Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Hubungan sanitasi lingkungan dan personal hygiene ibu dengan kejadian diare pada balita di Kelurahan Sidorejo Puskemas Sering Kota Medan Ginting, Tarianna; Hastia, Siti
Jurnal Prima Medika Sains Vol. 1 No. 1 (2019): Desember
Publisher : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.321 KB)

Abstract

Penyakit diare sering menyerang balita dan jika tidak dilakukan penanganan lebih lanjut akan menyebabkan dehidrasi yang mengakibatkan kematian. Banyak faktor risiko yang diduga menyebabkan terjadinya penyakit diare pada balita. Faktor lingkungan yang meliputi sarana air bersih, sanitasi jamban, kondisi rumah, kualitas air minum dan personal hygiene yang buruk dapat menyebabkan terjadinya kasus diare pada balita. Prevalensi diare pada balita di Puskesmas Sering mengalami peningkatan setiap bulannya. Tahun 2017 jumlah kasus diare pada balita usia 1-4 tahun sebanyak 26 kasus, tahun 2018 berjumlah 123 kasus dan menduduki peringkat ke 3 dari 10 penyakit terbesar di Puskesmas Sering. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sanitasi lingkungan dan personal hygiene ibu dengan kejadian diare pada balita di Puskesmas Sering. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan desain crosssectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara sanitasi lingkungan (p=0,001) dan personal hygiene ibu (p=0,002) dengan kejadian diare pada balita. Disarankan kepada ibu dari anak balita responden untuk selalu menjaga lingkungan dan sadar akan kebersihan tubuh juga makanan.
Kepatuhan pedagang pasar pagi dalam melaksanakan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 Ginting, Tarianna; Kaban, Dhian Ladea; Ginting, Rapael
Jurnal Prima Medika Sains Vol. 3 No. 1 (2021): Juni
Publisher : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/jpms.v3i1.1649

Abstract

Status pandemi yang diberikan World Health Organization (WHO) menjadikan protokol kesehatan COVID-19 harus dipatuhi dengan tujuan menekan laju penyebarannya. Pasar merupakan tempat umum yang setiap harinya ramai dikunjungi masyarakat. Penerapan protokol kesehatan di tempat umum seperti pasar diharapkan dapat menjadi upaya dalam pencegahan dan pengendalian COVID-19. Adapun tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui determinan kepatuhan pelaksanaan protokol kesehatan COVID-19 pada Masyarakat Pasar Pagi Padang Bulan Kota Medan Sumatera Utara Tahun 2020. Penelitian ini bersifat analitik menggunakan metode survey dengan pendekatan crossectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pedagang Pasar Pagi Padang Bulan Kota Medan dengan jumlah sampel sebanyak 133 orang dan dipilih menggunakan random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan mnggunakan kuisioner yang diberikan kepada sampel. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada pengaruh tingkat pendidikan (0,918), pengetahuan (0,268), dan sikap (0,104) dengan kepatuhan pelaksanaan protokol kesehatan COVID-19 pada pedagang Pasar Pagi Kota Medan. Namun faktor lingkungan sosial (0,017) mempengaruhi kepatuhan pelaksanaan protokol kesehatan COVID-19.
Mutu pelayanan dan minat kunjungan ulang pasien rawat jalan di Rumah Sakit X Ginting, Tarianna; Chairul, Muhammad; Pane, Putri Yunita; Sudarsono, Sudarsono; Renaldi, Muhammad Rizal; Lubis, Fatma Hani
Jurnal Prima Medika Sains Vol. 3 No. 2 (2021): Desember
Publisher : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/jpms.v3i2.2031

Abstract

Pelayanan yang diselenggarakan oleh rumah sakit berkaitan langsung dengan kepuasan atau ketidakpuasan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi tentang mutu pelayanan dengan minat kunjungan ulang pasien rawat jalan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis survei kuantitatif, dengan menggunakan pendekatan cross-sectional. Penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit X yang dimulai dari bulan Juni-Juli tahun 2021. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien yang menjalani rawat jalan sebanyak 95 orang. Metode analisis data menggunakan analisis regresi logistik. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel persepsi kehandalan (p=0,001), daya tanggap (p=0,028), jaminan (0,005) dan bukti fisik (0,021) berpengaruh terhadap minat kunjungan ulang pasien rawat jalan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kehandalan, daya tanggap, jaminan dan bukti fisik mempengaruhi minat kunjungan ulang pasien rawat jalan.
HUBUNGAN POLA PEMBERIAN MAKAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 12-59 BULAN DI KECAMATAN BANDAR KABUPATEN SIMALUNGUN Ginting, Tarianna; Simangunsong, Pahala Maringan Jubel; Sitompul, Paquita Lusten; Hutapea, Bella Satrina; Sipayung, Rohdearta
Ibnu Sina: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan - Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara Vol. 23 No. 2 (2024): Juli 2024
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/ibnusina.v23i2.624

Abstract

Stunting merupakan indikator kekurangan gizi kronis akibat ketidakcukupan asupan makanan dalam waktu yang lama, kualitas pangan yang buruk, sehingga mengalami tinggi badan yang tidak sesuai (kerdil) dengan umurnya.1 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjabarkan keterkaitan antara pola makan dan kejadian stunting pada anak balita berusia 12-59 bulan. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan analitik cross sectional. Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji Chi-Square, dengan tingkat signifikansi 0,05 dan interval kepercayaan 95%. Berdasarkan uji statistik, diperoleh hasil analisis variabel jenis makanan (p-value=0.047) dan variabel frekuensi makanan (p-value=0.021) memiliki hubungan dengan kejadian stunting pada anak usia 12-59 bulan dan variabel jumlah makanan (p-value=0.454) menunjukkan tidak ada hubungan dengan kejadian stunting pada anak usia 12-59 di wilayah kerja Puskesmas Marihat Bandar. Disimpulkan bahwa jumlah makanan tidak memiliki pengaruh terhadap kejadian stunting pada balita usia 12-59 bulan, sedangkan jenis makanan dan frekuensi makanan memiliki pengaruh terhadap kejadian stunting pada balita usia 12-59 bulan.
HUBUNGAN PERILAKU DENGAN PENERAPAN SSOP DI INDUSTRI IKAN ASIN DI SIBOLGA 2024 Pane, Putri Yunita; Hutapea, Winni Hayati; Pakpahan, Eka Lolita Eliyanti; Ginting, Tarianna
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.41792

Abstract

Hasil perikanan Indonesia pada umumnya disajikan dalam dua bentuk, yaitu segar dan olahan. Penyajian ikan secara olahan meliputi olahan tradisional dan olahan modern. Kegiatan pengolahan ikan secara tradisional dapat dilakukan dengan cara pengeringan dan penggaraman. Limbah industri pengolahan produk ikan banyak mengandung bahan organik yang terlarut maupun yang tersuspensi. Banyaknya jumlah bahan organik ini dapat meningkatkan nilai COD, BOD, nitrogen, kadar lemak dan minyak pada air limbah perikanan. Banyaknya limbah dari pengolahan ikan yang mencapai ± 300 Kg per hari akan menimbulkan permasalahan berupa pencemaran lingkungan. Saat ini pengelolaan limbah ikan dari pengolahan ikan asin atau tawar hanya di buang dan di timbun sehingga menimbulkan bau kurang sedap dan dapat mengganggu kesehatan masyarakat sekitar, serta produksi ikan asin atau tawar menjadi kurang higienis. Prosedur Operasi Standar Sanitasi (SSOP) adalah sistem prosedur untuk menerapkan standar kebersihan yang diadopsi dalam unit pemrosesan seperti pabrik pengolahan makanan. Bisnis makanan di sektor makanan laut untuk mencegah kontaminasi silang pada produk olahan. Kesehatan lingkungan adalah keadaan lingkungan yang optimal yang berdampak positif terhadap kesehatan. Penelitian ini memakai desain penelitian cross-sectional yang menggabungkan analisis deskriptif dan kuantitatif. Subjek penelitian berjumlah 120 orang. Sampel penelitian terdiri dari 92 partisipan yang menggunakan pengambilan sampel acak sederhana. Variabel penelitian ini yaitu pengetahuan, sikap, perilaku, dan SSOP. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan dianalisis memakai metode univariat dan bivariat. Berdasarkan uji chi-square, variabel tindakan (p-value = 0.024), variabel sanitasi lingkungan (p-value = 0.003). Penelitian ini memperoleh simpulan yaitu ada hubungan signifikan antara tindakan dan sanitasi lingkungan dengan industri ikan di Kota Sibolga.
DETERMINAN PENYEBAB STRES KERJA PADA PENGEMUDI OJEK ONLINE DI KOMUNITAS GODAMS KOTA MEDAN Ginting, Tarianna; Zahran Nst, Mhd Raja; Septiavianti, Nadia; Aulia, Wan Syarifah; Sihotang, Widya Yanti; Simanullang, Andry
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.47874

Abstract

Stres kerja merupakan salah satu permasalahan kesehatan mental yang sering dialami oleh pekerja, termasuk di antaranya pengemudi ojek online. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap stres kerja pada pengemudi ojek online di Komunitas Gabungan Ojek Online Daerah Medan Sekitar (GODAMS) Kota Medan. Studi ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan analitik cross-sectional serta teknik total sampling, melibatkan 146 responden. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis menggunakan uji fisher exact. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa faktor internal seperti status pernikahan (p = 0,011) dan pendapatan per hari (p < 0,001) memiliki hubungan yang signifikan terhadap tingkat stres kerja, sementara pengetahuan penggunaan aplikasi (p = 1,0 ) tidak berhubungan signifikan. Di sisi lain, faktor eksternal seperti lama waktu bekerja (p = 0,001) dan iklim cuaca (p = 0,035) memiliki hubungan yang signifikan, namun lingkungan kerja (p = 0,089) dan dukungan sosial (p = 0,175) tidak menunjukkan hubungan yang signifikan. Mayoritas pengemudi mengalami tingkat stres sedang (51,4%). Penelitian ini merekomendasikan perlunya dukungan dari berbagai pihak dalam bentuk pelatihan manajemen stres dan kebijakan kerja yang mendukung kesejahteraan pengemudi.
THE RELATIONSHIP BETWEEN WORKING HOURS, WORK DURATION, AND LIGHTING INTENSITY ON EYE FATIGUE AMONG TAILORS IN TANJUNG MULIA HILIR SUBDISTRICT, MEDAN CITY Ginting, Tarianna; Tampubolon, Jenni; Suvina, Vivi; Siagian, Masryna; Sihotang, Widya Yanti
Abdi Dosen : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol. 9 No. 2 (2025): JUNI
Publisher : LPPM Univ. Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/abdidos.v9i2.2876

Abstract

Inadequate lighting and long working hours are common occupational health issues faced by tailors in Tanjung Mulia Hilir Village, Medan City. These unfavorable conditions may contribute to eye fatigue, reduced concentration, decreased productivity, and a higher risk of sewing errors. Prolonged work duration without adequate rest also increases the risk of health complaints such as headaches, back pain, and vision problems. This study aimed to examine the relationship between work duration, work experience, and lighting intensity on the incidence of eye fatigue among tailors. The study employed a quantitative analytic method with a cross-sectional design, involving 60 respondents selected through total sampling. Data were collected through questionnaires and direct measurements of lighting levels. The results showed that 19 respondents (31.7%) had adequate lighting, while 41 (68.3%) worked under inadequate lighting conditions. A total of 16 respondents (26.7%) experienced eye fatigue. Bivariate analysis revealed a p-value of 0.00, indicating a significant relationship between work duration and lighting intensity with eye fatigue. It is recommended that workplace lighting conditions and working hours be improved to reduce the risk of visual fatigue.
FACTORS RELATED TO PRACTICE OCCUPATIONAL SAFETY AND HEALTH AT GAS STATION OPERATION IN MEDAN CITY Sihotang, Widya Yanti; Syahfitri, Nadia; Mahulae, Wigma Aprinda Elizabeth Br; Siregar, Santy Deasy; Ginting, Tarianna; Firdaus, Adeline Sacharissa
Abdi Dosen : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol. 9 No. 2 (2025): JUNI
Publisher : LPPM Univ. Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/abdidos.v9i2.2878

Abstract

The implementation of occupational safety and health is essential to create a safe working environment, especially for gas station operators working at gas stations with the risk of chemical exposure and potential explosions. This study aims to analyze factors related to the practice of implementing occupational safety and health in gasoline station operators in Medan City. This study used a quantitative approach with a cross-sectional design and data collection through questionnaires of 100 respondents. The results in this study test were obtained that knowledge (p = 0.007), attitude (p = 0.005), working mass p = (0.016) and occupational safety and health training (p = 0.001), had a significant relationship with the application of occupational safety and health in gas station operators in Medan City. Meanwhile, the variables of work duration (p = 0.104), and shift division (p = 0.714), did not have a significant influence on the implementation of occupational safety and health in gas station operators in Medan City. The results of the study showed that occupational safety and health training had a significant influence on the implementation of occupational safety and health (OR=3,609). It can be concluded that occupational safety and health training is the dominant factor that affects the implementation of occupational safety and health. It is recommended that the management of petrol stations routinely hold occupational safety and health training and evaluation to improve operator work safety.