Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Peta Kapanca: Memandu Perjalanan Menuju Pernikahan Dalam Konteks Budaya Bima, Nusa Tenggara Barat Azzahra, Fatimah; Rasmuin, Rasmuin
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol. 16 No. 1 (2024): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio
Publisher : Unika Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36928/jpkm.v16i1.289

Abstract

This research reviews the Peta Kapanca, an ancient tradition that guides marriage in Bima culture, West Nusa Tenggara, Indonesia. This research aims to understand the cultural values, customs, and rituals associated with the Peta Kapanca newlywed procession. A qualitative approach was used in this research, where the data collection methods were in-depth interviews and a literature review. The results showed that Peta Kapanca has a central role in guiding prospective brides and grooms in facing the transition stage toward marriage. The rituals involve family, traditional elders, and community leaders to provide the future bride and groom support, advice, and direction. Values such as cooperation, respect for ancestors, and family togetherness are the main foundations for implementing the Peta Kapanca. Overall, the Peta Kapanca is an integral part of the social and cultural life of the Bima people. This tradition plays an important role in preserving cultural values and local identity. Therefore, to ensure the continuity of the Peta Kapanca, the community and government need collaborative efforts to preserve and appreciate this valuable cultural heritage
Konsep dan Implementasi Pendidikan Akhlak Pesantren Modern : Studi Pada Pondok Pesantren Modern Miftahunnajah Sleman Rasmuin, Rasmuin
Jurnal Tarbiyatuna Vol 10 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/tarbiyatuna.v10i1.2400

Abstract

The Indonesian nation is indeed in a situation that is not good in relation to the declining character of the nation's generation. The existence of formal education institutions which are expected to shape the personality of students as good members of society turns out that they have not been fully able to form a generation that has character and noble character. The emergence of modern boarding schools that combine formal education and boarding school education is expected to bring fresh air in an effort to minimize the adverse effects caused by the swift currents of globalization. This research is a qualitative field research conducted by choosing phenomenology as its approach. Data obtained through observation, documentation and interviews. The analysis was carried out using data reduction techniques, data display, triangulation and conclusion drawing or verification. From this study, information was obtained that the Miftahunnajah Modern Islamic Boarding School had a good concept in santri moral formation. This concept includes at least six important aspects, namely noble moral material whose main source comes from the Qur'an and Hadith, moral education goals, moral formation programs, moral reference material, teacher and student qualifications. Two important points in the process of noble moral education are carried out integrally, namely teaching and habituation. Cognitive aspects are obtained through teaching in the classroom while habituation by directly applying the knowledge gained in the daily activities of the santri.
Pemberdayaan Masyarakat Lokal dalam Meningkatkan Kualitas Layanan Wisata Waburi Park Perspektif Community Based Tourism Buton Selatan Rahmawati, Rahmawati; Rasmuin, Rasmuin; Junaidin, Junaidin
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v10i7.60113

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pemberdayaan masyarakat lokal dalam pelayana wisata. Di bimbing oleh Rasmuin sebagai pembimbing utama dan Rahmawati sebagai pembimbing kedua. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Peran peneliti adalah sebagai instrumen utama. Adapun sumber data berupa data primer dan data sekunder. Data dikumpulkan dengn teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan mengorganisir data, mereduksi data dan menyajikan data. Keabsahan data meliputi kepercayaan, keteralihan, ketergantungan dan kepastian. Hasil penelitian menujukan bahwa pertama; pemberdayaan masyarakat lokal dalam pelayanan wisata telah berjalan dengan keterlibatan masyarakat dalam perencanaan dan pengambilan Keputusan Partisipasi aktif ini menciptakan rasa memiliki dan meningkatkan efektivitas tata kelola destinasi. Kedua; Pemberdayaan masayarakat lokal dalam pelayan wisata telah dilakukan dengan pembagian manfaat yang adil, dalam memanfaatkan askses ekonomi dan sosial. Ketiga; pemberdayaan masayarakat lokal dalam pelayan wisata telah dilakukan dengan peningkatan kapasitas sumber daya manusia masyarakat lokal melalui kegiatan pelatihan, namun masih menghadapi hambatan seperti rendahnya pendidikan formal, keterbatasan teknologi, dan akses modal. Keempat; pemberdayaan masayarakat lokal dalam pelayan wisata telah dilakukan dalam pelestarian Lingkungan dan Kearifan Lokal. Budaya gotong royong, kegiatan rutin kebersihan, dan pertunjukan seni tradisional, namun, kesadaran wisatawan terhadap kebersihan dan pelestarian budaya masih perlu ditingkatkan. Kelima; pemberdayaan masayarakat lokal dalam pelayan wisata telah dilakukan melalui Penguatan Kelembagaan Masyarakat lokal seperti BPD, PKK, tokoh masyarakat, dan BUMDes telah memainkan peran sebagai fasilitator dan penghubung antara warga dan pemerintah. Namun, peran mereka dalam inovasi dan pengembangan strategi pariwisata masih terbatas.
Persepsi Guru Madrasah Terhadap Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar pada Mata Pelajaran Fiqih: : Studi di MTsN 4 Malang, MAN 2 Malang Rasmuin, Rasmuin; Dwi Anggraini, Reni; Khoirul Umam, Rizal; Huzaini, Ahmad
Jurnal Diversita Vol. 10 No. 1 (2024): JURNAL DIVERSITA JUNI
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/diversita.v10i1.10609

Abstract

Pendidikan merupakan kebutuhan utama manusia yang harus dicukupi sepanjang hidupnya, dengan adanya pendidikan diharapkan manusia bisa berkembang maju. Pendidikan memegang peranan utama dalam suatu negara untuk mencerdaskan generasi bangsa. Namun banyak sekali problematika kebijakan pendidikan di Indonesia yang masih terjadi. Seperti Kebijakan Pendidikan di Indonesia yang seringkali berganti seiring dengan bergantinya Menteri Pendidikan. Hal itu menyebabkan seringkali pendidikan di Indonesia belum mencapai titik kematangan dan sudah diganti dengan kurikum yang baru seperti kebijakan kurikulum k-13 yang sudah diganti dengan kebijakan kurikulum merdeka belajar. Hal itu yang mendasari banyaknya persepsi yang berkembang di lingkungan guru, terdapat beberapa persepsi baik positif maupun negative. Banyak guru yang kurang dapat menerapkan kurikulum baru dikarenakan terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara kurikulum lama dengan baru. Oleh karena itu perlu adanya Upaya-upaya yang harus dilakukan untuk dapat menerapkan kurikulum merdeka dengan baik. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menggambarkan dan menjelaskan bagaimana persepsi guru serta persepsi mengenai fungsinya dalam proses implementasi juga kendala atau dampak dari implementasi Kurikulum Merdeka pada mata pelajaran Fiqih di MTsN 4 Malang dan MAN 2 Malang. Penelitian ini menggunakan pendekatan Kualitatif dengan metode pengumpulan data menggunakan teknik wawancara. Data yang dianalisis adalah dengan mereduksi data yang tidak relevan, memaparkan data, dan menarik kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat persepsi positif dan negatif juga terdapat kendala atau dampak dalam implementasi Kurikulum Merdeka pada mata pelajaran Fiqih di MTsN 4 Malang dan MAN 2 Malang.