Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Diagnosis: Jurnal Ilmiah Kesehatan

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN STUNTING PADA BALITA 24-60 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LAKUDO KABUPATEN BUTON TENGAH Dewi, Indra; Suhartatik, Suhartatik; Suriani, Suriani
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Vol 14 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.87 KB) | DOI: 10.35892/jikd.v14i1.104

Abstract

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada bayi (0 ? 11 bulan) dan anak balita (12 ? 59 bulan) akibat dari kekurangan gizi kronis terutama dalam 1000 hari pertama kehidupan sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kejadian stuntingdi wilayah kerja Puskesmas Lakudo Kabupaten Buton Tengah. Desain penelitian yang digunakan metode penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel yang didapatkan sebanyak 80 responden.Instrument dalam penelitian berupa pengukuran tinggi badan menggunakan microtoise dan kuesioner. Data yang telah terkumpul diolah dan dianalisis dengan menggunakan uji Chi-square melalui program SPSS dengan batas kemaknaan (?=0,05). Hasil analisis bivariate didapatkan pola makan (?=0,001), kebersihan/hygiene (?=0,242), dan pemanfaatan pelayanan kesehatan (?=0,027).dikarenakan nilai ?<?=0,005 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pola makan dan pemanfaatan pelayanan kesehatan dengan kejadian stunting pada balita 24-60 bulan di wilayah kerja Puskesmas Lakudo kabupaten Buton Tengah. Sedangkan kebersihan/hygiene tidak memiliki hubungan dengan kejadian stuntingpada balita 24-60 bulan di wilayah kerja Puskesmas Lakudo kabupaten Buton Tengah di karenakan nilan ?>?=0,05.Kesimpulan dalam penelitian ini adalah adanya hubungan antara pola makan dan pemanfaatan pelayanan kesehatan terhadap kejadian stunting dan juga tidak ada hubungan antara kebersihan/hygiene dan kejadian stunting.
HUBUNGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI PIL DALAM PENURUNAN SEKSUAL PASANGAN USIA SUBUR DI PUSKESMAS KAPASA KOTA MAKASSAR Hardjono, Wiwi; La Isa, Wa Mina; Dewi, Indra
Diagnosis Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 15 No. 1 (2020): Diagnosis: Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali akan menyebabkan semakin meningkatnya kemiskinan dan pada akhirnya dapat menyebabkan rendahnya nilai sumber daya manusia. Kontrasepsi merupakan upaya dalam pencegahan kehamilan, dapat bersifat sementara dan menetap. Salah satu jenis kontrasepsi yang banyak diminati oleh pasangan usia subur (PUS) di Indonesia adalah kontrasepsi hormonal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan penggunaan kontrasepsi pil dalam penurunan seksual pasangan usia subur di Puskesmas Kapasa Kota Makassar. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif menggunakan pendekatan penelitian Cross Sectional adalah adalah jenis penelitian yang menekankan waktu pengukuran atau observasi data variabel independent dan dependen hanya satu kali pada satu saat, dengan uji chi square interval kepercayaan a=0,05. Populasi dalam penelitian berjumlah 65 orang. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan metode Non probability Sampling dengan jenis Purposive Sampling sehingga besar sampel yang didapakan yaitu 56 sampel. Hasil analisis uji statistik didapatkan nilai ρ= 0,009 jadi dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan penggunaan kontrasepsi pil dalam penurunan seksual pasangan usia subur di Puskesmas Kapasa Kota Makassar. Berdasarkan hasil penelitian diharapkan bidan dapat memberikan penyuluhan kepada akseptor kb pil mengenai efek samping dan cara mengatasinya melalui kunjungan ulang sehingga akseptor dapat mengerti dan memahami perubahan yang terjadi pada dirinya.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEPATUHAN MENJALANKAN DIET 3J PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE II DI RSUD SALEWANGAN MAROS Marengke, Alhasby; Dewi, Indra; Mato, Rusni
Diagnosis Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 15 No. 2 (2020): Diagnosis: Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) merupakan gangguan kesehatan yang berupa kumpulan gejala yang disebabkan oleh peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan ataupun resistensi insulin.Penyebab penyakit dan sakit yang terjadi di tengah masyarakat dewasa ini dikarenakan perilaku hidup yang kurang memperhatikan perilaku hidup sehat. Yang juga termasuk penyebab utama meningkatnya jumlah penderita diabetes mellitus, diketahui bahwa penyebab utama dari penderita diabetes mellitus disebabkan perilaku hidup individu, keluarga dan masyarakat kurang berorentasi pada pengetahuan. Dalam melaksanakan diet, penderita Diabetes Mellitus Tipe II harus mengikuti anjuran dalam aturan 3J, yaitu jumlah makan, jenis makan, dan jadwal makan. Jenis dan jumlah makan yang banyak mengandung gula serta jadwal yang tidak teratur dapat meningkatkan kadar gula darah sehingga terjadilah Diabetes Mellitus Tipe II. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan pengetahuan dan dukungan keluarga terhadap kepatuhan menjalankan diet 3J pada penderita Diabetes Mellitus Tipe II di RSUD Salewangan Maros.Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 28 desember 2017 sampai 28 januari 2018. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan desain penelitian Analitik observasional dengan pendekatan penelitian cros sectional. Pengambilan sampel dengan menggunakan simple random sampling yang berjumlah 42 orang. Tehnik analisis data yang digunakan dengan analisis Chi-Square dengan Uji Fisher’s Exact sebagai alternatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar responden mempunyai tingkat pengetahuan baik, dan dukungan keluarga yang mendukung serta mempunyai kepatuhan tergolong patuh. Kesimpulan dari penellitian ini adalah ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan diet 3J (p = 0,019), dan terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan diet 3J pada penderita diabetes mellitus tipe II di RSUD Salewangan Maros (p= 0,020).
HUBUNGAN PENERAPAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK USIA 2-60 BULAN DI PUSKESMAS PACCERAKKANG KOTA MAKASSAR Nurlaela; Darwis; Dewi, Indra
Diagnosis Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 15 No. 3 (2020): Diagnosis: Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit diare merupakan penyebab utama kematian kedua di Dunia. Diare dapat berlangsung beberapa hari dan dapat mengakibatkan dehidrasi air dan garam yang diperlukan untuk bertahan hidup. Bagi kebanyakan orang, dehidrasi berat dan kehilangan cairan adalah penyebab utama kematian diare. Sekarang, penyebab lain seperti infeksi bakteri septik kemungkinan akan menyebabkan peningkatan proporsi kematian terkait diare. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan penerapan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) dengan kejadian diare pada anak usia 2-60 bulan di Puskesmas Paccerakkang Kota Makassar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional study dan dilaksanakan di Puskesmas Paccerakkang Kota Makassar pada pada tanggal 17 Desember 2018 sampai 17 Januari 2019. Populasi dalam penelitian ini adalah semua anak usia 2-60 bulan yang pernah mengalami diare yang datang berkunjung di Puskesmas Paccerakkang Kota Makassar. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 30 sampel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden yang memiliki penerapan MTBS baik berjumlah 21 responden, dimana terdapat 15 responden (71,4%) yang anaknya sembuh dari diare dan 6 responden (28,6%) yang anaknya tidak sembuh dari diare. Sedangkan responden yang memiliki penerapan MTBS kurang berjumlah 9 responden, dimana terdapat 2 responden (22,2%) yang anaknya sembuh dari diare dan 7 responden (77,8%) yang anaknya tidak sembuh dari diare. Hasil uji statistik dengan Chi-square diperoleh nilai p=0,018. Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan penerapan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) dengan kejadian diare pada anak usia 2-60 bulan di Puskesmas Paccerakkang Kota Makassar.
HUBUNGAN PENGGUNAAN GARAM BERYODIUM DALAM KELUARGA DENGAN KEJADIAN SUNTING PADA BALITA USIA 24-60 BULAN DI PUSKESMAS MINASATENE KELURAHAN MINASATENE Andini Dian Pratiwi; Dewi, Indra; Sastika Sumi, Susi
Diagnosis Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 15 No. 4 (2020): Diagnosis: Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia saat ini tengah dihadapkan pada “double burden of malnutrition” atau masalah gizi ganda dimana pada satu sisi masih harus berupaya keras untuk mengatasi masalah kekurangan gizi salah satunya adalah stunting. Pertumbuhan anak sangat berkaitan dengan nutrisi yang di komsumsi. Yodium diperlukan dalam pertumbuhan tubuh pada masa gestasi dan awal kehidupan karena yodium merupakan hormone penting dalam pembentukan hormone tiroid. Oleh karena itu untuk mencegah kekurangan asupan yodium sangat penting untuk mengkonsumsi garam beryodium. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan penggunaan garam beryodium dalam keluarga dengan kejadian stunting pada balita. Penelitian ini bersifat penelitian observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi pada penelitian ini adalah keluarga yang mempunyai balita berusia 24-60 bulan yang mengalami stunting di Puskesmas Minastene Kelurahan Minasatene 32 balita dengan teknik Total Sampling. Metode observasi status gizi balita TB/U untuk menilai status gizi pendek dan sangat pendek melalui nilai Z-Score lalu dilakukan uji test yodium pada garam dapur. Variabel dependent pada analisis ini kejadian stunting dan variabel independent penggunaan garam beryodium dengan menggunakan uji Chi- Square. Hasil uji Chi Square diperoleh nilai p =1,00 dengan α =0.05 menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara penggunaan garam beryodium dalam keluarga dengan kejadian stunting pada anak balita usia 24-60 bulan di Puskesmas Minasatene Kecamatan Minasatene Kelurahan Minasatene
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI IMPLANT PADA AKSEPTOR KB DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAMPANG Nur Azizah Amiruddin; Suhartatik, Suhartatik; Dewi, Indra
Diagnosis Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 15 No. 4 (2020): Diagnosis: Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan Negara dengan angka penduduk terbanyak diantara Negara ASEAN, ini disebabkan masih banyak perempuan kesulitan dalam memilih alat kontrasepsi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan pemilihan kontrasepsi implant pada akseptor KB di wilayah kerja Puskesmas Pampang. Penelitian ini dilakukan pada ibu yang menjadi akseptor KB di wilayah kerja Puskesmas Pampang dengan jumlah 38 responden, penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian korelasional (hubungan/asosiasi) pendekatan cross sectional dengan uji chisquare. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dengan pemilihan kontrasepsi implant dengan nilai ρ= 0,010, Terdapat hubungan antara paritas dengan pemilihan kontrasepsi implant dengan nilai ρ=0.031 dan terdapat hubungan antara dukungan suami dengan pemilihan kontrasepsi implant dengan nilai ρ=0.025. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara pengetahuan, paritas, dukungan suami dengan pemilihan metode kontrasepsi implant pada akseptor KB di wilayah kerja Puskesmas Pampang
PENGARUH FISIOTERAPI DADA DALAM UPAYA PENINGKATAN PENGELUARAN SEKRET PADA PENDERITA TB PARU DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT (BBKPM) MAKASSAR Dewi, Indra; Irmayani; Hasanuddin
Diagnosis Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 10 No. 6 (2017): Diagnosis: Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

TB Paru adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh basil Mycobacterium tuberculosis dan merupakan salah satu dari 10 penyebab kematian di seluruh dunia. Pada penderita TB Paru akan mengalami produksi sekret yang berlebihan. Sputum atau dahak adalah bahan yang keluar dari bronchi atau trachea, bukan ludah atau lendir yang keluar dari mulut, hidung atau tenggorokan. Fisioterapi dada merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan dengan cara postural drainase, clapping, dan vibrating pada pasien dengan ganggguan sistem pernapasan, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pola pernapasan dan membersihkan jalan napas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fisioterapi dada terhadap pengeluaran sekret pada penderita TB Paru di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar pada tanggal 11 Desember 2017 sampai dengan 11 Januari 2018. Jenis penelitian ini menggunakan pre-experimental design dengan pendekatan one group pretest-posttest design. Pengambilan sampel dengan cara pusposive sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 16 orang. Dari hasil uji paired sample t-test didapatkan p value 0.001 (p<0.05) yang berarti terdapat perbedaan jumlah pengeluaran sputum yang bermakna sebelum dan sesudah dilakukan fisioterapi dada, sehingga ada pengaruh fisioterapi dada dengan pengeluaran sekret pada penderita TB Paru di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar. Penerapan fisioterapi dada secara tepat, yaitu menggunakan prinsip-prinsip intervensi yang sesuai akan dapat meningkatkan pengeluaran volume sputum secara signifikan pada penderita TB Paru.