Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN DANA DESA DI KECAMATAN TOMBATU UTARA Mokosolang, Detje; Rotinsulu, Debby Ch.; Engka, Daisy S.M.
JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 21, No 4 (2020): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35794/jpekd.32838.21.4.2020

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan menganalisis kesesuaian antara peraturan pemerintah tentang peruntukan dana desa dengan pelaksanaanya di kecamatan Tombatu utara Kebupaten Minahasa Tenggara,.Untuk menganalisis kelayakan penata usahaan dana desa apakah telah sesuai dengan peraturan pemerintah dalam pengelolaannya.Pembangunan pada dasarnya merupakan suatu proses perubahan yang bersifat multidimensi serta melibatkan semua aspek yang mempengaruhi kesejahteraan hidup masyarakat. Dalam pelaksanaanya kegiatan pembangunan dapat didekati secara regional, yaitu menetapkan daerah-daerah atau wilayah pertumbuhan ekonomi, sedangkan jika didekati secara sectoral adalah mengkaji dan menemukan sektor-sektor unggulan yaitu sektor dengan tingkat pertumbuhan tertinggi, memberi kontribusi terbesar dan menyerap tenaga kerja lokal terbanyak. Perencanaan pembangunan ekonomi Indonesia di erah kabinet kerja dilakukan secara botton up planning diawali musrembang desa/kelurahan, kemudian musremabang kecamatan, dilanjutkan pada musrembang kabupaten/kota dan selanjutnya dialakukan musrembang provinsi puncaknya  adalah musrembang nasiaol menggodok dan menetapkan perencanaan nasional yang aspiratif. Selanjutnya program perncanaan pembangunan nasional pembiayaannya tertuang dalam APBN,APBD provinsi dan APBD kabupaten/kota. Dalam pengelolaan keuangan daerah diatur dalam UU no 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah dimana pada pasal 56 ayat 1 menjelaskan bahwa keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dapat dinilai dengan uang dan segala sesuatu berupa uang dan barang yang dapat dijadikan milik daerah serta berhubungan dengan hak dan kewajiban tersebut.Adapun salah satu sumber pembiayaan pembangunan desa adalah dana desa. Menurut peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 Pasal 1 Ayat (6) tentang Pengelolaan Keuangan Desa, menjelaskan bahwa Pengelolaan keuangan desa adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan dan pertanggung jawaban keuangan desa. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif sedangakan data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Metode analisi yang digunakan adalah analisis regresi berganda dengan melakukan uji-uji antara lain uji t dan uji f. hasil uji regresi linear berganda diperoleh koefisien variable penata usahaan (x2) sebesar 0,75 artinya jika penata usahan meningkat 1 % maka dana desa (Y) akan mengalami peningkatan 0,75. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh M Ridwan Dkk (2018) yang berjudul analisis pengelolaan alokasi dana desa di kecamatan Bone. Kata Kunci : Pelaksanaan, Penatausahaan, Pengelolaan Dana Desa. ABSTRACTThis study aims to analyze the suitability of government regulations regarding the allocation of village funds with their implementation in Tombatu Utara sub-district, Southeast Minahasa district, to analyze the feasibility of administering village funds whether they are in accordance with government regulations in their management.Basically, development is a process of change that is multidimensional and involves all aspects that affect the welfare of society. In its implementation, development activities can be approached regionally, namely determining areas or areas of economic growth, whereas if approached sectorally, it is to study and find leading sectors, namely those with the highest growth rate, providing the largest contribution and absorbing the most local labor. Planning for Indonesia's economic development in the working cabinet area is carried out in botton-up planning starting with the village / sub-district musrenbang, then the sub-district musrenbang, followed by the district / city musrenbang and then the provincial musrenbang is carried out at the peak of which is the national musrenbang formulating and determining an aspirational national planning. Furthermore, the financing of the national development planning program is contained in the APBN, provincial APBD and district / city APBD. In the management of regional finances, it is regulated in Law No. 32 of 2004 concerning regional government, where in article 56 paragraph 1 it explains that regional finance is that all regional rights and obligations can be valued in money and everything in the form of money and goods that can be used as regional property and related to rights and these obligations.One of the sources of village development financing is village funds. According to the regulation of the Minister of Home Affairs Number 113 of 2014 Article 1 Paragraph (6) concerning Village Financial Management, it explains that village financial management is all activities which include planning, implementation, administration, reporting and accountability for village finances. This type of research is a quantitative descriptive study, while the data used are primary and secondary data. The analytical method used is multiple regression analysis by conducting tests including t test and f test. The result of multiple linear regression test shows that the administrative variable coefficient (x2) is 0.75, meaning that if the manager increases 1%, the village fund (Y) will increase by 0.75. The results of this study support the research conducted by Ridwan et al (2018) entitled analysis of village fund allocation management in Bone sub-district. Keywords: Implementation, Administration, Village Fund Management.
PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH DAERAH TERHADAP PDRB KOTA MANADO Sendow, Jacklien Elfiani; Rotinsulu, Debby Ch.; Kawung, George M.V
JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 19, No 3 (2018): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35794/jpekd.32739.19.3.2018

Abstract

ABSTRAKPembangunan merupakan suatu rangkaian proses perubahan menuju keadaan yang lebih baik dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu indicator keberhasilan pembangunan diantaranya dilihat dari pertumbuhan ekonomi yang menunjukkan barang dan jasa yang dihasilkan suatu wilayah (Kurniawan, 2010). Dalam konteks wilayah, pertumbuhan ekonomi adalah pertambahan pendapatan masyarakat secara keseluruhan yang terjadi di wilayah tersebut, yaitu kenaikan seluruh nilai tambah (added value) yang terjadi (Tarigan, 2014). Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian dalam jangka panjang, dan merupakan fenomena penting yang dialami dunia belakangan ini.. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung terhadap PDRB Kota Manado. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data sekunder yang diperoleh dari BPS Kota Manado tahun 2005 – 2015. Metode analisis yang digunakan adalah analisis kuantitatif dengan menggunakan model regresi liner berganda dimana memiliki 2 variabel X dan 1 variabel Y. Hasil Analisis diketahui bahwa Alokasi Belanja Langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap PDRB. Belanja langsung mengalami kenaikan maka PDRB akan ikut meningkat. Berbeda dengan Alokasi Belanja Tidak Langsung berrpengaruh negative atau tidak signifikan terhadap PDRB Kota Manado. Karena Belanja Tidak Langsung di dikeluarkan untuk pembiayaan dalam program dan kegiatan perekonomian melainlkan sebagai penunjang dalam meningkatkan hubungan baik Kota Manado dengan Investor ataupun dengan Kabupaten Kota yang lain. Kata Kunci: PDRB, Belanja Langsung, Belanja Tidak Langsung ABSTRACT            Development is a series of process of change towards a better situation in an effort to improve the welfare of the community. One indicator of the success of development is seen from the economic growth that shows goods and services produced by a region (Kurniawan, 2010). In the context of the region, economic growth is an increase in overall income of the community that occurs in the region, namely the increase in the added value (added value) that occurs (Tarigan, 2014). The higher economic growth of a region shows the increasing economic activity in the region. Economic growth is an economic problem in the long term, and is an important phenomenon experienced by the world lately. The process of economic growth is called Modern Economic Growth. This study aims to determine the influence of direct expenditure and indirect expenditure on the PDRB of Manado City. The data used in this study is secondary data obtained from BPS Manado City in 2005 - 2015. The method of analysis used is quantitative analysis by using multiple linear regression model which has 2 variables X and 1 variable Y. The result of the analysis is known that Direct Expenditure Allocation has positive and significant effect to PDRB. The direct expenditure will increase and the PDRB will increase. In contrast to Indirect Cost Allocation has a negative or insignificant effect on PDRB of Manado City. Since Indirect Expenditure is issued for financing in programs and economic activities as a support to improve the good relationship of Manado City with Investor or with other Kota District. Keyword : PDRB, Direct Shopping, Indirect Shopping
PENGARUH APLIKASI KAS DAERAH ONLINE VERSI 2.0 BANK SULUTGO TERHADAP EFEKTIFITAS PENGELOLAAN KAS DAERAH DI KOTA BITUNG Kumurur, Meiske Rola; Rotinsulu, Debby Ch.; Walewangko, Een N.
JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 20, No 1 (2019): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35794/jpekd.32779.20.1.2019

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi kas daerah Online Versi 2.0 Bank Sulut terhadap efektivitas pengelolaan Keuangan Daerah Kota Bitung dan hambatan dari penerapan aplikasi kas daerah Online Versi 2.0 Bank Sulut terhadap pengelolaan Keuangan Daerah Kota Bitung. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh melalui kuisioner dan data sekunder, yaitu data yang sudah diolah dan diterbitkan atau digunakan oleh suatu lembaga atau instansi yang berkaitan dengan judul penulisan ini. Sumber data berasal dari Dinas/Badan, Bagian Sekretaris Daerah, Rumah Sakit Umum, Puskesmas, Kecamatan, sekolah Negeri yang ada di Kota Bitung dan Bank SulutGo. Penelitian ini menggunakan analisa regresi sederhana dengan bantuan program SPSS 14. Hasil dari penelitian ini adalah (1) aplikasi Kasda online memiliki hubungan yang linear terhadap efektivitas pengelolaan keuangan daerah Kota Bitung. Arah koefisien regresi hubungan variabel bertanda positif. Hal ini berarti bahwa penilaian prinsip aplikasi Kasda online akan meningkatkan Efektivitas pengelolaan keuangan daerah Kota Bitung. (2) Efektivitas Pengelolaan Keuangan Daerah pada pada setiap Instansi Pemerintah Kota Bitung termasuk dalam kategori “Sangat Baik”. (3) Hasil analisis koefisien korelasi person antara aplikasi Kasda online dan Efektivitas Pengelolaan Keuangan Daerah menunjukan hubungan yang sedang yaitu 0,405, berdasarkan koefisien determinasi menunjukan bahwa pengaruh aplikasi Kasda online terhadap efektivitas pengelolaan keuangan daerah menunjukan bahwa terdapat pengaruh antara aplikasi Kasda online terhadap Efektivitas Pengelolaan Keuangan Daerah. Kata kunci:  aplikasi kas daerah online versi 2.0, Bank SulutGo, efektifitas, dan pengelolaan kas daerah ABSTRACTThis study aims to determine the effect of the application of regional cash Online Version 2.0 Bank Sulut on the effectiveness of Regional Financial Management in the City of Bitung and the obstacles of the application of regional cash applications Online Version 2.0 Bank Sulut to the management of Regional Finance in the City of Bitung. This study uses primary data obtained through questionnaires and secondary data, namely data that has been processed and published or used by an institution or agency related to this writing title. Sources of data come from the Office / Agency, Regional Secretary Section, General Hospital, Health Center, District, State schools in the City of Bitung and SulutGo Bank. This study uses simple regression analysis with the help of SPSS 14. The results of this study are (1) Kasda online application has a linear relationship to the effectiveness of financial management in the Bitung City area. The direction of the regression coefficient variable relationship is positive. This means that the principle assessment of the Kasda online application will increase the effectiveness of the financial management of the Bitung City area. (2) Effectiveness of Regional Financial Management at each Bitung City Government Agency is included in the "Very Good" category. (3) The results of the person correlation coefficient analysis between the application of Kasda Online and the Effectiveness of Regional Financial Management show a moderate relationship which is 0.405, based on the coefficient of determination shows that the effect of Kasda online application on the effectiveness of regional financial management shows that there is an influence between Kasda online application to Financial Management Effectiveness Area. Keywords: online regional cash application version 2.0, SulutGo Bank, effectiveness, and regional cash management
PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DANA BAGI HASIL (DBH, DANA ALOKASI UMUM (DAU) DAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Mokorowu, Lian Arke; Rotinsulu, Debby Ch.; Engka, Daisy S.M.
JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 21, No 4 (2020): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35794/jpekd.32839.21.4.2020

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh pendapatan asli daerah, dana bagi hasil, dana alokasi umum, dan dana alokasi khusus terhadap pertumbuhan ekonomi di kabupaten minahasa tenggara. Dianalisis secara sendiri-sendiri pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen maupun dianalisis secara bersama-sama. Menurut Suparmoko Pendapatan Asli Daerah (PAD). berasal dari pendapatan asli daerah itu sendiri, pembagian pendapatan asli daerah, dana perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah, pinjaman daerah, dan pendapatan lainnya yang sah. Adapun PAD terdiri dari pajak dan retribusi daerah, keuntungan perusahaan milik daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah, dan lain-lain pendapatan asli daerah. Dana bagi hasil (DBH) adalah dana yang bersumber dari APBN, sedangakan menurut UU no 32 2004 dana alokasi umum (DAU) adalah dana yang bersumber dari APBN bertujuan untuk pemerataan keuangan antar daerah. Dana Alokasi Khusus (DAK) menurut undang-undang nomor 25 tahun 1999, DAK dialoksikan dari APBN pada daerah tertentu untuk membiayai kebutuhan khusus tergantung pada ketersediaan dana APBN. PAD, DBH,DAU dan DAK dalam pembiayaan pembangunan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu penelitian ilmiah yang sistematis menggunakan data sekunder dari berbagai instansi terkait sedangkan metode analisis menggunakan analissis regresi berganda. Adapun hasil penelitian ini adalah PAD, DBH, DAU dan DAK berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekononomi di Minahasa tenggara jika di analisis secara parsial selanjutnya jika di analisis secara simultan maka PAD, DBH, DAU dan DAK berpengaruh positif dan signifikan terhadap perekonomian di minahasa tenggara. Kata Kunci: Pendapatan Asli Daerah, Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, Pertumbuhan Ekonomi ABSTRACTThe economic growth of Southeast Minahasa Regency is moving in a more dynamic direction and is an impact of the significant development of PAD, DBH, DAU, and DAK. Economic growth in Southeast Minahasa Regency ranges from 6% -7% annually. This study aims to prove empirically the effect of local revenue, revenue sharing, general allocation funds and special allocation funds on economic growth. This study took the population of Southeast Minahasa Regency. From the Library Research and Internet Research method, it was obtained 135 villages in 12 districts in Southeast Minahasa Regency as samples during the period 2008 - 2017. The analysis uses the multiple regression analysis method. This model tests the direct effect of local revenue (PAD), revenue sharing. (DBH), General Allocation Fund (DAU) and Special Allocation Fund (DAK) for Economic Growth. This model shows that the effect of local revenue (PAD) has a positive and significant effect on economic growth. The effect of Revenue Sharing (DBH) has a positive but insignificant effect on economic growth. The effect of the General Allocation Fund (DAU) has a positive and significant effect on economic growth. The effect of the Special Allocation Fund (DAK) has a positive but insignificant effect on economic growth. Furthermore, jointly / simultaneously Local Original Income (PAD), Revenue Sharing Fund (DBH), General Allocation Fund (DAU) and Special Allocation Fund (DAK) have a positive and significant effect on Economic Growth in Southeast Minahasa Regency. Keywords: Original Local Revenue, Profit Sharing Fund, General Allocation Fund, Special Allocation 
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BELANJA DAERAH DI KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Mokorimban, Edwin Y.; Engka, Daisy S.M.; Rotinsulu, Debby Ch.
JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 21, No 4 (2020): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35794/jpekd.32835.21.4.2020

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh yang diberikan oleh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Bagi Hasil (DBH) terhadap alokasi belanja daerah. Adapun secara teoritis factor-faktor yang mempengaruhi belanja daerah di Kabupaten Minahasa Tenggara. Pendapatan Asli Dareah (PAD) merupakan semua penerimaan daerah yang berasal dari sumber ekonomi asli daerah. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Bagi Hasil (DBH) berpengaruh signifikan terhadap belanja daerah. Dapat disimpulkan bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Bagi Hasil (DBH) mampu meningkatkan belanja daerah di Kabupaten Minahasa Tenggara. Kata kunci:  Belanja Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, Dana Bagi Hasil, Pendapatan Asli Daerah ABSTRACTThe purpose of this study was to determine the effect of the Regional Original Revenue (PAD), General Allocation Fund (DAU), Special Allocation Fund (DAK), and Revenue Sharing Fund (DBH) on regional expenditure allocations. As for the theoretical factors that influence regional spending in Southeast Minahasa Regency. Original Dareah Income (PAD) is all regional revenue that comes from the original regional economic sources. The data used in this research is secondary data. The analytical tool used is multiple linear regression analysis. The results showed that the Regional Original Income (PAD), the General Allocation Fund (DAU), the Special Allocation Fund (DAK), the Revenue Sharing Fund (DBH) had a significant effect on regional spending. It can be concluded that the Regional Original Income (PAD), the General Allocation Fund (DAU), the Special Allocation Fund (DAK), the Revenue Sharing Fund (DBH) are able to increase regional spending in Southeast Minahasa Regency. Keywords: Regional Expenditure, General Allocation Fund, Special Allocation Fund, Production Sharing Fund, Local Own Income
PENGARUH PARTISIPASI MASYARAKAT DAN TRANSPARANSI DALAM PENGELOLAAN DANA DESA TERHADAP PENYUSUNAN APBDESA TALAWAAN KECAMATAN TALAWAAN KABUPATEN MINAHASA UTARA TAHUN 2017 Pangemanan, Fecky M.; Rotinsulu, Debby Ch.; Engka, Daisy S.M.
JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 19, No 3 (2018): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35794/jpekd.32746.19.3.2018

Abstract

ABSTRAK Dana desa pada intinya dipergunakan untuk kesejahteraan warga, mendorong pembangunan infrastruktur, perekonomian warga dan jenis pemberdayaan lainnya. Dana desa yang dikucurkan pemerintah pusat maupun dari APBD harus diumukan secara transparansi pada publik , hal tersebut untuk menghindari terjadinya penyelewengan dana, kecurigaan publik dan supaya pembangunan di desa dapat berlangsung secara kondusif.Penelitian ini dilaksanakan didesa Talawaan Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa Utara dan tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh partisipasi masyarakat dan transparansi dalam pengelolaan dana desa terhadap APBDesa yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini akan melihat pengaruh dan hubungan kausal antara variabel bebas (independent variable) yaitu partisipasi masyarakat dan transparansi pengelolaan dana desa dengan variabel terikat (dependent variable) yaitu APBDesa Talawaan. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda, termasuk didalamnya koefisien korelasi berganda, koefisian determinasi berganda serta uji t dan uji f. Dari hasil penelitian ini menjelaskan bahwa partisipasi masyarakat dan transparansi kebijakan publik berpangaruh secara signifikan terhadap penyusunan APBDesa. Dengan demikian dapat diketahui bahwa setiap kali terjadi perubahan partispasi masyarakat dan transparansi kebijakan publik maka akan mempengaruhi penyusunan APBDesa. Kata kunci : Partisipasi masyarakat, transparansi, dana desa dan APBDesa. ABSTRACT The village fund is essentially used for the welfare of citizens, promoting infrastructure development, citizen economy and other types of empowerment. Village funds disbursed by the central government as well as from the APBD must be publicly announced in transparency, in order to avoid misappropriation of funds, public suspicion and village development to be conducive.               This research was conducted in Talawaan Village Talawaan Subdistrict of North Minahasa Regency and the purpose of this study was to analyze the influence of community participation and transparency in village fund management to APBDesa aimed to know the relationship between two variables or more. This study will look at the influence and causal relationship between independent variable (independent variable) that is community participation and transparency of village fund management with dependent variable (APBDesa Talawaan). The method of analysis used in this study is multiple linear regression, including the multiple correlation coefficient, multiple determination coefficient and t test and f test.               From the results of this study explains that public participation and public policy transparency have a significant effect on the preparation of APBDesa. Thus it can be seen that every time there is a change of public participation and public policy transparency it will affect the preparation of APBDesa. Keywords: Community participation, transparency, village funds and APBDesa.
ANALISIS EFEKTIVITAS KREDIT KONSTRUKSI (KMK-KONTRAKTOR) PT. BANK SULUTGO TERHADAP PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PROVINSI SULAWESI UTARA Tumiwa, Risy Johanne; Rumate, Vekie A.; Rotinsulu, Debby Ch.
JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 20, No 1 (2019): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35794/jpekd.32780.20.1.2019

Abstract

ABSTRAKSektor konstruksi merupakan salah satu sektor penting dalam mendukung pembangunan ekonomi di Indonesia dan berperan dalam menggerakkan sektor riil yang secara langsung menyangkut kehidupan orang banyak. Bank SulutGo untuk beberapa tahun terakhir ini telah memberikan pembiayaan berupa kredit kepada masyarakat. Kredit tersebut salah satunya diberikan untuk kepentingan jasa konstruksi yaitu kredit modal kerja kepada kontraktor. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana prosedur penerapan pembiayaan kredit modal kerja kontraktor dan untuk mengetahui bagaimana efektivitas pembiayaan kredit modal kerja kontraktor di Bank SulutGo dalam meningkatkan pembangunan infrastruktur. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian Pemberian kredit konstruksi merupakan uapaya PT. Bank Sulutgo untuk menjadi mitra utama pengusaha jasa konstruksi dalam memenuhi kekurangan modal kerja penyelesaian proyek terhadap pembangunan infrastruktur di Provinsi Sulawesi Utara. Hal tersebut sejalan dengan misi PT. Bank Sulutgo yaitu berkontribusi dalam pembangunan ekonomi daerah yang berdikari dan berkeadilan artinya tetap berkomitmen pada tujuan awal berdirinya Bank Pembangunan Daerah yakni menyediakan pembiayaan untuk usaha-usaha pembangunan daerah. Tingkat efektivitas Kredit Konstruksi (KMK – Kontraktor) PT. Bank Sulutgo Terhadap Pembangunan Infrastruktur Provinsi Sulawesi selama tahun anggaran 2011 sampai dengan tahun 2018 pada persentase rata-rata 115,69% dan dinyatakan sangat efektif. Hal ini menunjukan bahwa Pembiayaan Kredit Modal Kerja Kontraktor pada Bank SulutGo untuk pembangunan infrastruktur di Provinsi Sulawesi Utara sudah sangat efektif. Kata Kunci: kredit modal kerja, efektivitas kredit, infrastruktur ABSTRACTThe construction sector is one of the important sectors in supporting economic development in Indonesia and plays a role in driving the real sector which directly concerns the lives of many people. Bank SulutGo for the past few years has provided financing in the form of loans to the public. One of the loans is given for the benefit of construction services, namely working capital loans to contractors. The purpose of this study was to find out how the procedure for implementing contractor working capital credit financing and to find out how effective the financing of contractor working capital loans at SulutGo Bank was in improving infrastructure development. The analytical method used is qualitative descriptive analysis. Research results The provision of construction loans is the investment of PT. Bank Sulutgo to become the main partner of construction services entrepreneurs in fulfilling the lack of working capital to complete the project towards infrastructure development in North Sulawesi Province. This is in line with the mission of PT. Bank Sulutgo, which is contributing to the economic development of a region that is self-sufficient and equitable means that it remains committed to the initial objectives of the Regional Development Bank, namely providing funding for regional development efforts. The effectiveness of Construction Loans (KMK - Contractors) PT. Sulutgo Bank for Sulawesi Infrastructure Development during the 2011 fiscal year to 2018 at an average percentage of 115.69% and was declared very effective. This shows that the Contractor's Working Capital Credit Financing at SulutGo Bank for infrastructure development in North Sulawesi Province has been very effective. Keywords: working capital credit, credit effectiveness, infrastructure
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI SULUT SERTA DAMPAKNYA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI Sondakh, Karina Hillegonda; Rotinsulu, Tri Oldy; Rotinsulu, Debby Ch.
JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 19, No 2 (2018): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35794/jpekd.32726.19.2.2018

Abstract

ABSTRAK Kinerja keuangan Pemerintah Daerah bertujuan untuk mendukung program-program Pemerintah Daerah, salah satunya yaitu untuk mendukung terlaksananya Pertumbuhan Ekonomi. Salah satu alat untuk menganalisis kinerja pemerintah daerah dalam mengelola keuangan daerahnya adalah dengan melakukan analisis rasio keuangan terhadap APBD yang telah ditetapkan dan dilaksanakannya. Analisis rasio keuangan indikator-indikatornya antara lain Rasio Kemandirian, Rasio Efektivitas dan Efisiensi pendapatan asli daerah serta Rasio Aktivitas.Sehingga dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat diketahui rasio apa dalam Pengelolaan Keuangan Pemerintah Provinsi Sulut yang paling berperan dan berpengaruh dalam terlaksananya Pertumbuhan Ekonomi dengan mengambil tempat pada Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Provinsi Sulawesi Utara.Dalam penelitian ini digunakan metode Analisa Linier Berganda dimana Pertumbuhan Ekonomi sebagai variabel dependen dan digunakan tiga variabel independen yakni Rasio Kemandirian, Rasio Efektivitas dan Efisiensi pendapatan asli daerah serta Rasio Aktivitas. Dengan menggunakan data LRA yang diambil pada Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah dan data PDRB pada situs Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Utara. Kata kunci : Kinerja Keuangan, Kemandirian, Efektivitas Dan Efisiensi, Aktivitas, Pertumbuhan Ekonomi ABSTRACT The financial performance of Local Government aims to support the programs of Local Government, one of which is to support the implementation of Economic Growth. One tool to analyze the performance of local governments in managing their regional finances is to conduct financial ratio analysis of APBD that has been established and implemented. Financial ratio analysis of the indicators include Independence Ratio, Effectiveness Ratio and Efficiency of local revenue and Activity Ratio.So that with this research is expected to know what ratio in Financial Management of Government of North Sulawesi Province which play the most role and influential in the implementation of Economic Growth by taking place at Financial Management Board And Asset Region of North Sulawesi Province.In this study used the method of Multiple Linear Analysis where Economic Growth as a dependent variable and used three independent variables namely Ratio Independence, Effectiveness Ratio and Efficiency of local revenue and Ratio Activity. By using LRA data taken at the Regional Finance and Asset Management Board and GDP data on the Central Bureau of Statistics of North Sulawesi. Keywords: Financial Performance, Independence, Effectiveness And Efficiency, Activity, Economic Growth
PENGARUH BONUS DEMOGRAFI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Saumana, Nova; Rotinsulu, Debby Ch.; Rotinsulu, Tri Oldy
JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 21, No 4 (2020): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35794/jpekd.32840.21.4.2020

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis Bonus Demografi ,Indeks Pembangunan Manusia, dan Angkatan kerja terhadapa pertumbuhan ekonomi di kabupaten minahasa tenggara.Bonus demografi berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi karena punduduk berusia produktif memperoleh pendapatan sehingga secara keseluruhan memberikan kontribusi tehadap produk domestic bruto. IPM merupakan suatu kondisi dimana setiap penduduk mampu mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, dan pendidikan, sehingga berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Menurut BPS (2010), Angkatan Kerja adalah penduduk usia kerja yang bekerja atau sedang mencari pekerjaan, ketika memperoleh pekerjaan dan memperoleh pendapatan akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini menggunakan data sekunder atau data rutut waktu dikumpulakan dari dinas terkait. Sedangkan analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda.Model ini menguji Bonus demografi, Indeks pembangunan manusia (IPM), dan angkatan kerja terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Minahasa Tenggara. Model ini menunjukan bahwa  Bonus demografi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Minahasa Tenggara. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Angkatan kerja secara signifikan tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Selanjutnya secara bersama-sama / simultan Bonus demografi, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Angkatan Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Minahasa Tenggara. Kata Kunci: Bonus Demografi, IPM, Angkatan Kerja, dan Pertumbuhan Ekonomi. ABSTRACTThe purpose of this study was to determine the effect of the Demographic Bonus (difference between productive and non-productive ages), Human Development Index (IPM), and the Labor Force on the level of economic growth in Southeast Minahasa. The research was conducted in Southeast Minahasa Regency and the type of data used was quantitative data sourced from secondary data. This type of research uses descriptive analysis method with multiple regression models, where theoretically this form analyzes the dependent variable (Economic Growth) which tends to have a linear relationship with each of the independent variables (Demographic Bonus, HDI and Labor Force). The results showed that the Demographic Bonus (BD) had a significant effect on economic growth in Southeast Minahasa Regency, and the Labor Force (AK) had no significant effect. whereas HDI has a negative and significant effect and together the Demographic Bonus, Human Development Index and the Labor Force have a significant effect on Economic Growth. Keywords: Demographic Bonus, HDI, Labor Force, and Economic Growth.
ANALISIS EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PENGELUARAN ANGGARAN BELANJA LANGSUNG BARANG DAN JASA Sianturi, Kalara; Rotinsulu, Debby Ch.; Rorong, Ita Pingkan Fasnie
JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 21, No 3 (2020): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35794/jpekd.32831.21.3.2020

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil kinerja dari efisiensi dan efektivitas pada Badan Keuangan Daerah (BKD) Kabupaten Minahasa Tenggara. Tolak ukur kinerja adalah ukuran keberhasilan untuk setiap jenis pelayanan pada bidang-bidang kewenangan diselenggarakan oleh unit organisasi perangkat daerah ditetapkan dalam bentuk standar pelayanan yang ditetapkan oleh masing-masing Pemda. Untuk mengukur efektivitas yakni kesesuaian output akrual yang dihasilkan dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan oleh organisasi.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Data yang digunakan adalah dalam penelitian ini adalah data primer yang dilengkapi dengan data sekunder. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis pendekatan Balanced Scorecard, yang dalam hal ini akan ditinjau dari segi pelaksanaan kegiatan yang telah dilaksanakan meliputi empat indikator kinerja yaitu kinerja keuangan, kinerja pelanggan, kinerja proses internal, dan kinerja pembelajaran dan pertumbuhan.Hasil penelitian menyatakan efisiensi kinerja organisasi dapat dilihat dari perbandingan input dan output suatu organisasi. Berdasarkan perspektif keuangan kinerja Badan Keuangan Daerah (BKD) dari tahun 2014 sampai tahun 2018 menunjukkan kinerja yang sangat baik dibuktikan dengan hasil capaian indikator kinerja yang sangat baik setiap tahunnya. Menurut perspektif pelanggan, Pemerintah Daerah melalui Badan Keuangan Daerah (BKD) sudah mampu mengoptimalkan layanan untuk membantu masyarakat dan memberikan layanan melalui program-program prioritas pembangunan yang dijalankan. Berdasarkan perspektif proses bisnis internal, kemampuan organisasi untuk meningkatkan kualitas layanan kepada pelanggan secara efektif dan tepat waktu, serta meningkatkan kemampuan organisasi supaya bisa menciptakan kepercayaan.Dapat disimpulkan bahwa program ini dapat ditingkatkan untuk kelancaran belanja langsung dalam pencapaian kinerja. Kata Kunci:efisiensi dan efektivitas, Balanced Scorecard, kinerja keuangan, kinerja pelanggan, kinerja proses internal, dan kinerja pembelajaran dan pertumbuhan. ABSTRACTThe purpose of this study was to determine the performance results of the efficiency and effectiveness of the Regional Finance Board (BKD) of Southeast Minahasa Regency. Performance benchmarks are measures of success for each type of service in the areas of authority administered by the regional apparatus organizational unit which is determined in the form of service standards set by each Regional Government. To measure effectiveness, namely the suitability of the resulting accrual output with the goals and objectives set by the organization. This type of research is descriptive research. The data used in this study are primary data equipped with secondary data. The analytical tool used in this research is the analysis of the Balanced Scorecard approach, which in this case will be reviewed in terms of the implementation of activities that have been carried out including four performance indicators, namely financial performance, customer performance, internal process performance, and learning and growth performance. The result of this research states that the efficiency of organizational performance can be seen from the comparison of the input and output of an organization. Based on the financial perspective, the performance of the Regional Financial Institutions (BKD) from 2014 to 2018 shows excellent performance as evidenced by the results of the achievement of excellent performance indicators every year. Based on the customer perspective, the Regional Government through the Regional Financial Agency (BKD) has been able to optimize services to help the community and provide services through the priority development programs that are carried out. Based on the perspective of internal business processes, the organization's ability to improve the quality of service to customers in an effective and timely manner, as well as increase the organization's ability to create trust. It can be concluded that this program can be improved to smooth direct spending in achieving performance. Keywords: effectiveness and efficiency, Balanced Scorecard, monetary performance, client performance, internal process performance, and study and growth performance
Co-Authors Adelina Agnes Lapian, Adelina Agnes Alouw, Angelin Nadya Amala, Andika Anderson G. Kumenaung, Anderson G. Anderson Guntur Kumenaung Anter, Royke Reynald Botutihe, Sjahron Djamiat Bujung, Falery Ester Daisy S.M. Engka, Daisy S.M. Een N. Walewangko, Een N. Engka, Daisy S. M. Gaghana, Ramona L. Gaghana, Ramona Leny George M.V. Kawung, George M.V. Ginting, Josep May Hardi Kaat, Marsye H Kapoh, Lisa Evita Christina Katiandagho, Selmi KAWUNG, GEORGE M.V Koilam, John Wesly Koleangan, Rosalina A.M Kumurur, Meiske Rola Lauma, Kardilia Lebang, Lisa Irma Abigael Lengkong, Susye Marlen Ketsy Leonufina, Luciana M. Limpele, Jacelin Joice Lowing, Bryan Denis Lumintang, James Jollen Mandagi, Trully Syanne Welmina Manoppo, Elvieta Maramis, Mauna Th. B. Maramis, Mauna Th.B Maringka, Marko Luis Flein Marpaung, Yulita Mokorimban, Edwin Y. Mokorowu, Lian Arke Mokosolang, Detje Monginsidi, Elsje Celvia Mongisidi, Elsje Celvia Niode, Audie. O. ONTORAEL, HORNAL KENAL Pangemanan, Fecky M. Paulus Kindangen Rando, Sirtal Sirtalya. J Rewah, Deiby Natalia Robby Joan Kumaat, Robby Joan Rorong, Ita Pingkan Fasnie Rosalina A.M. Koleangan, Rosalina A.M. Rumate, Vekie A. Rumate, Vekie Adolf Rumende, Heince Jusva Saumana, Nova SEMBEL, APRILIA M.A Sembel, Aprilia Magie Andrea Sendouw, Agustien Sendow, Jacklien E. Sendow, Jacklien Elfiani Senewe, Julita Sianturi, Kalara Siwu, Hanly F. Dj. SONDAKH, CHRISTIAAN VICTOR Sondakh, Karina H. Sondakh, Karina Hillegonda Steeva Tumangkeng Sumual, Jacline I. Syah, Rabiatul Adwia Tangkulung, Rojers Gromiks Tenda, Avriano R. Tiwang, Jessy V. Tiwang, Jessy Velania Tri Oldy Rotinsulu Tumangkeng, Steeva Y. L. Tumiwa, Risy Johanne Turere, Roy S.I. Turere, Roy Stevensen Iver WALEWANGKO, EEN N Watung, Mega Putri Wowiling, Fhilne Lisa Wowiling, Julian Rivo Yantje Uhing