Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Judikatif: Jurnal Desain Komunikasi Kreatif

Penerapan Stilasi pada Motif Kain Tenun Blongsong Palembang Iswandi, Heri; Didiek Prasetya
Judikatif: Jurnal Desain Komunikasi Kreatif Vol. 6 No. 1 (2024): Vol. 6 (2024) No. 1
Publisher : fakultas Desain Koomunikasi visual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35134/judikatif.v6i1.199

Abstract

Blongsong merupakan salah satu kain tenun khas Palembang. Daerah yang terkenal menghasilkan kain tenun ini adalah Kelurahan Tuan Kentang. Merujuk pada sejarahnya, kain tenun blongsong merupakan kain khas Palembang yang asal mulanya dibawa oleh masyarakat Pulau Jawa ke Sumatera Selatan. Oleh karena itu masyarakat lebih mengenal kain songket dibanding kain tenun blongsong yang didatangkan dari pulau Jawa. Adapun penelitian ini menerapkan metode kualitatif yang bersumber dari hasil wawancara ke pengrajin yang berada di Kelurahan Tuan Kentang. Berdasarkan dari hasil wawancara, pembuatan kain tenun blongsong dapat dikatakan cukup rumit dikarenakan proses pembuatannya yang cukup lama. Satu helai kain dapat memakan waktu sekitar satu bulan dikarenakan proses awal hingga tahap penenunan masih menggunakan alat manual. Akan tetapi pengrajin masih tetap membuat kain walaupun sampai saat ini masih banyak masyarakat Palembang yang belum mengetahui dan mengenal kain tenun blongsong sebagai kain khas Kota Palembang. Selain itu jika dilihat dari corak pada motif kain tenun blongsong, pola dan bentuknya tidak terlalu tegas, sehingga secara keseluruan motifnya tidak semenarik yang ada pada kain tenun tajung yang justru harganya lebih murah atau lebih terjangkau oleh masyarakat. Melihat dari permasalahan tersebut, maka penulis berinisiatif untuk mengembangkan motif kain tenun blongsong dengan metode stilasi, agar motif yang dihasilkan menjadi lebih estetik. Sehingga ada kesesuaian antara lamanya pengerjaan dengan hasil kain dengan motif yang lebih menarik.
Analisis Interpretasi pada Kain Songket Silungkang melalui Pendekatan Hermeneutika Wilhelm Dilthey Iswandi, Heri; Husni Mubarat; Didiek Prasetya
Judikatif: Jurnal Desain Komunikasi Kreatif Vol. 6 No. 2 (2024): Vol. 6 (2024) No. 2
Publisher : fakultas Desain Koomunikasi visual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35134/judikatif.v6i2.227

Abstract

Salah satu daerah penghasil kain songket di Sumatera Barat adalah Desa Silungkang. Silungkang terletak di tepi jalan raya Sumatera sekitar 95 km dari selatan-timur Kota Padang. Kain tenun songket yang dihasilkan di Desa Silungkang merupakan bagian dari jati diri masyarakat Minangkabau. Hal ini dapat dilihat dari keberadaan ragam hias Minangkabau yang menjadi elemen estetik dan juga memiliki nilai filosofi berkaitan dengan sistem kekerabatan masyarakat Minangkabau. Kain tenun songket dipandang sebagai aset yang dapat diwariskan dari generasi ke generasi, karena pada dasarnya kain tenun songket adalah simbol tentang keberadaan sebuah entitas yang membuat sesuatu menjadi ada dan dikenal. Oleh sebab itu, maka metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif, karena objek kajian berupa kain songket Silungkang di Minangkabau, suatu hasil karya budaya hasil kreasi manusia yang berfungsi sebagai simbol identitas masyarakatnya. Adapun kain songket ini mengandung berbagai unsur nilai, norma, dan simbol yang sulit dijelaskan melalui angka, statistik, atau metode kuantitatif lainnya. Nilai, norma, dan simbol hanya dapat dijelaskan melalui fenomena alami, interaksi simbolis, serta budaya. Ragam motif kain tenun songket masyarakat adat Minangkabau khususnya di daerah Silungkang, selain memiliki fungsi sosial dan makna budaya melalui simbol-simbol institusi tradisional berisi tentang aturan hidup yang menyangkut dengan agama, intelektual, etika, dan estetika, sebagai wujud ikatan manusia untuk hidup yang lebih baik di dunia dan akhirat. Melalui pendekatan hermeneutika Wilhelm Dilthey, maka dapat membuka cakrawala bagi masyarakat atau pembaca tentang pemahaman motif atau ragam hias pada songket Silungkang dari arti dan maknanya.