Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

HUBUNGAN OBESITAS DENGAN KEJADIAN KISTA OVARIUM DI RSUD ABDOEL WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA, KALIMANTAN TIMUR Ningrum, Ezarita Oktavia; Ngo, Novia Fransiska; Sudarso, Sulistiawati
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 5 (2024): Volume 11 Nomor 5
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v11i5.14117

Abstract

Kista ovarium adalah pertumbuhan jaringan yang abnormal berbentuk kantung berisi cairan atau bahan semi-solid yang terdapat di dalam ovarium. Kista ovarium merupakan tumor jinak ginekologi paling sering terjadi pada wanita usia subur. Terdapat banyak faktor risiko yang telah diidentifikasi sebagai penyebab dari kista ovarium, salah satu di antaranya yaitu obesitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan obesitas dengan kejadian kista ovarium di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda, Kalimantan Timur. Desain studi penelitian ini adalah case control study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wanita yang menjalani rawat inap dan tercatat di rekam medik bagian Obstetri dan Ginekologi RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda, Kalimantan Timur periode 2020-2023. Data penelitian berasal dari rekam medik dan hasil pemeriksaan histopatologi pasien kista ovarium dan kanker serviks yang menjalani rawat inap di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda, Kalimantan Timur periode 2020-2023. Pengambilan data dilakukan dengan teknik purposive sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 96 sampel yang terdiri dari 48 pasien yang mengalami kista ovarium (sampel kasus) dan 48 pasien yang mengalami kanker serviks (sampel kontrol). Data diolah dengan analisis univariat dan uji bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian untuk variabel obesitas didapatkan P Value = 0,002. Dapat disimpulkan bahwa obesitas berhubungan dengan kejadian kista ovarium.
HUBUNGAN JARAK PERSALINAN DENGAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD ABDOEL WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA Bahar, Gita Wahyuni; Ngo, Novia Fransiska; Sulistiawati, Sulistiawati
Jurnal Kedokteran Mulawarman Vol 10, No 1 (2023): Jurnal Kedokteran Mulawarman
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jkm.v10i1.9651

Abstract

Angka kematian ibu merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan untuk menilai derajat kesehatan masyarakat di suatu negara. Penyebab paling umum kematian ibu adalah perdarahan obstetri, termasuk perdarahan postpartum. Terdapat banyak faktor risiko yang bisa menyebabkan perdarahan postpartum, salah satunya adalah jarak persalian. Perdarahan postpartum dideifinisikan sebagai adanya kehilangan darah ≥500 ml pada persalinan pervaginam atau ≥1000 ml pada persalinan sectio caesare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan jarak persalinan dengan perdarahan postpartum di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda. Desain peneitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah case-control studyatau studi kasus kontrol. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin yang menjalani rawat inap di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda periode 2019-2021. Data dikumpulkan melalui rekam medik ibu bersalin yang menjalani rawat inap di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda periode 2019-2021. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Terdapat 66 responden yang termasuk dalam penelitian ini. Ibu bersalin dengan perdarahan postpartum sebanyak 33 ibu (kasus) dan ibu bersalin yang tidak mengaami perdarahan postpartum sebanyak 33 ibu (kontrol). Hasil penelitian ini ditemukan nilai p-value yang didapatkan adalah 0,319 yang artinya tidak terdapat hubungan antara jarak persalinan dengan perdarahan postpartum. Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan jarak persalinan dengan perdarahan postpartum di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda.Kata Kunci : Kematian ibu, Jarak Persalinan, Perdarahan Postopartum
Profile of Cervical Cancer Patients Undergoing Chemotherapy at Abdoel Wahab Sjahranie Hospital Samarinda for the 2020-2021 Period Rahma, Rosyida Muthia; Sawitri, Endang; Achmad, Andika Adi Saputra; Ngo, Novia Fransiska; Yuniati, Yuniati
Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan Vol 6, No 2 (2023): JKPBK Desember 2023
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/j.kes.pasmi.kal.v6i2.8774

Abstract

Cervical cancer was a malignant disease of the cervix caused by infection with HPV (Human Papilloma Virus) which was spread through skin contact, mainly due to sexual activity. There were many risk factors that cause HPV infection. Generally, cervical cancer was only discovered at an advanced stage. The treatment for cervical cancer recurrent or metastases was chemotherapy. This study aimed to determined the profile of cervical cancer patients undergoing chemotherapy at the Abdoel Wahab Sjahranie Hospital Samarinda for the 2020-2021 period. The research design was descriptive observational with a cross-sectional approach by took affordable samples. The samples obtained as many as 95 samples. The results showed that the low-risk age (<35 years) were 6.3% and the high-risk age (≥ 35 years) 93.7%, with the mean age was 48.49 years; low education level were 33.7%, moderate 54.7%, and high 11.6%; patients who were nullipara 3.2%, primipara 13.7%, multipara 68.4%, and grande multipara 14.7%; single agent chemotherapy regimen 86.3% and combined agent 13.7%. The conclusion that most cervical cancer patients who undergoing chemotherapy were at high-risk age, moderate education level, multipara, and chemotherapy regimen single agent.
The Relationship of Preeclampsia and Eclampsia, Antepartum Haemorrhage and Anemia Mother with Apgar Score Rahman, Mahy Ragib; Ngo, Novia Fransiska; Wardhana, Ahmad Wisnu
Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan Vol 5, No 2 (2022): JKPBK Desember 2022
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/j.kes.pasmi.kal.v5i2.7680

Abstract

Background: Everyday 7,000 babies die worldwide, with 2,4 million babies dying in the first month of life. While in Indonesia 19 deaths per 1000 live births with the main causes of neonatal death in 2017 were complication related to premature birth (asphyxia or difficulty breathing at birth), infections, and births defects. Meanwhile, in East Kalimantan, the highest cause of death was dominated by low birth weight (LBW) followed by asphyxia neonatorum. The examination that is always used in newborns by health workers to assess the occurrence of distress respiration neonatal is to assess the APGAR score. The APGAR score reflects clinical signs of distress respiration neonatal, such as cyanosis or pallor, bradycardia, reflex response to stimuli, hypotonia, and apnea or dyspnea. Scores will be reported within the first minute and fifth minute after birth for all infants and thereafter at intervals of 5 minutes to 20 minutes for infants with a score below 7 (asphyxia). Preeclampsia and eclampsia, antepartum haemorrhage, and maternal anemia are factors that can affect the APGAR score which is one of the assessments of the diagnosis of neonatal asphyxia. Research Objectives: to determine the relationship between risk factors and APGAR scores below 7 (asphyxia) in Abdoel Wahab Sjahranie Hospital, Samarinda. Methods: The design of this study used case control using observational analytical methods. The sample was taken from the medical record data of mothers and children born at the Abdoel Wahab Sjahranie Hospital Samarinda for the 2019-2021 period as many as 65 cases and 65 controls. Result: Bivariate analysis was performed using the chi-square test. The results of the analysis showed that there was a relationship between preeclampsia (p=0.000), eclampsia (p=0.003), antepartum bleeding (p=0.001), and anemia (p=0.001) with an APGAR score below 7.Keywords:  APGAR score, preeclampsia, eclampsia, anemia, haemorrhage, asphyxia.
Hubungan Kejadian Skor Apgar Kurang dari 7 dengan Faktor Risiko Ibu dan Persalinan di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda Tahun 2018-2019: Relationship between Incidence of Apgar Score Less than 7 with Risk Factors for Mother and Childbirth at Abdul Wahab Sjahranie Hospital, Samarinda in 2018-2019 Caecilia Anggi Raharjo; Novia Fransiska Ngo; Annisa Muhyi
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 3 No. 2 (2021): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v3i2.213

Abstract

Asfiksia neonatorum adalah suatu kondisi dimana terdapat gangguan pertukaran gas karbondioksida dan oksigen yang menyebabkan terjadinya hipoksemia dan hiperkarbia pada janin yang berujung pada asidosis yang biasanya dapat dilihat dari skor apgar yang rendah. Asfiksia neonatorum menempati posisi kedua tertinggi penyebab kematian neonatus dengan angka 4 juta kematian setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kejadian skor apgar kurang dari 7 dengan faktor risiko ibu yang terdiri dari usia ibu, paritas, anemia pada saat hamil, dan faktor risiko persalinan yang terdiri dari partus lama. Desain penelitian yang digunakan adalah kasus kontrol dengan sampel penelitian masing-masing sebanyak 46 untuk kelompok kasus dan kontrol. Analisis dilakukan dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan antara kejadian skor apgar kurang dari 7 dengan partus lama, serta tidak terdapat hubungan antara kejadian skor apgar kurang dari 7 dengan Usia Ibu, paritas dan Anemia.
Kehamilan Multipel, Riwayat Preeklamsia, dan Hipertensi Kronik Berhubungan dengan Kejadian Preeklamsia di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda Tahun 2017-2019 Miranda Shaqilla Antareztha; Novia Fransiska Ngo; Nurul Hasanah
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 3 No. 1 (2021): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v3i1.214

Abstract

Hypertension disorders in pregnancy account for about 14% of all maternal deaths worldwide. Preeclampsia is one of the main causes of maternal and perinatal morbidity and mortality from all disorders of hypertension in pregnancy. Preeclampsia is hypertension that arises after 20 weeks of pregnancy accompanied by proteinuria or other organ system disorders. Risk factors that cause preeclampsia include multiple pregnancy, history of preeclampsia, and chronic hypertension. The purpose of this study was to find the relationship between risk factors and the incidence of preeclampsia in Abdul Wahab Sjahranie Regional Hospital Samarinda. The design in this study used a case-control study with observational analytic methods. Data was taken from medical records of patients who gave birth at Abdul Wahab Sjahranie Hospital Samarinda in the January 2017-December 2019 period and found 48 cases and 48 controls. Bivariate analysis was performed using the chi-square test and fisher test if the expected countless than 5. The analysis results obtained a significant relationship between multiple pregnancies (p = 0.001), history of preeclampsia (0.012), and chronic hypertension (p = 0.007) with the incidence of preeclampsia in Abdul Wahab Sjahranie Regional Hospital Samarinda. Gangguan hipertensi pada kehamilan menyumbang sekitar 14% dari seluruh kematian ibu di seluruh dunia. Preeklamsia adalah salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada maternal dan perinatal dari seluruh gangguan hipertensi pada kehamilan. Preeklamsia merupakan hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan disertai dengan proteinuria atau gangguan sistem organ lainnya. Faktor-faktor risiko yang menjadi penyebab terjadinya preeklamsia diantaranya adalah kehamilan multipel, riwayat preeklamsia, dan hipertensi kronik. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara faktor risiko dengan kejadian preeklamsia di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Desain dalam penelitian ini menggunakan studi kasus kontrol dengan metode analitik observasional. Data diambil dari rekam medik pasien yang melahirkan di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda periode Januari 2017-Desember 2019 dan didapatkan 48 kasus dan 48 kontrol. Analisis bivariat dilakukan menggunakan uji chi-square dan uji fisher’s exact jika nilai harapan kurang dari 5. Hasil analisis diperoleh adanya hubungan bermakna antara kehamilan multipel (p=0,001), riwayat preeklamsia (0,012), dan hipertensi kronik (p=0,007) dengan kejadian preeklamsia.
Hubungan Obesitas dengan Komplikasi Maternal dan Luaran Perinatal: Association of Obesity with Maternal Complication and Perinatal Outcomes Laily Mulyani; Novia Fransiska Ngo; Riries Choiru Pramulia Yudia
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 3 No. 2 (2021): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v3i2.483

Abstract

Obesity is a global health problem which numbers continue to increase from year to year. Obesity is a risk factor for maternal complications and adverse perinatal outcomes. This systematic review aims to evaluate the association of obesity with maternal complications and perinatal outcomes. This systematic review was conducted by searching for studies on databases such as Pubmed, Google Scholar, Science Direct or Clinical Key and the studies observed are studies published in 2016-2020 in Indonesian and English. The results of the study search were obtained as many as 74 studies and 31 studies that met the inclusion and exclusion criteria of the study. Of the 31 studies examined, there were 16 studies that analyzed the associtation between obesity and preeclampsia, 25 studies that analyzed the association between obesity and gestational diabetes, 16 studies that analyzed the association between obesity and preterm birth, 15 studies that analyzed the association between obesity and fetal death, and 19 studies that analyzed the association between obesity and macrosomia. Based on this systematic review it can be concluded that obesity was associated with the incidence of preeclampsia, gestational diabetes, preterm birth and macrosomia. But, obesity was not associated with perinatal mortality.
Literature Review tentang Hubungan Psikologis terhadap Kejadian Hiperemesis Gravidarum: Literature Review about the Relationship Between Psychology on the Hyperemesis Gravidarum Occurrence Vaya Luthfi Salsabila Anshory; Nurul Hasanah; Novia Fransiska Ngo
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 4 No. 1 (2022): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v4i1.844

Abstract

Nausea and vomiting affect up to >50% of pregnancies. Hyperemesis gravidarum is vomiting that occurs in early pregnancy until 20 weeks of gestation. The incidence of hyperemesis gravidarum in Indonesia is still quite a lot. The cause of this disease cannot be known with certainty, but it is carefully adjusted by thyroid hormone, Helicobacter pylori infection, and psychology. This study use literature review as a research method. This literature review study aims to determine the relationship between psychology on the hyperemesis gravidarum occurrence. Searches were performed by searching articles using electronic databases or search engines i.e Google Scholar, Harzing’s Publish, and Pubmed. The year of publication was limited between 2016 and 2021 in Indonesian and English language. The results were obtained 27 studies from International and Regional journals that are suitable with the inclusion criteria. The number of samples was 654.363 pregnant women are devided into case and control groups. The results of this literature review showed that psychology was found to be associated with hyperemesis gravidarum (96,3%). It can be concluded that psychological factors were found to be associated with the hyperemesis gravidarum occurrence.
HUBUNGAN USIA DAN LETAK MASSA DENGAN TINDAKAN TRANSFUSI DARAH PADA HISTEREKTOMI MIOMA UTERI Davila, Tresia; Ngo, Novia Fransiska; S, Sulistiawati
Jurnal Medika : Karya Ilmiah Kesehatan Vol 8 No 1 (2023): Jurnal Medika Karya Ilmiah Kesehatan
Publisher : ITKES Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35728/jmkik.v8i1.1061

Abstract

Mioma uteri adalah tumor jinak otot polos uterus yang terdiri dari sel-sel jaringan otot polos, jaringan pengikat fibroid dan kolagen. Intervensi operatif menjadi strategi utama dalam menangani mioma uteri, dimana prosedur histerektomi merupakan salah satu prosedur ginekologis yang paling rutin dilakukan di seluruh dunia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan usia dan letak massa dengan tindakan transfusi darah pada histerektomi mioma uteri. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan analitik retrospektif dengan desain cross sectional. Data penelitian berasal dari rekam medik pasien mioma uteri dengan histerektomi yang dirawat inap dan hasil laboratorium Patologi Anatomi di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda periode 2018-2021. Teknik pengambilan data pada penelitian ini adalah purposive sampling didapatkan 111 sampel. Hasil analisis bivariat menggunakan uji Chi-Square dengan nilai p < 0.05 dianggap signifikan. Hasil analisis hubungan usia dengan transfusi darah p = 0,510. Hubungan letak massa dengan transfusi darah p = 0,160. tidak terdapat hubungan antara usia dan letak massa dengan tindakan transfusi darah pada histerektomi mioma uteri
Hubungan Paritas dengan Perdarahan Postpartum di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda Bahar, Gita Wahyuni; Ngo, Novia Fransiska; S, Sulistiawati
Jurnal Medika : Karya Ilmiah Kesehatan Vol 8 No 1 (2023): Jurnal Medika Karya Ilmiah Kesehatan
Publisher : ITKES Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35728/jmkik.v8i1.1063

Abstract

Angka kematian ibu merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan untuk menilai derajat kesehatan masyarakat di suatu negara karena peka terhadap adanya perbaikan layanan kesehatan. Meskipun angka kematian ibu di Indonesia dalam dua dekade mengalami penurunan, akan tetapi penurunan tersebut masih belum mencapai target Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2015. Sekitar 25% kematian ibu disebabkan oleh perdarahan postpartum. Perdarahan postpartum merupakan salah satu bentuk perdarahan obstetri yang sering terjadi dan merupakan penyebab kematian ibu baik di negara berkembang maupun di negara maju. Terdapat banyak faktor risiko yang bisa menyebabkan terjadinya perdarahan postpartum, salah satunya adalah paritas. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain penelitian kasus kontrol yang bertujuan untuk mengetahui hubungan paritas dengan perdarahan postpartum. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 66 yang diklasifikasikan menjadi 33 sampel kasus dan 33 sampel kontrol. Sampel diambil dengan metode purposive sampling dan dilaksanakan di Instalasi Rekam Medik RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda pada november hingga desember 2022. Data diolah dengan analisis univariat dan uji bivariat menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian didapatkan p-value= 0,026 yang artinya terdapat hubungan paritas dengan perdarahan postpartum dengan nilai Odd Ratio adalah 3,077 yang artinya ibu dengan paritas ≥4 kali berisiko 3,077 kali lebih besar terjadi perdarahan postpartum dibandingkan ibu dengan paritas <4 kali. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan paritas dengan perdarahan postpartum di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda.