan, hidup atau tidaknya janin lokasi dari plasenta, dan umur gestasi. Pemeriksaan ini pun bertujuan untuk melihat ada/tidaknya cacat bawaan pada janin, selain itu ada berbagai faktor yang mendorong seorang Ibu menjalani pemeriksaan USG, mulai dari memastikan adanya janin dalam rahim sampai mendeteksi adanya gangguan pada kehamilan.Berdasarkan beberapa penelitian yang dilakukan didapatkan hasil bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pemanfaatan USG dalam pemeriksaan kehamilan masih rendah. Termasuk di Kelurahan Bandarjo Kec Ungaran Timur Kab Semarang dari survey awal didapatkan bahwa ada ibu hamil yang tidak melakukan pemeriksaan USG beralasan takut berdampak pada kehamilannya atau pada janinnya. Hal ini dikarenakan banyak ibu hamil yang kurang mengetahui manfaat dan tujuan dari pemeriksaan USG pada kehamilan.Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 7 Mei 2022 dengan hasil sudah dilaksanakan kegiatan pendampingan kepada anggota kader posyandu pada saat melaksanakan pertemuan dan anggota dapat menyampaikan informasi tentang pemeriksaan kehamilan dengan menggunakan USG dengan baik dan mendapat respon dari peserta serta peserta dapat memahami informasi yang disampaikan dengan kebersediaan ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan kehamilan dengan menggunakan USGKata Kunci : Kehamilan, Ultrasonografi, KandunganABSTRACT Examination by ultrasound (USG) is one type of medical action that is commonly done. Obstetrical examination with ultrasound can determine the presence or absence of pregnancy, whether or not the fetus is alive, the location of the placenta, and gestational age. This examination aims to see the presence or absence of congenital defects in the fetus, besides that there are various factors that encourage mothers to undergo ultrasound examinations, starting from ensuring the presence of a fetus in detecting disorders in pregnancy.Based on several studies conducted, it was found that the level of knowledge of pregnant women about the use of ultrasound in pregnancy examinations is still low. In Bandarjo Village, Ungaran Timur District, Semarang Regency, from the initial survey it was found that there were pregnant women who did not perform an ultrasound examination because of the impact on their pregnancy or on the fetus. This is because many pregnant women do not know the benefits and objectives of ultrasound examination in pregnancy.The activity was carried out on 7 May 2022 with the results of the implementation of mentoring activities to posyandu cadre members during the meeting and members were able to convey information about pregnancy checks properly and get responses from participants and participants were able to understand the information conveyed by the willingness of pregnant women to carry out pregnancy checks by using ultrasoundKeywords: Pregnancy, Ultrasonography, Gynecology  
PENDAMPINGAN POSYANDU BAYI DAN BALITA DI RW II KELURAHAN BENDAN DHUWUR KECAMATAN GAJAH MUNGKUR KOTA SEMARANG Sulistyowati, Indah; Cahyaningsih, Oktaviani; Alfiani, Novita
Jurnal Implementasi Pengabdian Masyarakat Kesehatan (JIPMK) Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33660/jipmk.v3i1.46

Abstract

Posyandu dibentuk oleh masyarakat desa/kelurahan dengan tujuan untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar, terutama Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB), imunisasi, gizi, dan penanggulangan diare kepada masyarakat setempat. Kegiatan rutin posyandu diselenggarakan dan dimotori oleh kader posyandu dengan bimbingan teknis dari petugas kesehatan. Peran kader saat ini hanya menimbang bayi jika balita datang ke posyandu dan memberi PMT (pemberian makanan tambahan). Dan keberhasilan posyandu tak lepas dari kerja keras kader yang dengan sukarela mengelola posyandu di wilayahnya masing-masing. Kurangnya pelatihan dan pembinaan keterampilan memadai bagi kader menyebabkan kurangnya pemahaman tugas kader, lemahnya informasi serta koordinasi antara petugas dalam kegiatan posyandu dapat mengakibatkan kurangnya tingkat kehadiran balita ke posyandu. Kelangsungan posyandu tergantung dari partisipasi masyarakat itu sendiri.Oleh karena itu upaya yang perlu dilakukan dalam rangka meningkatkan peran kader posyandu yaitu dengan cara diadakanya pelatihan kader posyandu. Penyelenggaraan pelatihan kader dapat dilakukan oleh masyarakat itu sendiri yang berkoordinasi dengan petugas kesehatan dan melibatkan sektor lain di bawah bimbingan puskesmas, sedangkan metode yang digunakan disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan, setelah melakukan pelatihan kader rencana tindak lanjutnya dengan melakukan evaluasi serta aplikasi atau penerapan hasil pelatihan di masyarakat. Sedangkan untuk meningkatkan sikap serta ketrampilan yang dilatihkan harus disesuaikan dengan tugas kader dalam meningkatkan program kesehatan di desa kader. Pelatihan yang dimaksudkan itu adalah kemampuan kader dalam pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan kesehatan.Kata Kunci : Pendampingan, Posyandu, Bayi dan Balita
PKM EDUKASI PROSEDUR PEMERIKSAAN MAMMOGRAPHY UNTUK SCREENING DAN DIAGNOSA CARCINOMA MAMMAE DI JAWA TENGAH Utami, Lucky Restyanti Wahyu; Alfiani, Novita
Jurnal Implementasi Pengabdian Masyarakat Kesehatan (JIPMK) Vol 6, No 1 (Maret) (2024): Jurnal Implementasi Pengabdian Masyarakat Kesehatan
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33660/jipmk.v6i1.136

Abstract

Kurangnya tingkat pengetahuan dan tingkat kesadaran terhadap deteksi carcinoma mammae pada mayoritas perempuan di Indonesia, menjadi salah satu faktor tingginya angka kesakitan dan kematian di Indonesia. Oleh karena itu, tujuan kegiatan PkM yang dilakukan kepada perempuan di ruang lingkup Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Desa Tegorejo Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal Provinsi Jawa Tengah tentang edukasi prosedur pemeriksaan mammography untuk screening dan diagnosa carcinoma mammae ini diharapkan dapat membantu meningkatkan pengetahuan dan kesadaran perempuan sehingga dapat membantu mengurangi resiko carcinoma mammae pada perempuan Indonesia. Dari kegiatan PkM ini, di dapatkan hasil terdapat peningkatan pengetahuan tentang prosedur pemeriksaan mammography sebesar 91% dan terdapat peningkatan kesadaran untuk melakukan pemeriksaan mammography sebagai tindakan screening dan diagnosa carcinoma mammae sebesar 97%.
PEMBERDAYAAN KADER POSYANDU DALAM UPAYA SOSIALISASI DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DENGAN METODE SADARI Alfiani, Novita; Suraningsih, Nanik
Jurnal Implementasi Pengabdian Masyarakat Kesehatan (JIPMK) Vol 5, No 2 (Sept) (2023): Jurnal implementasi pengabdian masyarakat kesehatan
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33660/jipmk.v5i2.106

Abstract

Berdasarkan pusat data dan informasi kementerian kesehatan tahun 2019 terdapat dua jenis kanker yang paling banyak diderita masyarakat Indonesia, yaitu kanker payudara dan kanker leher Rahim (serviks). Kanker payudara dapat di deteksi lebih dini dengan cara pemeriksaan payudara sendiri (SADARI), sehingga  dapat dilakukan pengobatan lebih awal untuk mencegah terjadinya kematian. Beberapa penelitian menyatakan bahwa pengetahuan dan pemeriksaan SADARI yang dilakukan oleh perempuan usia reproduksi masih rendah, sehingga masih banyak penderita kanker yang melakukan pengobatan sudah dalam stadium lanjut. Termasuk di Kelurahan Bandarjo Kab Semarang dari survey awal didapatkan ada yang menderita kanker payudara stadium lanjut karena tidak melakukan pemeriksaan SADARI karena belum tahu bagaimana cara melakukannya. Adapun tujuan dari diselenggarakannya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku perempuan usia reproduksi agar memahami tentang manfaat deteksi dini kanker payudara dengan metode SADARI. Metode kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah melakukan pendampingan dan sosialisasi SADARI kepada kader untuk selanjutnya kader dapat mensosialisasikan kepada wanita usia subur di wilayahnya. Setelah dilaksanakan kegiatan pendampingan kepada anggota kader posyandu, anggota dapat menyampaikan informasi tentang pemeriksaan SADARI dengan baik dan mendapat respon dari peserta, serta peserta dapat memahami informasi yang disampaikan dengan kebersediaan mereka untuk melakukan pemeriksaan SADARI untuk mendeteksi kanker payudara.
EDUKASI PENGENALAN DAN PENCEGAHAN OSTEOARTHRITIS PADA MASYARAKAT KABUPATEN SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH Alfiani, Novita; Restyanti W U, Lucky
Jurnal Implementasi Pengabdian Masyarakat Kesehatan (JIPMK) Vol 6, No 2 (2024): Jurnal Implementasi Pengabdian Masyarakat Kesehatan
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33660/jipmk.v6i2.154

Abstract

Osteoarthritis adalah penyakit degeneratif yang biasa dijumpai pada orang lanjut usia dan bisa juga terjadi pada usia yang lebih muda. Pada penderita osteoarthritis kerap merasakan rasa nyeri dan menyebabkan disabilitas, sehingga hal ini mengakibatkan aktivitas sehari-hari menjadi terganggu. Saat ini tren penduduk yang mengalami obesitas  meningkat, termasuk di Kelurahan Bandarjo Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang. Hal tersebut menyebabkan rentan terjadinya kasus osteoarthritis lutut dan kemungkinan besar akan meningkat secara substansial di tahun-tahun yang akan datang. Untuk mencegah terjadinya hal tersebut, maka masyarakat di wilayah Bandarjo perlu mendapatkan edukasi tentang osteoarthritis dan upaya pencegahannya. Program pengabdian masyarakat dengan judul Edukasi Pengenalan Dan Pencegahan Osteoarthritis Di Kelurahan Bandarjo Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten semarang ini mempunyai beberapa tujuan yang ingin dicapai, yaitu, meningkatkan pengetahuan tentang osteoarthritis dan pencegahannya. Dengan kegiatan ini diharapkan kejadian osteoarthritis dapat dicegah atau diturunkan angka kejadiannya sehingga masyarakat dapat lebih produktif  berkegiatan tanpa terhalang kejadian osteoarthritis. Metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah dengan mengadakan sosialisasi tentang osteoarthritis dan pencegahannya di wilayah yang dijadikan mitra dalam kegiatan pengabdian ini dengan memberikan penjelasan terkait data yang dibutuhkan pada saat pre test dan pemberian video contoh latihan.  Formulir pre test yang terkumpul dalam kegiatan ini adalah 45 forrmulir dari 45 responden. Karakteristik subyek yaitu usia, jenis kelamin, pekerjaan, tingkat nyeri dan lama menderita nyeri. Peserta kegiatan mendapatkan edukasi berupa cara beraktifitas sehari hari untuk mencegah nyeri dan berkembangnya penyakit lebih lanjut. Kesimpulan dari evaluasi yang dilakukan bahwa semua peserta dapat mengerti dan memahami latihan yang diberikan.
ELBOW JOINT RADIOGRAPHY EXAMINATION PROCEDURE IN POST OPEN REDUCTION INTERNAL FIXATION CASES IN THE RADIOLOGY INSTALLATION OF KENDAL DISTRICT HOSPITAL Utami, Lucky Restyanti Wahyu; Alfiani, Novita
Journal of Applied Health Management and Technology Vol. 6 No. 2 (2024): October 2024
Publisher : Postgraduate Program , Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jahmt.v6i2.11107

Abstract

The elbow joint is the joint between the humerus and radioulna. One of the disorders that occurs in the musculoskeletal system is a fracture. A fracture is an event that breaks the continuity of bone tissue. One action that can be taken to treat bone fractures is surgery, open reduction internal fixation. One of the supporting examinations to see the condition of the bones after the open reduction internal fixation procedure is a radiological examination with conventional radiography. The aim of this research is to determine the procedure for radiographic examination of elbow joints in cases of post open reduction internal fixation in the Radiology Installation of Kendal District Hospital. The type of research used is descriptive qualitative research with a case study approach. The research results obtained were that the radiographic examination procedure for the elbow joint in post open reduction internal fixation cases did not require any special patient preparation, the patient was only asked to remove objects in the elbow joint area to be examined so as not to interfere with the radiograph results such as elastic bandage locks. Tools and materials used in the examination include an x-ray machines, examination table, imaging plate measuring 18x24 cm, a chair for the patient to sit in and a computed radiography device. The projections used are anteroposterior projection and lateral projection.
Mekanisme Hukum Peralihan Hak Milik Atas Tanah yang Dimiliki oleh Ahli Waris Yang Belum Dewasa di Kabupaten Ngawi Ikhsandar, Hanif; Susilowardani, Susilowardani; Alfiani, Novita
Indonesian Journal of Islamic Jurisprudence, Economic and Legal Theory Vol. 2 No. 2 (2024): Implementation and Dynamics of Islamic Law and Civil Law in Indonesia
Publisher : Sharia Journal and Education Center Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62976/ijijel.v2i2.640

Abstract

Abstract The purpose of this study is to find out the legal mechanism of transfer of land ownership by minor heirs in Ngawi Regency and identify problems that hinder the transfer of land ownership.This study uses a qualitative approach through the method of primary data collection with field research and interviews, as well as through the secondary data collection method with literature study by reading relevant regulations and literature books.The results of this study are (1). In carrying out legal acts of transfer of ownership of land owned by minor heirs in Ngawi Regency, the existence of guardians and court determinations to strengthen the legal validity of the guardianship to ensure that the rights and interests of the minor heirs can be fulfilled properly. The importance of the guardian and the determination of the court is as a condition for making a deed made by the Land Deed Making Official, where in making the deed as proof of legality and legal validity of the transactions carried out which are then used for the registration process. Keywords: Transfer of Land Ownership, Immature Heirs Abstrak Tujuan dari penelitian ini ialah mengetahui mekanisme hukum peralihan hak milik atas tanah oleh ahli waris yang belum dewasa di Kabupaten Ngawi serta mengidentifikasi permasalahan yang menghambat peralihan hak milik atas tanah tersebut.Penelitian ini mempergunakan pendekatan kualitatif melalui metode pengumpulan data primer dengan penelitian dilapangan dan wawancara, serta melalui metode pengumpulan data sekunder dengan studi kepustakaan dengan membaca peraturan serta buku-buku literatur yang relevan.Hasil penelitian ini yaitu (1). Dalam melakukan perbuatan hukum peralihan hak milik atas tanah yang dimiliki oleh ahli waris yang belum dewasa di Kabupaten Ngawi adanya wali dan penetapan pengadilan untuk memperkuat keabsahan hukum dari perwalian guna memastikan bahwa hak-hak dan kepentingan ahli waris yang belum dewasa tersebut dapat terpenuhi dengan baik. Pentingnya wali dan penetapan pengadilan tersebut adalah sebagai syarat pembuatan akta yang dibuat oleh PPAT, dimana dalam pembuatan akta tersebut sebagai bukti legalitas dan keabsahan hukum atas transaksi yang dilakukan yang selanjutnya digunakan untuk proses pendaftaran peralihan hak atas tanah di Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN). (2). Kurangnya keterbatasan akses layanan hukum dan minimnya pengetahuan tentang proses hukum menjadi hambatan utama dalam proses peralihan hak milik atas tanah tersebut. Kata Kunci : Peralihan Hak Milik Atas Tanah, Ahli Waris Yang Belum Dewasa