Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

The Role of Cooperatives as a Source of Facilitators in the World of Agriculture (Review Article) Fikriman Fikriman; Fuji Kacaya Mita; Setiono Setiono
Baselang Vol 1, No 2: OKTOBER 2021
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (118.597 KB) | DOI: 10.36355/bsl.v1i2.19

Abstract

The function of cooperatives is to develop the economic potential and capabilities of its members and society in general to improve economic and social welfare. Increasing the welfare of farmers is very important to pay attention to in order to improve the social life of farmers. This is inseparable from the role of cooperatives, cooperatives have an important role as providers of savings and loan capital, providers of agricultural production facilities, educators, and of course as facilitators with the aim of increasing the welfare of farmers. Cooperatives have the main role to be a tool for the guided economy, as the foundation of the economic life of the Indonesian nation, and the basis for regulating the people's economy. The purpose of this paper is to discuss the role of cooperatives as a source of facilitators in the agricultural sector for the welfare of the social life of farmers and supporting Indonesian agriculture.
Regional Autonomy and Agricultural Development : Regional Autonomy Policy and Agricultural Development Strategy (Articel Review) Fikriman Fikriman; Nini Mawaddah
Baselang Vol 1, No 1: APRIL 2021
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.245 KB) | DOI: 10.36355/bsl.v1i1.8

Abstract

The regional autonomy policy gives the region the freedom to take initiative in designing and developing specific local policies. Authority in agriculture is the authority bestowed on the district/city. The magnitude of authority in the district policy executor has positive and negative impacts on agricultural development. Development process implicitly requires the transformation of traditional agriculture into advanced or modern farming. The purpose of this writing is to discuss regional autonomy policies and agricultural development strategies. Advanced farming is a well-skilled farm to continuously adapt to the ever-changing challenges and market demands.Key words : policy, autonomy, strategy, development
FAKTOR SOSIAL EKONOMI YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN PANGAN RUMAH TANGGA MISKIN DI KECAMATAN BANGKO KABUPATEN MERANGIN Fikriman Fikriman; Febri Ari Budiman; Evo Afrianto
JAS (Jurnal Agri Sains) Vol 4, No 2: Desember 2020
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/jas.v4i2.426

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor Sosial Ekonomi terhadap pengeluaran pangan Rumah Tangga Miskin dan untuk mengetahui faktor sosial ekonomi yang paling dominan berpengaruh terhadap pengeluaran  pangan Rumah Tangga Miskin di Kecamatan Bangko Kabupaten Merangin. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Bangko Kabupaten Merangin. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan Kecamatan Bangko merupakan kecamatan dengan pusat perbelanjaan pangan di Kabupaten Merangin dan jumlah penduduk miskin terbesar ke-3 di Kabupaten Merangin. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 10 Februari sampai dengan 10 Maret 2019.Sampel dalam penelitian diambil dari Desa Sungai Kapas yang merupakan jumlah keluarga miskin terbanyak dan Kelurahan Pasar Bangko yang merupakan pasar Kabupaten sebagai penyedia bahan pangan di Kecamatan Bangko, sehingga sampel di ambil dari dua desa/kelurahan tersebut dengan jumlah populasi 479 KK. Penarikan rumah tangga miskin sampel dilakukan secara proporsional sampling 10 % dari jumlah rumah tangga miskin yang ada di desa Sungai Kapas sehingga didapat 42 KK sedangkan sampel di Kelurahan Pasar Bangko diambil secara keseluruhan yaitu 62 KK rumah tangga miskin karena Populasi di Kelurahan Pasar Bangko kurang dari 100 KK. Sehingga diperoleh sampel sebanyak 104 rumah tangga miskin. Untuk menganalisis faktor sosial ekonomi yang mempenngaruhi pengeluaran pangan rumah tangga miskin digunakan metode analisis regresi linier berganda dengan menggunakan program SPSS, sedangkan untuk menganalisis faktor sosial ekonomi yang paling berpengaruh dilakukan uji Parsial dengan menggunakan uji T.Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara bersama-sama atau serempak pendapatan, pendidikan ibu rumah tangga, jumlah anggota keluarga dan bantuan sosial terhadap pangan berpengaruh terhadap pengeluaran pangan rumah tangga miskin sebesar 17,9 % dengan nilai F hitung (5,400) > nilai F tabel (2,463) dan secara parsial atau individu, faktor yang berpengaruh terhadap pengeluaran untuk konsumsi pangan rumah tangga miskin adalah jumlah anggota keluarga dan bantuan sosial terhadap pangan. Faktor jumlah anggota keluarga adalah faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap pengeluaran pangan rumah tangga miskin di Kecamatan Bangko dengan nilai t hitung 3,446 > dari nilai t tabel 1,984 Kata Kunci : Rumah Tangga Miskin, Pengeluaran Pangan dan Faktor Sosial EkonomiABSTRACT             This study aims to determine the effect of socioeconomic factors on poor household food expenditure and to find out the most dominant socioeconomic factors affecting poor household food expenditure in Bangko District, Merangin District. This research was conducted in Bangko District, Merangin Regency. The choice of location is done deliberately with consideration that Bangko District is a district with a food shopping center in Merangin Regency and the 3rd largest number of poor people in Merangin Regency. The study was conducted from 10 February to 10 March 2019.            The sample in this study was taken from Sungai Kapas Village which is the largest number of poor families and Pasar Bangko Village which is the Regency market as a food supplier in Bangko District, so the sample was taken from these two villages / kelurahan with a population of 479 households. The withdrawal of sample poor households was carried out by proportional sampling of 10% of the total number of poor households in Sungai Kapas village to get 42 households while the sample in Pasar Bangko Kelurahan was taken as a whole namely 62 households of poor households because the population in Pasar Bangko Kelurahan was less than 100 KK. So that a sample of 104 poor households was obtained. To analyze the socioeconomic factors that influence the expenditure of poor household food used multiple linear regression analysis method using the SPSS program, while to analyze the most influential socioeconomic factors a partial test using the T test was used.            The results showed that together or simultaneously income, education of housewives, number of family members and social assistance to food affected the food expenditure of poor households by 17.9% with a calculated F value (5,400)> F table value (2,463 ) and partially or individually, the factors that influence spending on food consumption of poor households are the number of family members and social assistance for food. The factor of the number of family members is the most dominant factor influencing the food expenditure of poor households in Bangko District with a t value of 3.446> of the value of t table 1.984 Keywords: Poor Households, Food Expenditures and Socio-Economic Factors
ANALISIS PEMASARAN KENTANG DI DESA PULAU TENGAH KECAMATAN JANGKAT KABUPATEN MERANGIN Eldi Abhar; Isyaturriyadhah Isyaturriyadhah; Fikriman Fikriman
JAS (Jurnal Agri Sains) Vol 2, No 1: Juni 2018
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/jas.v2i1.179

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola/saluran pemasaran tanaman kentang diDesa Pulau Tengah Kecamatan Jangkat Kabupaten Merangin dan untuk mengetahui tingkatefisiensi yang diperoleh masing-masing lembaga pemasaran tanaman kentang. Penelitiandilaksanakan di Desa Pulau Tengah Kecamatan Jangkat Kabupaten Merangin yang dipilihsecara sengaja (purposive sampling) dengan pertimbangan bahwa Desa Pulau Tengahmerupakan desa terluas dalam pemanenan kentang dan terbesar dalam produksi kentang diKabupaten Merangin (Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Merangin, 2015).Penelitian dilaksanakan dari tanggal 25 Januari 2017 s/d 25 Februari 2017.Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Survei. Pengambilan sampeldilakukan sebanyak 20 % dari 167 populasi petani kentang Didesa Pulau Tengah, sehinggaresponden dalam penelitian ini berjumlah 34 orang petani kentang. Sedangkan untuk lembagapemasaran yang terlibat pada kegiatan pemasaran dilakukan dengan cara snowball samplingHasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 2 Pola/saluran pemasaran tanamankentang di Desa Pulau Tengah Kecamatan Jangkat Kabupaten Merangin, yaitu : Saluran I :Petani Kentang, Pedagang Pengumpul, Pedagang Pengecer dan Konsumen dan Saluran II :Petani Kentang, Pedagang Pengumpul dan Konsumen, Dengan nilai margin pemasaransebesar Rp 3.608/kg pada saluran I dan Rp 2.888/kg pada saluran II dan Efesiensi pemasarandi Desa Pulau Tengah sudah efesien dengan tingkat efisiensi pemasaran yang diperolehmasing-masing lembaga pemasaran tanaman kentang sebesar 5,9 % pada saluran I dan 5,3 %pada saluran IIKata Kunci : Petani Kentang, Saluran Pemasaran dan Efesiensi Pemasaran
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA BURUH PANEN BUAH KELAPA SAWIT(Studi Kasus Pada Divisi I PT. Megasawindo Perkasa IKecamatan Pelepat Kabupaten Bungo) Fikriman Fikriman; Arif Herdiansyah
JAS (Jurnal Agri Sains) Vol 1, No 1: Juni 2017
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/jas.v1i1.110

Abstract

Research conducted at the Division I Megasawindo PT Perkasa I Sub Pelepat Bungo on December 1, 2015 until January 1, 2016. Selection of the location of this research was done intentionally (purposive sampling) with the consideration that Division I had a workforce of most on the harvesting of coconuts oil with 79 workers to harvest. This study was conducted to determine the factors that affected the productivity of harvest labor of Oil palm fruit in the Division I PT.Megasawindo Mighty I Sub Pelepat Bungo. The data collection method used in the study was documentation technique that was to obtain data directly from the data of research that palm fruit harvest workers at the Division I PT.Megasawindo Perkasa District of Pelepat many as 79 workers harvest the palm fruits. But the workers must studied the labor of its work effectively during the year 2014 as many as 39 people. The results showed that the average labor productivity of oil palm fruit harvest workers amounted to 37.31 tons / person / month. Harvest Labor productivity of the palm fruits together significantly affected by factors of wages, work experience, number of dependents and age, it could be seen from the calculated F value (983.312)> F table (2.649), but the partial factor wages were on a very real effect on the productivity of harvest labor of the palm fruits, as seen from the value of 49 997 t> t table 2,032. While working experience factor, number of dependents and the age factordid not significantly affected harvest labor productivity of oil palm fruit division I PT. Megasawindo Mighty I Sub Pelepat Bungo.Keywords: Productivity, Labor harvest, factors and Palm Oil
PERAN DANA DESA DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAN DI DESA KAPUK KECAMATAN TABIR ULU KABUPATEN MERANGIN Fikriman Fikriman; Syaiful Amri; Widuri Susilawati
JAS (Jurnal Agri Sains) Vol 4, No 1: Juni 2020
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/jas.v4i1.358

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kapuk Kecamatan Tabir Ulu Kabupaten Merangin pada bulan Desamber 2018 sampai Januari 2019, pemilihan lokasi ini dengan pertimbangan bahwa Desa Kapuk adalah desa dengan luas sawah terbesar di Kecamatan Tabir Ulu, dan Kecamatan Tabir Ulu merupakan kecamatan yang memiliki luas lahan karet terbesar di Kabupaten Merangin. penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakat terhadap Dana Desa yang digunakan untuk pembangunan pertanian.            Metode pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik wawancara langsung kepada responden berdasarkan kuesioner yang di berikan kepada kepala keluarga di Desa Kapuk Kecamatan Tabir Ulu Kabupaten Merangin sebanyak 55 kepala keluarga.            Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat kepuasan masyarakat terhadap Dana Desa yang digunakan untuk pembangunan pertanian Tinggi.Berdasarkan jumlah skor tingkat kepuasan masyarakat terhadapa Dana Desa yang digunakan untuk pembangunan pertanian di Desa Kapuk yaitu sebanyak 863, yang mana kategori skor tingi yaitu 689 – 1100, maka dengan jumlah skor 863 dapat kita simpulkan bahwa jumlah skor tersebut termasuk kedalam kategori tinggi. Kata Kunci : Dana Desa, Pembangunan Pertanian Dan Tingkat Kepuasan
ANALISIS PENGARUH RENDAHNYA HARGA KARET TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI PETANI KARET DI KECAMATAN PELEPAT KABUPATEN BUNGO Muhammad Yahya; Fikriman Fikriman; Evo Afrianto
JAS (Jurnal Agri Sains) Vol 2, No 1: Juni 2018
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/jas.v2i1.176

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Pelepat yang dilakukan mulai tanggal 10Maret sampai 15 April 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh RendahnyaHarga Karet Terhadap status sosial ekonomi masyarakat di Kecamatan Pelepat KabupatenBungo. Untuk mengetahui faktor sosial ekonomi yang paling dominan terpengaruh akibatrendahnya harga karet di Kecamatan Pelepat Kabupaten Bungo.Sampel dalam penelitian diambil dari 2 desa yang dipilih secara sengaja yaitu DesaRantau Keloyang dan Desa Senamat dengan sampel masing-masing 33 orang dan 40 orangsehingga jumlah sampel sebanyak 73 petani sampel. Untuk menganalisis pengaruh rendahnyaharga terhadap kondisi sosial ekonomi menggunakan kuesioner dianalisis dengan deskriptifpresentatif yang dibantu dengan penskoran yang diperoleh responden dari hasil angket yangtelah diisi sedang untuk mengetahui bagaimana pengaruh kedua variabel, penelitimenggunakan teknik Analisis Regresi Linier Sederhana dan untuk mengetahui besarnyaproporsi atau presentase sosial ekonomi yang dijelaskan oleh variabel rendahnya harga karet,maka dilakukan Uji F, Uji t dan Uji Koefisien Determinasi (R2) melalui SPSS Versi 16.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pengaruh rendahnya harga karet terhadap statussosial ekonomi secara keseluruhan adalah kurang baik (persentase skor = 50,59 %). Secaraanalisis rendahnya harga karet berpengaruh terhadap faktor sosial ekonomi secarakeseluruhan (t hitung = 3,257 > t tabel = 1,993). Adapun faktor sosial ekonomi yangterpangaruh adalah pendapatan (t hitung = 2,134 > t tabel = 1,993) dan jenis pekerjaan (thitung = -2585 > t tabel = 1,993) dan Jenis pekerjaan merupakan faktor sosial ekonomi yangpaling dominan terpengaruh oleh rendahnya harga karet jika ditinjau dari nilai koefisiendeterminasi (R2) sebesar 0,086.Kata Kunci : Rendahnya Harga Karet, Faktor Sosial Ekonomi
Pengaruh Faktor Sosial Dalam Kelompok Tani Terhadap Pendapatan Usahatani Kacang Panjang (Vigna Sinensis L) di Kecamatan Tabir Lintas Kabupaten Merangin Abdul Kholik; Widuri Susilawati; Fikriman Fikriman
JAS (Jurnal Agri Sains) Vol 1, No 2: Desember 2017
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/jas.v1i2.142

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan petani kacang panjang (Vignasinensis L.) dan pengaruh faktor sosial dalam kelompok tani terhadap pendapatan usahatanikacang panjang di Kecamatan Tabir Lintas Kabupaten Merangin. Lokasi penelitian dipilih secarasengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kecamatan Tabir Lintas terdapat banyakkelompok tani kacang panjang, dimana ada 6 kelompok yang aktif dalam berusaha tani kacangpanjang. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari 2017 sampai dengan Maret 2017.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan teknikwawancara dengan kepada kelompok tani atau petani kacang panjang berdasarkan kuesioner yangberisikan suatu rangkaian pertanyaan mengenai pendapatan petani kacang panjang di KecamatanTabir Lintas Kabupaten Merangin.Rata-rata pendapatan petani kacang panjang petani selama satu kali panen di daerahpenelitian sebesar Rp. 514.000,-. Faktor-faktor sosial dalam kelompok tani yang mempengaruhipendapatan petani kacang panjang di daerah penelitian secara bersama dipengaruhi oleh sharingpengetahuan, kerjasama, peningkatan motivasi, dan perubahan perilaku. Sedangkan secara parsialfaktor yang mempengaruhi pendapatan petani kacang panjang adalah sharing pengetahuan danperubahan perilaku. Hasil uji Koefisien Determinasi Ganda (R2) menunjukan proporsi pengaruhyang dapat dijelaskan oleh variabel sharing pengetahuan, kerjasama, peningkatan motivasi, danperubahan perilaku secara bersama-sama terhadap besarnya variasi (naik turun) variabel terikatsebesar sebesar 67,9%, sedangkan sisanya sebesar 32,1% dipengaruhi oleh dimensi lain diluarpenelitianKata Kunci : Faktor Sosial, Kelompok Tani, Pendapatan, dan Kacang Panjang
Tranformasi Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Fikriman Fikriman
JAS (Jurnal Agri Sains) Vol 1, No 2: Desember 2017
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/jas.v1i2.151

Abstract

Tujuan dalam tulisan ini untuk mengetahui semakin memburuknya kinerja pertanianpada negara berkembang dan untuk mengetahui cara membangun daerah pedesaan,kebijakan-kebijakan pendukungnya, serta keterpaduan antara tujuan pendukung juga untukmengetahui solusi yang harus dilakukan oleh negara berkembang untuk menciptakan daerahpertanian dan pedesaan sebagai salah satu sektor yang bisa diandalkan.Dari berbagai hal yang telah dibahas pada hal-hal sebelumnya ternyata tidak dapatdipungkiri bahwa sektor pertanian dan pedesaan juga dapat membantu meningkatkanperekonomian nasional. Berbagai kontribusi yang bisa diberikan meliputi (1) PeningkatanLapangan Pekerjaan sehingga secara otomatis akan menurunkan tingkat angkapengangguran (2) Untuk menekan tingginya tingkat urbanisasi di negara itu , dan (3)Sebagai penyeimbang dalam pertumbuhan sektor industri. Suatu hal yang sangatlah tepatjika ingin memperbaiki tatanan ekonomi yang ada di negara-negara yang memiliki daerahpertanian yang luas adalah dengan membangun daerah tersebut yang nantinya pasti akanikut berperan serta dalam memperbaiki struktur tatanan ekonomi di negara yangbesangkutan.Dengan dibangunnya sektor pertanian yang baik maka hal ini juga akan berdampakbaik bagi daerah pedesaan karena sektor pertanian merupakan sektor yang sangatberpengaruh bagi daerah pedesaan dalam hal untuk mendapatkan pendapatan riil pedesaan.Jika sektor pertanian yang ada di desa dapat terus maju dan berkembang maka pendapatanriil pedesaan juga pasti akan naik. Jika pendapatan riil semakin meningkat maka desa itubisa melakukan pembangunan desa yang bersangkutan seperti pembangunan jalan daninfrastruktur lainnya yang bisa memajukan desa tersebut. Dengan demikian jika transformasipertanian dan lingkungan pedesaan dapat terlaksana dengan baik, maka perekonomiannasional negara yang bersangkutan pasti akan berjalan ke arah yang lebih baik dimanadistribusi pendapatan di negara yang bersangkutan itu dapat terlaksana.Kata Kunci : Kinerja Pertanian, Pedesaan, dan Negara Berkembang
FAKTOR-FAKTOR SOSIAL EKONOMI YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PRODUKTIVITAS PETANI PADI SAWAH DI DESA SELING KECAMATAN TABIR KABUPATEN MERANGIN M. Radi Yusmel; Evo Afrianto; Fikriman Fikriman
JAS (Jurnal Agri Sains) Vol 3, No 1: Juni 2019
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/jas.v3i1.265

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produktivitas, tingkat sosial ekonomi dan pengaruh pengaruh faktor sosial ekonomi terhadap keberhasilan produktivitas petani padi sawah di Desa Seling Kecamatan Tabir Kabupaten Merangin. Penelitian dilaksanakan di desa Seling Kecamatan Tabir Kabupaten Merangin. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive sampling) dengan pertimbangan bahwa desa Seling adalah desa dengan tingkat keberhasilan produksi padi sawah yang paling tinggi dibandingkan dengan desa lain di Kecamatan Tabir Dan penelitian dilaksanakan dari bulan Juli sampai Agustus 2018.Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Survei, yaitu peneliti meneliti karakteristik atau hubungan sebab akibat antar variabel tanpa adanya intervensi peneliti yang dilakukan dengan beberapa tahapan penelitian, yakni pengumpulan data hasil survei, analisis data dan pengujian hipotesis, serta menarik kesimpulan. Penarikan petani sampel dilakukan secara proporsional random sampling sebesar 10% dari 276 petani padi sawah yaitu 28 orang petani padi sawah. Adapun metode analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus produktivitas dan dengan memberikan pertanyaan yang dijawab oleh responden dan skor yang  diberikan berbeda untuk setiap jawaban yang tersedia sedangkan untuk mengetahui hubungan faktor sosial ekonomi dengan produktivitas maka digunakan metode analisis regresi linier berganda dengan menggunakan program SPSS.Hasil penelitian menunjukan Produktivitas petani padi sawah di Desa Seling Kecamatan Tabir Kabupaten Merangin adalah 1.996,44 Kg/Ha (1,99 ton/Ha) dengan luas lahan rata-rata 0,5 Ha dan menghasilkan rata-rata produksi sebanyak 1.001,79 Kg, sedangkan ingkat sosial ekonomi petani padi sawah di Desa Seling Kecamatan Tabir Kabupaten Merangin adalah tergolong tinggi yaitu 67,86 % dari 28 responden dengan skor total 1.168. Faktor sosial ekonomi secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap keberhasilan produktivitas petani padi sawah di Desa Seling Kecamatan Tabir Kabupaten Merangin yang dapat dilihat dari nilai F hitung (1,573) < F Tabel (2,796) dan secara parsial tingkat umur, tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan sedangkan jumlah tanggungan keluarga berpengaruh negatif tehadap keberhasilan produktivitas kerja petani sampel. Kata Kunci : Faktor Sosial Ekonomi, Produktivitas, Petani Padi Saw   ABSTRACT             This study aims to determine the productivity, socio-economic level and the influence of socio-economic factors on the productivity productivity of rice farmers in Seling Village, Tabir District, Merangin Regency. The research was carried out in the Seling village of the District of Tabir Merangin. The location of this study was done intentionally (purposive sampling) with the consideration that Seling village was the village with the highest success rate of paddy production compared to other villages in Tabir Subdistrict and the research was conducted from July to August 2018.            Research The method used in this study is the Survey method, where researchers examine the characteristics or causal relationships between variables without the intervention of researchers conducted with several stages of research, namely collecting survey data, analyzing data and testing hypotheses, and drawing conclusions. Withdrawal of sample farmers was carried out in a proportional random sampling of 10% of 276 wetland rice farmers, 28 rice farmers. The method of data analysis in this study is to use the productivity formula and by giving questions answered by respondents and the scores given are different for each answer available while to find out the relationship between socio-economic factors and productivity, multiple linear regression analysis using the SPSS program is used. .            The results showed that the productivity of lowland rice farmers in Seling Village, Tabir District, Merangin Regency was 1,996.44 Kg / Ha (1.99 tons / ha) with an average land area of 0.5 Ha and produced an average production of 1,001.79 Kg while the socioeconomic level of wetland rice farmers in Seling Village, Tabir District, Merangin District is high, namely 67.86% of 28 respondents with a total score of 1,168. The socio-economic factors together did not affect the productivity productivity of paddy farmers in Seling Village, Tabir District, Merangin District, which can be seen from the F count (1.573) <F Table (2.796) and partially the age, education level and income level while the number of family dependents has a negative effect on the success of working productivity of sample farmers. Keywords: Socio-Economic Factors, Productivity, Paddy Farmers