Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

GAMBARAN INFEKSI Klebsiella pneumoniae PENGHASIL Extended-spectrum β-lactamase (ESBL) PADA PASIEN COVID-19 DI RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN PERIODE JANUARI 2021-JUNI 2021 Ahmad, Qaedi; Sabrina, Tia; Diba, Masayu Farah; Amalia, Ella; Putra, Ramadhan Ananditia
JAMBI MEDICAL JOURNAL "Jurnal Kedokteran dan Kesehatan" Vol. 10 No. 2 (2022): Special Issues: Jambi Medical And Health Sciences International Conference (JA
Publisher : FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.484 KB)

Abstract

ABSTRACT Background: ESBL-producing Klebsiella pneumoniae infection can make medical costs increase, patients become longer in the hospital, and a worse prognosis in Covid-19 patients. Therefore, this study aims to find out the prevalence, characteristics of age, gender, specimen type, inpatient room, and pattern of antibiotic sensitivity of ESBL-producing Klebsiella pneumoniae in Covid-19 patients so as to help patients in the prevention and control of HAIs in Dr. Mohammad Hoesin Hospital. Method: This observational research used secondary data in the form of the status of Covid-19 patients identified as ESBL-producing Klebsiella pneumoniae at the Central Laboratory Installation of Mohammad Hoesin Hospital Palembang during the period January 2021-June 2021. The samples in this study were all medical records of Covid-19 patients who met the inclusion criteria. Data was processed and analyzed by univariate to determine the frequency distribution of each variable studied. Result: Prevalence of ESBL-producing Klebsiella pneumoniae in Covid-19 patients at Dr. Mohammad Hoesin Hospital is 48,6%. Based on Age, prevalence of ESBL-producing Klebsiella pneumoniae in Covid-19 patients are often found in elderly (41,2%). Based on gender, prevalence of ESBL-producing Klebsiella pneumoniae in Covid-19 patients are often found in female (64,7%). Based on specimen type, prevalence of ESBL-producing Klebsiella pneumoniae in Covid-19 patients are often found in sputum (47,1%). Based on the inpatient room, prevalence of ESBL-producing Klebsiella pneumoniae in Covid-19 patients are often found in non-intensive care unit (79,5%). Based on sensitivity patterns, isolates ESBL-producing Klebsiella pneumoniae are resistance to ampicilin/AMP (100%), cefazoline (100%), ceftriaxon (100%), aztreonam (91,2%), ceftazedim (85,3%), ampisilin/Sulbaktam (76,5%), ciprofloxacin (76,5%), trimethoprim/ sulfamethoxazole (58,8%) and gentamicin (55,9%). Conclusion: Prevalence of ESBL-producing Klebsiella pneumoniae in Covid-19 patients at the Central Laboratory Installation of Mohammad Hoesin Hospital Palembang during the period January 2020-June 2020 is 48,6%. Antibiotics that resistance to ESBL-producing Klebsiella pneumoniae in Covid-19 patients are ampicilin/AMP, cefazoline, ceftriaxon, aztreonam, ceftazdim, ampisilin/sulbaktam, ciprofloxacin, trimethoprim/sulfamethoxazole and gentamicin. Keywords: ESBL, Covid-19, HAIs ABSTRAK Pendahuluan: Infeksi Klebsiella pneumoniae penghasil ESBL bisa membuat biaya pengobatan menjadi bertambah, pasien menjadi lebih lama di rumah sakit, dan prognosis yang lebih buruk pada pasien Covid-19. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi, karakteristik berdasarkan usia, jenis kelamin, jenis spesimen, asal ruang rawat inap, dan pola sensitivitas antibiotik Klebsiella pneumoniae penghasil ESBL pada pasien Covid-19 sehingga dapat membantu pasien dalam pencegahan dan pengendalian HAIs di RSUP Dr. Mohammad Hoesin. Metode: Penelitian deskriptif observasional ini menggunakan data sekunder berupa status pasien Covid-19 yang teridentifikasi Klebsiella pneumoniae penghasil ESBL di instalasi laboratorium sentral RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang selama periode Januari 2021-Juni 2021. Sampel pada penelitian ini adalah seluruh data rekam medik pasien Covid-19 yang memenuhi kriteria inklusi. Data diolah dan dianalisis secara univariat untuk mengetahui distribusi frekuensi setiap variabel yang diteliti. Hasil: Prevalensi Klebsiella pneumoniae penghasil ESBL pada pasien Covid-19 di RSUP Dr. Mohammad Hoesin sebesar 48,6%. Berdasarkan usia, Klebsiella pneumoniae penghasil ESBL pada pasien Covid-19 banyak ditemukan pada lansia (41,2%). Berdasarkan jenis kelamin, Klebsiella pneumoniae penghasil ESBL pada pasien Covid-19 banyak ditemukan pada perempuan (64,7%). Berdasarkan jenis spesimen, Klebsiella pneumoniae penghasil ESBL pada pasien Covid-19 banyak ditemukan pada sputum (47,1%). Berdasarkan ruang rawat inap, Klebsiella pneumoniae penghasil ESBL pada pasien Covid-19 banyak berasal dari ruang rawat non intensif (79,5%). Berdasarkan pola sensitivitas, Klebsiella pneumoniae penghasil ESBL resisten terhadap ampisilin/ AMP (100%), sefazolin (100%), seftriakson (100%), aztreonam (91,2%), seftazdim (85,3%), ampisilin/ sulbaktam (76,5%), siprofloksasin (76,5%), trimetoprim/ sulfametoksazol (58,8%), dan gentamisin (55,9%) Kesimpulan: Prevalensi Klebsiella pneumoniae penghasil ESBL pada pasien Covid-19 di Instalasi Laboratorium Mikrobiologi RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang selama periode Januari 2021-Juni 2021 sebesar 48,6%. Antibiotik yang resisten pada Klebsiella pneumoniae penghasil ESBL yaitu ampisilin/AMP, sefazolin, seftriakson, aztreonam, seftazdim, ampisilin/sulbaktam, siprofloksasin, trimetoprim/sulfametoksazol dan gentamisin. Kata kunci: ESBL, Covid-19, HAIs
Pengembangan Pelet Berbasis Nabati sebagai Pakan Alternatif untuk Intervensi Diet Vegetarian pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Laeto, Arwan Bin; Diba, Masayu Farah; Inggarsih, Rara; Purnamasari, Septi
Jurnal Jeumpa Vol 10 No 1 (2023): Jurnal Jeumpa
Publisher : Department of Biology Education, Faculty of Teacher Training and Education, Samudra University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/jj.v10i1.7411

Abstract

Penelitian eksperimen yang menggunakan intervensi diet pada tikus putih (Rattus norvegicus) terus mengalami peningkatan. Bentuk penelitian intervensi diet yang saat ini sering dilakukan adalah diet vegetarian. Penggunaan pelet standar dalam penelitian yang menerapkan diet telah banyak dilakukan, namun pengembangan pelet berbasis nabati masih belum dilakukan di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis efektivitas pelet nabati yang dikembangkan melalui pengukuran bobot tubuh tikus putih. Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan desain eksperimen laboratorium. Jumlah pelet nabati yang dikembangkan adalah tiga, yaitu pelet untuk diet vegetarian tipe quasi, lacto-ovo dan vegan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kandungan proksimat pelet yang dianalisis, persentase karbohidrat tertinggi ditemukan pada pelet diet vegetarian tipe quasi. Kandungan persentase protein dan lemak tertinggi masing-masing ditemukan pada pelet diet vegan dan quasi. Sedangkan pelet diet lacto-ovo menunjukkan persentase kandungan air yang paling tinggi. Hasil intervensi ketiga bentuk pelet yang diberikan pada tikus putih menunjukkan penambahan bobot tubuh setiap minggu penelitian. Hasil juga menunjukkan bahwa pelet untuk tipe diet lacto-ovo memberi pengaruh yang paling tinggi terhadap peningkatan bobot tubuh tikus putih dibandingkan pelet diet lainnya. Pelet berbasis nabati efektif digunakan sebagai pakan alternatif dalam penelitian intervensi diet vegetarian pada tikus putih.
Upaya peningkatan kesadaran preventif terhadap penyakit insomnia pada generasi milenial selama masa pandemi Covid-19 Purnamasari, Septi; Laeto, Arwan Bin; Inggarsih, Rara; Diba, Masayu Farah
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Humanity and Medicine Vol 2 No 1 (2021): Jurnal Pengabdian Masyarakat: Humanity and Medicine
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/Hummed.V2I1.45

Abstract

Insomnia is a complaint in terms of difficulty initiating or maintaining or restorative sleep that lasts at least one month and causes impairment in individual functioning. Adolescent poor sleep patterns can also be caused by the use of electronic media (television, laptop, gadgets, computers, etc.) for a long duration, migraine, and smoking. The impact of sleep deprivation on adolescents can lead to decreased school academic performance, increased absenteeism, depression and traffic accidents. This community service activity is in the form of counseling and education about the cause of insomnia, the adverse effects that can occur, and efforts to prevent insomnia, promotive actions that can be taken, and assistance for independent sleep analysis and early detection so that insomnia disorders do not develop into worse types and cause other diseases through material presentation and discussion session. About 30 students of SMP IT Bina Ilmi Palembang have received benefits and solutions in the form of educational information about the cause, impact and preventive measures that can be taken to reduce the risk of insomnia which increases during the Covid-19 epidemic.
Skrining obesitas dan pemeriksaan kadar glukosa darah pada masyarakat di Posyandu Lansia Raflesia Kelurahan 20 Ilir Palembang Rasyid, Riana Sari Puspita; Susilawati, Susilawati; Diba, Masayu Farah; Syifa, Syifa; Hasbi, Alfian; Hidayatullah, Mohammad Wahyu; Syahranni, Dhanya
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Humanity and Medicine Vol 3 No 2 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat: Humanity and Medicine
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/Hummed.V3I2.85

Abstract

Obesity is an excessive accumulation of fat due to an imbalance in energy intake (eating, drinking) with the energy used for a long time. Obesity is a modifiable risk of diabetes mellitus (DM). Screening for obesity and blood glucose in at-risk individuals is very important to prevent the incidence of DM. Routine nutritional status and blood glucose examinations for susceptible ages and people with DM still need to be carried out to monitor therapy and prevent severity. One way that can be used to determine obesity is through an abdominal circumference examination. The normal abdominal circumference for women is 80 cm for and for men 90 cm. This community service activity is aimed at the early detection of obesity and DM incidence by targeting the elderly and elderly in the 20 Ilir D-IV Village. The activity was carried out by lecturers and students of the Faculty of Medicine, Sriwijaya University, in collaboration with cadres of the Raflesia Elderly Posyandu, Kelurahan 20 Ilir D-IV, in the working area of ​​the Talang Ratu Health Center. The results of the examination showed that most of the participants were centrally obese, but only 2 people had blood glucose levels >200 mg/dL. It is necessary to periodically screen through the Raflesia Elderly Posyandu and creates a program to reduce the level of central obesity and increase blood glucose levels in the community of Kelurahan 20 Ilir D-IV.
Pemeriksaan Status Gizi Santri Sebagai Upaya Skrining dan Pencegahan Penyakit Infeksi Nawawi, Rizki Andini; Amalia, Ella; Sabrina, Tia; Rivani, Erizka; Zanaria, Rima; Diba, Masayu Farah; Usman, Doni; Al-Fayed, Muhammad Sadad; Zefianto, Zefianto; Ansyori, Achmad Rifky; Mansur, M. Syafi'i
Abdimas Universal Vol. 7 No. 1 (2025): April
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Balikpapan (LPPM UNIBA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36277/abdimasuniversal.v7i1.2396

Abstract

Nutrition is a contributing factor in the maintenance of optimal immune system functions. Disturbances in nutritional status, such as malnutrition, would impact various structures, mediators, and processes in the immune system in responding to pathogenic infections, hence increasing vulnerability to infections. Adolescents are an age group often considered “healthy”, but screening in this age group proves important in reassuring optimal growth and development, which in turn will also impact the next generation. Pesantren is an Indonesian educational institution serving adolescents with a boarding school system, so it is of high importance for adolescent santri to know their own nutritional status in preventing infectious diseases. This community service event was held at Pesantren Thawalib Sriwijaya to inform about the importance of nutritional status in prevention of infectious diseases. The activities comprised of classical counseling and anthropometric measurement of participating santri. There were 42 participating santri attending Madrasah Tsanawiyah (MTs) and Madrasah Aliyah (MA) in this event, and plotting results showed most santri had normal nutritional status. However, nutritional status monitoring and awareness to infectious disease still needs to be kept up, as there are various other factors that may influence the spread of various infectious diseases.
POTENSI ANTIBAKTERI FRAKSI AKTIF DAUN ALPUKAT (PERSEA AMERICANA MILL) DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN BAKTERI SHIGELLA DYSENTERIAE Purnamasari, Septi; Inggarsih, Rara; Diba, Masayu Farah; Laeto, Arwan Bin; Arneldi, Devina Firya Yasmin; Khairunnisa, Athira
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 2 (2024): AGUSTUS 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i2.29982

Abstract

Diare masih menjadi masalah utama terutama pada kelompok umur balita dan anak-anak. World Health Organization (WHO) mendefinisikan diare sebagai kejadian buang air besar dengan konsistensi lebih cair dari biasanya dengan frekuensi tiga kali atau lebih dalam rentang waktu 24 jam. Shigella dysenteriae adalah bakteri anaerob fakultatif, non-motil, dan gram negatif yang menyebabkan diare parah dan penyakit disentri yang disebut shigellosis atau disentri basiler. merekomendasikan golongan fluoroquinolone seperti ciprofloxacin dan levofloxacin sebagai lini pertama untuk mengobati bakteri patogen. Namun, penggunaan fluoroquinolone terbatas dalam pengobatan infeksi tertentu karena telah dilaporkan beberapa kasus resistensi mikroba pada bakteri salmonella dan shigella. Alpukat (Persea americana Mill.) dikenal sebagai salah satu tumbuhan obat yang memiliki sifat antibakteri karena mengandung senyawa antibakteri seperti saponin, alkaloid, dan flavonoid dalam buah, biji, dan daunnya. Selain itu, daun alpukat juga mengandung polifenol, sementara buahnya mengandung tannin. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas fraksi daun alpukat terhadap bakteri S. dysenteriae. Metode yang digunakan adalah difusi agar (Kirby-Bauer) dengan variasi konsentrasi larutan uji. Hasil penelitian diperoleh jenis fraksi yang aktif dari duan alpukat (Persea americana Mill.) dalam menghambat pertumbuhan S.dysenteriae adalah fraksi etil asetat. Golongan senyawa antibakteri yang terdapat dalam fraksi etil asetat daun alpukat adalah golongan alkaloid, flavonoid, steroid, tannin dan saponin. Konsentrasi hambat minimum (KHM) fraksi etil asetat dari daun alpukat adalah 250µg/ml dalam menghambat bakteri S.dysenteriae.
PENINGKATAN LITERASI KESEHATAN TENTANG PENYAKIT INFEKSI EMERGING DAN REEMERGING MELALUI SEMINAR DARING NASIONAL BAGI MAHASISWA DAN TENAGA KESEHATAN Rivani, Erizka; Amalia, Ella; Sabrina, Tia; Diba, Masayu Farah; Nawawi, Rizki Andini; Usman, Doni
JPM (Jurnal Pengabdian Masyarakat) Ruwa Jurai Vol. 9 No. 2 (2024): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT RUWA JURAI
Publisher : FK Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpmrj.v9i2.3403

Abstract

Penyakit infeksi emerging dan reemerging merupakan tantangan yang semakin signifikan dalam dunia kesehatan dalam beberapa tahun terakhir, terutama diakibatkan oleh makin berkembangnya globalisasi, urbanisasi, dan juga perkembangan teknologi di dunia. Berbagai penyakit infeksi baru bermunculan, dan penyakit infeksi yang telah dikenal sejak dahulu mengalami perubahan dari segi manifestasi klinik maupun tantangan dalam deteksi dan tata kelola. Hal ini membuat manajemen dari penyakit infeksi emerging dan reemerging menjadi unik dari segi kebaruan dan pengenalan penyakit. Pengabdian masyarakat dalam bentuk seminar bagi tenaga kesehatan diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan akan penyakit, termasuk bagi mahasiswa yang kelak akan menjadi bagian dari praktisi kesehatan. Seminar diadakan secara daring untuk memperluas cakupan acara sehingga dapat diikuti oleh peserta dengan berbagai latar belakang profesi kesehatan dari seluruh Indonesia. Materi yang disampaikan mencakup tantangan klinis dan manajemen penyakit serta peran laboratorium mikrobiologi klinik dalam deteksi dan pencegahan penyakit infeksi emerging dan reemerging. Terdapat peningkatan persentase jawaban benar dan nilai rerata dari post-test yang dikerjakan oleh peserta pasca paparan materi dibandingkan dengan pre-test. Adanya diskusi interaktif setelah paparan juga menunjukkan ketertarikan peserta akan materi yang disampaikan yang dinilai relevan untuk praktik klinis sehari-hari. Kegiatan pengabdian masyarakat ini memberikan dampak positif berupa peningkatan pemahaman dan motivasi peserta untuk menerapkan ilmu yang didapatkan dalam manajemen, deteksi, dan pencegahan penyakit infeksi emerging dan reemerging. Seminar daring diharapkan dan menjadi model edukasi berkelanjutan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadai perkembangan ilmu kesehatan secara global.