Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Pengembangan Bahan Ajar Apresiasi Seni Ukir Tradisional Toraja bagi Siswa Sekolah Menengah Tingkat Atas di Toraja Utara (Fase Perancangan) Tangsi, Tangsi; Salam, Sofyan; Husain, Muhammad Saleh
Seminar Nasional LP2M UNM SEMINAR NASIONAL 2023 : PROSIDING EDISI 10
Publisher : Seminar Nasional LP2M UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang berfokus pada melakukan perancangan buklet untuk apresiasi Seni ukir kayu tradisional Toraja bagi siswa sekolah menengah tingkat atas di Kabupaten Toraja Utara. Adapun pertanyaan penelitian untuk fase perancangan ini adalah: Bagaimana merancang buklet tentang seni ukir kayu tradisional Toraja berbasis kebutuhan peserta didik yang valid dalam hal isi, kebahasaan, dan kegrafikaan? Sumber data penelitian ini adalah karya seni ukir kayu Toraja, bahan pustaka yang relevan dengan perancangan bahan ajar, dan ahli pembelajaran dan guru sebagai validator. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: (1) studi pustaka untuk mendapatkan informasi yang relevan dengan bahan ajar yang dirancang, (2) observasi dan dokumentasi untuk keperluan ilustrasi bahan ajar; (3) review ahli pembelajaran dan guru sekolah menengah. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dalam rangka menghasilkan produk yang merupakan luaran penelitian ini yakni buklet yang berjudul “Mengenal Seni Ukir Kayu Toraja.” Buklet ini sebagaimana yang dibutuhkan oleh peserta didik adalah tidak terlalu tebal, berisi hal esensial, dan format buku berupa kertas ukuran Quarto dengan ilustrasi yang jelas dan menarik, serta sampul multiwarna berupa paperback.  Rancangan buklet tersebut ketebalan 32 halaman, memiliki isi sebagai berikut: (1) Bagian awal yang terdiri atas halaman sampul, pengantar, pendahuluan, dan daftar isi; (2) Bagian inti yang terdiri atas enam unit yakni passura,’keunikan dan fungsi; mitos dan ritual; motif hias; pembuatan; lokasi produksi; dan pengukir; Pada Bagian inti ini dimuat 21 buah ilustrasi berupa foto dan gambar. (3) Bagian akhir yang terdiri atas referensi dan biodata singkat penulis. Mengingat penelitian ini barulah merupakan fase prancangan, maka disarankan kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penelitian ini tetap memberikan dukungannya bagi pelaksanaan penelitian tahap berikutnya.   Kata Kunci: Bahan ajar, apresiasi seni rupa, seni ukir kayu tradisional, Toraja Utara
Eksistensi Seni grafis Cukil Kayu Muhlis Lugis Sebuah Kajian Produksi Sosial Pierre Bourdieu Tangsi, Tangsi; Hamka, Dwi Wahyuni; Izmi, Siti Asmaulul
SOCIETIES: Journal of Social Sciences and Humanities Vol 5, No 1 (2025): SOCIETIES: Journal of Social Sciences and Humanities
Publisher : SOCIETIES: Journal of Social Sciences and Humanities

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/societies.v5i1.73949

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mendorong dan mempengaruhi cara berpikir dan kepribadian Muhlis Lugis dalam berkesenian grafis cukil kayu serta bagaimana modal (sumber daya) dan habitus yang dimiliki Muhlis Lugis mampu mendukung perjuangan berkesenian grafis cukil kayu Muhlis Lugis pada arena persaingan sosial seni dalam mempertahankan eksistensinya di medan sosial seni Indonesia. Hasil penelitian menyatakan bahwa beberapa faktor yang mendorong dan mempengaruhi cara berpikir dan kepribadian Muhlis Lugis dalam berkesenian grafis cukil kayu yaitu: (1)pembentukan habitus melalui internalisasi nilai-nilai spiritual, moral, budaya, kepemimpinan, serta nilai sosial, kolaborasi dan partisipasi proyek artistik dalam kehidupan Muhlis, (2)sumber daya (modal) yang menunjang dalam praktik berkesenian grafis cukil kayu seperti keterampilan berkesenian cukil kayu, legitimasi akademik, jaringan sosial yang dibangun Muhlis, dan legitimasi sosial melalui kolaborasi dengan galeri bergengsi baik nasional dan internasional, (3) serta bagaimana modal (sumber daya) dan habitus yang dimiliki Muhlis Lugis mampu mendukung perjuangan berkesenian grafis cukil kayu Muhlis Lugis pada arena persaingan sosial seni dalam mempertahankan eksistensinya serta mengukuhkan posisinya dalam sejarah perjalanan seni grafis di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan pendekatan sosiologis Pierre Bourdieu dengan metode studi kasus untuk melakukan penelitian yang terinci terkait Muhlis Lugis selama kurun waktu tertentu.Keywords: Muhlis Lugis, Pierre Bourdieu, Produksi Sosial Seni, Seni Grafis
EVALUASI BAHAN AJAR SENI RUPA DALAM BUKU SENI BUDAYA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Tangsi, Tangsi; Salam, Sofyan; Husain, Muh. Saleh
Nuansa Journal of Arts and Design Vol 9, No 1 (2025): Maret
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/njad.v9i1.74316

Abstract

This study aims to determine: (1) the accuracy of the concept of art teaching materials in the Cultural Arts book for Junior High Schools, (2) the accuracy of the pictures to explain the concept of art teaching materials in the Cultural Arts book for Junior High Schools. The focus of the study is the accuracy of the concepts and the accuracy of the pictures of art teaching materials in the Cultural Arts book for Junior High Schools. The subject of the research was the Cultural Arts book for Junior High Schools, which was published by the Ministry of National Education, Revised Edition, 2017. Data collection techniques used were observation, FGD, and documentation. The data analysis technique used is an interactive analysis model. The results showed that there were some misconceptions in art teaching materials in the Cultural Arts Book for Junior High Schools, including ambiguous definitions, incomplete material and incompatible with fine arts theory, causing confusion for students. In addition, some of the images used to clarify the concept are incorrect, not even in accordance with the theme to be explained. As a result, the image does not function as an explanatory concept / material, but instead instead obscures the concept
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR APRESIASI SENI UKIR TRADISIONAL TORAJA BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH TINGKAT ATAS DI TORAJA UTARA (TAHAP PENGEMBANGAN/UJICOBA) Tangsi, Tangsi; Husain, Muhammad Saleh; Salam, Sofyan
Nuansa Journal of Arts and Design Vol 8, No 2 (2024): September
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/njad.v8i2.68486

Abstract

This study focuses on developing teaching materials for appreciating traditional Toraja wood carving art for senior high school students in North Toraja Regency. The teaching material is presented in a booklet titled Getting to Know Toraja Wood Carving Art, aimed at testing its practicality and effectiveness. The subjects of this study were 20 senior high school students who agreed to participate in the trial use of the booklet. The participants consisted of 13 students from Senior High Schools (SMA) and 7 students from Vocational High Schools (SMK). The collected data were analyzed with the following results: (1) The Getting to Know Toraja Wood Carving Art booklet was effective in teaching Senior High School (SMA) students but not yet effective for Vocational High School (SMK) students; (2) The booklet was considered practical as a learning resource for both SMA and SMK students; (3) The booklet is deemed suitable for broader trials with SMA students. However, for SMK students, the booklet needs revision. It is recommended that relevant authorities facilitate follow-up actions related to the Getting to Know Toraja Wood Carving Art booklet.
Decorative Variety of Bebet Weave in the Sasak Ende Tribe in Central Lombok, Nusa Tenggara Barat Jayadi, Jayadi; Nurliana, Andi; Tangsi, Tangsi
Enrichment: Journal of Multidisciplinary Research and Development Vol. 3 No. 4 (2025): Enrichment: Journal of Multidisciplinary Research and Development
Publisher : International Journal Labs

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55324/enrichment.v3i4.451

Abstract

This research aims to (1) Describe the tools and materials used in weaving. (2) Describe bebet woven motifs in the Sasak tribe community. (3) Describing the classification of the use of bebet weaving in the Sasak tribe community. (4) Describing the supporting and inhibiting factors in the process of making bebet weaving. Data collection instruments using documentation, observation and interview techniques. Data obtained from observations, interviews and documentation were then re-analysed using qualitative descriptive analysis techniques. The results showed that the ornamental variety in the Sasak Ende Tribe of Central Lombok has its own characteristics and in the manufacturing process did not encounter significant difficulties. This research concludes that: The decorative motifs of bebet woven fabric produced by craftsmen in Ende hamlet include: (1) (2) traditional ornamental motifs that are modified (combining colours, lines, polygonal motif elements and geometric motifs). (3) The use of bebet in the Sasak Ende tribe can be used at nyongkolan or sorong serah aji kerame events, Gendang beleq (large drum) performances and Peresean events. (4) Supporting factors in the weaving activities of craftsmen in Ende hamlet include: equipment that is still available in homes, as a material to meet the needs of life because it can be of economic value. The inhibiting factors in weaving activities include: lack of skilled labour in transferring more diverse ornamental motifs on bebet cloth, limited capital and funds allocated to weaving activities that should continue to be developed.
Development of Learning Media Model for Creating Three-Dimensional Applied Art Works Based on Flipbooks in High School Arwini, Dian; Tangsi, Tangsi; Djirong, Agussalim
ETDC: Indonesian Journal of Research and Educational Review Vol. 4 No. 2 (2025): March
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/ijrer.v4i2.3008

Abstract

The intent is to develop a valid, practical, and effective learning media model for creating three-dimensional applied artworks based on flipbooks at high school. This research is a research and development method that combines the ADDIE, 4D, and Borg & Gall models. This research was conducted at public high school 6 Bantaeng with a total of 25 research subjects of class XII and 1 art and culture subject teacher. The media experts' assessment yielded an average value of 4.3 for all aspects, indicating their high validity. The findings indicated that the assessment by the expert material validator yielded an average score of 4.9, placing it in the very valid category. The assessment results showed that art and culture teachers rated the practicality of the material with an average score of 4.8, which is considered excellent, while students gave an average score of 4.4, also in the excellent or very practical range. In the effectiveness aspect, the gain score calculation was carried out, and a score of 0.41 was obtained, which means that the learning media for creating three-dimensional applied art works based on flipbooks is in the moderate category. Therefore, it can be concluded that the learning media for creating three-dimensional applied art works based on flipbooks at public high school 6 Bantaeng is in the moderate and effective category.
Enhancing Student Creativity in Poster Design Learning Through Deep Learning Approach Romi, Romi; Tangsi, Tangsi; Sukarman B, Sukarman B
Journal of Innovation and Research in Primary Education Vol. 4 No. 4 (2025)
Publisher : Papanda Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56916/jirpe.v4i4.2537

Abstract

This classroom action research investigated the implementation of the deep learning approach to enhance student creativity in poster design learning among grade XI students at SMA Negeri 21 Gowa, Indonesia. The study addressed the persistent problem of low creativity levels resulting from conventional, product-oriented instruction that inadequately supported creative exploration and reflective thinking. Employing Kemmis and McTaggart's action research model, the study involved 36 students over three cycles (pre-cycle, Cycle I, and Cycle II) with data collected through observation, performance assessments, interviews, and documentation. Student creativity was evaluated across three indicators: idea fluency, design technique application, and visual message communication. The implementation systematically integrated meaningful learning, mindful learning, and joyful learning principles through thematic project-based activities, reflective dialogues, and personalized feedback. Results demonstrated significant progressive improvement in mean creativity scores from 58% (moderately creative) in the pre-cycle to 76% (creative) in Cycle I, and 85% (highly creative) in Cycle II, with 75% of students achieving highly creative status by the final cycle. The findings validate that deep learning approaches effectively transform visual arts education from mechanical, outcome-focused instruction to process-oriented pedagogy that cultivates authentic creativity, critical thinking, and reflective capacities aligned with 21st-century educational demands.
PELATIHAN SABLON KAOS SEBAGAI SARANA USAHA PRODUKTIF KARANG TARUNA TELLUWANUA DI KABUPATEN BARRU Tangsi, Tangsi; Muhaemin, Muhammad
Sureq: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berbasis Seni dan Desain Vol 4, No 2 (2025): Juli-Desember
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/srq.v4i2.80810

Abstract

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini dilaksanakan dalam bentuk Pelatihan Sablon Kaos bagi Karang Taruna Desa Tellumpanua, Kabupaten Barru dengan tujuan meningkatkan keterampilan dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan pemuda desa. Kegiatan dilatarbelakangi oleh minimnya keterampilan teknis di bidang industri kreatif serta belum adanya unit usaha produktif yang dikelola secara berkelanjutan oleh Karang Taruna. Pelatihan dilaksanakan pada 17–18 Mei 2025 di Kantor Desa Tellumpanua dengan melibatkan 20 peserta. Metode pelaksanaan menggunakan pendekatan partisipatif melalui demonstrasi, praktik langsung, diskusi, dan pendampingan. Materi yang diberikan meliputi teknik afdruk, penggunaan rakel, mixing warna, pengeringan hasil sablon, serta pengenalan desain grafis menggunakan CorelDRAW. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan keterampilan dasar peserta serta tumbuhnya minat untuk merintis usaha sablon. Kegiatan ini juga menghasilkan satu jenis kaos sablon sebagai produk percontohan, meskipun masih diperlukan pelatihan lanjutan di bidang desain grafis.Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini dilaksanakan dalam bentuk Pelatihan Sablon Kaos bagi Karang Taruna Desa Tellumpanua, Kabupaten Barru dengan tujuan meningkatkan keterampilan dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan pemuda desa. Kegiatan dilatarbelakangi oleh minimnya keterampilan teknis di bidang industri kreatif serta belum adanya unit usaha produktif yang dikelola secara berkelanjutan oleh Karang Taruna. Pelatihan dilaksanakan pada 17–18 Mei 2025 di Kantor Desa Tellumpanua dengan melibatkan 20 peserta. Metode pelaksanaan menggunakan pendekatan partisipatif melalui demonstrasi, praktik langsung, diskusi, dan pendampingan. Materi yang diberikan meliputi teknik afdruk, penggunaan rakel, mixing warna, pengeringan hasil sablon, serta pengenalan desain grafis menggunakan CorelDRAW. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan keterampilan dasar peserta serta tumbuhnya minat untuk merintis usaha sablon. Kegiatan ini juga menghasilkan satu jenis kaos sablon sebagai produk percontohan, meskipun masih diperlukan pelatihan lanjutan di bidang desain grafis.
PEMBERDAYAAN KELOMPOK PANRE BESSI DALAM PEMBUATAN ALAT PEMBELAH BAMBU MANUAL DI KELURAHAN MASSEPE KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG Husain, Muh Saleh; Satriadi, Satriadi; Izmi, Siti Asmaul; Tangsi, Tangsi; Nurabdiansyah, Nurabdiansyah
Sureq: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berbasis Seni dan Desain Vol 4, No 2 (2025): Juli-Desember
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/srq.v4i2.81003

Abstract

Program pengabdian masyarakat dengan judul “Pemberdayaan Kelompok Panre Bessi dalam Pembuatan Alat Pembelah Bambu Manual di Kelurahan Massepe Kabupaten Sidenreng Rappang” dilaksanakan sebagai upaya meningkatkan keterampilan dan produktivitas perajin lokal melalui penerapan teknologi tepat guna. Kegiatan ini berfokus pada pengembangan alat pembelah bambu manual yang dirancang sesuai kebutuhan kerja Kelompok Panre Bessi serta kondisi bahan baku bambu di wilayah Massepe. Rangkaian kegiatan terdiri atas penyampaian materi, demonstrasi penggunaan alat, praktik proses pembuatan alat, dan pendampingan langsung kepada anggota kelompok. Melalui kegiatan tersebut, peserta memperoleh pemahaman mengenai prinsip kerja alat, teknik perakitan, standar keselamatan, dan langkah perawatan untuk menjaga kualitas serta ketahanan alat. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa alat pembelah bambu manual mampu meningkatkan efisiensi kerja, mempercepat proses pembelahan, dan menghasilkan belahan bambu yang lebih seragam. Selain itu, keterampilan teknis anggota kelompok mengalami peningkatan signifikan, terlihat dari kemampuan mereka melakukan modifikasi, perbaikan ringan, dan inovasi desain sederhana sesuai kebutuhan produksi. Evaluasi yang dilakukan menunjukkan bahwa teknologi yang diberikan memiliki dampak positif terhadap produktivitas dan potensi ekonomi kelompok. Program ini juga memperkuat kolaborasi antara akademisi, pemerintah kelurahan, dan komunitas Panre Bessi, sehingga membuka peluang pengembangan lanjutan seperti modifikasi alat, pelatihan manajemen usaha, dan penguatan jejaring pemasaran. Secara keseluruhan, kegiatan ini telah memberikan kontribusi nyata dalam mendukung pemberdayaan masyarakat melalui teknologi sederhana namun berdampak luas, serta mendorong kemandirian kelompok perajin di Kelurahan Massepe.
MENDESAIN GAMIFIKASI SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN DEEP LEARNING DENGAN BANTUAN ARTIFICIAL INTELLIGENCE Satriadi, Satriadi; Fadhillah S, Nurul; Nurjayanti, Nurjayanti; Tangsi, Tangsi; Husain, Muh. Saleh
Sureq: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berbasis Seni dan Desain Vol 4, No 2 (2025): Juli-Desember
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/srq.v4i2.80986

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas guru SD Inpres 1 Sungguminasa dalam merancang dan mengimplementasikan gamifikasi sebagai strategi pembelajaran yang mendukung pembelajaran mendalam (deep learning). Analisis situasi menunjukkan bahwa guru telah memiliki komitmen kuat dalam meningkatkan mutu pendidikan, namun masih menghadapi berbagai kendala seperti keterbatasan pengetahuan tentang model pembelajaran inovatif, rendahnya pemanfaatan teknologi pendidikan, serta minimnya pendampingan teknis dalam merancang perangkat ajar berbasis gamifikasi. Kondisi ini berdampak pada rendahnya keterlibatan siswa dan kurang optimalnya penerapan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.Solusi yang ditawarkan meliputi pelatihan intensif mengenai konsep gamifikasi dan penerapannya dalam konteks sekolah dasar, workshop desain perangkat ajar berbasis proyek dan masalah (PBL/MBL), penerapan teknologi gamifikasi melalui platform digital, serta pendampingan berkelanjutan dalam implementasi di kelas. Program ini didesain untuk menghasilkan luaran berupa terbangunnya kompetensi guru pada aspek perencanaan, pelaksanaan, dan refleksi pembelajaran berbasis gamifikasi, tersusunnya perangkat ajar siap pakai, serta meningkatnya motivasi dan interaksi belajar siswa.Melalui pendekatan sistematis yang mencakup sosialisasi, pelatihan, penerapan IPTEKS, pendampingan, dan evaluasi, kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat kapasitas pedagogik guru dan mendorong terwujudnya proses pembelajaran yang lebih menyenangkan, bermakna, dan berorientasi pada penguatan keterampilan abad 21. Program ini juga menempatkan keberlanjutan sebagai fokus utama dengan membangun komunitas belajar guru di sekolah.