Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

PERAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI REVOLUSI MENTAL UNTUK MEMBANGUN GENERASI BANGSA Asrori, Mohamad Abdul Roziq
RONTAL: Jurnal Keilmuan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 2, No 2 (2016)
Publisher : Sekolah Tingi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29100/ppkn.v2i2.343

Abstract

Revolusi Mental adalah gerakan seluruh rakyat Indonesia bersama Pemerintah untuk memperbaiki karakter bangsa menjadi Indonesia yang lebih baik. Revolusi digerakkan secara menyelurh dan bersama-sama oleh suatu konsorium yang terdiri dari para tokoh nasional (birokrasi pemerintah, dunia usaha, tokoh agama, akademisi, seniman, budayawan, dan masih banyak lagi). Gerakan ini diharapkan akan terus menyebar menjadi gerakan-gerakan masyarakat di tingkat lokal dan komunitas di seluruh Indonesia. Penggerak Revolusi Mental adalah kita, seluruh bangsa Indonesia utamanya dunia pendidikan. Pembentukan karakter diyakini perlu dan penting untuk dilakukan semua stakeholders pada lapisan bangsa ini, karena dengan pendidikan karakter yang mampu menjadikan anak bangsa ini menjadi maju dengan bermartabat. enam karakter utama sebagai pilar-pilar karakter manusia yang dapat digunakan untuk mengukur dan menilai watak manusia dan perilakunya dalam hal-hal khusus yakni 1) Respect (penghormatan), 2) Responsibility (tanggung jawab), 3) Citizenship Civic Duty (kesadaran berwarga negara), (4) Fairness (keadilan dan kejujuran), 5) Caring (kepedulian dan kemauan berbagi), dan 6) Citizenship (Kewarganegaraan). Sementara mengimplemtasikan pendidikan karaakter diperlukan tindakan positif sebagaimana yang ada pada sifat rosululloh SAW yakni sidiq (benar, jujur), amanah (terpercaya), tabligh (komunikator), dan fathanah(cerdas)
INTEGRASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM PENDIDIKAN KARAKTER DAN BUDAYA BANGSA YANG BERBASIS PADA LINGKUNGAN SEKOLAH Asrori, Muhamad Abdul Roziq
RONTAL: Jurnal Keilmuan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : Sekolah Tingi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29100/ppkn.v2i1.334

Abstract

Dampak dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi bisa positif dan negatif, dampak negatif adalah adanya hidup dan kehidupan perilaku manusia yang menyimpang dari norma-norma agama, hukum, moral dan kesusilaan. Dalam konteks negara bangsa dan hegemoni kekuasaan negara akan sulit untuk berubah, tetapi dapat terjadi karena efek dari polarisasi di bidang hukum, politik, ekonomi, sosial budaya yang di seluruh dunia. Untuk visi masa depan bangsa yang berdaulat dan misi harus dirumuskan sedemikian rupa sehingga arah pembangunan, khususnya generasi muda lebih efektif dan arah yang jelas. Sebagai visi pembangunan nasional dari 2005-2025 adalah Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur. Pada dasarnya, education adalah proses sistematis untuk meningkatkan martabat manusia di holisitk, dengan kemampuan untuk develop afektif, kognitif, dan psikomotorik secara optimal. Pembangunan pendidikan nasional di sinergi dan linearitas diarahkan membangun, memelihara, mengembangkan karakter dan wawasan kebangsaan, persatuan nasional, solidaritas nasional, dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pendidikan karakter adalah usaha sadar untuk mendidik peserta didik untuk membuat keputusan by self dan memperhatikan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan. Dalam pendidikan karakter ditentukan oleh tiga hal: mengetahui, perasaan moral yang moral, dan perilaku moral. Dengan tujuan untuk membangun bangsa yang kuat, kompetitif, moral, berbudi, akhlak mulia baik, toleransi, bekerja sama, semangat patriotik, berkembang dinamis, ilmu pengetahuan dan teknologi yang berorientasi dengan iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan Pancasila. Melalui acculturation dan pendidikan pemberdayaan karakter bangsa dapat ditanamkan, disosialisasikan, ke dalam jiwa dan kepribadian siswa sehingga mereka dapat menumbuhkan nilai-nilai Pancasila dengan menekankan pendidikan sekolah, budaya dan komunitas masyarakat dengan kognitif, afektif, psikomotor, sosial.
PENINGKATAN PERAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYUSUNAN BAHAN AJAR PPKn BAGI GURU SMA DI KABUPATEN TULUNGAGUNG ASRORI, MUHAMAD ABDUL ROZIQ
J-ADIMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : (STKIP) PGRI Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29100/j-adimas.v3i2.302

Abstract

Penggunaan IT dalam pembelajaran di Sekolah Menengah Atas (SMA), khususnya bidang PPKn pada SMA di Kab.Tulungagung tidak berkembang dengan baik. Dari wawancara yang dilakukan dengan guru-guru diperoleh kesimpulanbahwa guru tidak begitu menguasai penggunaan IT untuk meningkatkan menggunakan papan tulis. Berdasarkan hal di atas,maka untuk meningkatkan mutu proses pembelajaran PPKn maka diberikan suatu pengetahuan dan keterampilan dalampembuatan dan penggunaan IT dalam bidang PPKn. Dalam ha1 ini, Jurusan PPKn STKIP PGRI Tulungagung telahmelakukan program pengabdian pada masyarakat dengan judul Pelatihan IT Dalam Pembuatan Media Pembelajaran UntukGuru SMA se-Kab. Tulungagung. Kegiatan ini ditujukan kepada guru-guru PPKnSMA Se-Kab. Tulungagung, sehinggadiharapkan para guru tersebut dapat menjadi pionir di sekolahnya masing-masing dalam penggunaan media berbasis IT bagipara guru dan siswa di sekolah tersebut.Dalam pelatihan ini ada beberapa ha1 yang dapat menjadi catatan, yaitu :(a) Tingginya minat dan keseriusan para guruyang telah mengikuti program pelatihan ini. (b) Keterampilan peserta yang masih rendah. (c) Jumlah dari peserta yang masihsedikit.Dari hasil pelatihan ini dapat disimpulkan bahwa, pemilihan materi dan penjelasan yang diberikan cukup memotivasi paraguru untuk tetap serius mengikuti materi yang diberikan sehingga diharapkan peserta dapat menularkan ilmu yang telahdidapat untuk rekan-rekannya di sekolah. Kemudian pelatihan yang diberikan ini baru untuk tingkat pemula, diharapkan jikaada kesempatan, para guru akan diundang lagi mengikuti pelatihan untuk materi yang lebih tinggi.Kata Kunci: IT, PPKn
Pengaruh Gaya Belajar, Minat Belajar, Dan Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa Kelas V Sd Negeri 1 Besuki Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung Prasetyo, Cahyono Dwi; Suja’i, , Imam Suwaktus; Asrori, M. Abdul Roziq
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2021): 2021
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.994 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan yang digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel independen, yaitu gaya belajar, minat belajar, dan fasilitas belajar terhadap variabel dependen hasil belajar. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasi. Berdasarkan output dari pengujian hipotesis gaya belajar (X1) terhadap hasil belajar (Y), diperoleh ???????????????????????? = 1.701 < ????????????????????????? = 3,996. maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara gaya belajar terhadap hasil belajar. Berdasarkan output dari pengujian hipotesis minat belajar (X2) terhadap hasil belajar (Y), diperoleh ???????????????????????? = 1.701 < ????????????????????????? = 3,599. maka sebagaimana dasar pengambilan keputusan dalam uji independent sample t test dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara minat belajar terhadap hasil belajar. Berdasarkan output dari pengujian hipotesis fasilitas belajar (X3) terhadap hasil belajar (Y), diperoleh ???????????????????????? = 1.701 < ????????????????????????? = 2,169. maka sebagaimana dasar pengambilan keputusan dalam uji independent sample t test dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara fasilitas belajar terhadap hasil belajar. Hasil dari uji f atau output dari pengujian hipotesis pengaruh gaya belajar (X1), minat belajar (X2), dan fasilitas belajar (X3) terhadap hasil belajar (Y) didapatkan nilai F hitung 3,721 > F tabel 2,92, maka sebagaimana dasar pengambilan keputusan dalam uji F dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara gaya belajar, minat belajar, dan fasilitas belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran IPS siswa kelas IV & V SD Negeri 1 Besuki Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung Tahun Pelajaran 2020/2021
Pengaruh Pembelajaran Jarak Jauh Dan Kemandirian Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Ips Pada Siswa Kelas V Sdn Tawing Kec. Gondang Kab. Tulungagung Tahun Pelajaran 2020/2021 Norhayati, Inin; Subiyantoro, Hari; Asrori, Muhamad Abdul Roziq
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2021): 2021
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.791 KB)

Abstract

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, yaitu proses menemukan pengetahuan dengan menggunakan data berupa angka-angka sebagai alat untuk menemukan keterangan mengenai apa yang ingin diketahui. Penelitian ini menggunakan bentuk deskriptif yang bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai keadaan siswa saat ini dan melihat kaitan antara variabel-variabel yang ada. Penelitian deskriptif tidak hanya terbatas pada pengumpulan data saja, tetapi meliputi analisis dan interpretasi data. dengan pendekatan korelasi. Berdasarkan hasil penghitungan dari hipotesis pembelajaran jarak jauh (X1) terhadap prestasi belajar siswa (Y), diperoleh hasil dimana thitung lebih besar dari ttabel yaitu 33.171 > 1.685. Sebagaimana dasar pengambilan keputusan dalam uji independent sample t test, maka dapat dikatakan bahwa Ha diterima dan H0 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pembelajaran jarak jauh (X1) terhadap prestasi belajar IPS siswa (Y) kelas V SD Negeri Tawing Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung Tahun Pelajaran 2020/2021. Berdasarkan hasil penghitungan dari hipotesis kemandirian belajar (X2) terhadap prestasi belajar siswa (Y), diperoleh hasil dimana thitung lebih besar dari ttabel yaitu 6.660 > 1.685. Sebagaimana dasar pengambilan keputusan dalam uji independent sample t test, maka dapat dikatakan bahwa Ha diterima dan H0 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kemandirian belajar (X2) terhadap prestasi belajar IPS siswa (Y) kelas V SD Negeri Tawing Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung Tahun Pelajaran 2020/2021. Berdasarkan hasil penghitungan uji F dari pengaruh antara pembelajaran jarak jauh (X1) dan kemandirian belajar (X2) terhadap prestasi belajar siswa (Y), diperoleh hasil dimana Fhitung lebih besar dari Ftabel yaitu Fhitung = 49.660 > Ftabel = 3.23. Sebagaimana dasar pengambilan keputusan dari dalam uji F, maka dapat dikatakan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pembelajaran jarak jauh (X1) dan kemandirian belajar (X2) terhadap prestasi belajar IPS siswa (Y) kelas V SD Negeri Tawing Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung Tahun Pelajaran 2020/2021.
PEMBINAAN KARAKTER ANAK PADA MASYARAKAT PERUMAHAMAN DI PINGGIRAN KOTA Muhamad Abdul Roziq Asrori
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 9, No 1 (2019): PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Publisher : Prodi PPKn ULM dan AP3KnI Kal-Sel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/kewarganegaraan.v9i1.8522

Abstract

Penelitian ini bertujuan menjelaskan pembinaan karakter dan hambatan penyertanya dilihat dari teori role taking pada masyarakat “Griya Kota“ Tulungagung. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus. Informan penelitian ditentukan melalui purposive sampling dengan menentukan subjek dari keluarga yang memiliki permasalahan sesuai dengan tahapan perkembangan teori role taking. Data yang terkumpul diolah dan dianalisis dengan analisi data interaktif model Miles dan Haberman. Untuk validitas data digunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan Proses pembinaan karakter dan moral anak pada tahap persiapan awal dilakukan dengan mengenalkan nilai-nilai agama sejak dini. Media yang digunakan bisa audio maupun visual dengan konten religious. Detil tahap perkembangan dan kebutuhan kesehatan anak untuk kesiapan membangun karakter sangat diperhatikan. Pada tahap play stage lebih selektif dalam memilih tayangan media dan juga teman bermain bagi anak. Sementara di tahap gama stage, berupaya memberikan contoh baik terhadap anak dengan ucapan dan perilaku keseharian mereka serta menambah intensitas pengawasan meskipun tidak secara langsung untuk memastikan perkembangan anak. Pada tahap generalized others para orang tua lebih memberikan kepercayaan pada anak untuk mengembangkan kecakapan dengan dukungan fasilitas dan do’a. Minimalisasi hambatan dibangun melalui komunikasi yang baik pada semua pihak dengan mengedepankan keguyuban warga melalui berbagai media, sekaligus menjadi teladan yang inspiratif.Kata kunci:Karakter, Masyarakat marginal, Role-Taking,Warga Perumahan, Perkembangan Anak
Penerapan Program Kunjungan Rumah dalam Menumbuhkan Consciousness Siswa Terhadap Hukum pada Tata Tertib Sekolah di SMK Negeri 2 Tulungagung Winda Anistiya Putri; Ajar Dirgantoro; Muhamad Abdul Roziq Asrori
Media Penelitian Pendidikan : Jurnal Penelitian dalam Bidang Pendidikan dan Pengajaran Vol 14, No 2 (2020)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/mpp.v14i2.6436

Abstract

The research aims to find out how the implementation of the home visit program and what are the inhibiting factors as well as supporting factors. This type of research is a qualitative descriptive method of collecting data observations, interviews, and documentation. The process of data analysis through data collection, data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of the study are: (1) The application of a home visit program in growing awareness of the law on school rules is one of the activities that are very helpful for schools in dealing with problematic students, both in student behavior and in teaching and learning activities. (2) Implementation of a home visit program in growing awareness of the law in the code of conduct also has supporting factors and inhibiting factors. Supporting factors are the administration of correspondence or assignment letters that are complete and easy, and the time for student affairs is also easy for us to take home visits. While the inhibiting factors are very much the student's house which is far away, then the minimal transportation costs and the time when visiting the parents of students is not at home.
INTEGRASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM PENDIDIKAN KARAKTER DAN BUDAYA BANGSA YANG BERBASIS PADA LINGKUNGAN SEKOLAH Muhamad Abdul Roziq Asrori
Jurnal Rontal Keilmuan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : Sekolah Tingi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29100/ppkn.v2i1.334

Abstract

Dampak dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi bisa positif dan negatif, dampak negatif adalah adanya hidup dan kehidupan perilaku manusia yang menyimpang dari norma-norma agama, hukum, moral dan kesusilaan. Dalam konteks negara bangsa dan hegemoni kekuasaan negara akan sulit untuk berubah, tetapi dapat terjadi karena efek dari polarisasi di bidang hukum, politik, ekonomi, sosial budaya yang di seluruh dunia. Untuk visi masa depan bangsa yang berdaulat dan misi harus dirumuskan sedemikian rupa sehingga arah pembangunan, khususnya generasi muda lebih efektif dan arah yang jelas. Sebagai visi pembangunan nasional dari 2005-2025 adalah Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur. Pada dasarnya, education adalah proses sistematis untuk meningkatkan martabat manusia di holisitk, dengan kemampuan untuk develop afektif, kognitif, dan psikomotorik secara optimal. Pembangunan pendidikan nasional di sinergi dan linearitas diarahkan membangun, memelihara, mengembangkan karakter dan wawasan kebangsaan, persatuan nasional, solidaritas nasional, dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pendidikan karakter adalah usaha sadar untuk mendidik peserta didik untuk membuat keputusan by self dan memperhatikan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan. Dalam pendidikan karakter ditentukan oleh tiga hal: mengetahui, perasaan moral yang moral, dan perilaku moral. Dengan tujuan untuk membangun bangsa yang kuat, kompetitif, moral, berbudi, akhlak mulia baik, toleransi, bekerja sama, semangat patriotik, berkembang dinamis, ilmu pengetahuan dan teknologi yang berorientasi dengan iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan Pancasila. Melalui acculturation dan pendidikan pemberdayaan karakter bangsa dapat ditanamkan, disosialisasikan, ke dalam jiwa dan kepribadian siswa sehingga mereka dapat menumbuhkan nilai-nilai Pancasila dengan menekankan pendidikan sekolah, budaya dan komunitas masyarakat dengan kognitif, afektif, psikomotor, sosial.
PERAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI REVOLUSI MENTAL UNTUK MEMBANGUN GENERASI BANGSA Mohamad Abdul Roziq Asrori
Jurnal Rontal Keilmuan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 2, No 2 (2016)
Publisher : Sekolah Tingi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29100/ppkn.v2i2.343

Abstract

Revolusi Mental adalah gerakan seluruh rakyat Indonesia bersama Pemerintah untuk memperbaiki karakter bangsa menjadi Indonesia yang lebih baik. Revolusi digerakkan secara menyelurh dan bersama-sama oleh suatu konsorium yang terdiri dari para tokoh nasional (birokrasi pemerintah, dunia usaha, tokoh agama, akademisi, seniman, budayawan, dan masih banyak lagi). Gerakan ini diharapkan akan terus menyebar menjadi gerakan-gerakan masyarakat di tingkat lokal dan komunitas di seluruh Indonesia. Penggerak Revolusi Mental adalah kita, seluruh bangsa Indonesia utamanya dunia pendidikan. Pembentukan karakter diyakini perlu dan penting untuk dilakukan semua stakeholders pada lapisan bangsa ini, karena dengan pendidikan karakter yang mampu menjadikan anak bangsa ini menjadi maju dengan bermartabat. enam karakter utama sebagai pilar-pilar karakter manusia yang dapat digunakan untuk mengukur dan menilai watak manusia dan perilakunya dalam hal-hal khusus yakni 1) Respect (penghormatan), 2) Responsibility (tanggung jawab), 3) Citizenship Civic Duty (kesadaran berwarga negara), (4) Fairness (keadilan dan kejujuran), 5) Caring (kepedulian dan kemauan berbagi), dan 6) Citizenship (Kewarganegaraan). Sementara mengimplemtasikan pendidikan karaakter diperlukan tindakan positif sebagaimana yang ada pada sifat rosululloh SAW yakni sidiq (benar, jujur), amanah (terpercaya), tabligh (komunikator), dan fathanah(cerdas)
PEMANFAATAN DIGITAL GAME BASE LEARNING DENGAN MEDIA APLIKASI KAHOOT.IT UNTUK PENINGKATAN INTERAKSI PEMBELAJARAN Vivi vinika elita Putri; Muhamad Abdul roziq Asrori
INSPIRASI : JURNAL ILMU-ILMU SOSIAL Vol 16, No 2 (2019)
Publisher : STKIP PGRI TULUNGAGUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29100/insp.v16i2.1430

Abstract

After the issuance of Minister of Education and Culture Regulation No. 23 of 2017 concerning School Day is a problem for students and teachers in the process of learning interaction, especially those with learning hours at the end of the day of learning. Generally students are exhausted and lack enthusiasm to follow the series of learning in class. In these crucial hours the teacher is required to be creative in order to manage the learning class well and effectively. The use of the digital game approach by utilizing the kahoot.it application is used to see the progress of learning interactions as they arise. This research uses a qualitative approach to the type of case study. Data were collected by means of observation and interviews with research informants who have been determined to accommodate the heterogeneous of the research subjects. Data analysis was performed by interactive data analysis, while triangulation and extension of observation were used to obtain valid data. The results showed that the use of kahoot.it as a game-based innovative learning media was able to arouse the enthusiasm of learning and increase student achievement. The kahoot.it application that can display competitive evaluation of learning designs student achievement and prestige in learning interactions