Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG HUBUNGAN SEKSUAL SELAMA KEHAMILAN DI KLINIK UMUM DAN BERSALIN BINA MEDIKA PASAR IV LINGKUNGAN V KELURAHAN MABAR HILIR KECAMATAN MEDAN DELI Meriani Herlina
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 2 No. 1 (2016): Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA
Publisher : Program Studi S1/DIII-Keperawatan Universitas Imelda Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kehamilan merupakan saat yang unik dalam kehidupan seorang wanita karena mengalami perubahan dramatis pada kondisi fisiologis. Sebagian perempuan takut melakukan hubungan seksual saat hamil. Banyak pasangan yang merasa khawatir bahwa hubungan seksual selama kehamilan dapat menyebabkan perdarahan, keguguran dan kelahiran prematur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran pengetahuan ibu hamil tentang hubungan seksual selama kehamilan di Klinik Umum dan Bersalin Bina Medika pasar IV lingkungan V kelurahan Mabar Hilir kecamatan Medan Deli periode April –Juni 2012. Kerangka konsep dalam penelitian ini yaitu karakteristik ibu berdasarkan umur, pendidikan dan sumber informasi. Populasi dalam penelitaian ini adalah sebanyak 30 orang, sedangkan sampel dalam penelitin ini yaitu berjumlah 30 orang. Tehnik pengambilan sampel yaitu total sampling dimana seluruh jumlah populasi dijadikan sebagai sampel. Jenis penelitian ini adalah deskriptif yang menggunakan data primer dengan cara mengisi kuesiner oleh responden sebanyak 30 responden. Kuesioner penelitian berisi 20 pertanyaan.Dari hasil penelitian diperoleh bahwa pengetahuan ibu hamil tentang hubungan seksual selama kehamilan adalah mayoritas berpengetahuan kurang sebanyak 16 orang (53,35) dari umur berpengetahuan kurang umur 20 – 35 tahun sebanyak 8 orang (26,7%) , dari sumber informasi berpengetahuan kurang dari keluarga sebanyak 6 orang (20%), dan dari pendidikan berpengetahuan kurang mayoritas SD sebanyak 8 orang (26,7%). Dapat disimpulkan bahwa ibu hamil berpengetahuan kurang, dan di harapkan dari petugas kesehatan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan memberikan penyuluhan kepada masyarakat di sekitar Klinik Umum dan Bersalin Bina Medika khususnya bagi para ibu hamil tentang hubungan seksual selama kehamilan.
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN E TERHADAP JUMLAH SEL SPERMA MENCIT (Mus musculus, L.) YANG DIPAPARI TUAK Meriani Herlina
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 3 No. 1 (2017): Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA
Publisher : Program Studi S1/DIII-Keperawatan Universitas Imelda Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Vitamin E berperan sebagai antioksidan dan dapat melindungi aksi kerusakan membran biologis akibat radikal bebas. Radikal bebas adalah suatu atom dan molekul yang tidak mempunyai pasangan elektron dan dapat merusak molekul-molekul penting bagi fungsi seluler. Pemberian asupan antioksidan berupa vitamin E diusulkan dapat menurunkan efek radikal bebas dalam tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang pengaruh pemberian vitamin E terhadap jumlah sperma pada testis mencit yang di papari tuak. Pada penelitian ini menggunakan mencit jantan (Mus musculus, L) strain DD Webster dewasa sehat dan fertil yang berumur 8-11 minggu dengan berat 20-35 g sebanyak 30 ekor dibagi dengan 6 kelompok perlakuan. Kelompok (K0) = kelompok kontrol pertama terdiri dari 5 ekor mencit dewasa jantan tanpa perlakuan selama 30 hari. Kelompok 2 (P1) = Kelompok perlakuan pertama terdiri dari 5 ekor mencit dewasa jantan yang diberi tuak (alkohol 20%) 0,5 ml/hari/ekor secara oral setiap hari selama 15 hari pertama dan 15 hari berikutnya pemberian tuak dihentikan dan diganti dengan pemberian aquadest 0,5 ml. Kelompok 3 (P2) = Kelompok perlakuan kedua terdiri 5 ekor mencit dewasa yang diberi tuak (alkohol 20%) 0,5 ml/hari/ekor secara oral selama 30 hari. Kelompok 4 (P3) = Kelompok perlakuan ketiga terdiri 5 ekor mencit dewasa yang diberi tuak (alkohol 20%) 0,5 ml /hari/ekor selama 15 hari pertama dan 15 hari berikutnya pemberian tuak dihentikan diganti dengan pemberian vitamin E 0,25 mg/hari/ekor/mencit secara oral. Kelompok 5 (P4) = Kelompok perlakuan keempat terdiri 5 ekor mencit dewasa yang diberi tuak (alkohol 20%) 0,5 ml/hari/ekor selama 15 hari pertama dan 15 hari berikutnya pemberian tuak dengan pemberian vitamin E 0,25 mg/ekor/hari secara oral. Kelompok 6 (P5) = Kelompok perlakuan kelima terdiri dari 5 ekor mencit dewasa yang diberi tuak (alkohol 20%) 0,5 ml/hari/ekor dan pemberian vitamin E 0,25 mg/ekor/hari selama 30 hari secara oral. Mencit ditempatkan ke dalam kelompok secara random. Penelitian ini telah mendapat persetujuan dari komite etik penelitian USU. Hasil yang didapat pemberian vitamin E 0,25 mg/hari/mencit sejalan dengan pemaparan tuak selama 30 hari cenderung mempengaruhi peningkatan jumlah spermatozoa mencit.
TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI TERHADAP TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 0-6 BULAN DI LINGKUNGAN XXV KELURAHAN PEKAN LABUHAN BELAWAN KECAMATAN MEDAN LABUHAN JANUARI-FEBRUARI 2017 Meriani Herlina
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 3 No. 2 (2017): Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA
Publisher : Program Studi S1/DIII-Keperawatan Universitas Imelda Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menurut WHO pertumbuhan otak anak ditentukan bagaimana orang tua mengasuh dan memberikan makan dan stimulasi pendidikan dan perkembangan kecerdasan otak anak terjadi sekitar 50% terbentuk sampai 4 tahun. Menurut United Nations Children Fund ( UNICEF) diperkirakan sebanyak 860.000 balita meninggal setiap tahunnya, dan anak yang mengalami keterlambatan perkembangan akan mempunyai IQ rata – rata lebih rendah di bandingkan dengan anak normal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang stimulasi terhadap tumbuh kembang anak usia 0 – 6 bulan di Lingkungan XXV Kelurahan PekanLabuhanBelawan Kecamatan Medan Labuhan tahun 2017. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan data yang diperoleh adalah data primer dengan cara membagi kuesioner pada setiap responden. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai anak usia 0 – 6 bulan di Lingkungan XXV Kelurahan PekanLabuhanBelawan Kecamatan Medan Labuhansebanyak 30 responden dan sampel penilitian sebanyak 30 responden. Dari hasil penelitian diketahui bahwa dari 30 responden berpengetahuan baik sebanyak 5 responden (16,7%), berpengetahuan cukup sebanyak 16 responden (53,3%) dan berpengetahuan kurang sebanyak 9 responden (30%). Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa pengetahuan ibu tentang stimulasi terhadap tumbuh kembang anak berpengetahuan cukup, oleh karena itu diharapkan kepada ibu yang memiliki anak usia 0 – 6 bulan agar meningkatkan pengetahuan tentang stimulasi terhadap tumbuh kembang anak terutama stimulasi anak.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PLEBITIS PADA PASIEN YANG TERPASANG INFUS DI RUMAH SAKIT IMELDA PEKERJA INDONESIA (RSU IPI) MEDAN Meriani Herlina; Anggi Gandha Prasthyo Jafa
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 4 No. 2 (2018): Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA
Publisher : Program Studi S1/DIII-Keperawatan Universitas Imelda Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52943/jikeperawatan.v4i2.298

Abstract

Infeksi nosokomial merupakan infeksi yang terjadi pada pasien ketika berada di rumah sakit atau ketika berada di fasilitas kesehatan lainnya. Phlebitis adalah infeksi nosokomial yang berasal dari mikroorganisme yang dialami pasien yang diperoleh selama pasien di rawat di rumah sakit yang diikuti dengan manifestasi klinis yang sekurang-kurangnya 3x24 jam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa adanya hubungan antara faktor-faktor penyebab phlebitis dengan kejadian phlebitis. Penelitian dilakukan pada Juli tahun 2018 dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang terpasang infus selama bulan Juli tahun 2018 di ruangan ICU, Tulip, Asoka dan Mawar. Populasi pada penelitian ini adalah 269 orang. Tehnik sampling pada penelitian ini adalah proportionate stratified random sampling dengan demikian jumlah sampel adalah 160 orang. Analisis statistik yang digunakan uji chi square. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa nilai p = 0,000 ada hubungan ukuran infus dengan plebitis, nilai p value 0,000 ada hubungan jenis cairan dengan plebitis, nilai p 0,001 ada hubungan lokasi pemasangan dengan plebitis, nilai p value 0,000 ada hubungan lama infus terpasang dengan plebitis, nilai p value 0,000 ada hubungan jumlah insersi dengan plebitis. Disarankan bagi responden Disarankan kepada responden agar tetap meningkatkan kinerja secara profesional untuk mencegah terjadinya plebitis
GAMBARAN PENGETAHUAN PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 TENTANG SENAM KAKI PADA DIABETES DI LINGKUNGAN XXIV PEKAN LABUHAN KECAMATAN MEDAN LABUHAN Meriani Herlina
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 5 No. 2 (2019): Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA
Publisher : Program Studi S1/DIII-Keperawatan Universitas Imelda Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52943/jikeperawatan.v5i2.318

Abstract

Diabetes Melitus Tipe 2 terjadi akibat penurunan sensitivitas terhadap insulin (resistensi insulin) atau akibat penurunan jumlah produksi insulin. Diabetes Melitus Tipe 2 sering ditemukan pada usia dewasa obesitas meskipun dapat terjadi pada semua umur, ketosis jarang terjadi kecuali dalam kedaan stres atau mengalami infeksi. Senam Kaki adalah kegiatan yang dilakukan oleh pasien DM untuk mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah pada kaki.Data organisasi kesehatan dunia World Health Organization (WHO, 2009), Indonesia menempati urutan ke enam di dunia. Adapun jenis penelitian ini adalah deskriptif, dan metode pengambilan sampel Non Probability Sampling dengan tehnik Total Sampling dengan sampel sebanyak 10 sampel dengan tekhnik kuesioner menggunakan 15 pertanyaan. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa mayoritas Pengetahuan Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Tentang Senam Kaki di Lingkungan XXIV Pekan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan Tahun 2017 berpengetahuan kurang berjumlah 5 responden (50%), berdasarkan umur mayoritas berumur > 60 tahun keatas sebanyak 3 responden (30%), mayoritas berpendidikan SD sebanyak 4 responden (40%), mayoritas yang tidak memperoleh informasi sebanyak 6 responden (60%). Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yang ada di Lingkungan XXIV Pekan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan mayoritas berpengetahuan kurang untuk itu disarankan kepada responden agar dapat meningkat pengetahuan tentang diabetes mellitus dan senam kaki dengan cara memperoleh informasi dari tenaga kesehatan, media elektronik ataupun media cetak. Dan diharapkan kepada tim medis agar dapat bekerja sama dengan klien dalam memperhatikan penderita DM dengan mengenalkan atau mengajarkan senam kaki diabetik yang sangat bermanfaat untuk melancarkan sistem peredaran darah pada kaki untuk mencegah luka ganggren.
PENGARUH TERAPI AKUPRESUR TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DM TIPE II DI POLIKLINIK RUMAH SAKIT UMUM IMELDA PEKERJA INDONESIA MEDAN TAHUN 2022 Meriani Herlina; Heriaty Berutu; Ekawaty Suryani Mastari; Christine Handayani Siburian; Bernita Silalahi; Noradina Noradina; Ester Ria Simarmata
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 9 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA
Publisher : Program Studi S1/DIII-Keperawatan Universitas Imelda Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52943/jikeperawatan.v9i1.1168

Abstract

Penyakit Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit menahun (Kronis) berupa gangguan metabolik yang ditandai dengan kadar gula darah yang melebihi batas normal. Diabetes Melitus dikenal sebagai silent killer karna sering tidak disadari oleh penyandangnya dan saat diketahui sudah terjadi komplikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Terapi Akupresur terhadap penurunan kadar gula darah pasien DM Tipe II. Penelitian dilakukan di Poliklinik Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan, pada bulan Juli 2022 sampai Agustus 2022. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian Quasy Eksperiment ini menggunakan pendekatan pre test and post test with control group design. Populasi pada penelitian ini adalah 40 responden dan sampel dalam penelitian ini adalah 20 responden yang diambil secara purposive sampling. Dan dianalisis secara Univariat dan Bivariat menggunakan uji wilcoxon dan Mann Whitney untuk mengetahui perbedaan antara dua kelompok terhadap pengaruh terapi akupresur. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengaruh terapi akupresur terhadap penurunan kadar gula darah adalah p-value = 0,005 < 0,05 dapat disimpulkan adanya pengaruh terapi akupresur terhadap penurunan kadar gula darah pasien DM Tipe II di Poliklinik Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan. Disarankan kepada hasil penelitian ini diharapkan sebagai informasi bagi pasien diabetes melitus untuk melakukan secara mandiri terapi akupresur dan bagi rumah sakit imelda pekerja indonesia untuk memasukan unsur terapi akupresur sebagai bahan kajian dalam pengelolaan pasien diabetes melitus tipe II.
PELATIHAN PENGENALAN TANDA-TANDA KENAIKAN KADAR GULA DARAH (KGD) PADA PASIEN DM TIPE II YANG BEROBAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM IMELDA PEKERJA INDONESIA MEDAN Bernita Silalahi; Noradina; Meriani Herlina; Christina Magdalena T.Bolon
Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat (Ji-SOMBA) Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat (Ji-SOMBA)
Publisher : Universitas Imelda Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.062 KB) | DOI: 10.52943/ji-somba.v1i1.652

Abstract

Pola makan yang berlebihan dan melebihi jumlah kadar kalori yang dibutuhkan oleh tubuh dapat meningkatkan kadar gula dalam darah dan resiko terkena DM Tipe II. Hal ini dikarenakan penduduk kota yang selalu mengkonsumsi makanan cepat saji dan minuman ringan yang mengandung kadar glukosa tinggi. Kendala yang ditemui di lapangan adalah kurang memahami atau kurang mengetahui apakah kadar gula darah mereka meningkat atau tidak, sehingga mereka banyak bertanya-tanya hingga mereka mengalami kecemasan yang berlebihan. Metode yang digunakan deskriptif observasional dengan 20 partisipan yang berobat jalan ke RS Imelda. Pemilihan sampel berdasarkan purposive sample. Sedangkan pengambilan data melalui evaluasi instrument pertanyaan yang dilaksanakan dengan pemeriksaan kenaikan gula darah serta daftar ceklist keterampilan. Tim pengabdian masyarakat memberikan materi yang dimaksud dengan kenaikan kadar gula dalam darah, faktor-faktor risiko penyebab gula darah berlebih, cera mengatasi naiknya kadar gula dalam darah dan mengajarkan/mempraktekkan cara memeriksa kadar gula darah dan saat pelaksanaan dengan mematuhi protokol kesehatan. Dari hasil evaluasi diperoleh peningkatan pengetahuan partisipan tentang pengetahuan akan dampak dari peningkatan gula dalam darah, 55 persen menjadi 85 persen. Begitu juga dengan meningkatnya keinginan untuk mencegah peningkatan kadar gula dalam darah dari 45 persen. menjadi 90 persen Pengetahuan merupakan domain penting dan faktor awal seseorang untuk berperilaku. Pengetahuan membentuk keyakinan peserta sehingga dapat memahami tanda kenaikan kadar gula dalam darah dan terampil melakukan mencegah kenaikan kadar gula dalam darah dan resiko akibat naiknya kadar gula dalam darah.
Relationship on Knowledge Level of Nurses About Prevention of Decubitus Towards Stroke Patients in The Inpatient Room Herlina, Meriani
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 5, No 2: December 2020
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.165 KB) | DOI: 10.30604/jika.v5i2.575

Abstract

The decubitus is damage to the integrity of the skin or can be said to be a wound due to trauma and surgery as well as a chronic disease caused by prolonged pressure on the skin which causes irritation. This study aims to determine the relationship between the level of knowledge of nurses in preventing pressure sores on stroke patients in the inpatient room. By conducting a study entitled the relationship between the level of knowledge of nurses about prevention of pressure sores on stroke patients in the inpatient room at RSU Imelda Workers Indonesia Medan in 2020. This research is a quantitative study using a descriptive correlation design with a cross-sectional approach. The population in this study were nurses who served in the inpatient room as many as 133 nurses and the sample in this study was 57 nurses based on sampling technique. While the incidence at Imelda Hospital Medan based on the level of knowledge of nurses based on the majority of respondents whose age interval is 20-25 years as many as 25 people (44%), while the minority of respondents whose age interval is 41-45 years are 5 people (9%). Based on the majority of respondents whose last education interval was D3 as many as 35 people (61%), while the minority of respondents whose last education interval was Nurses were 4 people (7%). Based on the majority of respondents whose gender interval is female as many as 34 people (60%), while the minority of respondents whose gender interval is male as many as 23 people (40%). And the majority of respondents whose working period interval is less than 1 year are 19 people (33%), while the minority of respondents whose working period is 7-8 years are 23 people (40%). ), while as many as 16 people (28%), and less than 10 people (18%). Conclusions were obtained based on the research. The level of knowledge of nurses about decubitus in the Imelda Hospital inpatient room, Medan, was that most nurses already understood. And the suggestion from the researcher is that it is highly expected to be able to further improve the right service for stroke patients in the Imelda Hospital inpatient room, Medan.
Hubungan Kualitas Tidur dengan Fatigue pada Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) Christine Handayani Siburian; Hamonangan Damanik; Ratna Dewi; Meriani Herlina
Sehat Rakyat: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 1 No. 4 (2022): November 2022
Publisher : Yayasan Pendidikan Penelitian Pengabdian Algero

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54259/sehatrakyat.v1i4.2024

Abstract

Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) is a preventable and treatable disease characterized by persistent respiratory symptoms and airflow limitation. The existence of sleep disorders experienced by sufferers certainly will not be able to restore and restore the body's condition properly and cannot rest his body properly. This situation results in irritability, fatigue, dizziness, anxiety, and stress which will affect the quality of life of these sufferers. This research design is quantitative which is used to examine certain populations or samples. The method used in this research is an analytic survey with a cross-sectional approach, namely a study to determine the relationship and level of relationship between two or more variables without any effort to influence these variables so that there is no variable manipulation. The number of samples is 30 people with accidental sampling technique. The research results obtained results p value = 0.004. This figure shows a very strong correlation between sleep quality and fatigue in COPD patients. It is suggested that the results of this study can be used as material for policy making in improving health services for patients with Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD).
EDUKASI KESEHATAN TENTANG FAKTOR RISIKO DAN PENCEGAHAN DIABETES DI KELURAHAN LABUHAN DELI, MEDAN MARELAN TAHUN 2022 Noradina Noradina; Meriani Herlina; Ekawaty Suryani Mastari; Christina Magdalena T.Bolon
Jurnal Pengabdian Ilmu Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2022): Juli: Jurnal Pengabdian Ilmu Kesehatan
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.565 KB) | DOI: 10.55606/jpikes.v2i2.283

Abstract

Diabetes sebagai penyakit metabolik, merupakan penyakit yang berhubungan erat dengan gaya hidup masyarakat. Penyakit ini berhubungan dengan beban sosioekonomi yang tinggi secara global dan regional. Terjadinya diabetes dipengaruhi oleh faktor risiko yang dibagi menjadi faktor risiko yang dapat dimodifikasi dan faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi. Pencegahan penyakit diabetes melitus tipe 2 mengurangi risiko yang dapat dimodifikasi terutama kepada orang-orang yang memiliki risiko untuk menderita DM tipe 2. Penelitian di berbagai negara termasuk Indonesia menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat mengenai Diabetes Melitus masih belum optimal. Tujuan dari program pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan tentang faktor risiko dan pencegahan diabetes pada masyarakat baik yang berisiko diabetes maupun yang tidak berisiko dengan memberikan edukasi di Kelurahan Labihan Deli, Medan Marelan.