Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search
Journal : AutoMech : Jurnal Teknik Mesin

Analisis Pengaruh Penambahan Unsur Tembaga Pada Pengecoran Ulang Alumunium Limbah Otomotif Terhadap Sifat Mekanik Dan Struktur Bahan winardi, yoyok; Achmad, Nanang Suffiandi; Syah, Moch. Aziz Zulian; Sudarno, Sudarno; Arifin, Rizal; Munaji, Munaji
AutoMech : Jurnal Teknik Mesin Vol 3, No 01 (2023): Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/jtm.v3i01.6882

Abstract

Alumunium merupakan salah satu bahan yang sering digunakan dalam komponen otomotif, salah satunya adalah velg.Untuk memperbaiki sifatnya dipadukan unsur lainnya yaitu tembaga bertujuan untuk mengetahui pengaruh sifat fisik dan mekanik paduan alumunium tembaga. Salah satu cara mengatasi limbah alumunium adalah dengan cara mendaur ulang. Variasi penambahan tembaga yaitu 5% 15%. Teknik pengecoran yang digunakan cetakan pasir, kemudian dilakukan penelitian dengan menggunakan empat pengujian yaitu kekuatan tarik, kekerasan bahan, struktur mikro, dan komposisi. Dari penelitian yang sudah dilakukan diperoleh hasil pada uji komposisi yaitu terjadi penurunan unsur silikon (Si), mangan (Mg), titanium (Ti), alumunium (Al) dan Timah (Sn) setelah dilakukannya pengecoran ulang,namun terjadi peningkatan unsur b e s i ( Fe), tembaga (Cu), mangan (Mn), seng(Zn), kromium(Cr), nikel(Ni) dan timbal (Pb) itu sendiri mengalami peningkatan dibandingkan sebelum dicorulang karena terjadi penguapan pada saat pengecoran alumunium. Pada struktur mikro terdapat perbedaan kerapatan susunan butir terjadisetelah pengecoran ulang begitu pula pada uji tarik terjadi peningkatan tingkat kekerasan dengan rata-rata hasil sebelum dipadukan tembaga dan dicor ulang 6,49 BHN sedangkanyang sudah dipadukan tembaga dan dicor ulang 6,73 BHN. sedangkan uji tariknya terdapat sedikit perbedaan hasil dari setiap spesimen, dari specimen kekuatan tarik maksimum paduan Al-Cu teringgi diperoleh pada paduan 15% dengan nilai kekuatan tarik 107,77 Mpa . dan kekuatan tarik minimum paduan Al-Cu terendah diperoleh pada paduan Al-Si 105,79%
ANALISA WOOD PLASTIC COMPOSITE SERBUK KAYU SENGON LAUT DAN PLASTIK HDPE TERHADAP UJI TARIK DAN UJI STRUKTUR MIKRO putra, wawan; Prianto, Agus; Arifin, Rizal
AutoMech : Jurnal Teknik Mesin Vol 2, No 01 (2022): Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/jtm.v2i01.5306

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui nilai kekuatan tarik dari pengaruh presentase serbuk kayu sengon laut dengan campuran plastik jenis HDPE (High Density Polyethtylene), dan diamati dengan uji struktur mikro. Bahan utama penelitian adalah plastik jenis HDPE (High Density Polyethtylene) dan serbuk kayu sengon laut, Xylene dan M.A. Komposit dibuat dengan Hot Plate Stirrer dan mesin suntik plastik. Presentase campuran HDPE (High Density Polyethtylene) adalah 60%, 65%, 70%, dan 80%. Pengujian yang dilakukan adalah uji tarik dengan mengacu pada standar ASTM D-638 Tipe II, dan uji struktur mikro. Hasil penelitian ini menunjukkan kekuatan tarik presentase campuran pertama yaitu HDPE (High Density Polyethtylene) 60% dengan nilai rata-rata tegangan sebesar 7,86 N/m2, dengan nilai regangan rata-rata 0,42%, dan nilai Modulus elastisitas sebesar 13,52 N/m2. Kemudian Campuran kedua yaitu HDPE 65% dengan nilai rata-rata tegangan sebesar 8,99 N/m2, dengan nilai regangan rata-rata 0,98%, dan nilai Modulus elastisitas sebesar 10,28 N/m2. Campuran ketiga yaitu HDPE 70% dengan nilai rata-rata tegangan sebesar 11,84 N/m2, dengan nilai regangan rata-rata 1,31%, dan nilai Modulus elastisitas sebesar 11,08 N/m2. Campuran keempat yaitu HDPE 80% dengan nilai rata-rata tegangan sebesar 14,57 N/m2, dengan nilai regangan rata-rata 1,93%, dan nilai Modulus elastisitas sebesar 8,51 N/m2. Uji struktur mikro pada spesimen campuran 4 yaitu HDPE 80% terlihat bahwa plastik HDPE mendominasi sebagian besar spesimen, maka dari itu spesimen campuran keempat ini adalah spesimen yang terbaik dan memiliki kekuatan tarik yang paling besar daripada spesimen sebelumnya.
ANALISIS KUAT TARIK DAN STRUKTUR MIKROSKOPIS BAHAN KOMPOSIT EXPOXY, SERAT BATANG PISANG, DAN PARTIKEL BAN Cahyono, Agung Dwi; Arifin, Rizal; Putra, Wawan Trisnadi; Sudarno, Sudarno; Winardi, Yoyok
AutoMech : Jurnal Teknik Mesin Vol 3, No 01 (2023): Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/jtm.v3i01.7131

Abstract

Banyaknya limbah ban yang menimbulkan berbagai permasalahan di lingkungan dimana jika ban tersebut dibakar akan menyebabkan pencemaran lingkungan, namun jika ban tersebut dibiarkan begitu saja, juga akan sangat lama dalam penguraiannya di alam. Oleh karena itu, limbah ban bisa di jadikan bahan komposit. Untuk meningkatkan kekuatan bahan komposit, dapat digunakan serat alam, salah satunya serat batang pisang. Metode penelitian ini di gunakan tiga bahan yaitu serat batang pisang, karet ban dan epoxy dalam pembuatan komposit. Dengan presentase serat batang pisang sebanyak 10%, partikel ban 0% dan epoxy 90% didapatkan nilai hasil uji tarik tertinggi sebesar 686 N dan 11,43 N/mm2 masing-masing untuk beban tarik dan tegangan tarik maksimum. Sedangkan hasil uji tarik terendah dengan nilai sebesar 287,3 N dan 4,78 N/mm2 di peroleh pada kompoisis partikel ban 10%, serat batang pisang 0% dan epoxy 90%. Dari hasil uji tarik dan tegangan tarik penambahan serat batang pisang mempengaruhi kuat tarik komposit. Lalu hasil pengamatan struktur makro dan mikro menunjukan bahwa kurangnya penekanan dalam proses pembuatan spesimen memunculkan rongga pada spesimen.
Analisis Pengaruh Penambahan Magnesium (Mg) & Mangan (Mn) Pada Aluminium (Al) 6061 Terhadap Kekuatan Mekanik Yusuf, Farid; Winardi, Yoyok; Fadelan, Fadelan; Sudarno, Sudarno; Arifin, Rizal
AutoMech : Jurnal Teknik Mesin Vol 4, No 01 (2024): Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/jtm.v4i01.7685

Abstract

ABSTRAKPengecoran logam merupakan kegiatan manufaktur yang menggunakan logam dan kemudian dicairkan dengan tungku.Sedangkan pengecoran aluminium merupakan aktifitas teknik dengan cara mencampurkan beberapa unsur kimia  yang berfungsi untuk melihat komposisi yang pas guna meningkatkan kekuatan mekanik aluminium tersebut. Penelitian ini menggunakan cetakan pasir. Dengan hasil pada variasi  Mn 10% Mg 5% mendapatkan nilai uji tarik sebesar 128,15 MPa dengan nilai kekerasan brinell sebesar 21,81 BHN. Pada variasi Mn 15% Mg 7% mendapatkan nilai uji Tarik sebesar 99,62 MPa dengan nilai kekerasan brinell sebesar 19,65 BHN. Dan pada variasi Mn 20% Mg 10% mendapatkan nilai uji Tarik sebesar 116,47 MPa dengan nilai kekerasan brinell sebesar 19,90 BHN. Penurunan tersebut dapat disebabkan karena ketidakmampuan logam paduan untuk menyebar kesemua struktur mikro dan menghasilkan ruang kosong pada aluminium.Kata Kunci: Pengecoran, Aluminium, Uji Tarik, Uji Kekerasan
PENGARUH WAKTU PENGINJEKSIAN TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR DIESEL 1 SILINDER DENGAN BAHAN BAKAR CAMPURAN BIODIESEL DAN ETANOL Winangun, Kuntang; Al Hakim, Faris Helmi; Arifin, Rizal; Putra, Wawan Trisnadi; Sudarno, Sudarno
AutoMech : Jurnal Teknik Mesin Vol 5, No 01 (2025): Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/jtm.v5i01.10028

Abstract

Motor diesel merupakan mesin pembakaran dalam dimana proses pembakaran bahan bakar dilakukan dengan memanfaatkan temperatur tinggi hasil udara yang dikompresi didalam ruang silinder. Untuk mendapatkan unjuk kerja motor yang optimal, motor diesel dipengaruhi beberapa aspek operasional. Diantaranya : Perbandingan campuran udara dengan bahan bakar (Air Fuel Ratio), waktu penginjeksian bahan bakar (Timing Injevtion) dan jumlah oksigen yang terkandung dalam udara kering disekitar (Ambien). Tujuan dari penelitian ini untuk mempelajari karakteristik unjuk kerja pada motor diesel yaitu : Daya, Torsi, Efesiensi Termal, Pengggunaan Bahan Bakar Spesifik dan Emisi Gas Buang yang dihasilkan pada variasi waktu penginjeksian 15°BDC, 25°BDC, 30°BDC dan 35°BDC dengan waktu penginjeksian standar mesin diesel 20°BDC. Penelitian dilakukan dengan uji eksperimental pada sebuah mesin diesel 1 silinder dengan pembebanan elektrik (lampu pijar) dari 500 Watt sampai 3000 Watt dengan interval 500 Watt pada putaran mesin stasioner (1500 rpm) menggunakan bahan bakar campuran biodiesel 80 % dan etanol 20 %. Hasil dari pengujian kinerja mesin menunjukkan adanya kenaikan daya dan torsi mesin pada waktu penginjeksian 30°BDC, daya sebesar 2,52 kW atau 2520 Watt dan torsi sebesar 16,07 Nm. Efisiensi termal menunjukkan hasil paling tinggi pada waktu penginjeksian 30°BDC sebesar 23,19 %. Kemudian hasil dari konsumsi bahan bakar mendapat nilai terendah pada waktu penginjeksian 30°BDC yaitu sebesar 367,19 gr/kWh. Sedangkan hasil pengujian emisi gas buang menghasilkan nilai paling rendah pada waktu penginjeksian 30°BDC sebesar 34,2%. Variasi waktu penginjeksian 30°BDC adalah variasi waktu penginjeksian terbaik untuk mesin diesel dongfeng R185 dengan bahan bakar campuran B80 dan E20.
ANALISA WOOD PLASTIC COMPOSITE SERBUK KAYU SENGON LAUT DAN PLASTIK HDPE TERHADAP UJI TARIK DAN UJI STRUKTUR MIKRO putra, wawan; Prianto, Agus; Arifin, Rizal
AutoMech : Jurnal Teknik Mesin Vol. 2 No. 01 (2022): Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/jtm.v2i01.5306

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui nilai kekuatan tarik dari pengaruh presentase serbuk kayu sengon laut dengan campuran plastik jenis HDPE (High Density Polyethtylene), dan diamati dengan uji struktur mikro. Bahan utama penelitian adalah plastik jenis HDPE (High Density Polyethtylene) dan serbuk kayu sengon laut, Xylene dan M.A. Komposit dibuat dengan Hot Plate Stirrer dan mesin suntik plastik. Presentase campuran HDPE (High Density Polyethtylene) adalah 60%, 65%, 70%, dan 80%. Pengujian yang dilakukan adalah uji tarik dengan mengacu pada standar ASTM D-638 Tipe II, dan uji struktur mikro. Hasil penelitian ini menunjukkan kekuatan tarik presentase campuran pertama yaitu HDPE (High Density Polyethtylene) 60% dengan nilai rata-rata tegangan sebesar 7,86 N/m2, dengan nilai regangan rata-rata 0,42%, dan nilai Modulus elastisitas sebesar 13,52 N/m2. Kemudian Campuran kedua yaitu HDPE 65% dengan nilai rata-rata tegangan sebesar 8,99 N/m2, dengan nilai regangan rata-rata 0,98%, dan nilai Modulus elastisitas sebesar 10,28 N/m2. Campuran ketiga yaitu HDPE 70% dengan nilai rata-rata tegangan sebesar 11,84 N/m2, dengan nilai regangan rata-rata 1,31%, dan nilai Modulus elastisitas sebesar 11,08 N/m2. Campuran keempat yaitu HDPE 80% dengan nilai rata-rata tegangan sebesar 14,57 N/m2, dengan nilai regangan rata-rata 1,93%, dan nilai Modulus elastisitas sebesar 8,51 N/m2. Uji struktur mikro pada spesimen campuran 4 yaitu HDPE 80% terlihat bahwa plastik HDPE mendominasi sebagian besar spesimen, maka dari itu spesimen campuran keempat ini adalah spesimen yang terbaik dan memiliki kekuatan tarik yang paling besar daripada spesimen sebelumnya.
Analisis Pengaruh Penambahan Unsur Tembaga Pada Pengecoran Ulang Alumunium Limbah Otomotif Terhadap Sifat Mekanik Dan Struktur Bahan winardi, yoyok; Achmad, Nanang Suffiandi; Syah, Moch. Aziz Zulian; Sudarno, Sudarno; Arifin, Rizal; Munaji, Munaji
AutoMech : Jurnal Teknik Mesin Vol. 3 No. 01 (2023): Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/jtm.v3i01.6882

Abstract

Alumunium merupakan salah satu bahan yang sering digunakan dalam komponen otomotif, salah satunya adalah velg.Untuk memperbaiki sifatnya dipadukan unsur lainnya yaitu tembaga bertujuan untuk mengetahui pengaruh sifat fisik dan mekanik paduan alumunium tembaga. Salah satu cara mengatasi limbah alumunium adalah dengan cara mendaur ulang. Variasi penambahan tembaga yaitu 5% 15%. Teknik pengecoran yang digunakan cetakan pasir, kemudian dilakukan penelitian dengan menggunakan empat pengujian yaitu kekuatan tarik, kekerasan bahan, struktur mikro, dan komposisi. Dari penelitian yang sudah dilakukan diperoleh hasil pada uji komposisi yaitu terjadi penurunan unsur silikon (Si), mangan (Mg), titanium (Ti), alumunium (Al) dan Timah (Sn) setelah dilakukannya pengecoran ulang,namun terjadi peningkatan unsur b e s i ( Fe), tembaga (Cu), mangan (Mn), seng(Zn), kromium(Cr), nikel(Ni) dan timbal (Pb) itu sendiri mengalami peningkatan dibandingkan sebelum dicorulang karena terjadi penguapan pada saat pengecoran alumunium. Pada struktur mikro terdapat perbedaan kerapatan susunan butir terjadisetelah pengecoran ulang begitu pula pada uji tarik terjadi peningkatan tingkat kekerasan dengan rata-rata hasil sebelum dipadukan tembaga dan dicor ulang 6,49 BHN sedangkanyang sudah dipadukan tembaga dan dicor ulang 6,73 BHN. sedangkan uji tariknya terdapat sedikit perbedaan hasil dari setiap spesimen, dari specimen kekuatan tarik maksimum paduan Al-Cu teringgi diperoleh pada paduan 15% dengan nilai kekuatan tarik 107,77 Mpa . dan kekuatan tarik minimum paduan Al-Cu terendah diperoleh pada paduan Al-Si 105,79%
ANALISIS KUAT TARIK DAN STRUKTUR MIKROSKOPIS BAHAN KOMPOSIT EXPOXY, SERAT BATANG PISANG, DAN PARTIKEL BAN Cahyono, Agung Dwi; Arifin, Rizal; Putra, Wawan Trisnadi; Sudarno, Sudarno; Winardi, Yoyok
AutoMech : Jurnal Teknik Mesin Vol. 3 No. 01 (2023): Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/jtm.v3i01.7131

Abstract

Banyaknya limbah ban yang menimbulkan berbagai permasalahan di lingkungan dimana jika ban tersebut dibakar akan menyebabkan pencemaran lingkungan, namun jika ban tersebut dibiarkan begitu saja, juga akan sangat lama dalam penguraiannya di alam. Oleh karena itu, limbah ban bisa di jadikan bahan komposit. Untuk meningkatkan kekuatan bahan komposit, dapat digunakan serat alam, salah satunya serat batang pisang. Metode penelitian ini di gunakan tiga bahan yaitu serat batang pisang, karet ban dan epoxy dalam pembuatan komposit. Dengan presentase serat batang pisang sebanyak 10%, partikel ban 0% dan epoxy 90% didapatkan nilai hasil uji tarik tertinggi sebesar 686 N dan 11,43 N/mm2 masing-masing untuk beban tarik dan tegangan tarik maksimum. Sedangkan hasil uji tarik terendah dengan nilai sebesar 287,3 N dan 4,78 N/mm2 di peroleh pada kompoisis partikel ban 10%, serat batang pisang 0% dan epoxy 90%. Dari hasil uji tarik dan tegangan tarik penambahan serat batang pisang mempengaruhi kuat tarik komposit. Lalu hasil pengamatan struktur makro dan mikro menunjukan bahwa kurangnya penekanan dalam proses pembuatan spesimen memunculkan rongga pada spesimen.
Analisis Pengaruh Penambahan Magnesium (Mg) & Mangan (Mn) Pada Aluminium (Al) 6061 Terhadap Kekuatan Mekanik Yusuf, Farid; Winardi, Yoyok; Fadelan, Fadelan; Sudarno, Sudarno; Arifin, Rizal
AutoMech : Jurnal Teknik Mesin Vol. 4 No. 01 (2024): Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/jtm.v4i01.7685

Abstract

ABSTRAKPengecoran logam merupakan kegiatan manufaktur yang menggunakan logam dan kemudian dicairkan dengan tungku.Sedangkan pengecoran aluminium merupakan aktifitas teknik dengan cara mencampurkan beberapa unsur kimia  yang berfungsi untuk melihat komposisi yang pas guna meningkatkan kekuatan mekanik aluminium tersebut. Penelitian ini menggunakan cetakan pasir. Dengan hasil pada variasi  Mn 10% Mg 5% mendapatkan nilai uji tarik sebesar 128,15 MPa dengan nilai kekerasan brinell sebesar 21,81 BHN. Pada variasi Mn 15% Mg 7% mendapatkan nilai uji Tarik sebesar 99,62 MPa dengan nilai kekerasan brinell sebesar 19,65 BHN. Dan pada variasi Mn 20% Mg 10% mendapatkan nilai uji Tarik sebesar 116,47 MPa dengan nilai kekerasan brinell sebesar 19,90 BHN. Penurunan tersebut dapat disebabkan karena ketidakmampuan logam paduan untuk menyebar kesemua struktur mikro dan menghasilkan ruang kosong pada aluminium.Kata Kunci: Pengecoran, Aluminium, Uji Tarik, Uji Kekerasan
ANALISA KEKASARAN PERMUKAAN TERHADAP DAYA REKAT CAT PADA MATERIAL SUS304 Hadi, Hadi Santoso; Winardi, Yoyok; Munaji, Munaji; Arifin, Rizal; Putra, Wawan Trisnadi
AutoMech : Jurnal Teknik Mesin Vol. 4 No. 02 (2024): Nopember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/jtm.v4i02.7709

Abstract

Surface permukaan dasar utama untuk melekatnya adhesive cat kepada permukaan, analisa tentang daya rekat cat merupakan bentuk dari methode yang sering digunakan untuk mengetahui suatu proses pengecatan dan juga untuk mencari metodhe hasil pengecatan yang lebih baik. Analisa ini dilakukan bertujuan untuk mencari parameter hasil pengecatan terhadap plat yang di degreser, sanding & sandblasting dengan hasil daya rekat cat yang paling baik tanpa ada cacat dari proses persiapan permukaan maupun proses painting, dengan proses degreser tingkat kekasaran 0µm ketebalan cat 60µm Dapat menghasilkan hasil uji cros cut 4B & pull of 2.3Mpa. Dari proses sanding dengan tingkat kekasaran 10 - 13µm dengan ketebaln cat 60µm dapat menghasilkan uji cros cut 4.6B dan Pull of 3.2Mpa. Hasil dari proses sanblasting dengan kekasaran 64 - 70µm dengan ketebalan cat 60µm dapat menghasilkan hasil uji cros cut 5B & pull of test 3.4Mpa. Dari hasil tersebut dapat di simpulkan semakin tinggi tingkat kekasaran permukaan maka akan menambah daya lekat adhesive cat ke permukaan