Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : JURNAL STUDIA ADMINISTRASI

Filsafat Ilmu Administrasi Dan Marxisme: Indonesia Anggraini, Widya; Alfitri, Alfitri; Waspodo, Waspodo; Sriati, Sriati
Jurnal Ilmu Administrasi Negara Vol 5 No 1 (2023): Jurnal Studia Administrasi
Publisher : STISIPOL Pahlawan 12 Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47995/jian.v5i1.149

Abstract

Ilmu adalah pengetahuan yang berupa informasi yang didalami sehingga menguasai pengetahuan tersebut yang menjadi suatu ilmu. Ilmu merupakan pengetahuan yang telah memiliki struktur sistematis dengan metode sendiri tanpa memihak pada sesuatu. Karl Marx ialah bapak pendiri Marxisme dengan pemikirannya mengenai realitas sosial. Paham mengenaipemikiran Marx disebut dengan Marxisme. Sistem pemikiran yang menyakini materi sebagai satu-satunya keberadaan yang mutlak dan menolak keberadaan yang lainnya sebagai materi disebut dengan materialisme. Pemikiran Marx mengenai filsafat materialisme yaitu bahwa hakikat dari segala sesuatu didunia ini bermula dari materi itu sendiri dan materi adalah sumbersegala sesuatu yang hidup didunia ini termasuk juga manusia. Tujuan utama ajaran marxisme yaitu mendudukkan masyarakat khususnya kaum buruh pada martabat dan kekuasaannya dam untuk mewujudkan harapan-harapan tersebut dianggap perlu untuk mengadakan perubahan dalam sistem sosial yaitu revolusi dimana para kaum Proletar sedunia bersatu untuk melawankaum Borjuis.
Paradigma Kebebasan Dan Pembebasan Sebagai Sebuah Ilmu Pengetahuan Kritis: Indonesia Rizaldi, Rizaldi; Alfitri, Alfitri; Waspodo, Waspodo; Sriati, Sriati
Jurnal Ilmu Administrasi Negara Vol 5 No 1 (2023): Jurnal Studia Administrasi
Publisher : STISIPOL Pahlawan 12 Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47995/jian.v5i1.151

Abstract

Paradigma menjadi ukuran bagi pembedahan sebuah phenomena. Paradigma kebebasan ilmu pengetahuan merupakan pandangan tentang sebuah keadaan yang di jalani. Ilmu pengetahuan bkritis sebagai paradigma kebebasan. Dalam jurnal ilmiah ini khusus membahas tentang paradigma kebebasan ilmu pengetahuan melalui Bab XV dari buku yang di tulis oleh M.T Soerjanto Poespowardojo dan Alexander Seran yang berjudul “ Filsafat Ilmu Pengetahuan ; hakikat Ilmu Pengetahuan Kritik terhadap Visi Positivisme Logis Serta Implikasinya” pandangan dan argument-argumen dari beberapa filusuf diantaranya oleh ariestoteles, Emanuel Kant dan juga Francis Bacon tentang kebebasan ilmu pengetahuan. Jurnal ini merupakan jurnal ilmiah referensi dari beberapa karya ilmiah baik berupa jurnal dan buku-buku dengan tujuan untuk menambah khasana pengetahuan tentang pengetahuan serupa.
AF POSITIVISME LOGIS: POSITIVISME LOGIS Fikri, Ady; Waspodo, Waspodo; Alfitri, Alfitri; Sriati, Sriati
Jurnal Ilmu Administrasi Negara Vol 6 No 1 (2024): JURNAL STUDIA ADMINISTRASI
Publisher : STISIPOL Pahlawan 12 Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47995/jian.v6i1.203

Abstract

Positivisme merupakan aliran filsafat yang dipelopori oleh Filosof Perancis yang bernama Auguste Comte Positivisme hanya mempercayai fakta yang dapat diregistrasi secara inderawi yang dijadikan objek ilmu pengetahuan. Fakta tersebut dapat ditinjau dan diuji dan setelah itu barulah kemudian dijadikan landasan pengetahuan Positiviseme Logis dikaitkan dengan pandangan mengenai ilmu pengetahuan yang memiliki 2 tradisi filsafat yaitu Emirisme-Positivisme Empirisme adalah aliran filsafat yang menekankan bahwa pengalaman indrawimerupakan satu-satunya sumber pengetahuan. Pandangan ini sama dengan positivisme yang menekankan aspek kebebasan manusia untuk memperlakukan apa yang diindrainya sebagai kenyataan dan sumber satu-satunya dari pengetahuan ilmiah. Logika adalah bahasa formal yang dapat digunakan untuk menjelaskan kenyataan menurut model-model matematis sehingga menjadi pengetahuan yang jelas, pasti, dan benar. Kendati positivisme logis mengintegrasikan empirisme positivisme dan logika, aliran positivisme logis tidak bisa dipahami sebagai salah satu dari tiga pandangan