Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Junior Medical Journal

Overview of Bacterial Patterns in Diabetic Ulcer Patients at Gatot Soebroto Army Hospital and Fatmawati General Hospital and The Review According to Islamic Perspective Achya, Vioni Alvida; Eliana, Fatimah; Gunawan, Andri
Junior Medical Journal Vol. 2 No. 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Diabetes mellitus (DM) is a metabolic disease characterized by hyperglycemia resulting from defects in insulin secretion, insulin action or both. Complications of this disease are diabetic foot ulcers. Diabetic foot ulcer is an ulcer that occurs on the leg of a DM patient. One of the risk factors for diabetic foot ulcers is infection. Many diabetic foot ulcers are caused by Staphylococcus aureus and Pseudomonas spp. Method: This study used secondary data from medical records of bacterial culture of diabetic ulcer patients at the Gatot Soebroto Army Hospital and Fatmawati General Hospital from January 2018 to December 2021. Results: There are 10 most common types of bacteria at Gatot Soebroto Army Hospital, namely Escherichia Coli, Klebsiella Pneumoniae, Citrobacter Koseri, Enterobacter Aerogenes, Staphylococcus Aureus, Enterococcus Faecalis, Proteus Mirabilis, Proteus Hauseri, Streptococcus Agalactiae and Cupriavidus Pauculus. At Fatmawati General Hospital, the highest number of 10 types of bacteria were found, namely Escherichia Coli, Klebsiella Pneumoniae, Acinetobacter baumannii, Pseudomonas Aeruginosa, Enterococcus Faecalis, Proteus Mirabilis, Staphylococcus Haemolyticus, Serratia Liquefaciens, Proteus Pennerii, and Providencia Rettgeri.Conclusion: The most common bacteria found in the two hospitals are Escherichia Coli and Klebsiella Pneumoniae. In the view of Islam, Rasulullah shallallahu alaihi wa salam gives an example of a person who is healthy in body and soul as the owner of the whole world and its contents.
Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Apel (Malus domestica) dengan Metode Reducing Power dan Tinjauannya Menurut Pandangan Islam Azzahra, Shabrina; Sri Utami, Sri Utami; Gunawan, Andri
Junior Medical Journal Vol. 2 No. 4: December 2023
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/jmj.v2i4.4113

Abstract

Antioksidan ialah zat yang mencegah ataupun menghambat rusaknya sel karena oksidasi radikal bebas. Radikal bebas adalah sebuah molekul yang mempunyai satu ataupun lebih elektron yang tak memiliki pasangan yang dapat menyebabkan penyakit kanker, stroke, jantung serta penuaan dini. Antioksidan alami dapat diperoleh dari makanan atau minuman yang ada pada sayur-sayuran serta buah-buahan, seperti buah apel. Antioksidan sintetis yang sengaja ditambahkan dalam makanan atau minuman yang dikonsumsi, seperti Butil Hidroksi Anisol (BHA). Metode reducing power ialah bagian dari metode guna menetapkan kandungan antioksidan dari ekstrak tertentu dengan cara spektrofotometri. Ajaran islam bertujuan memelihara keselamatan agama, jiwa, akal, keturunan dan harta. Oleh karena itu, segala sesuatu yang memberi manfaat bagi tercapainya tujuan tersebut diperintahkan, dianjurkan atau diizinkan untuk dilakukan. Riset ini memiliki tujuan guna menyelidiki kegiatan antioksidan dalam ekstrak etanol buah apel dan pandangan Islam terhadap buah-buahan, antioksidan serta pengunaan etanol. Hasil dari penelitian ini didapatkan antioksidan yang terkandung dalam sampel tidak aktif, dilihat dari hasil tiga kali uji dan dibandingkan dengan hasil absorbansi larutan standar. Antioxidants are substances that prevent or inhibit cell damage due to free radical oxidation. Free radicals are molecules that have one or more unpaired electrons that can cause cancer, stroke, heart disease and premature aging. Natural antioxidants can be obtained from food or drinks contained in vegetables and fruit, such as apples. Synthetic antioxidants that are deliberately added to the food or drink consumed, such as Butyl Hydroxy Anisole (BHA). The reducing power method is a method for determining the antioxidant content of certain extracts spectrophotometrically. Islam teaches aim to maintain the safety of religion, soul, mind, lineage and property. Therefore, everything that benefits the achievement of these goals is ordered, recommend or permitted to be done. This research aims to determine the antioxidant activity in the ethanol extract of apples and the Islamic views on fruit, antioxidants and the use of ethanol. The results of this research showed that the antioxidant contained in the samples were inactive, seen from the results of three tests and compared with the absorbance results of the standard solution.
Uji Antioksidan Ekstrak Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi) dengan Metode Reducing Power dan Tinjauannya Menurut Pandangan Islam Rizda Hayyu; Utami, Sri; Gunawan, Andri
Junior Medical Journal Vol. 2 No. 8 (2024): April 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/jmj.v2i8.4146

Abstract

Oksidan atau radikal bebas merupakan molekul oksigen yang tidak stabil dan sangat reaktif. Paparan radikal bebas yang berlebih dapat menimbulkan berbagai masalah dan penyakit. Antioksidan atau oxidation inhibitor merupakan senyawa yang diproduksi oleh sistem pelindung organisme sebagai respon terhadap efek destruktif radikal bebas. Antioksidan dapat melindungi dari radikal bebas seperti sinar ultra violet (UV) dan polusi. Salah satu buah yang diduga memiliki antioksidan adalah belimbing wuluh. Reducing power adalah metode yang digunakan untuk menguji kandungan antioksidan pada tumbuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan pada ekstrak etanol buah belimbing wuluh. Penelitian yang akan dilaksanakan pada bulan September hingga Oktober di Laboratorium Herbal Universitas YARSI ini bersifat eksperimental kuantitatif. Berdasarkan hasil uji yang telah dilakukan sebanyak 3 kali (triplo) menggunakan larutan asam askorbat sebagai standar, nilai rata-rata ekstrak adalah belimbing 0,510 mM dan asam askorbat 12,832 mM. Dalam Islam, Allah menciptakan buah-buahan yang memiliki kandungan bermanfaat seperti antioksidan untuk kesehatan. Penggunaan etanol atau alkohol sebagai bahan campuran diperbolehkan dalam batasan yang telah ditentukan. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini adalah antioksidan pada sampel yang diuji tidak aktif. Oxidants or free radicals are oxygen molecules that are unstable and highly reactive. Excessive exposure to free radicals can cause various problems and diseases. Antioxidants or oxidation inhibitors are compounds produced by the organism’s protective system in response to the destructive effects of free radicals. Antioxidants can protect against free radicals such as ultraviolet (UV) ray and pollution. One fruit that is suspected to have antioxidants is starfruit. Reducing power is a method used to test the antioxidant content of plants. This study aims to determine the antioxidant activity of ethanol extract of starfruit wuluh. The research, which will be conducted from September to October at the Herbal Laboratory of YARSI University, is quantitative experimental research. Based on the results of the test that has been carried out 3 times (triplo) using ascorbic acid solution as a standard, the average value of the extract is 0.510 mM and ascorbic acid is 12.832 mM. In Islam, Allah created fruits that have beneficial contents such as antioxidants for health. The use of ethanol or alcohol as a mixing material is allowed within the specified limits. The result obtained in this study is that the antioxidant in the tested sample is inactive.
Profil Asma pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI farrah fadillah, ara; Aditama, Tjandra Yoga; Gunawan, Andri; Qomqriyah
Junior Medical Journal Vol. 3 No. 1 (2024): September 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/jmj.v3i1.4316

Abstract

asma merupakan penyakit paru kronis yang ditandai dengan obstruksi reversible saluran nafas yang menyempit dan adanya sekresi bronkial sehingga menyebabkan sesak nafas. Berbagai macam faktor resiko dan faktor pencetus yang dapat menyebabkan terjadinya asma, faktor tersebut dapat dibagi menjadi 2 yaitu faktor internal (host factor) dan faktor eksternal (environmental factor). Faktor internal yang dapat menyebabkan asma antara lain genetika, jenis kelamin, usia, aktivitas fisik, dan faktor psikologis. Pada faktor eksternal antara lain iritasi karena pekerjaan, infeksi saluran pernafasan, alergi, asap rokok, polusi udara, obat obatan, perubahan suhu yang berhubungan dengan perubahan musim.
Hubungan Penggunaan Tote Bag dengan Kejadian Low Back Pain (LBP) pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI Angkatan 2022 dan Tinjauannya Menurut Pandangan Islam Rizqi Mumtaz, Nada; Qomariyah R.S; Syam, Edward; Gunawan, Andri
Junior Medical Journal Vol. 3 No. 4 (2025): Juni 2025
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/jmj.v3i4.4965

Abstract

Mahasiswa FK perlu membawa banyak hal dalam tas untuk keperluan kuliah, dan tas yang populer digunakan adalah jenis tote bag yang dapat mengakibatkan LBP akibat menimbulkan beban asimetris di punggung. Metode: Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan design cross-sectional. Sampel penelitian adalah mahasiswa pengguna tote bag dan diambil dengan teknik Simple Random Sampling. Jumlah sampel ditentukan dengan rumus slovin. Pengambilan data dilakukan dengan pengisian kuesioner RMDQ online dan penimbangan berat tas serta berat penggunanya, kemudian dianalisis dengan metode Chi-Square. Hasil: Dari 59 sampel, sebanyak 25 orang (42%) mengalami LBP. Mayoritas menggunakan tas “Ringan” (95%) dengan 23 penggunanya mengalami LBP. Kejadian LBP juga paling banyak terjadi pada penggunaan tas selama 30 – 60 menit per hari, yaitu sebanyak 12 dari 26 orang. Kesimpulan: Tidak ditemukan hubungan signifikan antara penggunaan tote bag dengan LBP (p > 0.05).