Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : PREPOTIF : Jurnal Kesehatan Masyarakat

SARCOPENIA DAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI SURABAYA Setyawan, Yuswanto
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i1.43722

Abstract

Sarcopenia adalah penyakit karena keterbatasan fisik yang dialami lansia yang erat kaitannya dengan resiko jatuh, resiko jatuh ini juga berdampak pada keberlangsungan hidup lansia yang mampu meningkatkan depresi. Dari fenomena diatas rumusan masalah penelitian yaitu apakah Sarcopenia berhubungan dengan depresi pada lansia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab depresi apa yang banyak dialami lansia yang mengidap Sarcopenia. Kebaruan penelitian ini yaitu lokasi penelitian hanya dilakukan di 1 kota Surabaya. Metode penelitian ini cross sectional deskriptif.. Data diperoleh selama 2 bulan pada bulan januari 2025-februari 2025 yang berlokasi di Surabaya. Sarcopenia tidak hanya berkontribusi terhadap penurunan fungsi fisik tetapi juga terhadap kemungkinan jatuh dan patah tulang yang lebih tinggi. Menurut meta-analisis, prevalensi Sarcopenia pada orang di bawah usia 60 berkisar antara 8 hingga 36% dan pada orang di atas 60 dari 10 hingga 27%; prevalensi Sarcopenia berat ditemukan sekitar 2% dan 9%. Oleh karena itu, identifikasi faktor risiko yang terkait dengan Sarcopenia di antara orang dewasa yang lebih tua dan pengurangan tingkat kejadian Sarcopenia melalui intervensi sangat penting. Populasi adalah lansia di Surabaya. Sampel penelitian yaitu lansia yang menderita penyakit Sarcopenia , sampel didapat menggunakan kuota sampling dengan total 123 responden. Hubungan sarcopenia terhadap tingkat depresi pada lansia di Surabaya memiliki nilai koefisien korelasi r hitung 0.521 tergolong kategori Sedang, dan signifikansi 0.000 lebih kecil dari 0.05. Sarcopenia terbukti secara signifikan berhubungan dengan depresi yang diderita oleh lansia artinya apabila semakin lama dan parah Sarcopenia maka meningkatkan gejala depresi pada lansia di Surabaya.
STRESS MENYEBABKAN DIARE PADA PEKERJA KANTORAN Setyawan, Yuswanto
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.43848

Abstract

Pravelensi diare di Indonesia terus meningkat setiap tahun, hal tersebut juga dialami para pekerja kantoran yang diduga disebabkan oleh stress. Tujuan penelitian ini menambah literatur terkait diare dan stress khususnya terkait pekerja kantor baik swasta maupun pemerintahan. Total partisipan yaitu 155 pekerja kantoran yang ada di Surabaya. Selanjutnya data diolah menggunakan SPSS dan korelasi spearman. Kriteria penelitian yaitu pekerja kantoran yang mengalami gejala stress minimal 2x dalam 1 bulan. Hasilnya Dari 155 partisipan mayoritas mengalami kejadian stress presentase diatas 70% dengan penyebab tertinggi yaitu kesulitan untuk tenang setelah sesuatu yang mengganggu 74,2% dan pada kejadian diare gejala tertinggi yang dialami yaitu tinja encer atau berair sebesar 68,4%. Hubungan Stress terhadap Diare memiliki nilai koefisien korelasi r hitung 0.737 tergolong kategori Kuat maka semakin tinggi tingkat stress dapat meningkatkan kejadian diare pada pekerja kantoran. Saran bagi penelitian selanjutnya dapat menggunakan depression anxiety stress scales (dass 42) sebagai kuesioner dan melakukan pemeriksaan feses untuk mengetahui tingkat keparahan diare pada masing masing partisipan Kata Kunci : Diare, Stress, Pekerja Kantoran
POLA MAKAN TIDAK TERATUR DENGAN KEJADIAN DISPEPSIA PADA IBU RUMAH TANGGA DI WILAYAH PERKOTAAN Wijaya, Wilson Gani; Setyawan, Yuswanto
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.48322

Abstract

Dispepsia merupakan gangguan pencernaan fungsional yang prevalensinya tinggi di wilayah perkotaan, terutama pada kelompok ibu rumah tangga. Kondisi ini ditandai dengan gejala seperti kembung, nyeri ulu hati, dan mual, yang dapat menurunkan kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara pola makan tidak teratur dan kejadian dispepsia pada ibu rumah tangga di daerah perkotaan. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif analitik dengan desain potong lintang (cross-sectional). Sampel berjumlah 120 ibu rumah tangga yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen pengumpulan data berupa kuesioner terstruktur yang memuat informasi frekuensi dan keteraturan makan, serta riwayat gejala dispepsia. Analisis data dilakukan menggunakan uji chi-square dengan tingkat signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden memiliki pola makan tidak teratur, seperti melewatkan waktu makan atau makan pada jam yang berbeda setiap hari, dan mengalami gejala dispepsia. Terdapat hubungan yang signifikan antara pola makan tidak teratur dengan kejadian dispepsia (p<0,05). Ketidakteraturan waktu makan berpotensi menyebabkan gangguan motilitas lambung, peningkatan sekresi asam, serta ketidakseimbangan hormon gastrointestinal. Disimpulkan bahwa pola makan tidak teratur merupakan faktor risiko penting terjadinya dispepsia pada ibu rumah tangga di wilayah perkotaan. Upaya pencegahan dapat dilakukan melalui edukasi gizi, peningkatan kesadaran akan pentingnya jadwal makan teratur, serta pengelolaan stres.