Daerah Aliran Sungai (DAS) Padolo mempunyai luas 222,89 km2. DAS Padolo bagian hulu berada di Kabupaten Bima, sedangkan bagian hilir berada di Kota Bima. Selain memberikan banyak manfaat, DAS Padolo juga memberikan dampak negatif bagi masyarakat, terutama dibagian hilir yaitu terjadinya banjir. Perubahan tata guna lahan merupakan salah satu pemicu meningkatnya debit banjir. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh perubahan tata guna lahan terhadap debit banjir pada DAS Padolo. Dalam penelitian ini analisis intensitas hujan menggunakan metode Mononobe, analisis tata guna lahan menggunakan peta tata guna lahan dari DLHK propinsi NTB, sedangkan analisis debit banjir menggunakan software HEC-HMS versi 4.12. Parameter tata guna lahan menggunakan Curve Number (CN). Hasil analisis perubahan tata guna lahan selama kurun waktu antara tahun 2014 s/d 2023 menunjukkan lahan pertanian lahan kering mengalami peningkatan yang sangat besar yaitu sebesar 2.318, 53%. Penggunaan lahan lain yang mengalami peningkatan adalah sawah, permukiman dan hutan lahan kering sekunder masing-masing sebesar 111,14%, 69,38% dan 49,89%. Sedangkan penggunaan lahan yang mengalami penurunan luas adalah semak belukar sebesar 89,7%. Pertanian lahan kering campur juga mengalami penurunan luas lahan sebesar 67,70%. Perubahan tata guna lahan tersebut menyebabkan peningkatan debit banjir rata-rata sebesar 8,91%.